“Berani sekali kau mengancam pelayanku,”
Suara indah milik Scarlesia bergema sehingga mengejutkan semua orang yang berada di lokasi. Kedatangannya begitu tiba-tiba mampu membuat semua pelayan dan pengawal terpesona dengan kecantikannya. Langkahnya yang tegas serta elegan juga membuat seluruh orang kehilangan kata-katanya. Wajahnya penuh keyakinan dan tidak ada rasa takut lalu senyum manis yang dilontarkan kepada setiap orang yang tertangkap oleh matanya, sungguh tidak ada yang lebih sempurna darinya.
Zaneta merasa heran dengan kedatangan Scarlesia, dia sendiri bahkan hampir tidak mengenali Scarlesia. Ia melepas cengkraman tangannya di dagu Hana, dia kemudian berdiri berhadapan dengan Scarlesia dengan melipat kedua tangannya. Erin sangat cepat membantu Hana untuk berdiri.
“Perempuan ini dan anaknya mirip sekali. Surai panjang coklat, warna kulit, sampai kelakuannya juga sangat mirip. Hanya saja bedanya dia punya pupil hijau tua sedangkan Nieva pupil matanya berwarna violet,” pikir Scarlesia memperhatikan Zaneta dengan seksama.
“Kau Scarlesia?” tanya Zaneta memandangi Scarlesia dari atas sampai bawah.
“Iya, apakah kau tidak mengenali aku lagi? Ahh wajar saja kau tidak kenal padaku karena ini pertama kalinya kau melihat wajah cantikku secara langsung,” ucap Scarlesia menggunakan nada sombong.
“Angkuh sekali kau! Bukankah wajahmu itu rusak? Kenapa bisa kembali seperti semula? Atau jangan-jangan kau memakai sihir?” tuding Zaneta yang mencoba menggiring opini dari para pelayan.
“Cih wajahku sudah cantik dari sananya, dan perlu kau ketahui wajahku tidak pernah rusak atau tergores sedikit pun. Jadi jangan pernah mencoba untuk memfitnahku,” ujar Scarlesia menekan tatapannya sehingga membuat Zaneta bergidik ngeri.
“Haha lalu kenapa kau selalu menutupi wajahmu dengan rambutmu?”
Scarlesia menghela napasnya, ia berdecak kesal melihat Zaneta.
“Sepertinya ada yang berbeda dari anak ini, biasanya dia tidak pernah melawan kata-kataku tapi hari ini dia seolah berubah menjadi orang lain,” batin Zaneta.
“Karena wajahku terlalu cantik jadi aku ingin menutupinya agar tidak ada yang menggangguku tapi hari ini berbeda, aku akan menunjukkan kepada semua orang betapa cantiknya wajahku ini. Mungkin sebentar lagi gelar ‘mawar kekaisaran’ akan segera menjadi milikku,”
Kedua mata Zaneta membulat sempurna ketika Scarlesia berkata seperti itu karena gelar ‘mawar kekaisaran’ adalah milik Nieva, anaknya. Tapi, saat dia melihat kecantikan Scarlesia dengan matanya sendiri dia jadi tahu bahwa Nieva bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengannya. Zaneta langsung menampik semua pikirannya itu.
“Hah mana mungkin, Nieva jelas lebih cantik darimu. Bahkan putra mahkota sendiri menyebutkan bahwa Nieva adalah wanita yang paling cantik di kekaisaran ini. Kau bukanlah apa-apa dibanding Nieva!”
Scarlesia tersenyum miring mendengar perkataan Zaneta. Ingin rasanya dia tertawa saat ini, namun sekarang bukanlah waktunya untuk dia tertawa.
“Putra mahkota? Aku tidak yakin dia akan berkata hal yang sama jika bertemu denganku langsung. Dan jangan lupa kalau aku adalah putri sah dari Duke Eginhardt jadi kau jangan sombong. Status, kecantikan, dan kekayaan, semuanya berpihak padaku,” tegas Scarlesia.
“Berani-beraninya kau berkata seperti itu padaku! Aku adalah nyonya rumah ini, aku yang berhak mengatur segala sesuatu di sini! Kau tidak lebih dari anak yang diabaikan oleh Ayah dan Kakakmu sendiri!”
Amarah Zaneta menggebu-gebu, dia tak lagi bisa mengontrol ekspresi marahnya. Kali ini kata-kata Zaneta benar-benar membuatnya tersulut api emosi namun dia masih berusaha menahan diri. Semua pelayan dan pengawal seketika berbisik-bisik membicarakannya.
“Bukankah kau juga sama? Kau bukan wanita yang dicintai oleh Ayahku dan kau di sini hanya untuk menaikkan statusmu. Jadi, jangan pernah berlagak sombong ataupun merendahkanku!” balas Scarlesia tak kalah pedas disertai lengkung senyum di bibirnya.
“A-apa? APA KAU BILANG?” teriak Zaneta sangat marah.
“Aku hanya mengatakan kalau kau bukan wanita yang dicintai oleh Ayahku. Upsss apakah aku salah?” ledek Scarlesia menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya.
“BERANINYA KAU!”
Plaakkk!
Zaneta hendak melayangkan tamparannya tapi ternyata didahului oleh Scarlesia. Tamparan Scarlesia lebih cepat dan berbunyi sangat keras. Semua orang terkejut bahkan Zaneta sendiri tak kalah terkejutnya karena aksi Scarlesia yang terkesan berani itu.
"Prinsipku yaitu sebelum ditampar sampah sepertinya sebaiknya lebih dulu menamparnya karena aku merasa tak sudi jika ditampar wanita buruk seperti ini," batin Scarlesia menyeringai.
“Jangan pernah sesekali mencoba menamparku! Jika kau berani melakukannya, aku tak akan segan-segan membunuhmu!” ancam Scarlesia mengeluarkan aura yang sangat menakutkan sehingga membuat Zaneta gemetar.
Scarlesia segera mengajak Erin dan juga Hana untuk pergi ke kamar. Zaneta terdiam dan tak bisa berkata apa-apa, tubuhnya masih gemetar, tangannya masih menyentuh pipinya yang merah.
“Oh iya aku lupa mengatakan satu hal lagi. Jangan pernah mengirim dokter ke kamarku karena aku tidak mau meminum racun lagi,” ujar Scarlesia dengan nada suara yang keras lalu melanjutkan kembali jalannya.
“Apakah Nona mengatakan bahwa dia diracuni oleh Yang Mulia Duchess?”
“Bagaimana itu mungkin bisa terjadi?”
“Tapi itu mungkin saja kan, selama ini Nona tidak pernah membaik setelah meminum obat?”
Semua pelayan mulai berbisik dan mengeluarkan pendapat atau argument mereka masing-masing. Scarlesia tampaknya berhasil membuat celah antara pelayan dan Zaneta. Dia bermaksud untuk menggiring opini mengenai Zaneta yang meracuni Scarlesia.
“Sial! Gadis itu sejak kapan dia menjadi sekuat ini? Lihat saja nanti akan aku balas perbuatannya padaku!” gerutu Zaneta mengepalkan kedua tangannya sembari menatap punggung Scarlesia yang sudah melangkah jauh.
Di dalam kamar
Scarlesia membantu mengoleskan obat di telapak tangan Hana yang terluka akibat terjatuh didorong oleh Zaneta. Sekujur badan Hana masih bergetar setelah diancam oleh Zaneta, dia takut jika Zaneta akan melakukan sesuatu yang buruk pada Ibunya. Scarlesia sendiri mengerti dengan perasaan Hana sekarang.
“Percayakan saja padaku, semua ini akan aku urus nantinya,” ucap Scarlesia yang ingin menenangkan Hana.
“Tapi bagaimana cara Nona mengurusnya? Nona kan tahu sendiri kalau duchess tidak pernah main-main dengan ancamannya,” ujar Erin.
“Kalian lihat saja, aku akan menghancurkan duchess dalam satu jentikan. Dia berani macam-macam dengan orangku maka dia akan aku lenyapkan dalam sekejap,” tekan Scarlesia meremas tisu yang ada di tangannya.
Hana merasa tenang setelah melihat ketulusan Scarlesia yang ingin melindunginya serta kata-kata yang diucapkannya tidak terdengar seperti main-main. Kini dia tahu bahwa orang yang berada di depannya adalah sosok wanita yang selama ini menyimpan kekuatan besar dalam dirinya.
“Nona, apakah benar duchess berniat meracuni anda?” tanya Erin sekali lagi karena penasaran.
“Hehe kalian lihat saja besok, aku akan dipanggil oleh Yang Mulia Duke,”
Dalam semalam rumor mengenai kecantikan tersembunyi milik Scarlesia tersebar di dalam mansion. Semua orang membicarakannya bahkan para pengawal atau ksatria juga sibuk membicarakannya. Rumor mengatakan bahwa Scarlesia punya kecantikan yang melebihi Nieva bahkan kecantikan Nieva sendiri tidak bisa dibandingkan dengan Scarlesia.
“Jadi, apakah rumor itu benar? Kalau Nona Scarlesia punya wajah yang super cantik?”
“Iya, aku lihat sendiri kemarin. Rambutnya panjang dan sedikit bergelombang, kulitnya putih segar, kedua bola matanya seperti permata merah delima, bulu matanya yang silver panjang serta melentik. Aku pikir dia adalah ciptaan dewa paling sempurna,”
“Apakah dia mirip dengan duchess sebelumnya?”
“Mirip tapi dia lebih cantik dari duchess sebelumnya,”
“Aku jadi penasaran melihatnya langsung,”
Begitulah rumor-rumor itu terus tersebar di mansion hingga sampai ke telinga Nieva.
Praangggg!
Nieva mengamuk dan memecahkan semua barang-barang di kamarnya.
“Bagaimana bisa rumor tak berguna itu tersebar di dalam mansion? Ini tidak bisa dibiarkan! Aku harus lenyapkan perempuan itu agar rumornya tidak tersebar lebih jauh lagi. Jika tidak, maka dia akan mengambil semua perhatian di kekaisaran,”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
xia
agak kesel sama mak tiri nya
2023-04-23
2
Shhh... 🤫
hahaha... jalang nya kebakaran jenggot🤣😂🤣😂
2021-11-02
17
Queensha J
Kesel liat emak tiri modelan Zaneta gini
2021-09-19
29