Siang hari, Istana Xingyue tampak sepi seperti tak berpenghuni. Dua kasim istana yang bertugas dikirim pergi oleh Li Anlan entah ke mana. Dia melarang dua kasim itu kembali jika matahari belum terbenam. Si pemilik Istana Xingyue itu ingin menikmati waktu yang bebas dengan tenang tanpa gangguan siapapun dan tanpa gangguan apapun.
Kondisi kesehatan Li Anlan yang sudah pulih membuat wanita itu kembali bebas melakukan apapun yang ia suka. Saat ini, halaman Istana Xingyue ia pakai sebagai tempat rekreasi dan hiburan. Halaman kecil itu didesain sedemikian rupa, didekorasi hingga tampak seperti sebuah studio foto.
Kebetulan, kamera DSLR miliknya masih menyala dan berfungsi. Li Anlan harus baik-baik mengabadikan momen keberadaannya di negeri masa lampau ini.
Wanita itu memaksa Xie Roulan menjadi modelnya. Sejak dua jam lalu, Xie Roulan sudah berganti pakaian dan model rambut sebanyak lima kali. Tangan terampil Li Anlan berhasil membuat wajah polos Xie Roulan menjadi cerah. Meskipun make up-nya sederhana, tapi karena Xie Roulan pandai merawat kulitnya, Li Anlan tidak menemui kesulitan melakukan touch up pada wajah polos itu. Hasil riasannya tidak kalah dengan MUA terkenal. Wajah Xie Roulan juga tak kalah cantik dengan Kelsey Merrit, seorang supermodel Asia Tenggara yang pernah tampil di catwalk Victoria’s Secret. Meskipun berwajah oriental, Xie Roulan pada kenyataannya memang sudah cantik alami.
Pelayan itu sempat menolak didandani. Dia bilang, dirinya terlalu rendah. Tangan Li Anlan tidak cocok menyentuh wajahnya yang jelek. Tapi, Li Anlan terus membujuk dan memaksanya hingga Xie Roulan tidak punya pilihan lain selain menurut. Saat didandani, Xie Roulan berkali-kali menghapus pemerah bibir dan pemerah pipi, hingga Li Anlan harus mengikat tangan pelayannya dengan selendang. Xie Roulan sungguh merasa tersiksa. Apalagi, pakaian yang dikenakannya adalah pakaian mahal milik Li Anlan, majikan kebanggaannya.
“Nyonya, aku mohon berhenti menyorotkan benda aneh itu,” Xie Roulan memohon setiap kali suara “cekrek” dari kamera Li Anlan berbunyi. Tapi, majikannya seperti sengaja menulikan pendengarannya.
“Sebentar lagi. Roulan, arahkan kepalamu ke sebelah kiri dan angkat tanganmu di kening!”
Cekrek.
Itu adalah jepretan yang ke sekian puluh kali. Li Anlan kagum pada hasil bidikan kameranya. Dia memang bukan seorang anak multimedia. Tapi, latar belakang lingkungan pergaulannya yang luas membuat Li Anlan memiliki banyak teman yang ahli dalam urusan multimedia, termasuk potret-memotret. Li Anlan belajar dari mereka. Jadi, hasil jepretannya juga cukup bagus.
Xie Roulan baru bisa terbebas dari penderitaannya satu jam kemudian. Saat Li Anlan menyelesaikan bidikan terakhirnya, gadis pelayan itu langsung berlari ke kamar mandi untuk menghapus riasan di wajahnya. Dia juga kembali mengganti bajunya dengan seragam pelayan yang biasa ia gunakan.
Segala macam perhiasan dan jepit rambut di kepalanya dilepaskan hingga hanya menyisakan satu jepit rambut sederhana. Kurang dari waktu satu jam, Xie Roulan sudah kembali menjadi pelayan dengan kesederhanaan dan kepolosan wajahnya.
Li Anlan sangat puas. Dia merasa punya hobi baru. Hari-harinya yang membosankan sedikit lebih berwarna. Dengan adanya potret-potret ini, Li Anlan tidak akan lupa bahwa ia seorang pengelana dari dunia modern yang tidak sengaja menjelajah waktu. Alasan ia menggunakan kamera untuk memotret Xie Roulan ialah karena ia lupa menaruh ponselnya di mana. Padahal, Li Anlan sungguh tidak menyadari kalau ponsel itu ada di tangan Long Ji Man.
Berbicara mengenai Long Ji Man, pria itu tidak datang menemuinya sejak kejadian di Danau Houchi beberapa hari terakhir. Syukurlah, Li Anlan bisa bersantai. Para wanita pengganggu juga tidak datang menggertak atau menindasnya. Kejadian hari itu justru seperti sebuah angin lalu. Tidak berbuntut panjang dan tidak membuat Li Anlan kembali kerepotan.
Hanya saja, Li Anlan tidak bisa bepergian ke luar Istana Xingyue. Dia dilarang keluar dari istana itu tanpa perintah raja. Sepertinya, penahanan Tao Zhun dan Xiao Biqi yang berdebat dengannya dilaporkan kepada Long Ji Man.
Dengar-dengar, raja langsung memerintahkan para penjaga untuk mengunci pintu gerbang Istana Xingyue dengan alasan bahwa Li Anlan tidak ingin menemui siapapun. Orang yang diberi bisa keluar masuk istana itu hanyalah dua kasim dan Xie Roulan, itu pun dengan kewenangan yang terbatas. Dalam satu hari, mereka hanya boleh keluar masuk Istana Xingyue sebanyak tiga kali.
Li Anlan segera membereskan semua barang-barangnya setelah ia membidik Gunung Feiyun sebanyak tiga kali. Gunung yang puncaknya berbatu itu berkilau seperti perak. Li Anlan kembali teringat pada keinginannya mendaki gunung tersebut. Sesaat kemudian, wajahnya berubah masam karena Long Ji Man tidak memberinya izin sama sekali. Jangankan Gunung Feiyun, pria itu bahkan menguncinya di sini.
Sebuah ide tiba-tiba melintas di benaknya. Li Anlan masih punya seorang kakak. Li Afan mungkin bisa membantunya keluar dari istana ini. Dia ingin menyelinap keluar sebentar, untuk mengetahui seperti apa Kerajaan Dongling yang ditinggalinya saat ini. Li Anlan ingin tahu keramaian apa yang ada di luar sana. Apakah sama seperti dalam drama? Li Anlan ingin memastikan itu. Dia juga ingin tahu penduduk seperti apa yang begitu patuh di bawah perintah raja.
“Roulan! Ambilkan aku kertas dan tinta!” perintahnya pada Xie Roulan. Gadis pelayan itu langsung masuk ke dalam, lalu keluar membawa selembar kertas kosong dan kuas lengkap dengan tintanya.
Li Anlan mulai menuliskan isi hati serta keinginannya untuk berjalan-jalan di luar istana kerajaan. Karakter-karakter China berjajar dari atas ke bawah, lalu ke atas, lalu ke bawah lagi hingga membentuk sebuah paragraf vertikal. Sayangnya, tulisan tersebut tidak simetris dan kurang rapi.
Adapun isi suratnya jika diterjemahkan ke dalam bahasa lisan bunyinya akan menjadi seperti ini:
“Kepada kakakku yang tampan dan cantik. Adikmu sedang tidak betah berdiam diri. Sendi-sendinya sudah kaku karena terkurung di tempat tepencil ini. Makanannya juga hambar dan tidak enak. Para penjaga di depan gerbang sana sangat ganas, bahkan membawa tombak dan pedang. Li Anlan-mu ini tidak bisa keluar karena takut tertusuk ujung tombak atau pedang para penjaga. Raja es batu itu juga sengaja mengunciku dan tidak memberiku gaji.
Kakakku Li Afan yang baik dan kaya, tolonglah adikmu ini. Biarkan matanya menjadi segar dengan melihat sesuatu yang berbeda, bukan hanya tembok besar seperti di hadapanku ini. Kau tidak ingin adikmu menjadi buta dan lebih bodoh bukan? Kalau begitu, kau harus membantuku.
Kakakku tersayang, jangan lupakan persaudaraan kita. Jangan lupa kalau kau masih punya seorang adik dengan status selir. Kau tidak ingin adik selir ini lebih menderita bukan?”
Xie Roulan yang melihat tulisan majikannya tertawa keras. Dia merasa lucu karena tulisan Li Anlan masih jelek seperti sebelumnya. Bahkan, yang ini sepertinya lebih buruk dari waktu-waktu lalu.
“Jangan tertawa! Aku tidak biasa menggunakan tinta!”
Jelas saja jika tulisannya menjadi buruk. Di zaman modern, Li Anlan jarang menulis, sekali menulis pun menggunakan ballpoint, bukan tinta usap seperti ini. Juga, di zaman modern, Li Anlan lebih banyak membuat tulisan lewat ketikan di laptop atau ponsel. Memakai tinta yang cair dan kertas yang kasar, tentu saja baru pertama kali ia gunakan.
“Tapi, menyelinap ke luar istana adalah pelanggaran, Nyonya.”
“Aku tahu.”
“Nyonya yakin Yang Mulia Raja tidak akan marah?”
Li Anlan menghela napas kesal.
“Dia bahkan mengunciku di sini. Pergi melihat pemandangan sebentar sepertinya tidak akan jadi masalah besar.”
Li Anlan melipat kertas suratnya menjadi persegi empat berukuran kecil. Li Anlan meletakkan surat itu di telapak tangan Xie Roulan, lalu menyuruhnya pergi dari hadapannya. Li Anlan kembali menikmati waktu luangnya dengan berayun di atas hammock. Angin menerbangkan rambutnya, sesekali pohon wisteria tempat ia melilitkan tali bergoyang.
Hidup tanpa beban memang sangat menyenangkan.
...***...
Halo, kalian tau nggak apa aja yang bikin Li Anlan begitu santai di tengah persaingan harem selain pilihan menjadi selir terbuang dan menghindari masalah? Bantu author jawab ya, nanti biar bisa dimasukin ke jalan cerita, siapa tahu bisa nyambung.🤔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusberksrya
2024-01-26
0
cella_cuteee
hahahahahah
2021-12-14
0
Ryea Ryubin
karena dia penjelajah waktu jadi dia nggak mau terlibat masalah apapun
2021-11-18
0