“Tapi dari mana kau belajar membunuh seperti itu?”
“Eumm… itu…”
Scarlesia tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Carlen, ia terlihat kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
“Bagaimana ini? Tidak mungkin kan aku katakan padanya kalau adiknya sudah meninggal lalu aku yang dari dunia lain menempati tubuhnya. Tidak boleh! Aku tidak boleh mengatakannya,” pikir Scarlesia.
“Dari mimpi!” jawab Scarlesia dengan suara lantang.
“Uppss suaraku terlalu kencang,” gumamnya menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya.
Carlen menahan diri agar tidak tertawa mendengar jawaban Scarlesia yang mengada-ada.
“Bagaimana bisa seseorang belajar dari mimpi?” tanya Carlen menyanggah jawabannya.
“Bisa! Itu karena saya adalah anak kesayangan dewa,” dalih Scarlesia semakin mengada-ada.
“Iya iya aku percaya denganmu,”
“Benarkah anda percaya?”
“Iya aku percaya,”
Scarlesia menghela napasnya, dia sendiri tidak menyangka ternyata Carlen yang ada di ingatannya dulu dengan sekarang itu sangat berbeda. Carlen adalah pria yang sangat dingin, dia bahkan memperlakukan pemilik tubuh ini dengan dingin juga tapi apa yang ada di hadapannya kali ini berbeda. Carlen tidak memperlakukannya dengan dingin tapi tatapan matanya hangat menatap dirinya.
“Anda masih waras kan? Tidak terbentur sesuatu? Atau apakah anda demam?” tanya Scarlesia refleks meletakkan telapak tangannya ke kening Carlen.
Carlen tercengang oleh pertanyaan Scarlesia yang cukup tidak bisa dipahami itu.
“Apa maksudmu?”
“Ahh tidak ada, kenapa para budak yang sudah dibebaskan itu bisa bersama anda?” tanya Scarlesia mengalihkan topik pembicaraan.
“Mereka yang membawa kami kemari, mereka tidak bisa meninggalkan penyelamatnya begitu saja,”
Scarlesia mengamati mereka yang berjumlah kurang lebih 11 orang itu, pakaian mereka yang kumuh lalu luka-luka di tubuh mereka juga membuat dirinya merasa iba.
“Kemana mereka akan dibawa setelah ini?”
“Ke istana, biar pihak istana yang mengurusnya,”
Scarlesia mengangguk mengerti, kini ia fokus ke para bangsawan yang berdiri di hadapannya.
“Jadi, harus kita apakan mereka?” tanya Scarlesia menunjuk para bangsawan dengan senyum mengerikannya.
“Ehemm kalian tangkap mereka semua untuk diinterogasi lalu bawa juga pria yang berada di balik dalang pasar budak ini!”
Para ksatria langsung melaksanakan perintah dari Carlen, para bangsawan menjadi sangat ribut dan memberontak tapi hal itu berhasil mereka tangani dengan cepat. Kemudian para budak yang dibebaskan juga dibawa ke istana untuk dikembalikan lagi ke daerah asal mereka masing-masing. Akhirnya Scarlesia bisa bernapas dengan lega, sekarang dia bisa pulang dengan tenang.
“Andreas, ayo kita pulang ke kediamanku,” ajak Scarlesia.
“Baiklah Sia,” jawab Andreas sumringah.
“Kepalaku terasa sedikit pusing, mungkin ini karena racun yang masih tersisa di tubuh ini,” batin Scarlesia memijit pelipisnya, langkahnya juga hampir sempoyongan.
“Sia, apakah kamu baik-baik saja?” tanya Andreas menopang tubuh Scarlesia yang hampir oleng.
“Tidak apa-apa, kepalaku hanya sedikit pusing. Lepaskan tanganmu,”
Andreas melepaskan tangannya dari Scarlesia yang tampaknya rasa pusingnya sudah sedikit berkurang. Carlen yang sedang bersama ksatrianya menghampiri Scarlesia karena masih ada yang ingin dia tanyakan pada adiknya itu.
“Sia, siapa pria ini?” tanya Carlen dengan mata penuh selidik.
“Dia adalah Andreas. Tadi dia membantu saya melawan para pengganggu itu, jadi saya berencana menjadikannya sebagai ksatria pribadi saya,” jawab Scarlesia penuh semangat.
“Ksatria pribadi katanya? Pria yang sebelumnya menjadi budak ini dijadikan sebagai ksatria pribadi? Pria itu juga tidak jelas asal usulnya, ini sungguh mencurigakan tapi untuk sekarang aku biarkan saja dulu,” batin Carlen memberikan tatapan ragu pada Andreas.
“Oh begitu, baiklah. Sekarang kau harus pulang denganku karena keadaan mansion sedang kacau,” kata Carlen menyuruh Scarlesia untuk pulang bersamanya.
Scarlesia mengiyakan ajakan Carlen untuk pulang bersama karena tubuhnya sudah berada di ambang batas. Mereka pulang menaiki kereta kuda, sepanjang jalan Scarlesia hanya bersandar ke pundak Andreas dan tidak bersuara sedikit pun. Melihat Scarlesia yang bersandar ke tubuh Andreas membuat Carlen kesal. Dia terus menggerutu di dalam hati dikarenakan dia ingin adiknya bersandar padanya bukan pada pria lain.
Setibanya di mansion, mereka langsung masuk ke dalam. Semua orang berkumpul di depan kamar Scarlesia.
“Ada apa ini? Kenapa kalian berkumpul di depan kamarku?” tanya Scarlesia.
Seluruh mata bertemu memandang kedatangan Scarlesia, tersirat perasaan lega di wajah mereka masing-masing.
“NONAAAA!!!!”
Hana dan Erin berhambur ke pelukan Scarlesia, mereka tidak bisa mengontrol air mata yang terus membasahi pipi.
“Nona, anda menghilang begitu saja tadi. Kami sangat khawatir,” lirih Erin menangis tersedu-sedu.
“Saya kira ada sesuatu yang buruk menimpa Nona, saya bersyukur anda sudah kembali,”
Scarlesia menepuk-nepuk punggung Hana dan Erin, mereka berdua seperti saudara kembar jika bertingkah seperti ini. Namun, di sisi lain ada Zaneta dan Nieva yang tidak senang dengan kepulangan Scarlesia.
“Kenapa wanita itu harus kembali sih? Dan siapa pria tampan yang ada di sampingnya itu?” gerutu Nieva sangat kesal.
“Sial! Ku pikir dia sudah mati di luar sana tapi ternyata dia berhasil kembali hidup-hidup tapi ada apa dengan pakaiannya itu?” Zaneta juga ikut menggerutu melihat Scarlesia.
Scarlesia melepas dekapannya dan menyuruh Erin ataupun Hana untuk mengusap matanya yang sudah sembab itu. Entah sudah berapa lama mereka menangis seperti ini.
“Ternyata ada yang tidak senang dengan kepulanganku ya,” sindir Scarlesia melirik Zaneta dan Nieva yang sedang kesal.
“Haha mana mungkin, aku senang kau sudah kembali,” balas Zaneta berpura-pura.
“Oh begitu kah? Tapi aku lihat Nieva tidak begitu. Ahh iya apakah hukumanmu sudah selesai? Kenapa kau berani-beraninya keluar dari kamar sebelum hukumanmu selesai?”
Nieva tersentak dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Scarlesia padanya.
“Aku hanya khawatir setelah mendengarmu menghilang jadi aku memohon pada Ayah untuk keluar dari kamar,” jawabnya sambil tersenyum.
“Tapi aku tidak butuh kekhawatiran palsumu itu, sebaiknya kau kembali ke kamarmu lagi,” ujar Scarlesia memberikan tatapan yang menusuk. “Pelayan, antar Nieva ke kamarnya dan jangan biarkan dia keluar sebelum masa hukumannya berakhir,” perintah Scarlesia segera dituruti oleh para pelayan.
“Sialan kau Sia! Aku sangat membencimu, tunggu saja aku akan menghancurkan wajah cantikmu itu!” gerutu Nieva dalam hati.
“Oh iya Nona, siapa pria ini?” tanya Erin berbisik.
“Kalian penasaran?”
Hana dan Erin mengangguk serentak.
“Pria ini adalah Andreas, mulai hari ini dia akan menjadi ksatria pribadiku,” kata Scarlesia memperkenalkan Andreas pada mereka berdua.
“Tapi Nona, kenapa ksatria pribadi? Bukankah Nona bisa mendapatkan ksatria pribadi di kediaman kita ini?” tanya Hana diangguki oleh Erin.
“Karena Andreas sangat tampan dan juga kuat,” sanjung Scarlesia seraya menggenggam lengan Andreas.
Lagi-lagi wajah Andreas merona karenanya, sungguh mudah untuk menggodanya.
“Apakah hanya karena itu?” tanya Hana sekali lagi.
“Iya, nanti tolong antar Andreas ke kamarnya lalu sediakan beberapa pakaian untuknya,” ucap Scarlesia memberi perintah.
“Baik Nona!”
“Sebenarnya bukan karena itu tapi karena aku tidak bisa mempercayai sembarang orang di rumah ini. Bisa saja mereka nanti mencelakaiku atau bahkan membunuhku,” pikir Scarlesia.
Saat sedang berbincang-bincang, tiba-tiba Eldrick datang bersama Carlen. Wajahnya terlihat sangat lelah dan seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu.
“Sia! Syukurlah kamu tidak kenapa-kenapa,” ungkap Eldrick mendekap Scarlesia.
“Kenapa? Ada apa ini? Kenapa dia memelukku?” batinnya heran.
“Saya tidak apa-apa Yang Mulia,” jawab Scarlesia.
“Sungguh?”
“Iya Yang Mulia, sungguh,”
Eldrick melepas dekapannya lalu menatap dalam wajah putrinya yang terlihat pucat itu.
“Maaf sudah membuat anda khawatir Yang Mu…lia…”
Brukk!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Fikah Herawati
knp gw BCA ny sial Mulu..p lg td pas Andrean bilng sia sia sia...gr gr ada tnda kutip JD ny KBC sekilas sial sial sial..🤣🤣p lg bc ny TGH MLM..
2021-12-20
2
imah umaraya
aku kalau ada tulisan "sia!" pasti bacanya sial😅😅
2021-09-25
31