Long Ji Man, pemilik dari istana ini, sedang duduk memeriksa dokumen-dokumen penting dari para pejabat. Mata orang itu menatap jajaran tulisan hitam dengan serius. Setelah selesai membaca satu dokumen, ia berpindah ke dokumen yang lain.
Telinganya menangkap sebuah suara yang sudah sangat akrab. Tidak lama kemudian, seorang pria masuk menerobos jendela yang terbuat dari kertas hingga jendela itu robek. Begitu sampai di depan Long Ji Man, pria itu tersandung altar yang menghubungkan lantai dasar dengan tempat Long Ji Man duduk. Pria itu jatuh di hadapannya dalam kondisi telungkup.
"Ah, aku harus memperbaiki jendelaku lagi," keluh Long Ji Man tanpa mengalihkan perhatian dari dokumen yang dipegangnya.
Pria itu segera berdiri. Di hadapan Long Ji Man, pria itu menyerahkan sebuah kertas berisi gambar seorang wanita yang tampak seperti sebuah simbol dalam rumus matematika. Di kertas itu juga terdapat sebuah gambar lain, yakni gambar sebuah benda persegi panjang.
"Apa sebenarnya yang kau gambar?"
Long Ji Man meletakkan kertas itu di dekat tumpukan dokumen yang sudah selesai ia periksa. Dia sama sekali tidak mengerti arti dari simbol-simbol gambar yang digambar oleh bawahannya. Seharusnya, ia mengajarinya menulis dengan benar sehingga bawahannya itu tidak akan menggambar sesuatu yang jelek lagi.
"Pergilah!"
Long Ji Man menyuruh pria itu pergi. Tanpa menunggu dua kali diperintah, pria itu melompat melalui jendela yang sama yang digunakannya saat menerobos masuk. Robekan pada jendela itu semakin besar.
Pria itu adalah Wang Tianshi, pengawal pribadi Long Ji Man. Wang Tianshi sudah ada di sisi Long Ji Man ketika pria itu berusia empat tahun. Keduanya tumbuh bersama meskipun status mereka berbeda. Tidak banyak yang mengetahui identitas dan jabatan asli Wang Tianshi selain Long Ji Man dan beberapa orang kepercayaannya. Long Ji Man selalu memerintahkan Wang Tianshi untuk berpatroli ke seluruh bangunan istana secara diam-diam dan memintanya melaporkan sesuatu jika ada yang aneh dengan salah satu istana dan penghuninya.
Long Ji Man membuat Wang Tianshi menjadi seorang pemuda yang dikenal sebagai sampah akademi kerajaan saat keduanya masih remaja untuk menyembunyikan identitas dan menjaga keselamatannya. Dia sengaja membuat Wang Tianshi menjadi pengawal pribadinya dengan tujuan tersembunyi. Biarkan orang-orang berpikir bahwa Long Ji Man memiliki seorang pengawal pribadi yang bodoh agar Wang Tianshi tetap aman.
Beberapa hari ini, penyakit di sudut bibir Wang Tianshi kambuh hingga membuat pria itu tidak bisa berbicara. Seluruh rongga mulutnya terasa sakit. Long Ji Man sudah memerintahkan tabib kerajaan untuk memeriksanya. Tapi, penyakitnya tidak bertambah baik.
Seorang kasim muda datang tergopoh-gopoh sambil membawa nampan berisi teh dan camilan. Kasim itu terkejut melihat jendela kertas kamar atasannya robek lagi. Pekerjaannya bertambah satu lagi: mencari orang untuk memperbaiki jendela kamar raja.
"Yang Mulia, selir dari Istana Xingyue dinyatakan meninggal karena tenggelam kemarin sore."
Kasim muda bernama Xiao Biqi itu memberitahukan berita yang sampai ke telinganya kepada Long Ji Man. Kemarin malam, seorang kasim bawahannya yang bertugas di Istana Xingyue mengirim lapora bahwa selir raja yang tinggal di sana ditemukan mengambang di Danau Houchi. Tabib Tao Zhun, tabib kerajaan kepercayaan raja memeriksa denyut nadinya dan menyatakan bahwa selir itu sudah meninggal.
"Istana Xingyue? Apa aku punya seorang selir di sana?"
"Ya, Yang Mulia. Selir itu adalah Selir An, putri Bangsawan Li Han, Li Anlan yang masuk istana dua tahun lalu."
Long Ji Man meletakkan dokumen yang sedang diperiksanya. Sebagai seorang raja, dia tidak mengetahui jumlah selir yang ia miliki di istana harem. Long Ji Man tentu tidak hafal wajah selir-selirnya. Meskipun ia seorang raja, dia tidak pernah menyentuh istri-istrinya. Raja muda yang melakukan abiseka empat tahun lalu itu hanya menganggap semua istri-istrinya sebagai hiasan yang dipajang untuk mempercantik istana harem miliknya.
Raja muda itu mengingat dua tahun lalu, pada hari keempat belas musim semi, seorang bangsawan bernama Li Han datang ke istananya memohon pertolongan. Li Han memintanya menjadikan putrinya sebagai seorang selir untuk menyelamatkan reputasi buruknya. Long Ji Man mengingat jasa keluarga bangsawan Li pada ayahnya, karena itulah ia menerima permintaan Li Han.
Dia mendengar kalau gadis muda keluarga Li itu bertampang bodoh dan tidak berbakat. Setelah masuk istana, selir baru itu ditempatkan di Istana Xingyue. Long Ji Man tidak pernah menemuinya dan tidak pernah melihat wajahnya hingga dua tahun berlalu.
Kemarin, saat ia berkeliling seorang diri di Danau Houchi, ia melihat seorang wanita menyembul dari dalam danau dengan kening berdarah. Long Ji Man sebenarnya terkejut, hanya saja dia tidak menunjukkannya. Wanita itu ribut memintanya untuk melemparkan kain pakaian yang teronggok di pinggir jembatan yang menjadi jalan untuk melintasi Danau Houchi dan menyuruhnya untuk membantu menunjukkan jalan.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika atasannya baik, maka bawahannya baik, jika atasannya buruk, maka bawahannya juga buruk. Perilaku kasar dan tidak sopan wanita pada malam itu juga pasti berasal dari ajaran dan tingkah laku majikannya. Wanita yang tidak beretika itu juga berasal dari Istana Xingyue. Dia pastilah pelayan dari istana itu.
"Kuburkan dia dengan baik dan beri keluarganya kompensasi."
"Tapi, keluarga Bangsawan Li Han hanya tinggal dia seorang, Yang Mulia."
"Kalau begitu berikan pada siapapun yang membutuhkan."
Xiao Biqi membungkukkan badannya. Kasim muda itu lalu berjalan mundur meninggalkan Long Ji Man sendirian. Beberapa saat kemudian, kasim itu kembali dengan wajah kebingungan.
"Ada apa lagi?"
"Yang Mulia, berapa banyak kompensasi yang diberikan untuknya?"
"Berikan sesuai dengan aturan yang tertulis!"
"Baik, Yang Mulia."
Kepergian Xiao Biqi diiringi dengan lemparan sebuah dokumen dari Long Ji Man. Raja kerajaan Dongling itu kesal karena otak kasim pribadinya terkadang tidak berfungsi dengan baik, sama dengan Wang Tianshi. Untung saja, dua orang itu adalah orang-orang kepercayaannya yang setia.
Long Ji Man kembali fokus membaca dokumen-dokumen dari para menteri kerajaannya. Dokumen yang jumlahnya puluhan denga ketebalan setebal penggilingan tepung itu harus selesai diperiksa hari ini. Jika tidak, para menteri yang cerewet itu akan mengomel tidak jelas kepadanya.
Dia melirik kertas yang diberikan Wang Tianshi. Bukankah simbol-simbol jelek ini juga berasal dari Istana Xingyue? Istana itu seharusnya sedang berduka sekarang. Long Ji Man ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di istana itu. Dia ingin tahu mengapa Wang Tianshi menggambar simbol-simbol jelek yang tidak ia mengerti maksudnya.
Malam hari nanti, ia akan berjalan-jalan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
zylla
dia selirmu 🤣
2024-08-17
0
Fifid Dwi Ariyani
teussemangat
2024-01-26
0
El
baru ketemu ninja ceroboh nih
2023-03-05
1