“S-sial! Wanita ini tidak main-main ternyata,”
“Aku kan sudah bilang jangan mendekat tapi kalian tidak mau mendengarkan aku,” ucap Scarlesia.
Karena tidak sanggup melawan Scarlesia, mereka semua bersujud di hadapan Scarlesia sambil meminta maaf padanya.
“Maafkan kami Nona, tolong jangan bunuh kami,” mohon mereka.
“Cih tidak asik sekali, baiklah aku akan memaafkan kalian,” jawab Scarlesia sembari menarik sudut bibirnya untuk tersenyum.
“T-terima kasih Nona,”
“TAPI BOHONG! SIAPA JUGA YANG MAU MEMAAFKAN KALIAN? HAHAHA,”
Kemudian Scarlesia menarik lagi pelatuknya dan melepaskan pelurunya sebanyak empat kali. Kini para penjaga itu sudah tewas semua, pelurunya juga sudah habis sekarang. Ia menyimpan pistolnya untuk dia kembalikan nanti kepada Xeon.
“Hahh akhirnya mereka mati juga,” kata Scarlesia menghela napasnya. “Hei, namamu siapa?” lanjut Scarlesia bertanya pada vampir yang sejak tadi hanya memperhatikan dirinya.
“Andreas,” jawabnya singkat.
“Andreas ya? Perkenalkan aku Scarlesia, kamu boleh memanggilku Sia,” ujar Scarlesia membuka jubahnya hingga menampakkan keseluruhan wajahnya serta rambutnya yang bergerai.
Andreas tertegun sejenak melihat wajah Scarlesia yang begitu cantik. Raut wajahnya yang sendu seketika berubah, ekspresi dinginnya juga perlahan mencair. Ia pun menghambur ke pelukan Scarlesia dengan tiba-tiba tanpa Scarlesia tahu apa alasan dia bertingkah seperti ini.
“Sia! Sia! Sia!”
Andreas memanggil nama Scarlesia sebanyak tiga kali berturut-turut, pelukannya juga semakin erat hingga membuat Scarlesia sesak.
“Andreas, lepaskan aku dulu. Kamu memelukku terlalu erat,” tutur Scarlesia.
“Ahh maaf,”
Andreas melepaskan pelukannya, ia pun mengalihkan pandangannya dari Scarlesia.
“KALIAN! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!” teriak pria yang memimpin perdagangan manusia ini.
“Oh tuan! Kau lama sekali mengambil pulpennya, aku bosan menunggumu jadi aku bermain-main sedikit dengan para bawahanmu,” ujar Scarlesia tersenyum ramah.
Pria tersebut bergidik ngeri melihat banyak darah yang bersimbah di sana, tubuh para bawahannya juga bergelimpangan di atas lantai. Dia juga membawa beberapa penjaga lagi dengannya.
“Aku sudah curiga dengan wanita ini sejak awal, ternyata benar dugaanku. Berani-beraninya dia menghancurkan bisnisku,” batinnya menggerutu.
“Apakah kau membawa beberapa bawahanmu lagi tuan? Ya ampun anda sungguh perhatian sekali dengan pelangganmu yang sedang bosan ini,”
“DIAM KAU! CEPAT KALIAN TANGKAP MEREKA!”
Dia membawa penjaga lebih banyak dari sebelumnya, ini membuat Scarlesia merasa sangat senang. Mereka semua sekaligus langsung menyerang Scarlesia dan Andreas, lalu Scarlesia mengeluarkan pisaunya.
“Nah Andreas ayo sekarang kita bermain,” ajak Scarlesia.
“Baiklah,”
Mereka berdua ikut maju menerjang lawannya, gerakan mereka berdua sangat cepat dan tidak mudah terbaca. Dalam sekejap Scarlesia sudah menumbangkan setengah dari mereka, begitu juga dengan Andreas yang sangat lihai dengan pedangnya. Bisa dibuktikan sekarang bahwa Andreas memang sword master yang hebat.
“Kau hebat Andreas,” puji Scarlesia mengacungkan jempolnya pada Andreas.
Blush!
Pipi Andreas merona mendengar Scarlesia yang memuji dirinya, ia memalingkan wajahnya karena malu. Scarlesia tertawa kecil saat melihat Andreas yang malu karenanya.
“Sial! Mereka berdua sangat kuat! Aku harus kabur sekarang,”
Pria itu hendak kabur dari Scarlesia tapi rencana kaburnya digagalkan oleh Andreas yang menangkap lebih dulu.
“Kau mau kemana tuan? Kita belum selesai bermain loh. Sekarang ayo kita keluar,”
Scarlesia melangkah menuju pintu keluar, sebelum itu dia memakai kembali jubahnya untuk menutupi wajahnya.
“Jangan bunuh aku! Aku mohon,”
Andreas menarik pria tersebut pergi keluar, namun ternyata di luar sudah banyak bangsawan yang berkumpul. Bangsawan-bangsawan itu adalah mereka yang tadinya ikut di dalam pelelangan. Ekspresi mereka menggambarkan rasa jengkel yang luar biasa pada Scarlesia dan Andreas.
“Ternyata kalian sudah menungguku ya,” ucap Scarlesia melambaikan tangannya sambil tersenyum.
“Apa yang kau lakukan kepada para budak itu? Padahal kami sudah membelinya,”
“Betul! Kau seenaknya saja menghancurkannya,”
“Kami sudah bersusah payah untuk datang hari ini tapi kau malah membebaskan semua budak itu,”
Mereka semua protes dan menyalahkan Scarlesia atas segala yang terjadi. Mereka heboh dan tidak bisa tenang karena ulah Scarlesia.
“Oh jadi apakah kalian menyalahkan aku?”
Scarlesia membuka jubahnya lalu menyibak rambutnya, orang-orang yang tadinya protes sekarang kehilangan kata-katanya. Orang yang tadinya marah, kini hatinya melunak. Mereka terpana dengan kecantikan Scarlesia yang tidak masuk akal itu. Meski tangan dan pakaiannya berlumuran darah, itu tidak mengurangi kecantikannya sedikit pun.
“Siapa Nona ini? Apakah dia bangsawan?”
“Sepertinya begitu tapi aku tidak pernah melihatnya sekali pun,”
“Dia sangat cantik bahkan lebih cantik dari Nieva si mawar kekaisaran,”
“Jika dia adalah wanita dari kekaisaran ini bukankah dia akan menjadi mawar kekaisaran? Bukan, lebih tepatnya dewi kekaisaran,”
“Dewi kekaisaran? Ya, aku setuju dengan itu,”
Mendengar para bangsawan yang memuji-muji kecantikan Scarlesia membuat Andreas jengkel. Dia bahkan memberi tatapan tajam pada mereka semua dan membuat mereka tak mampu membuka mulutnya.
“SCARLESIA!!!”
Suara yang tak asing memanggil namanya, Scarlesia membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang memanggilnya. Ternyata itu adalah suara Carlen, dia datang dengan para ksatria dan para budak yang sudah kabur tadi.
“Kenapa dia bisa kemari? Padahal aku belum puas bermain,” batin Scarlesia mengerutkan keningnya.
Seketika para bangsawan heboh dengan kedatangan Carlen.
“Tuan Carlen! Kenapa dia bisa di sini?”
“Scarlesia? Bukankah itu adalah nama adiknya?”
“Apakah gadis itu bernama Scarlesia? Jadi dia adiknya Carlen?”
“Ternyata rumor yang mengatakan Scarlesia menyembunyikan kecantikannya itu benar, setelah dilihat langsung kecantikannya menyerupai seorang dewi,”
Carlen bergegas menghampirinya dan langsung mendekap tubuh sang adik. Scarlesia dilanda kebingungan karena tingkah Carlen yang tidak biasa ini.
“Syukurlah kau tidak apa-apa,” kata Carlen melepas dekapannya. “Apakah kau tahu? Semua orang di mansion heboh karena kau menghilang,” lanjut Carlen.
“Haha maaf,” jawab Scarlesia meminta maaf karena dia masih bingung dengan sikap Carlen yang bertingkah seperti seorang kakak yang perhatian.
“Lalu kenapa banyak darah di tangan dan pakaianmu? Apakah seseorang melukaimu? Katakan padaku,”
“Tuan! Di dalam banyak mayat! Sepertinya mereka baru saja dibunuh,” lapor salah seorang ksatria.
“Benarkah? Siapa yang membunuh mereka?” tanya Carlen.
“Kami tidak tahu tuan,”
Scarlesia menepuk keningnya, dia merasa sial sekarang jika sampai ketahuan oleh kakaknya sendiri bahwa dialah yang membunuh mereka.
“Mampus aku!”
Carlen yang sedang berpikir tak sengaja melirik ke tangan Scarlesia yang sedang memegang sebuah pisau yang sudah dilumuri oleh darah.
“Sia, katakan padaku apakah kamu yang membunuh mereka?” selidik Carlen.
“Benar! Dia yang membunuh mereka! Gadis itu gila, dia bisa menghabisi mereka dalam sekejap hanya dengan sebuah pisau!” sela pria si pemimpin pasar budak ini.
“Sialan! Kenapa dia harus memberitahunya sih?”
“Bagus! Ternyata adikku sangat berbakat! Kita keluarga Duke Eginhardt harus kejam seperti itu. Jika mereka mengganggumu langsung tebas saja kepalanya,” tutur Carlen memberi pujian sekaligus memberi saran untuk Scarlesia.
“Eh dia tidak memarahiku? Dia memujiku? Ada apa ini? Aku pikir dia akan marah dan menganggapku monster,” batin Scarlesia semakin diterpa kebingungan.
Scarlesia tertawa kikuk, dia semakin tidak mengerti dengan jalan pikir kakaknya.
“Tapi dari mana kau belajar membunuh seperti itu?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Wiji Nurqoma Riyah
bgt mudah MC memaafkan😑padahal jiwa"pendendam ku ini bangkit,,,,aku mrs tidak trpuaskn☹️wkwkwkwk🤣
2023-08-29
1
Wiji Nurqoma Riyah
alur cerita tentang keluarga di novel ntah aku yang sering baca atau emng alurny yang bgitu mudah di tebak,,,akhir"ini aku merasa bosan akan hal ini,sungguh!
2023-08-29
2
Vyrena
ajaran sesat macam apa ini🗿
2023-03-11
4