“Bagaimana bisa rumor tak berguna itu tersebar di dalam mansion? Ini tidak bisa dibiarkan! Aku harus lenyapkan perempuan itu agar rumornya tidak tersebar lebih jauh lagi. Jika tidak, maka dia akan mengambil semua perhatian di kekaisaran,” gerutu Nieva sangat marah dan membuat para pelayan pribadinya menjadi takut.
“Ayo cepat antarkan aku ke kamar perempuan itu!” perintah Nieva pada pelayannya.
Sementara itu, Scarlesia berada di kamarnya. Dia kini tengah didandani oleh Erin dan Hana karena rencananya ia ingin berkeliling mansion. Gaun nevy nya terlihat sederhana namun mewah, sungguh pas dikenakan oleh Scarlesia saat ini. Akan tetapi, wajahnya tak memperlihatkan demikian karena dirinya kurang nyaman dengan korset yang melilit paksa pinggangnya.
“Aku sungguh tidak nyaman dengan korset ini, rasanya aku tidak bebas bergerak,” pikir Scarlesia memasang wajah gelisah.
“Ada apa Nona? Apakah ada yang membuat Nona tidak nyaman?” tanya Hana ketika menyadari ada yang salah dengan ekspresi Scarlesia.
Dengan cepat Scarlesia mengubah ekspresinya dan menyembunyikan rasa gelisah karena pakaian yang dia kenakan.
“Tidak, aku tidak apa-apa,” jawab Scarlesia sambil tersenyum.
Scarlesia menghela napas pelan, dia sekarang benar-benar ingin melepaskan pakaiannya yang tidak nyaman itu tapi dia masih berusaha untuk menahan ketidaknyamanannya tersebut. Sedangkan Erin berdiri di belakangnya sedang sibuk menata rambutnya, ia tampak senang mendandani Scarlesia.
“Kenapa harus repot-repot begini? Padahal aku cuma ingin berkeliling di mansion,” keluh Scarlesia.
“Walaupun hanya berkeliling saja, Nona tetap harus berdandan. Apakah Nona tidak tahu? Semua orang membicarakan kecantikan Nona. Saya sangat senang ketika tadi Nona mengatakan ingin berkeliling di mansion, saya ingin memamerkan pada semua orang bahwa Nona adalah wanita yang sangat cantik dan tidak buruk rupa seperti yang dirumorkan selama ini,”
Sungguh wajah Erin sangat sumringah saat ini, dia senang hanya karena Scarlesia mau mengelilingi mansion setelah sekian lama.
“Dasar Sia! Dia membuat pelayannya yang berharga kesusahan selama ini. Bagaimana bisa dia bertahan di dalam kamar yang lumayan kecil seperti ini? Bahkan ingatannya sangat kabur tentang mansion ini,” batin Scarlesia.
Scarlesia hanya bisa tersenyum melihat Erin dan Hana yang tampak begitu senang.
“Setelah ini kita akan jalan-jalan ke kota karena aku mau membeli beberapa pakaian, aksesoris, sepatu, dan high heels,” ujar Scarlesia.
Scarlesia tidak memiliki banyak pakaian, aksesoris, sepatu, ataupun high heels. Saat ia membuka lemari, hanya ada beberapa gaun usang. Dia ingat bahwa semua gaunnya yang cukup bagus dirampas oleh Nieva dan menukarnya dengan gaun usang miliknya.
“Hufftt betapa lemahnya anak itu, dia bahkan tidak melawan saat gaunnya diambil oleh Nieva,” batin Scarlesia.
“Benarkah Nona? Apakah Nona benar-benar ingin pergi ke kota?” tanya Erin bahagia.
“Iya, bukankah aku harus memamerkan kecantikanku?”
Erin dan Hana mengangguk serentak, mereka bahagia hanya karena hal kecil seperti ini saja.
“Mungkin aku harus membelikan mereka beberapa pakaian nanti,” pikirnya.
Selesai berdandan, Erin dan Hana mendampingi Scarlesia berjalan keluar dari kamar. Mereka berdiri di belakang lalu Scarlesia sendiri berjalan di depan. Ia berjalan dengan tegak dan dadanya membusung ke depan. Gaunnya menyapu lantai menutupi kakinya, langkah yang sangat anggun menambah kesan elegan di dirinya.
Pada saat Scarlesia berjalan di lorong mansion, semua pelayan terpana menatapnya. Wajah mereka merona melihat Scarlesia yang begitu cantik bak boneka. Sedangkan Hana dan Erin berjalan dengan bangga di belakangnya. Bahkan para pelayan yang sedang bekerja terpaksa menghentikan pekerjaannya untuk melihat Scarlesia.
“Wahh ternyata Nona Scarlesia benar-benar cantik, persis yang dikatakan rumor itu,”
“Lihatlah wajahnya itu, sungguh luar biasa. Aku yakin jika kabar ini sampai ke luar mansion pasti banyak orang yang penasaran ingin melihatnya,”
“Aku sekarang merasa beruntung bekerja di sini karena diberi asupan wajah dewi setiap hari,”
Para pelayan sangat menyanjung Scarlesia, mereka tak bisa mengalihkan pandangan sedetik pun darinya. Keindahan dan karunia dewi seolah melimpahi mansion pagi ini.
“Bagus, aku akan mengambil alih semua perhatian di mansion ini. Walaupun aku sedikit tidak nyaman tapi ini harus aku lakukan. Memang kecantikan adalah segalanya,” batin Scarlesia.
Scarlesia melanjutkan tebar pesonanya dengan melambai dan menyapa para pelayan. Tidak lupa juga dia mengeluarkan senyumnya yang menggoda. Para pelayan yang melihatkan sangat kegirangan karena disapa olehnya. Walaupun begitu, ada beberapa pelayan yang berada di pihak Nieva dan Zaneta yang membenci keadaan ini. Mereka adalah pelayan yang memperlakukan Scarlesia dengan sangat buruk dulunya.
Namun, di tengah perjalanan Nieva datang menghadangnya. Scarlesia bisa tahu sekilas bahwa Nieva benar-benar sangat marah padanya. Scarlesia menghentikan langkahnya dan ingin melihat apa yang akan dilakukan Nieva padanya.
“Ada apa?” tanya Scarlesia menatap tajam.
“Sial! Ternyata dia benar-benar sangat cantik. Tidak tidak! Aku tidak boleh mengakuinya, bagaimanapun aku lah yang paling cantik di kekaisaran ini,” batin Nieva sejenak terpanah oleh wajah cantik Scarlesia tapi dia langsung menampik pikirannya itu.
“Ternyata kakak sudah sehat ya. Aku sempat khawatir karena kakak tidak sadarkan diri selama beberapa hari tapi aku senang sekarang kakak sudah membaik,” ujar Nieva berpura-pura dan memasang wajah polos.
Scarlesia hampir mual mendengar suara yang sengaja diimut-imutkan, wajah yang sok polos dan sok khawatir itu. Rasanya dia ingin menampar muka Nieva dan menendangnya sampai ke ujung dunia. Bahkan dia sendiri membayangkan betapa melegakannya jika dia bisa melakukan hal itu pada Nieva. Tapi, sekarang dia masih menahannya dan mencoba mengikuti alur permainannya Nieva.
“Tak ku sangka adikku sangat mengkhawatirkanku. Ternyata kamu berbeda dengan Ibu ya,” ucap Scarlesia memperlebar senyumnya.
“Ibu? Apa maksudnya?” tanya Nieva mendadak ekspresinya berubah.
“Kemarin Ibu bersikap kurang baik pada Hana dan juga padaku jadi aku tidak sengaja menamparnya. Tidak kuat sih tamparannya tapi suaranya terdengar cukup keras,”
Scarlesia saat ini sedang mencoba memancing amarah Nieva, dia ingin membuka topeng polosnya agar memudahkannya melawan Nieva nanti.
“B-begitu ya hahaha,”
Nieva masih menahannya, dia memaksakan tawanya agar amarahnya bisa tersembunyi di balik tawanya itu. Scarlesia melirik tangan Nieva yang mengepal keras, ia tersenyum miring karena berpikir bahwa Nieva hampir termakan oleh emosinya.
“Sedikit lagi, aku hanya perlu memancingnya sedikit lagi,” batin Scarlesia.
“Adik, jangan jadi seperti Ibumu ya yang suka memarahi pelayan sembarangan. Aku yakin adikku ini mempunyai hati yang sangat baik, sebaik wajahnya yang begiiiitu cantik. Aku lega kau memiliki kepribadian yang baik, wajar saja karena kau adalah mawar kekaisaran,” tutur Scarlesia menekan nada bicaranya sambil menepuk pelan pundak Nieva.
Nieva tampak tidak bisa lagi menahan emosinya, Erin dan Hana yang menyadari rencana Scarlesia pun tersenyum puas.
“Sial! Apakah kau baru saja menjelekkan Ibu ku? Dasar kau wanita sialan! Aku sangat membencimu, jangan kau kira karena kau sudah berubah bisa merebut semuanya dariku! Kau itu cuma parasit! Keberadaanmu tidak diperlukan, mau bagaimana pun aku lah yang paling cantik di kekaisaran ini!” amuk Nieva.
Emosinya memuncak, api kemarahan di kedua bola matanya terpancar sangat luar biasa. Scarlesia berhasil mengumpan amarahnya, suara Nieva yang cukup meninggi merebut perhatian semua orang yang berada di sekitar mereka.
“Ada apa adik? Kenapa kau tiba-tiba memarahiku? Padahal aku hanya menasehatimu tapi kau malah memakiku,” ucap Scarlesia berakting seolah tersakiti oleh perkataan Nieva.
“Aku tidak butuh nasehatmu! Kau tiba-tiba sehat dan merebut semuanya dariku! Kenapa kau tidak mati saja? Dasar wanita perusak!”
Nieva yang marah mendorong Scarlesia dengan kuat hingga tubuhnya terhempas ke atas lantai yang dingin.
“Arghhh,” erang Scarlesia yang tersungkur.
“NONA!”
Erin dan Hana membantu Scarlesia untuk bangun, mereka sangat marah sekarang pada Nieva. Namun, Scarlesia menahan mereka agar tidak menyerangnya. Para pelayan lain ikut mengerumuni Scarlesia.
“Nona, apakah anda tidak apa-apa?” tanya mereka satu persatu.
“Tidak apa-apa, jangan khawatirkan aku,” jawab Scarlesia masih mampu tersenyum.
Sebenarnya saat ini dia hanya berpura-pura lemah di hadapan para pelayan agar mereka nanti menyebarkan rumor buruk soal Nieva yang kasar padanya.
“Hahh lemah sekali, baru itu saja sudah terjatuh. Memang ya kau ini sama seperti Ibumu yang tidak tahu asal usulnya itu,”
“NIEVA!!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Cherry
pembalasan yang cerdas hanya dengan provokasi
2022-01-22
2
Dewi Mayasari Tanjung
aq baca nieva kok jd nivea yah... 😆😆😆😆😆
2022-01-16
0
cinnamon
siapa yg baca nieva jadi nivea,, kaya merek rexsona
2021-11-25
10