Eps. 9: Bertemu Raja Tampan

Li Anlan meregangkan seluruh persendiannya yang terasa kaku. Bunyi gemerutuk langsung terdengar dari tulang-tulangnya yang ia gerakkan ke kanan dan ke kiri. Wanita itu mulai melakukan pemanasan di bawah sinar matahari pagi. Untuk memudahkan pergerakannya, dia hanya mengenakan pakaian dalamnya yang berwarna putih.

Li Anlan tidak perlu menunggu siapapun lagi karena satu-satunya orang yang harus ia rawat sudah lama pergi. Saat Li Anlan membuka mata, ia mendapati bahwa Long Ji Man yang ia rawat semalam sudah hilang dari istananya. Jika pria itu sudah pergi, itu berarti pria itu sudah sembuh. Maka, Li Anlan memutuskan untuk tidak memikirkannya lagi karena sekarang Long Ji Man sudah tidak apa-apa.

Sebuah benda bulat kecil juga ikut berjemur tidak jauh dari tempat ia berdiri. Benda itu adalah charger ponsel Li Anlan yang menggunakan teknologi panel surya sebagai sumber listrik pengisi daya. Li Anlan hanya perlu menjemurnya sekitar dua jam untuk menangkap energi matahari agar panel surya itu tetap terisi.

Inilah alasan mengapa ponsel Li Anlan tidak mati meski sudah berhari-hari digunakan di dunia ini. Li Anlan haya tingal meletakkan ponselnya di atas panel surya itu, lalu menunggu tiga puluh menit sampai baterai ponselnya terisi penuh. Selama matahari tetap bersinar, selama itu pula Li Anlan dapat menggunakan ponselnya.

Li Anlan memulai gerakan inti dari olahraga paginya dengan senam lantai. Di atas matras, ia menungkupkan badan untuk melakukan push-up dalam 3x8 hitungan. Setelah itu, ia melanjutkannya dengan sit-up untuk melatih otot perutnya dalam 3x8 hitungan. Li Anlan melanjutkannya dengan back-up dalam interval hitungan yang sama seperti dua gerakan sebelumnya. Tapi, sebelum dia menyelesaikan hitungannya, Xie Roulan tiba-tiba datang dan langsung berteriak.

"Astaga Nyonya! Tolong! Pinggang Nyonyaku yang berharga patah!"

Apa dia sedang menyumpahiku? Li Anlan bertanya pada dirinya sendiri.

"Roulan, aku baik-baik saja!"

"Tapi, pinggangmu meliuk-liuk ke belakang. Jika bukan patah, apa lagi?"

"Ini namanya berolahraga. Ah, kau juga harus melakukannya mulai sekarang!"

"Tapi-"

Xie Roulan tidak berani melanjutkan kata-katanya karena tatapan tajam Li Anlan yang menyiratkan 'tidak boleh ada penolakan'. Alhasil, Xie Roulan akhirnya ikut berolahraga bersama majikannya. Karena tidak terbiasa, seluruh tubuh Xie Roulan terasa sangat kaku. Pelayan itu berkali-kali meringis ketika gerakan yang diajarkan Li Anlan membuat persendiannya sakit.

Butuh waktu hingga hitungan satu jam lamanya bagi Li Anlan untuk menyelesaikan olah raga paginya. Usai mengistirahatkan diri selama beberapa saat, wanita itu memutuskan untuk membersihkan diri. Air hangat yang sudah disiapkan Xie Roulan langsung memanjakan kulitnya, ditambah aroma harum dari kelopak mawar yang ikut ditaburkan di dalam bak mandinya. Li Anlan memejamkan mata untuk menikmati sensasi spa tradisional khas para wanita zaman kuno.

Sembari menikmati suasana, Li Anlan memutar ingatan kisah hidupnya saat masih berada di dunia modern. Dia adalah seorang gadis muda berusia dua puluh tiga tahun, seorang aries, dan berkepribadian cukup baik. Sejak usia sekolah dasar, tanda-tanda kecerdasannya mulai muncul. Li Anlan kecil selalu unggul dalam beberapa mata pelajaran.

Orang tuanya adalah pemilik sepuluh toko emas dan pengusaha kain sutra yang menyuplai tiga puluh persen pasokan kain untuk para pejabat pemerintah. Li Anlan adalah anak tunggal. Di usianya yang ketujuh belas tahun, orang tua Li Anlan meninggal karena terpeleset akibat menginjak cangkang pisang di depan gedung apartemen. Keduanya sempat dibawa ke rumah sakit dan mengalami stroke, kemudian meninggal tiga hari setelahnya.

Li Anlan tidak bisa menangisi kematian orang tuanya karena sedari kecil, dia sudah terbiasa sendiri tanpa didampingi ayah ibunya. Li Anlan hanya bisa menatap jasad kedua orang tuanya sambil menghela napas. Li Anlan menjalani hidup sebagai yatim piatu yang berasal dari keluarga bersendok emas.

Usaha toko emas dan kain sutra orang tuanya tetap berjalan di bawah pengawasan bibinya yang baik hati. Li Anlan hanya perlu bersekolah dengan baik. Setiap bulan, rekening pribadi Li Anlan selalu membengkak. Seluruh laba dari usaha keluarganya masuk 30% ke rekeningnya.

Meskipun seorang konglomerat, Li Anlan tidak pernah merasa puas. Dia tidak pernah mengungkapkan identitas aslinya kepada orang-orang. Dia bergaul dengan siapapun yang ingin bergaul dengannya.

Semasa kuliah, Li Anlan adalah mahasiswa yang sedikit nakal. Dalam satu semester, ada sekitar dua hingga enam kali ia membolos. Waktu-waktu tersebut tentu ia gunakan untuk menjalankan hobi mahalnya: mendaki gunung. Karena dia yang paling cakap, Li Anlan sering ditunjuk sebagai ketua regu dan ia juga sering membiayai seluruh perjalanan.

Li Anlan mulai merasakan sulitnya mencari uang setelah ia bekerja di sebuah perusahaan penyedia jasa kirim barang. Bibinya sudah melarangnya dan memintanya untuk tidak usah bekerja karena semua uangnya sudah cukup untuk membiayai hidupnya. Tapi, Li Anlan tetap bekerja sesuai dengan keinginannya.

Hobinya dalam aksi mahal itu membawa Li Anlan mengelilingi seluruh pegunungan di negaranya. Ia juga beberapa kali mendaki di gunung-gunung terkenal di luar negeri seperti Perancis, Belanda, Jepang, dan Indonesia. Semua pendakian itu selalu berkesan.

Ransel gunung yang ia bawa adalah barang pertama yang ia beli dari hasil tabungan gajinya. Karena itulah ia sangat menyayanginya dan tidak rela jika ransel itu hilang.

Di dunia ini, dia tiba-tiba menjadi seorang selir yang miskin dan malang. Tidak heran jika Li Anlan sempat merasa frustasi. Akibatnya, Li Anlan kembali menjadi seorang pecinta uang. Asalkan ada uang, ia akan merasa bahagia.

Li Anlan membuka matanya saat suara Xie Roulan mengeras karena memanggilnya berkali-kali. Wanita itu segera menyelesaikan ritual mandinya lalu berpakaian. Kain yang ia pakai hari ini adalah kain sutra baru berwarna hijau tua yang Xie Roulan beli kemarin.

"Nyonya, Kasim Bi datang lagi," terang Xie Roulan sambil membantu majikannya merapikan rambut.

"Apa pesanggon kematianku belum cukup?"

Xie Roulan menggeleng.

"Mereka datang membawa hadiah dari Yang Mulia Raja."

"Raja?"

Xie Roulan mengangguk.

"Apa raja tersambar petir hingga ia ingat bahwa ia punya seorang selir di sini?"

Xie Roulan tidak berani menebak jawaban. Gadis pelayan itu lebih memilih untuk melanjutkan aktivitasnya membantu menata rambut Li Anlan. Setelah selesai, Li Anlan malah merebahkan dirinya di ranjang sambil bermain ponsel.

"Nyonya, mereka sudah menunggu sejak pagi," Xie Roulan mengingatkan majikannya.

Li Anlan berpikir jika ia menerima hadiah itu, berarti hidup damainya sudah berakhir. Jika raja mengingatnya, maka besar kemungkinan dia akan dipanggil untuk melayaninya. Jika itu terjadi, maka Li Anlan harus menanggung siksaan dari para selir raja yang lain yang begitu menyebalkan dan manipulatif. Jika para selir itu mencelakainya, Li Anlan akan semakin kerepotan.

Ah, terlalu banyak kata 'jika' di dalam kamus Li Anlan.

"Suruh mereka pergi!"

"Nyonya, mereka membawa sepuluh peti berisi perak," bisik Xie Roulan. Mendengar kata perak, mata Li Anlan langsung membulat.

Uang, aku datang! Li Anlan berteriak dalam hati.

Persetan dengan prinsip. Biar saja urusan raja dan keputusan hidupnya untuk tetap menjadi selir terbuang ia pikirkan nanti. Hal yang paling penting sekarang adalah keluar menyambut peti-peti uang yang berharga itu.

Xiao Biqi menundukkan kepala saat Li Anlan datang menghampirinya. Akhirnya, selir rajanya ini menampakkan batang hidungnya.

"Kembalilah. Sampaikan rasa terima kasihku yang tulus ini kepada raja!"

Xiao Biqi mengerutkan keningnya. Dia sudah berdiri sangat lama di sini, tapi hanya itulah kata-kata yang ia terima? Xiao Biqi berdecak tak percaya. Selir satu ini tidak punya kesopanan sedikitpun.

Sebelumnya, Xiao Biqi sudah dibuat heran karena Long Ji Man tiba-tiba memintanya mengirim hadiah yang banyak kepada Selir An. Sepengetahuannya, Long Ji Man tidak pernah bertemu dengan wanita itu.

"Selir An, Yang Mulia memintamu bertandang ke Istana Hongwu."

"Apa? Sungguh?"

Li Anlan tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Ya, Selir An."

"Katakan pada Yang Mulia Raja, aku sedang tidak enak badan."

"Tapi, Yang Mulia berpesan jika Selir An tidak mau menemuinya, semua hadiah-hadiah ini akan diangkut kembali."

"Hidung belang itu menjebakku," gumam Li Anlan.

Li Anlan mengusir Xiao Biqi bersama rombongannya. Dia terpaksa menyetujui permintaan Xiao Biqi untuk menemui raja. Li Anlan berjanji akan pergi ke Istana Hongwu beberapa saat lagi.

Wanita itu bergegas pergi setelah memasukkan seluruh peti hadiahnya ke dalam Istana Xingyue. Li Anlan meminta Xie Roulan untuk tetap berada di Istana Xingyue selagi ia pergi. Berdasarkan pengalamannya, tidak baik meninggalkan rumah tanpa penjagaan, apalagi di dalamnya terdapat barang-barang yang sangat berharga.

Li Anlan bersenandung ria. Istana Hongwu terletak di sebelah timur seberang Danau Houchi. Li Anlan hanya perlu melewati taman dan jembatan Danau Houchi, lalu berbelok ke kiri. Setelah berjalan beberapa menit, dia akan sampai di depan gerbang Istana Hongwu.

Ia berdecak kagum ketika ia melihat gerbang Istana Hongwu yang sangat megah. Dua penjaga sedang berdiri di sisi kanan dan kiri sambil memegang tombak. Mereka menunduk sesaat ketika Li Anlan lewat. Ini pertama kalinya ia keluar jauh dari Istana Xingyue, pertama kali pula ia menginjakkan kaki di istana milik suaminya.

"Selir An, silakan masuk." Xiao Biqi menuntun Li Anlan menuju pintu utama kediaman raja.

Li Anlan tidak bisa berhenti berdecak. Semua hal yang ada di Istana Hongwu ini benar-benar indah dan mewah. Ia tidak bisa berhenti mengagumi istana besar ini. Ke manapun ia memandang, matanya dimanjakan oleh kilauan barang-barang mewah yang tertata rapi.

Seorang pria tampak sedang berdiri menghadap jendela yang terbuka dengan tangan bertaut di belakang tubuhnya. Pria itu memakai sebuah jubah naga berwarna cokelat keemasan yang panjang menjuntai. Bagian bahu kanan dan kirinya tegak. Rambutnya disanggul rapi ke atas dan dibiarkan kuat oleh mahkota dan tusuknya dari emas.

"Yang Mulia, Selir An sudah sampai."

Pria berjubah naga itu membalikkan badan. Darah di dalam tubuh Li Anlan tiba-tiba berhenti beredar dan beku. Matanya membelalak melihat orang yang ada di hadapannya.

"Kau?"

...***...

Terpopuler

Comments

_cloetffny

_cloetffny

😭

2024-06-01

0

_cloetffny

_cloetffny

ada yg jual kek gini ga ya di rl

2024-06-01

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusukses

2024-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1: Li Anlan di Negeri Ajaib
2 Eps. 2: Identitas Selir
3 Eps. 3: Selir Miskin
4 Eps. 4: Raja Dongling
5 Eps. 5: Mencari Sistem
6 Eps. 6: Berkemah
7 Eps. 7: Hadiah Kematian
8 Eps. 8: Menjahit Luka
9 Eps. 9: Bertemu Raja Tampan
10 Eps. 10: Terjebak di Bawah Kaki Raja
11 Eps. 11: Penjahat Kelas Teri
12 Eps. 12: Pemain Payah
13 Eps. 13: Pemalas Berkelas
14 Eps. 14: Bertemu Pengganggu
15 Eps. 15: Drama
16 Eps. 16: Mencari Cara
17 Eps. 17: Surat untuk Kakak Tercinta
18 Eps. 18: Long Ji Man Menjadi Juara Pertama
19 Eps. 19: Lelucon
20 Eps. 20: Li Bersaudara
21 Eps. 21: Saudara Kaya
22 Eps. 22: Pencuri
23 Eps. 23: Menanti Hari Baik
24 Eps. 24: Berani Coba-Coba
25 Eps. 25: Merasa Kecewa
26 Eps. 26: Hukuman untuk Li Anlan
27 Eps. 27: Salah Paham
28 Eps. 28: Panahan
29 Eps. 29: Surat Rahasia
30 Eps. 30: Merancang Tujuan
31 Eps. 31: Teringat Kembali
32 Eps. 32: BBQ
33 Eps. 33: Tidak Sengaja
34 Eps. 34: Ganti Rugi
35 Eps. 35: Perampokan Legal
36 Eps. 36: Bertemu Pangeran Kecil
37 Eps. 37: Berkunjung ke Akademi Kerajaan
38 Eps. 38: Mengajarkan Hal Baru
39 Eps. 39: Long Ji Man Si Wajah Batu
40 Eps. 40: Elang Itu Adalah Milikku!
41 Eps. 41: Disalahpahami
42 Eps. 42: Tuan Muda
43 Eps. 43: Persalinan Menegangkan
44 Eps. 44: Panti Asuhan
45 Eps. 45: Pertarungan Sengit
46 Eps. 46: Tangan yang Ternoda
47 Eps. 47: Perjamuan Ibu Suri
48 Eps. 48: Li Anlan Juara Bertahan
49 Eps. 49: Antara Bencana dan Berita Bahagia
50 Eps. 50: Negosiasi
51 Eps. 51: Hari Penobatan
52 Eps. 52: Tugas Pertama
53 Eps. 53: Seseorang yang Belum Dapat Diterima
54 Eps. 54: Fotografer Zaman Kuno
55 Eps. 55: Tertawa dalam Derita
56 Eps. 56: Tertinggal
57 Eps. 57: Kartu Nama
58 Eps. 58: Penculikan
59 Eps. 59: Pencarian
60 Eps. 60: Misi Menyelamatkan Istri
61 Eps. 61: Pecah Telur
62 Eps. 62: Menantuku!
63 Eps. 63: Bercerita
64 Eps. 64: Hukuman untuk Orang Jahat
65 Eps. 65: Buku
66 Eps. 66: Surat Nikah
67 Eps. 67: Malam Pengantin
68 Eps. 68: Sebuah Pernyataan
69 Eps. 69: Bencana Tidak Terduga
70 Eps. 70: Mengembalikan Teror
71 Eps. 71: Datang Satu Gugur Empat
72 Eps. 72: Ujian Akademi Kerajaan
73 Eps. 73: Tempat Aneh
74 Eps. 74: Wisma Gunung Feiyun
75 Eps. 75: Keinginan Ibu Suri
76 Eps. 76: Ular Berbisa
77 Eps. 77: Jati Diri
78 Eps. 78: Jebakan
79 Eps. 79: Kau Tidak Boleh Pergi!
80 Eps. 80: Mencari Jiwa
81 Eps. 81: Dunia Lain
82 Eps. 82: Mencoba Segala Cara
83 Eps. 83: Terlalu Lama Pergi
84 Eps. 84: Berdamai dengan Masa Depan
85 Eps. 85: Menyusun Strategi
86 Eps. 86: Orang Gila yang Sesungguhnya
87 Eps. 87: Kisah Pilu Sang Permaisuri
88 Eps. 88: Topeng
89 Eps. 89: Kebingungan
90 Eps. 90: Orang Tidak Bertanggung Jawab
91 Eps. 91: Buronan
92 Eps. 92: Perburuan Seru
93 Eps. 93: Kemenangan Mutlak
94 Eps. 94: Hukuman Untuk Orang Jahat
95 Eps. 95: MoU
96 Eps. 96: Penobatan
97 Eps. 97: Malam Pernikahan
98 Eps. 98: Pembebasan
99 Eps. 99: Kelahiran Putra
100 Eps. 100: Episode Akhir
101 PEMBERITAHUAN
102 PEMBERITAHUAN 2
103 PENGUMUMAN
104 PENGUMUMAN BARU
105 EXTRA PART
106 Halo!
107 PERMISIII!!!
108 Mampir, Yuk!
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Eps. 1: Li Anlan di Negeri Ajaib
2
Eps. 2: Identitas Selir
3
Eps. 3: Selir Miskin
4
Eps. 4: Raja Dongling
5
Eps. 5: Mencari Sistem
6
Eps. 6: Berkemah
7
Eps. 7: Hadiah Kematian
8
Eps. 8: Menjahit Luka
9
Eps. 9: Bertemu Raja Tampan
10
Eps. 10: Terjebak di Bawah Kaki Raja
11
Eps. 11: Penjahat Kelas Teri
12
Eps. 12: Pemain Payah
13
Eps. 13: Pemalas Berkelas
14
Eps. 14: Bertemu Pengganggu
15
Eps. 15: Drama
16
Eps. 16: Mencari Cara
17
Eps. 17: Surat untuk Kakak Tercinta
18
Eps. 18: Long Ji Man Menjadi Juara Pertama
19
Eps. 19: Lelucon
20
Eps. 20: Li Bersaudara
21
Eps. 21: Saudara Kaya
22
Eps. 22: Pencuri
23
Eps. 23: Menanti Hari Baik
24
Eps. 24: Berani Coba-Coba
25
Eps. 25: Merasa Kecewa
26
Eps. 26: Hukuman untuk Li Anlan
27
Eps. 27: Salah Paham
28
Eps. 28: Panahan
29
Eps. 29: Surat Rahasia
30
Eps. 30: Merancang Tujuan
31
Eps. 31: Teringat Kembali
32
Eps. 32: BBQ
33
Eps. 33: Tidak Sengaja
34
Eps. 34: Ganti Rugi
35
Eps. 35: Perampokan Legal
36
Eps. 36: Bertemu Pangeran Kecil
37
Eps. 37: Berkunjung ke Akademi Kerajaan
38
Eps. 38: Mengajarkan Hal Baru
39
Eps. 39: Long Ji Man Si Wajah Batu
40
Eps. 40: Elang Itu Adalah Milikku!
41
Eps. 41: Disalahpahami
42
Eps. 42: Tuan Muda
43
Eps. 43: Persalinan Menegangkan
44
Eps. 44: Panti Asuhan
45
Eps. 45: Pertarungan Sengit
46
Eps. 46: Tangan yang Ternoda
47
Eps. 47: Perjamuan Ibu Suri
48
Eps. 48: Li Anlan Juara Bertahan
49
Eps. 49: Antara Bencana dan Berita Bahagia
50
Eps. 50: Negosiasi
51
Eps. 51: Hari Penobatan
52
Eps. 52: Tugas Pertama
53
Eps. 53: Seseorang yang Belum Dapat Diterima
54
Eps. 54: Fotografer Zaman Kuno
55
Eps. 55: Tertawa dalam Derita
56
Eps. 56: Tertinggal
57
Eps. 57: Kartu Nama
58
Eps. 58: Penculikan
59
Eps. 59: Pencarian
60
Eps. 60: Misi Menyelamatkan Istri
61
Eps. 61: Pecah Telur
62
Eps. 62: Menantuku!
63
Eps. 63: Bercerita
64
Eps. 64: Hukuman untuk Orang Jahat
65
Eps. 65: Buku
66
Eps. 66: Surat Nikah
67
Eps. 67: Malam Pengantin
68
Eps. 68: Sebuah Pernyataan
69
Eps. 69: Bencana Tidak Terduga
70
Eps. 70: Mengembalikan Teror
71
Eps. 71: Datang Satu Gugur Empat
72
Eps. 72: Ujian Akademi Kerajaan
73
Eps. 73: Tempat Aneh
74
Eps. 74: Wisma Gunung Feiyun
75
Eps. 75: Keinginan Ibu Suri
76
Eps. 76: Ular Berbisa
77
Eps. 77: Jati Diri
78
Eps. 78: Jebakan
79
Eps. 79: Kau Tidak Boleh Pergi!
80
Eps. 80: Mencari Jiwa
81
Eps. 81: Dunia Lain
82
Eps. 82: Mencoba Segala Cara
83
Eps. 83: Terlalu Lama Pergi
84
Eps. 84: Berdamai dengan Masa Depan
85
Eps. 85: Menyusun Strategi
86
Eps. 86: Orang Gila yang Sesungguhnya
87
Eps. 87: Kisah Pilu Sang Permaisuri
88
Eps. 88: Topeng
89
Eps. 89: Kebingungan
90
Eps. 90: Orang Tidak Bertanggung Jawab
91
Eps. 91: Buronan
92
Eps. 92: Perburuan Seru
93
Eps. 93: Kemenangan Mutlak
94
Eps. 94: Hukuman Untuk Orang Jahat
95
Eps. 95: MoU
96
Eps. 96: Penobatan
97
Eps. 97: Malam Pernikahan
98
Eps. 98: Pembebasan
99
Eps. 99: Kelahiran Putra
100
Eps. 100: Episode Akhir
101
PEMBERITAHUAN
102
PEMBERITAHUAN 2
103
PENGUMUMAN
104
PENGUMUMAN BARU
105
EXTRA PART
106
Halo!
107
PERMISIII!!!
108
Mampir, Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!