Plakkkk!
“Percuma saja kau lahir di dunia ini tapi tidak ada satupun hal yang bisa kau lakukan untuk keluarga ini!”
“Aku tidak pernah minta untuk dilahirkan! Seharusnya kau bunuh saja aku ketika aku lahir! Kenapa kau repot-repot membesarkanku? Sialan!”
“Kurang ajar!”
Sang Ayah kembali melayangkan tamparannya pada dirinya tapi dengan cepat dia menahan tamparannya.
“Jangan pernah lagi kau memukuli atau menampariku lagi!”
Scarlesia menyaksikan memori itu dengan perasaan sakit yang mendalam di hatinya, ia berlari keluar karena tidak sanggup lagi menyaksikan memori lamanya.
“Aku masih ingat, hari itu Ayahku tidak berhenti sampai di situ saja. Pada malam berikutnya aku dibius dan dia meletakkanku di kamar yang sama dengan Rey, anak presdir kurang ajar itu. Aku yang tidak sadar pada malam itu kehilangan mahkotaku. Aku pikir itu hanya sampai di sana saja tapi ternyata dua bulan kemudian aku hamil, aku langsung meminta pertanggungjawaban pada pria sialan itu namun yang aku dapatkan hanyalah penghinaan. Dia menyuruhku menggugurkan kandunganku tapi aku tidak menurutinya lalu pada saat aku kembali dari rumah sakit memeriksakan kandungan dia membayar seseorang untuk menabrakku hingga aku mengalami keguguran,”
Sungguh pilu, rasa sakit masa lalu belum jua terobati. Dia tidak bisa melupakan pengalaman paling menyakitkan dalam hidupnya. Rasa pahit masih menggelora di dada membuatnya semakin jatuh terlalu dalam. Faktanya, tidak ada kebahagiaan yang berpihak pada dirinya. Dia sendiri menanggung segala luka itu, seperti apapun badai yang dia lalui dia tetap bertahan memeluk tiang yang sama agar tidak terbawa arus badai.
“Pada nyatanya tidak ada satupun yang menyayangiku di dunia ini, walaupun aku sudah berusaha melakukan yang terbaik tapi tidak ada yang menghargai usahaku. Sebuah penghinaan besar menendangku keluar dari zona harapan besarku. Ketika aku menangis pun tidak ada satu pun orang di belakangku, ketika aku terpuruk tidak ada yang menarikku keluar, aku sungguh sendirian di dunia ini,”
Scarlesia berjongkok, ia menekuk kepalanya di lututnya kemudian perlahan menangis mengingat betapa menyakitkannya hidupnya. Namun, di sela kesedihannya seseorang menepuk punggungnya. Scarlesia spontan mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa gerangan orang yang berada di hadapannya kini.
Tepat saat dia membuka matanya, dia melihat dirinya di kehidupan lalu di hadapannya.
“Sia, kamu tidak perlu bersedih lagi. Lupakan aku dan jalani hidupmu sebagai Scarlesia,” ujarnya.
“Tapi, aku selalu takut akan berakhir sama,”
“Sekarang kau adalah Scarlesia dan bukan lagi Fyrensia. Ada banyak orang yang menyayangimu di dunia barumu. Percayalah padaku bahwa kau akan bahagia kali ini, pergilah Sia! Jangan kembali lagi kemari, kejar cinta sejatimu, dapatkan kebahagiaanmu. Pergilah!”
Ia meraih tangan Scarlesia lalu mendorongnya untuk pergi dari tempat gelap ini.
“Pergilah! Jangan lihat ke belakang,”
Scarlesia meyakinkan dirinya lalu berlari mencari jalan keluar, di ujung jalan dia melihat cahaya lagi tapi bedanya cahaya ini menenangkannya bukan menyilaukannya. Scarlesia mengusap air matanya dan menyemangati dirinya agar tidak bersedih lagi. Setelah beberapa langkah dia masuk ke dalam cahaya itu seraya memejamkan matanya.
Pada saat dia membuka matanya, dia sudah kembali lagi ke dunia nyata. Dia mendapati dirinya sedang di atas tempat tidur. Ia segera bangun kemudian menengok ke arah jendela yang ternyata sekarang masih dini hari.
“Berapa lama aku pingsan? Rasanya racun ini semakin menyakiti diriku, aku tidak bisa membiarkan ini lebih lama lagi,” gumamnya.
Lalu dia beranjak dari tempat tidurnya dan melihat ke luar jendela. Dia memandang ke langit yang masih terbilang gelap itu.
“Aku harus pergi ke Bukit Grigori untuk mengambil bunga tulip hitam dan rumput putih,”
Scarlesia menyelinap keluar kamar, sekarang dia menuju perpustakaan. Untung saja tidak ada penjaga yang berada di luar kamarnya. Scarlesia menggeledah perpustakaan untuk mencari peta menuju Bukit Grigori. Tidak lama kemudian, akhirnya dia mendapatkan petanya dan langsung keluar dari perpustakaan.
Ia segera bersiap-siap untuk pergi keluar, kali ini dia berencana pergi sendirian tanpa siapapun yang mengawalnya. Scarlesia mengenakan jubahnya lalu lehernya dililit dengan syal merahnya, tidak lupa juga dia membawa pisau dan sebuah pedang untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang buruk padanya nanti. Selesai itu, Scarlesia pergi menyelinap ke belakang mansion. Di ingatan Scarlesia ada sebuah lubang di belakang mansion ini yang bisa dia gunakan untuk pergi keluar.
“Nah ini dia lubangnya!”
Scarlesia merangkak masuk lubangnya, ternyata benar dia langsung tiba di luar mansion. Scarlesia menghirup udara dingin hari itu, ia memeriksa petanya sebelum berangkat. Ternyata jarak dari mansionnya ke Bukit Grigori sekitar 35 menit jika berjalan kaki. Ya, karena dia tidak punya pilihan lain sekarang selain jalan kaki.
Jalanan menuju Bukit Grigori cukup sepi, tidak ada orang yang lewat di sana. Menurut rumornya, di Bukit Grigori ini banyak binatang buas sehingga tidak ada orang yang berani datang ke Bukit Grigori.
“Oh jadi ini yang namanya Bukit Grigori,” kata Scarlesia yang sudah sampai di penghujung jalannya.
Ia semakin bersemangat dan langsung masuk ke hutan karena bukit tersebut berada di tengah hutan. Awalnya suasananya biasa-biasa saja tapi lama-lama jadi mengerikan, suara auman serigala, suara burung hantu, dan suara jangkrik bercampur menjadi satu. Gemerisik angin pun menembus kulitnya hingga membuatnya menggigil.
“Grrr grrrrrrr….”
“Eh apakah itu suara harimau?”
Scarlesia celingak-celinguk melihat kiri kanan, ia juga mengedarkan pandangannya untuk memastikan apakah itu benar suara harimau atau bukan.
Srakk srakk
Dari balik semak terdengar suara, refleks Scarlesia mengeluarkan pedangnya untuk berjaga-jaga.
“Roaarrrrr!!!”
Seekor harimau putih tiba-tiba meloncat ke arahnya, sepertinya dia ingin menerkam Scarlesia.
“Oh kau mau bermain-main denganku?”
Kedua mata harimau tersebut sangat tajam memandang Scarlesia sebagai mangsanya kemudian Scarlesia menyimpan pedangnya lagi lalu mengambil ranting kayu.
“Aku pakai ini saja, kalau pakai pedang nanti harimaunya malah terluka,” gumam Scarlesia.
“Ayo cepat maju sini!” pancing Scarlesia mengarahkan rantingnya pada harimau itu.
“Roaaarrrrrr!!!!!”
Si harimau mencoba meloncat lagi, tapi Scarlesia berhasil memukul kepalanya dengan ranting kayu hingga harimaunya terdiam sejenak.
“Apakah mau lanjut lagi?” tanya Scarlesia menantang si harimau.
“Roaarr roaarrr,”
“Jadi kau mau lanjut? Oke kemarilah,”
Si harimau merasa tertantang dan berulang kali mencoba menerkam Scarlesia dengan taringnya tapi selalu saja gagal. Dia berkali-kali terjatuh karena pukulan Scarlesia, sampai akhirnya harimau tersebut mengalah untuk menang.
“Apakau kau mengakui kemampuanku?”
“Roaarr,” jawab si harimau.
“Oke, sekarang aku akan memanggilmu dengan nama Kitty. Ayo kita berteman,” ucap Scarlesia mengulurkan tangannya pada si harimau.
Si harimau tampak senang dipanggil ‘Kitty’ oleh Scarlesia, sikapnya yang ganas berubah menjadi seekor kucing besar yang begitu menggemaskan. Kitty menggosokkan dirinya ke kaki Scarlesia layaknya seekor kucing.
“Kitty, maukah kau mengantarkan aku hingga ke atas bukit itu?” tanya Scarlesia.
“Roarrr,”
Kitty seolah menyuruh Scarlesia untuk duduk di atasnya, tanpa berlama-lama Scarlesia duduk di atas tubuh Kitty. Dengan kecepatan penuh Kitty berlari menuju bukit, karena menunggangi Kitty ia menjadi lebih cepat sampai di atas bukit.
“Loh perasaan ini? Perasaan yang sama dengan yang aku rasakan saat pertama kali bertemu Andreas,” batin Scarlesia yang tiba-tiba sebuah kekuatan asing kembali menarik hatinya dan membuat jantungnya berdegup kencang.
Scarlesia turun dari tubuh Kitty dan menyuruh Kitty untuk tidak mengikutinya lagi. Scarlesia berjalan sedikit lagi ke atas untuk mencapai bukitnya, ketika dia berada di puncaknya betapa terkejutnya dengan apa yang dia lihat saat itu.
“EEHH NAGAAA???!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Vyrena
Kitty,ihh uculnya >//<♡
2023-03-11
2
Triiy Ariiez
harimau gk ad harga dirinya😂😂
2023-01-01
1
Mhila Amhilawhaty
tdk mengerti AQ dgn ceritanya
2022-05-15
1