Eps. 17: Surat untuk Kakak Tercinta

Siang hari, Istana Xingyue tampak sepi seperti tak berpenghuni. Dua kasim istana yang bertugas dikirim pergi oleh Li Anlan entah ke mana. Dia melarang dua kasim itu kembali jika matahari belum terbenam. Si pemilik Istana Xingyue itu ingin menikmati waktu yang bebas dengan tenang tanpa gangguan siapapun dan tanpa gangguan apapun.

Kondisi kesehatan Li Anlan yang sudah pulih membuat wanita itu kembali bebas melakukan apapun yang ia suka. Saat ini, halaman Istana Xingyue ia pakai sebagai tempat rekreasi dan hiburan. Halaman kecil itu didesain sedemikian rupa, didekorasi hingga tampak seperti sebuah studio foto.

Kebetulan, kamera DSLR miliknya masih menyala dan berfungsi. Li Anlan harus baik-baik mengabadikan momen keberadaannya di negeri masa lampau ini.

Wanita itu memaksa Xie Roulan menjadi modelnya. Sejak dua jam lalu, Xie Roulan sudah berganti pakaian dan model rambut sebanyak lima kali. Tangan terampil Li Anlan berhasil membuat wajah polos Xie Roulan menjadi cerah. Meskipun make up-nya sederhana, tapi karena Xie Roulan pandai merawat kulitnya, Li Anlan tidak menemui kesulitan melakukan touch up pada wajah polos itu. Hasil riasannya tidak kalah dengan MUA terkenal. Wajah Xie Roulan juga tak kalah cantik dengan Kelsey Merrit, seorang supermodel Asia Tenggara yang pernah tampil di catwalk Victoria’s Secret. Meskipun berwajah oriental, Xie Roulan pada kenyataannya memang sudah cantik alami.

Pelayan itu sempat menolak didandani. Dia bilang, dirinya terlalu rendah. Tangan Li Anlan tidak cocok menyentuh wajahnya yang jelek. Tapi, Li Anlan terus membujuk dan memaksanya hingga Xie Roulan tidak punya pilihan lain selain menurut. Saat didandani, Xie Roulan berkali-kali menghapus pemerah bibir dan pemerah pipi, hingga Li Anlan harus mengikat tangan pelayannya dengan selendang. Xie Roulan sungguh merasa tersiksa. Apalagi, pakaian yang dikenakannya adalah pakaian mahal milik Li Anlan, majikan kebanggaannya.

“Nyonya, aku mohon berhenti menyorotkan benda aneh itu,” Xie Roulan memohon setiap kali suara “cekrek” dari kamera Li Anlan berbunyi. Tapi, majikannya seperti sengaja menulikan pendengarannya.

“Sebentar lagi. Roulan, arahkan kepalamu ke sebelah kiri dan angkat tanganmu di kening!”

Cekrek.

Itu adalah jepretan yang ke sekian puluh kali. Li Anlan kagum pada hasil bidikan kameranya. Dia memang bukan seorang anak multimedia. Tapi, latar belakang lingkungan pergaulannya yang luas membuat Li Anlan memiliki banyak teman yang ahli dalam urusan multimedia, termasuk potret-memotret. Li Anlan belajar dari mereka. Jadi, hasil jepretannya juga cukup bagus.

Xie Roulan baru bisa terbebas dari penderitaannya satu jam kemudian. Saat Li Anlan menyelesaikan bidikan terakhirnya, gadis pelayan itu langsung berlari ke kamar mandi untuk menghapus riasan di wajahnya. Dia juga kembali mengganti bajunya dengan seragam pelayan yang biasa ia gunakan.

Segala macam perhiasan dan jepit rambut di kepalanya dilepaskan hingga hanya menyisakan satu jepit rambut sederhana. Kurang dari waktu satu jam, Xie Roulan sudah kembali menjadi pelayan dengan kesederhanaan dan kepolosan wajahnya.

Li Anlan sangat puas. Dia merasa punya hobi baru. Hari-harinya yang membosankan sedikit lebih berwarna. Dengan adanya potret-potret ini, Li Anlan tidak akan lupa bahwa ia seorang pengelana dari dunia modern yang tidak sengaja menjelajah waktu. Alasan ia menggunakan kamera untuk memotret Xie Roulan ialah karena ia lupa menaruh ponselnya di mana. Padahal, Li Anlan sungguh tidak menyadari kalau ponsel itu ada di tangan Long Ji Man.

Berbicara mengenai Long Ji Man, pria itu tidak datang menemuinya sejak kejadian di Danau Houchi beberapa hari terakhir. Syukurlah, Li Anlan bisa bersantai. Para wanita pengganggu juga tidak datang menggertak atau menindasnya. Kejadian hari itu justru seperti sebuah angin lalu. Tidak berbuntut panjang dan tidak membuat Li Anlan kembali kerepotan.

Hanya saja, Li Anlan tidak bisa bepergian ke luar Istana Xingyue. Dia dilarang keluar dari istana itu tanpa perintah raja. Sepertinya, penahanan Tao Zhun dan Xiao Biqi yang berdebat dengannya dilaporkan kepada Long Ji Man.

Dengar-dengar, raja langsung memerintahkan para penjaga untuk mengunci pintu gerbang Istana Xingyue dengan alasan bahwa Li Anlan tidak ingin menemui siapapun. Orang yang diberi bisa keluar masuk istana itu hanyalah dua kasim dan Xie Roulan, itu pun dengan kewenangan yang terbatas. Dalam satu hari, mereka hanya boleh keluar masuk Istana Xingyue sebanyak tiga kali.

Li Anlan segera membereskan semua barang-barangnya setelah ia membidik Gunung Feiyun sebanyak tiga kali. Gunung yang puncaknya berbatu itu berkilau seperti perak. Li Anlan kembali teringat pada keinginannya mendaki gunung tersebut. Sesaat kemudian, wajahnya berubah masam karena Long Ji Man tidak memberinya izin sama sekali. Jangankan Gunung Feiyun, pria itu bahkan menguncinya di sini.

Sebuah ide tiba-tiba melintas di benaknya. Li Anlan masih punya seorang kakak. Li Afan mungkin bisa membantunya keluar dari istana ini. Dia ingin menyelinap keluar sebentar, untuk mengetahui seperti apa Kerajaan Dongling yang ditinggalinya saat ini. Li Anlan ingin tahu keramaian apa yang ada di luar sana. Apakah sama seperti dalam drama? Li Anlan ingin memastikan itu. Dia juga ingin tahu penduduk seperti apa yang begitu patuh di bawah perintah raja.

“Roulan! Ambilkan aku kertas dan tinta!” perintahnya pada Xie Roulan. Gadis pelayan itu langsung masuk ke dalam, lalu keluar membawa selembar kertas kosong dan kuas lengkap dengan tintanya.

Li Anlan mulai menuliskan isi hati serta keinginannya untuk berjalan-jalan di luar istana kerajaan. Karakter-karakter China berjajar dari atas ke bawah, lalu ke atas, lalu ke bawah lagi hingga membentuk sebuah paragraf vertikal. Sayangnya, tulisan tersebut tidak simetris dan kurang rapi.

Adapun isi suratnya jika diterjemahkan ke dalam bahasa lisan bunyinya akan menjadi seperti ini:

“Kepada kakakku yang tampan dan cantik. Adikmu sedang tidak betah berdiam diri. Sendi-sendinya sudah kaku karena terkurung di tempat tepencil ini. Makanannya juga hambar dan tidak enak. Para penjaga di depan gerbang sana sangat ganas, bahkan membawa tombak dan pedang. Li Anlan-mu ini tidak bisa keluar karena takut tertusuk ujung tombak atau pedang para penjaga. Raja es batu itu juga sengaja mengunciku dan tidak memberiku gaji.

Kakakku Li Afan yang baik dan kaya, tolonglah adikmu ini. Biarkan matanya menjadi segar dengan melihat sesuatu yang berbeda, bukan hanya tembok besar seperti di hadapanku ini. Kau tidak ingin adikmu menjadi buta dan lebih bodoh bukan? Kalau begitu, kau harus membantuku.

Kakakku tersayang, jangan lupakan persaudaraan kita. Jangan lupa kalau kau masih punya seorang adik dengan status selir. Kau tidak ingin adik selir ini lebih menderita bukan?”

Xie Roulan yang melihat tulisan majikannya tertawa keras. Dia merasa lucu karena tulisan Li Anlan masih jelek seperti sebelumnya. Bahkan, yang ini sepertinya lebih buruk dari waktu-waktu lalu.

“Jangan tertawa! Aku tidak biasa menggunakan tinta!”

Jelas saja jika tulisannya menjadi buruk. Di zaman modern, Li Anlan jarang menulis, sekali menulis pun menggunakan ballpoint, bukan tinta usap seperti ini. Juga, di zaman modern, Li Anlan lebih banyak membuat tulisan lewat ketikan di laptop atau ponsel. Memakai tinta yang cair dan kertas yang kasar, tentu saja baru pertama kali ia gunakan.

“Tapi, menyelinap ke luar istana adalah pelanggaran, Nyonya.”

“Aku tahu.”

“Nyonya yakin Yang Mulia Raja tidak akan marah?”

Li Anlan menghela napas kesal.

“Dia bahkan mengunciku di sini. Pergi melihat pemandangan sebentar sepertinya tidak akan jadi masalah besar.”

Li Anlan melipat kertas suratnya menjadi persegi empat berukuran kecil. Li Anlan meletakkan surat itu di telapak tangan Xie Roulan, lalu menyuruhnya pergi dari hadapannya. Li Anlan kembali menikmati waktu luangnya dengan berayun di atas hammock. Angin menerbangkan rambutnya, sesekali pohon wisteria tempat ia melilitkan tali bergoyang.

Hidup tanpa beban memang sangat menyenangkan.

...***...

Halo, kalian tau nggak apa aja yang bikin Li Anlan begitu santai di tengah persaingan harem selain pilihan menjadi selir terbuang dan menghindari masalah? Bantu author jawab ya, nanti biar bisa dimasukin ke jalan cerita, siapa tahu bisa nyambung.🤔

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusberksrya

2024-01-26

0

cella_cuteee

cella_cuteee

hahahahahah

2021-12-14

0

Ryea Ryubin

Ryea Ryubin

karena dia penjelajah waktu jadi dia nggak mau terlibat masalah apapun

2021-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1: Li Anlan di Negeri Ajaib
2 Eps. 2: Identitas Selir
3 Eps. 3: Selir Miskin
4 Eps. 4: Raja Dongling
5 Eps. 5: Mencari Sistem
6 Eps. 6: Berkemah
7 Eps. 7: Hadiah Kematian
8 Eps. 8: Menjahit Luka
9 Eps. 9: Bertemu Raja Tampan
10 Eps. 10: Terjebak di Bawah Kaki Raja
11 Eps. 11: Penjahat Kelas Teri
12 Eps. 12: Pemain Payah
13 Eps. 13: Pemalas Berkelas
14 Eps. 14: Bertemu Pengganggu
15 Eps. 15: Drama
16 Eps. 16: Mencari Cara
17 Eps. 17: Surat untuk Kakak Tercinta
18 Eps. 18: Long Ji Man Menjadi Juara Pertama
19 Eps. 19: Lelucon
20 Eps. 20: Li Bersaudara
21 Eps. 21: Saudara Kaya
22 Eps. 22: Pencuri
23 Eps. 23: Menanti Hari Baik
24 Eps. 24: Berani Coba-Coba
25 Eps. 25: Merasa Kecewa
26 Eps. 26: Hukuman untuk Li Anlan
27 Eps. 27: Salah Paham
28 Eps. 28: Panahan
29 Eps. 29: Surat Rahasia
30 Eps. 30: Merancang Tujuan
31 Eps. 31: Teringat Kembali
32 Eps. 32: BBQ
33 Eps. 33: Tidak Sengaja
34 Eps. 34: Ganti Rugi
35 Eps. 35: Perampokan Legal
36 Eps. 36: Bertemu Pangeran Kecil
37 Eps. 37: Berkunjung ke Akademi Kerajaan
38 Eps. 38: Mengajarkan Hal Baru
39 Eps. 39: Long Ji Man Si Wajah Batu
40 Eps. 40: Elang Itu Adalah Milikku!
41 Eps. 41: Disalahpahami
42 Eps. 42: Tuan Muda
43 Eps. 43: Persalinan Menegangkan
44 Eps. 44: Panti Asuhan
45 Eps. 45: Pertarungan Sengit
46 Eps. 46: Tangan yang Ternoda
47 Eps. 47: Perjamuan Ibu Suri
48 Eps. 48: Li Anlan Juara Bertahan
49 Eps. 49: Antara Bencana dan Berita Bahagia
50 Eps. 50: Negosiasi
51 Eps. 51: Hari Penobatan
52 Eps. 52: Tugas Pertama
53 Eps. 53: Seseorang yang Belum Dapat Diterima
54 Eps. 54: Fotografer Zaman Kuno
55 Eps. 55: Tertawa dalam Derita
56 Eps. 56: Tertinggal
57 Eps. 57: Kartu Nama
58 Eps. 58: Penculikan
59 Eps. 59: Pencarian
60 Eps. 60: Misi Menyelamatkan Istri
61 Eps. 61: Pecah Telur
62 Eps. 62: Menantuku!
63 Eps. 63: Bercerita
64 Eps. 64: Hukuman untuk Orang Jahat
65 Eps. 65: Buku
66 Eps. 66: Surat Nikah
67 Eps. 67: Malam Pengantin
68 Eps. 68: Sebuah Pernyataan
69 Eps. 69: Bencana Tidak Terduga
70 Eps. 70: Mengembalikan Teror
71 Eps. 71: Datang Satu Gugur Empat
72 Eps. 72: Ujian Akademi Kerajaan
73 Eps. 73: Tempat Aneh
74 Eps. 74: Wisma Gunung Feiyun
75 Eps. 75: Keinginan Ibu Suri
76 Eps. 76: Ular Berbisa
77 Eps. 77: Jati Diri
78 Eps. 78: Jebakan
79 Eps. 79: Kau Tidak Boleh Pergi!
80 Eps. 80: Mencari Jiwa
81 Eps. 81: Dunia Lain
82 Eps. 82: Mencoba Segala Cara
83 Eps. 83: Terlalu Lama Pergi
84 Eps. 84: Berdamai dengan Masa Depan
85 Eps. 85: Menyusun Strategi
86 Eps. 86: Orang Gila yang Sesungguhnya
87 Eps. 87: Kisah Pilu Sang Permaisuri
88 Eps. 88: Topeng
89 Eps. 89: Kebingungan
90 Eps. 90: Orang Tidak Bertanggung Jawab
91 Eps. 91: Buronan
92 Eps. 92: Perburuan Seru
93 Eps. 93: Kemenangan Mutlak
94 Eps. 94: Hukuman Untuk Orang Jahat
95 Eps. 95: MoU
96 Eps. 96: Penobatan
97 Eps. 97: Malam Pernikahan
98 Eps. 98: Pembebasan
99 Eps. 99: Kelahiran Putra
100 Eps. 100: Episode Akhir
101 PEMBERITAHUAN
102 PEMBERITAHUAN 2
103 PENGUMUMAN
104 PENGUMUMAN BARU
105 EXTRA PART
106 Halo!
107 PERMISIII!!!
108 Mampir, Yuk!
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Eps. 1: Li Anlan di Negeri Ajaib
2
Eps. 2: Identitas Selir
3
Eps. 3: Selir Miskin
4
Eps. 4: Raja Dongling
5
Eps. 5: Mencari Sistem
6
Eps. 6: Berkemah
7
Eps. 7: Hadiah Kematian
8
Eps. 8: Menjahit Luka
9
Eps. 9: Bertemu Raja Tampan
10
Eps. 10: Terjebak di Bawah Kaki Raja
11
Eps. 11: Penjahat Kelas Teri
12
Eps. 12: Pemain Payah
13
Eps. 13: Pemalas Berkelas
14
Eps. 14: Bertemu Pengganggu
15
Eps. 15: Drama
16
Eps. 16: Mencari Cara
17
Eps. 17: Surat untuk Kakak Tercinta
18
Eps. 18: Long Ji Man Menjadi Juara Pertama
19
Eps. 19: Lelucon
20
Eps. 20: Li Bersaudara
21
Eps. 21: Saudara Kaya
22
Eps. 22: Pencuri
23
Eps. 23: Menanti Hari Baik
24
Eps. 24: Berani Coba-Coba
25
Eps. 25: Merasa Kecewa
26
Eps. 26: Hukuman untuk Li Anlan
27
Eps. 27: Salah Paham
28
Eps. 28: Panahan
29
Eps. 29: Surat Rahasia
30
Eps. 30: Merancang Tujuan
31
Eps. 31: Teringat Kembali
32
Eps. 32: BBQ
33
Eps. 33: Tidak Sengaja
34
Eps. 34: Ganti Rugi
35
Eps. 35: Perampokan Legal
36
Eps. 36: Bertemu Pangeran Kecil
37
Eps. 37: Berkunjung ke Akademi Kerajaan
38
Eps. 38: Mengajarkan Hal Baru
39
Eps. 39: Long Ji Man Si Wajah Batu
40
Eps. 40: Elang Itu Adalah Milikku!
41
Eps. 41: Disalahpahami
42
Eps. 42: Tuan Muda
43
Eps. 43: Persalinan Menegangkan
44
Eps. 44: Panti Asuhan
45
Eps. 45: Pertarungan Sengit
46
Eps. 46: Tangan yang Ternoda
47
Eps. 47: Perjamuan Ibu Suri
48
Eps. 48: Li Anlan Juara Bertahan
49
Eps. 49: Antara Bencana dan Berita Bahagia
50
Eps. 50: Negosiasi
51
Eps. 51: Hari Penobatan
52
Eps. 52: Tugas Pertama
53
Eps. 53: Seseorang yang Belum Dapat Diterima
54
Eps. 54: Fotografer Zaman Kuno
55
Eps. 55: Tertawa dalam Derita
56
Eps. 56: Tertinggal
57
Eps. 57: Kartu Nama
58
Eps. 58: Penculikan
59
Eps. 59: Pencarian
60
Eps. 60: Misi Menyelamatkan Istri
61
Eps. 61: Pecah Telur
62
Eps. 62: Menantuku!
63
Eps. 63: Bercerita
64
Eps. 64: Hukuman untuk Orang Jahat
65
Eps. 65: Buku
66
Eps. 66: Surat Nikah
67
Eps. 67: Malam Pengantin
68
Eps. 68: Sebuah Pernyataan
69
Eps. 69: Bencana Tidak Terduga
70
Eps. 70: Mengembalikan Teror
71
Eps. 71: Datang Satu Gugur Empat
72
Eps. 72: Ujian Akademi Kerajaan
73
Eps. 73: Tempat Aneh
74
Eps. 74: Wisma Gunung Feiyun
75
Eps. 75: Keinginan Ibu Suri
76
Eps. 76: Ular Berbisa
77
Eps. 77: Jati Diri
78
Eps. 78: Jebakan
79
Eps. 79: Kau Tidak Boleh Pergi!
80
Eps. 80: Mencari Jiwa
81
Eps. 81: Dunia Lain
82
Eps. 82: Mencoba Segala Cara
83
Eps. 83: Terlalu Lama Pergi
84
Eps. 84: Berdamai dengan Masa Depan
85
Eps. 85: Menyusun Strategi
86
Eps. 86: Orang Gila yang Sesungguhnya
87
Eps. 87: Kisah Pilu Sang Permaisuri
88
Eps. 88: Topeng
89
Eps. 89: Kebingungan
90
Eps. 90: Orang Tidak Bertanggung Jawab
91
Eps. 91: Buronan
92
Eps. 92: Perburuan Seru
93
Eps. 93: Kemenangan Mutlak
94
Eps. 94: Hukuman Untuk Orang Jahat
95
Eps. 95: MoU
96
Eps. 96: Penobatan
97
Eps. 97: Malam Pernikahan
98
Eps. 98: Pembebasan
99
Eps. 99: Kelahiran Putra
100
Eps. 100: Episode Akhir
101
PEMBERITAHUAN
102
PEMBERITAHUAN 2
103
PENGUMUMAN
104
PENGUMUMAN BARU
105
EXTRA PART
106
Halo!
107
PERMISIII!!!
108
Mampir, Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!