Li Anlan sungguh menyesal sudah menolong Xu Lingshu. Dia juga menyesal sudah menuruti perintah Long Ji Man untuk berenang membawa wanita itu ke tepi danau. Jika bukan karena kelicikan Xu Lingshu yang tidak tahu balas budi, Li Anlan tidak akan menjadi seperti ini sekarang.
Dua hari ini, dia hanya bisa berbaring karena racun yang membuatnya panas dingin masih bersarang di tubuhnya yang berharga. Reaksi racun itu sangat cepat. Seluruh tulang belulang Li Anlan terasa seperti akan lepas dari sendi-sendinya. Dia tidak bisa leluasa bergerak.
Di kehidupan modern, Li Anlan adalah seorang wanita yang sehat dan bugar. Karena hobi mahalnya menuntut menggunakan kekuatan fisik yang kuat, Li Anlan melakukan segala cara agar tubuhnya tetap dalam kondisi prima. Entah itu dengan lari pagi, senam aerobik, senam lantai, berenang, bermain basket, atau sengaja menghabiskan waktu berjam-jam di gym, sekalian membentuk otot di lengan atas dan perutnya.
Tutornya bilang, program olah raga yang dijalankan Li Anlan sudah sangat pas dengan porsi tubuhnya. Itulah sebabnya Li Anlan tidak menjadi jelek meskipun sering mengeluarkan keringat dan lemak dari dalam tubuhnya. Pinggangnya tetap ramping dan wajahnya tetap cerah. Kulitnya juga tetap putih.
Ah, dia tiba-tiba merindukan tutor olah raganya yang baik hati.
Beberapa saat kemudian, Xie Roulan memberitahukan bahwa Tabib Tao Zhun datang untuk memeriksa keadaannya. Seketika raut wajah Li Anlan yang tadinya santai berubah menjadi kesal. Mendengar nama tabib itu, Li Anlan kembali teringat kejadian dua hari lalu, saat tubuhnya digotong keluar dari usungan Istana Hongwu ke Istana Xingyue.
Dia yang masih dalam keadaan setengah sadar dilempar ke tempat tidur oleh para penggotong usungan. Kemudian, Tao Zhun datang memeriksa denyut nadinya. Itu pertama kalinya Li Anlan melihat wajah tabib yang sempat mendiagnosis bahwa dirinya sudah mati. Tabib itu masih muda, usianya mungkin sekitar dua tahun lebih tua dari Li Anlan. Wajahnya cukup tampan. Tubuhnya tegap dan tinggi, hanya saja tidak lebih tinggi dari Long Ji Man. Tao Zhun cukup cantik untuk menjadi seorang wanita, tapi terlalu tampan untuk menjadi seorang pria.
Tabib itu mengeluarkan sebuah jarum akupuntur besar yang membuat Li Anlan bergidik. Dia pikir, di dunia ini dia tidak akan menjumpai jarum besar seperti itu. Sejak kecil, Li Anlan memiliki rasa takut pada jarum suntik. Setiap dia sakit, dia selalu menolak diperiksa dokter dan memberontak saat hendak disuntik. Saat diimunisasi pun, orang tua atau pengasuhnya harus menghabiskan waktu berjam-jam membujuknya.
Jarum besar itu membangkitkan kembali rasa takutnya. Apalagi, jarum yang dipegang Tao Zhun cukup besar. Jika jarum itu menembus kulit dan dagingnya, sakitnya pasti akan luar biasa. Bohong besar jika orang-orang mengatakan ditusuk jarum suntik itu seperti gigitan semut. Baik jarum suntik maupun jarum akupuntur tidak ada bedanya, sama-sama jarum tajam yang bisa membolongi kulit.
Li Anlan refleks menendang peralatan medis Tao Zhun hingga terjatuh ke lantai. Isi kotak medis itu berantakan. Selain itu, Li Anlan juga memukul lengan Tao Zhun hingga jarum akupuntur besar yang dipegangnya terlempar entah ke mana. Sontak saja Tao Zhun kesal. Alat-alat medis berharganya jatuh berserakan dan jarum kebanggaannya hilang.
Li Anlan yang sedang berbaring buru-buru bangkit. Pening di kepalanya kembali melanda, tapi tidak separah saat di Istana Hongwu. Li Anlan segera turun dari ranjang untuk melarikan diri. Tanpa disangka, kakinya menginjak sesuatu yang tajam. Li Anlan menjerit, ia mendapati bahwa ujung sebuah jarum tertusuk di telapak kakinya. Rupanya, jarum akupuntur itu jatuh ke lantai sisi tempat tidur.
“Nyonya, sebaiknya kau jangan mengacau lagi!”
Tao Zhun sepertinya juga kesal. Dia buru-buru mengunci titik akupuntur di leher dan bahu Li Anlan hingga tubuh wanita itu tidak bisa bergerak. Tao Zhun kemudian memanggil Xie Roulan untuk membantu membaringkan tubuh Li Anlan. Tao Zhun kembali memulai proses pengobatannya. Sebelum menusukkan jarum ke kulit tangannya, Li Anlan diberikan sebuah pil hitam untuk detoksifikasi racun.
“Nyonya?”
“Suruh dia pergi!”
Pintu kamar Li Anlan buru-buru ia kunci. Dengan langkah pelan, Li Anlan perlahan berjalan menuju layar lipat yang ada di ruang baca, lalu bersembunyi di belakangnya. Dia yakin Tao Zhun akan tetap memaksa masuk. Jadi, sebelum itu terjadi, lebih baik dia melarikan diri lebih awal.
“Nyonya, saya membawa perintah Yang Mulia!” teriak Tao Zhun dari teras depan Istana Xingyue.
Persetan dengan perintah raja, persetan dengan perintah siapapun! Li Anlan tetap tidak akan membuka pintu istananya.
“Kenapa tidak kau periksa saja rajamu itu? Kulihat dia yang sakit!”
Di teras depan, Tao Zhun mengusap dadanya. Pasiennya kali ini benar-benar nakal dan keras kepala. Racun di tubuhnya belum keluar semua, tapi dia justru malah menghindar dan berusaha mencegah seorang tabib muda hebat sepertinya untuk memeriksanya. Tao Zhun sebenarnya merasa bersalah karena dia sudah salah mendiagnosis dan mengumumkan Li Anlan sudah mati tempo hari. Kali ini, dia harus memastikan untuk tidak melakukan kesalahan lagi. Tao Zhun akan bekerja keras untuk menyembuhkan istri terbuang dari rajanya itu.
Tao Zhun menggedor pintu Istana Xingyue dengan keras. Koper alat medisnya dibiarkan menjauh beberapa meter dari kakinya.
“Nyonya, aku tidak membawa jarum!”
“Aku tidak percaya!”
“Jika kau tidak percaya, kau boleh membuka pintunya dan membuktikan perkataanku.”
“Jika aku membuka pintu, kau akan langsung mengunciku lagi!”
Tidak, Li Anlan tidak akan percaya pada tipu muslihat Tao Zhun. Tabib itu sama liciknya dengan Long Ji Man. Meskipun dia membawa perintah raja, Li Anlan tetap tidak akan membuka pintu. Dia akan tetap bersembunyi di balik layar lipat walau tubuhnya sedikit tidak sehat.
“Tidak akan. Aku janji,” ujar Tao Zhun.
“Aku tidak percaya padamu!”
“Aku bersungguh-sungguh, Nyonya,” teriak Tao Zhun tak kalah kerasnya.
“Pengobatan modern dan Barat bekerja jauh lebih baik! Aku tidak percaya padamu.”
Tao Zhun tidak mau kalah. Tabib muda it uterus menggedor pintu hingga menimbulkan keributan. Dua kasim yang kebetulan lewat menyaksikan kejadian itu sambil berbincang sesuatu. Xie Roulan kemudian memanggil dua kasim itu, dan menyuruhnya untuk membantu Tao Zhun. Alhasil, pintu Istana Xingyue digedor tiga orang pria.
“Nyonya, biarkan aku memeriksa denyut nadimu!”
“Jika kau berani mendobrak pintu istanaku, aku akan bunuh diri! Kau dukun, kau tidak punya lisensi! Teknik pengobatanmu tidak sesuai standar WHO!”
Tao Zhun dan dua kasim itu saling pandang. Dia kemudian menatap Xie Roulan. Gadis pelayan itu menggelengkan kepala tanda tak tahu apapun.
“Apa dia baru saja menyebutku dukun?” tanya Tao Zhun pada dua kasim di pinggirnya. Dua kasim itu mengangguk polos.
Hebat juga selir satu ini, pikir Tao Zhun.
Selama karirnya sebagai seorang tabib resmi kerajaan, baru kali ini dia menjumpai pasien yang sangat aneh dan keras kepala. Orang biasanya menundukkan kepala dan mengharapkan sentuhan tangan ajaibnya dalam menyembuhkan sakit.
Orang-orang bahkan menganggapnya sebagai Tabib Dewa, yang membuat dirinya menjadi tinggi dan spesial di mata orang lain, termasuk di mata raja dan seluruh keluarga kerajaan. Tapi di sini, dia bahkan tidak dibiarkan masuk.
Xiao Biqi yang baru saja tiba untuk menyampaikan perintah langsung terkejut melihat tabib istana berdiri di depan pintu bersama dua orang kasim. Dia juga terkejut ketika perdebatan antara Tao Zhun dan Li Anlan sampai ke telinganya. Dengan langkah cepat, Xiao Biqi segera menghampiri orang-orang yang sedang berdebat itu.
“Kasim Bi, istri rajamu mempersulitku!”
Xiao Biqi yakin ini semua ulah Li Anlan. Wanita itu sengaja menolak kedatangan Tao Zhun dan menahannya di depan pintu Istana Xingyue.
“Selir An, aku membawa perintah raja!” teriak Xiao Biqi.
Sementara itu, di balik layar lipat, Li Anlan sedang memeluk lututnya. Persis seperti anak kecil yang sedang bersembunyi saat dikejar penculik. Teriakan Xiao Biqi sama sekali tidak mempengaruhinya. Li Anlan justru semakin tidak ingin membuka pintu. Biar saja Xiao Biqi dan Tao Zhun menunggunya di luar.
“Kasim Bi, aku tahu kau berkonspirasi dengan dukun itu!”
Xiao Biqi saling pandang dengan Tao Zhun. Kasim muda itu kemudian menggelengkan kepala. Ini tidak akan berhasil.
Sampai kapanpun, pemilik istana ini pasti tidak akan membukakan pintu. Sia-sia saja mereka datang jauh-jauh ke tempat terpencil ini. Pada akhirnya, Xiao Biqi dan Tao Zhun hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Xiao Biqi dan Tao Zhun kemudian pergi meninggalkan Istana Xingyue.
Seolah tahu dua orang pengganggu itu akan pergi, Li Anlan langsung berteriak dari dalam,
“Sampaikan pada Yang Mulia bahwa dia harus memberiku kompensasi!”
Setelah itu, dia langsung keluar dari persembunyiannya. Aneh, seluruh tubuhnya tiba-tiba terasa sehat seperti sedia kala. Kepalanya tidak lagi terasa pening. Suasana hatinya yang semula buruk berubah tiga ratus enam puluh derajat. Li Anlan membuka kunci pintu Istana Xingyue. Kepalanya menyembul di celah pintu yang sedikit terbuka.
“Mereka sudah pergi?”
Xie Roulan yang masih setia berdiri di depan teras Istana. Xingyue mengangguk.
“Baguslah.”
Li Anlan membuka pintu istananya lebar-lebar. Udara segar dari luar seketika masuk, menerbangkan oksigen-oksigen murni yang membantu pernapasan Li Anlan hingga rongga dadanya terasa kosong dan ringan. Dia juga membuka jendela-jendela, sehingga udara itu bebas masuk ke dalam istana kecilnya.
Li Anlan membuka kotak P3K miliknya, mencari sesuatu yang bisa menyembuhkan gejala demamnya. Ketemu! Li Anlan mengambil satu kaplet paracetamol dan amoxilin. Ujung plasti kaplet obat ia robek, lalu ia keluarkan isinya. Dua buah tablet pereda demam langsung ia masukan ke dalam mulutnya tanpa dibarengi air minum. Setelah itu, dia menutup kembali kotak P3K, lalu menyimpannya di tempat semula.
“Sudah kubilang, pengobatan modern jauh lebih efektif!”
Li Anlan tertawa puas. Sekarang, dia tidak akan diganggu oleh tabib Tao Zhun lagi.
...***...
Hai:) salam hangat dari author buat kalian✌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusukses
2024-01-26
1
Seven8
yg sy bingung KL obat2nya habis gimana berobatnya?
2024-01-26
0
Deep Nurnuy
Good
2023-06-27
1