Episode 18

Saat Komandan Jigan dan dua anggotanya itu masuk, sama sekali tidak ada siapa pun. Tempat ini juga bersih. Bahkan tidak ada barang-barang apa pun yang ditinggalkan. Mereka bertiga pun masuk ke area perkebunan. Dan saat itulah mereka melihat hal yang tidak biasa. Semua tanaman di perkebunan itu mati. Komandan Jigan masuk ke ruangan pribadi Dennis. Burhan masuk ke ruang senjata. Dan Lukas masuk ke tempat istirahat para pasukan.

Semuanya mendapatkan hal yang sama. Tidak ada siapa-siapa di tempat ini. Tidak ada senjata, tidak ada makanan, tidak ada air, juga tidak ada perlengkapan apa pun di gudang penyimpanan.

"Bagaimana? Apa yang kalian temukan?" tanya Komandan Jigan kepada Burhan dan Lukas.

"Aku tidak mendapatkan apa pun Komandan. Ini terlihat tidak biasa." jawab Burhan.

"Sama Komandan. Tidak ada siapa-siapa dan tidak ada apa-apa." jawab Lukas.

"Baiklah. Kita menuju markas Jason. Kita harus potong jalan agar tidak terlalu jauh. Jika menemukan kendaraan yang bisa dipakai, barulah kita lewat jalan biasa."

"Baik Komandan."

Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan menuju ke markas Jason. Perjalanan yang sangat jauh terpaksa harus mereka tempuh. Karena hanya itu satu-satunya tempat yang menjadi harapan terakhir mereka untuk menemukan Dennis dan pasukannya yang menghilang secara misterius. Padahal kepergian Komandan Jigan baru berselang beberapa minggu saja.

Kondisi jalanan yang begitu sepi membuat mereka khawatir. Mereka tidak tahu pasti apa yang telah terjadi di tempat ini. Semua ini sama sekali tidak mereka sangka. Komandan Jigan sudah menghubungi Dennis berkali-kali, tapi tetap saja tidak ada hasil. Sambungan komunikasi mereka bahkan sempat terputus saat mereka menghubungi markas pusat.

Tempat ini seakan sengaja ditinggalkan begitu saja. Setiap pos penjagaan yang mereka lewati pun sama. Tidak ditemukan siapa pun dan apa pun. Sudah setengah hari mereka berjalan tanpa henti. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk beristirahat sejenak. Dengan bekal yang cukup banyak, mereka bisa memakainya untuk satu bulan. Sehingga mereka tidak akan khawatir kehabisan logistik.

Tapi karena hal itu juga, tenaga mereka banyak sekali terkuras. Seharusnya logistik yang mereka bawa digunakan untuk perjalanan pulang jika mereka telah bertemu dengan Jason. Namun mereka juga tidak bisa mengambil resiko kehausan dan kelaparan di tempat ini seperti ini. Tidak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi kepada mereka selanjutnya.

Mereka tidak mungkin bisa bertahan tanpa makanan, apalagi minuman di tempat dengan udara yang sangat panas. Tanpa terasa mereka bertiga pun tertidur karena kelelahan, sampai sore hari. Untungnya Burhan terbangun dan langsung membangunkan Komandan Jigan.

"Komandan. Kita sudah melebihi waktu. Ini sudah sore." ucap Burhan membangunkan Komandan Jigan.

"Ah! Pukul berapa sekarang?"

"Sudah pukul tiga."

"Bangunkan Lukas. Aku akan periksa keadaan di sekitar kita."

"Baik."

Burhan pun membangunkan Lukas yang juga masih tertidur pulas. Sedangkan Komandan Jigan naik ke atap rumah untuk memeriksa keadaan di sekitar mereka. Memastikan kalau perjalanan mereka akan aman. Dan saat itulah, baru Komandan Jigan menemukan ada tanda-tanda kehidupan di tempat ini. Komandan Jigan melihat melalui teropongnya, ada sebuah kepulan asap yang cukup tebal di salah satu pemukiman.

Jika melihat dari peta yang ia bawa, mungkin itu adalah pos penjagaan milik pasukan Jason. Karena posisi mereka dengan markas Jason saat ini sudah semakin dekat. Komandan Jigan kembali turun, lalu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan yang tertunda selama beberapa jam.

"Kita harus tetap waspada. Kepulan asap bukan hanya menjadi tanda kehidupan, tapi juga bisa menjadi pertanda buruk. Kau harus siap dengan Senapan jarak jauhmu Burhan. Lukas, siapkan granat asap. Jika mereka musuh, maka kita akan membutuhkan granat asap itu mengalihkan perhatian mereka."

"Apakah Komandan yakin masih ada musuh di tempat ini? Bukankah kita sudah membereskan semuanya iyakan?"

"Kita harus mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi Lukas. Aku sudah kenal Dennis sejak lama. Dia tidak akan bersikap bodoh dengan meninggalkan kandangnya sendiri begitu saja. Aku yakin, pasti ada masalah yang terjadi selepas kita pergi."

"Baiklah Komandan."

Mereka menyusuri tempat itu dengan sangat hati-hati. Mereka mencari tempat yang lebih tinggi agar bisa melihat ke arah pemukiman itu dengan jarak yang jauh. Karena akan sangat berbahaya jika ternyata itu adalah kelompok bandit yang mungkin masih berkeliaran. Masih ada kelompok-kelompok bandit yang berhasil selamat dari pertempuran beberapa minggu yang lalu.

Mereka melarikan diri ke semua tempat untuk bersembunyi. Pada saat itu Dennis dan Jason masih fokus mengurus markas mereka masing-masing. Sehingga hal itu menjadi kesempatan baik untuk para bandit yang masih selamat. Termasuk kelompok Varas yang kini telah berganti pimpinan.

Karena kebiasaan buruk mereka yang suka memakan daging manusia, mereka pun mencari tempat yang jauh dari pemukiman untuk menghilangkan kebiasaan buruk mereka itu. Banyak juga dari anggota kelompok Varas yang kemudian memutuskan untuk bunuh diri karena rasa bersalah mereka.

Mereka menjadi gila dan kemudian mati secara perlahan karena kelaparan. Meski pun kenyataannya masih ada mantan anak buah Varas yang menggunakan budaya lama, yaitu menjadikan manusia lain selain dari kelompok mereka untuk disantap. Ada juga yang memutuskan untuk kabur ke tempat yang sangat jauh dan berusaha keras membuat perkebunan.

Namun kebanyakan dari mereka gagal karena kondisi air bersih yang semakin sulit untuk didapatkan. Apalagi mereka tidak memiliki cukup makanan untuk bertahan selama berminggu-minggu. Alhasil, mereka akan kembali ke jalan yang sebelumnya. Membangun kelompok kanibal baru, dengan pemimpin yang baru.

Entah kenapa, meski bencana ini telah membunuh sebagian besar umat manusia, tetap saja masih banyak kelompok bandit yang berkeliaran. Mereka semua berasal dari semua tempat. Ada yang dari pedesaan, dan kebanyakan juga dari wilayah perkotaan. Mereka yang selamat banyak yang mulai gelap mata. Dan bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri-sendiri.

...****************...

Komandan Jigan dan pasukannya sama sekali tidak menemukan adanya keanehan apa pun saat melihat adanya sekelompok orang tak dikenal yang berada di pemukiman itu. Mereka semua terlihat biasa saja. Semuanya normal. Hanya saja Komandan Jigan ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang siapa mereka, dan apa urusan mereka ada di pemukiman itu.

Sebelumnya pemukiman itu telah dibersihkan oleh pasukan Dennis dan juga pasukan Jason dari pada Zombie. Namun sekarang ada sekelompok orang yang sedang berkumpul dan sepertinya mereka semua sedang makan-makan. Teropong yang mampu melihat jarak jauh itu pun memperlihatkan secara detail apa yang mereka makan.

Sudah pasti yang mereka makan bukanlah daging hewan. Apalagi saat Burhan melihat kalau ada kepala seorang laki-laki dan perempuan yang ditancapkan pada sebuah tiang dengan mulut yang menganga. Pasti kedua orang itu adalah seorang pengembara yang sedang melakukan perjalanan jauh. Karena masih ada dua tas tergeletak dengan dua Shotgun didekatnya.

"Apa yang harus kita lakukan Komandan?" tanya Burhan.

"Tentu saja kita harus menghabisi mereka semua. Kau gunakan senapan jarak jauhmu, aku dan Lukas akan masuk ke sana. Tetap awasi belakangmu. Kita lakukan semuanya dengan senyap. Aku tidak mau ada keributan. Takutnya akan memancing kedatangan kawanan kanibal yang lain."

"Baik Komandan."

"Ayo kita bergegas Lukas. Fokus Burhan."

"Siap Komandan."

Lukas dan Komandan Jigan pun turun ke wilayah pemukiman itu untuk menghabisi para kaum kanibal itu. Sedangkan Burhan melindungi mereka dari tempat yang tinggi. Dia juga memasang peredam pada senapannya agar tembakannya tidak terdengar. Komandan Jigan dan Lukas perlahan mulai memasuki setiap rumah di pemukiman itu.

Tempat itu sudah sangat berantakan. Bau busuk pun begitu menyengat saat mereka sampai di rumah-rumah itu. Banyak sekali ceceran darah di tembok setiap rumahnya. Burhan mulai merasa tidak nyaman berada di tempat itu berlama-lama. Apalagi kalau Komandan Jigan dan Lukas tidak segera keluar dari setiap rumah yang mereka masuki.

"Komandan Lapor." ucap Burhan.

"Ada apa Burhan? Kau melihat sesuatu?"

"Ada dua orang laki-laki yang sedang membawa seorang perempuan. Posisi mereka tepat di depan rumah yang sedang kau masuki."

"Tetap awasi. Tunggu perintahku."

"Baik Komandan."

Burhan melihat kalau perempuan itu diikat dibagian tangan dan kakinya dalam keadaan setengah telanjang. Dia terus meronta dan berusaha memberontak melakukan perlawanan. Tapi jelas saja dua laki-laki itu jauh lebih kuat dari pada satu orang perempuan itu. Sepertinya perempuan itu dibawa untuk kembali dijadikan korban selanjutnya.

Karena kondisi perempuan itu dalam keadaan terikat dengan posisi seperti seekor babi yang akan dipanggang. Komandan Jigan dan Lukas mulai mendekat secara perlahan untuk mengambil posisi penyerangan. Begitu juga dengan Burhan yang sudah siap dengan senapannya. Untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan, Lukas memasang bom remote di area itu.

"Burhan, bersiap!" perintah Komandan Jigan.

"Siap Komandan!"

Dengan cepat Lukas, Komandan Jigan, dan juga Burhan langsung menyerang dengan menembaki semua orang yang ada disana. Suara peluru berhamburan dari Komandan Jigan dan juga Lukas. Orang-orang itu juga melakukan hal yang sama. Mereka mengambil senjata seadanya dan melakukan perlawanan. Mereka semua dibantai habis dengan waktu yang sangat cepat.

Orang-orang yang masih bertahan hidup ditangkap untuk diinterogasi.

"Siapa kalian semua? Kenapa kalian ada di tempat ini?" tanya Komandan Jigan.

"Seharusnya kami yang bertanya, siapa kalian ini? Kenapa ikut campur urusan kami?" kata orang itu balik bertanya.

Lukas langsung menendang perut orang itu dan menghantam wajahnya dengan senapan.

"Kau ingin kekerasan? Hah?!"

"Kami semua tidak takut mati! Kalian yang akan mati!" ancam orang itu.

Terlihat diwajah orang itu sama sekali tidak ada ketakutan. Dia bahkan tertawa terbahak-bahak saat melihat perempuan yang tadi hampir saja dicincang. Dan tiba-tiba Komandan Jigan mendapatkan laporan dari Burhan kalau ada sekelompok orang lagi yang sedang menuju ke tempat itu.

Untungnya mereka berjalan kaki. Namun mereka semua membawa persenjataan yang lengkap. Bahkan membawa beberapa orang yang diduga sebagai tawanan.

"Sebaiknya kita habisi saja mereka Komandan. Lalu kita bawa perempuan itu. Kita bisa mendapatkan informasi darinya."

"Ya. Kau benar Lukas."

Komandan Jigan langsung menembak kepala mereka semua. Lalu segera pergi dari tempat itu bersama perempuan yang mereka berdua selamatkan. Perempuan itu bernama Nima. Ternyata dia warga suku Marahba yang dikirim oleh Marahba sendiri untuk membawakan surat kepada Jason dan semua teman-temannya.

Namun Nima juga mendapatkan hal yang sama seperti Komandan Jigan. Jason dan semua pasukannya seakan lenyap ditelan bumi. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di markasnya sendiri. Nima justru harus dipertemukan dengan para bandit. Dua orang temannya yang ikut bersamanya sudah menjadi korban.

Mereka tidak selamat karena para ditangkap oleh para bandit yang sedang kelaparan. Salah satu dari mereka bahkan sempat melecehkan Nima. Beruntung Nima tertolong karena teman laki-lakinya melakukan perlawanan. Sehingga perhatian para bandit itu teralihkan. Dan lebih fokus ke perut mereka.

"Jadi kau juga mendapatkan hal yang sama?" tanya Komandan Jigan.

"Iya. Aku menemukan hal yang sama. Tidak mendapati Jason dan saudara-saudaranya. Hanya para bandit yang berlalu lalang hampir di semua tempat. Aku juga tidak melihat ada barang yang ditinggalkan. Aku rasa Jason dan saudara-saudaranya pergi ke Mirana."

"Mirana? Dimana itu?" tanya Komandan Jigan.

"Mirana adalah sebuah tempat semua keindahan. Orang-orang di Marahba mengatakan kalau tempat itu adalah surga dunia. Tidak ada tempat yang indah selain Mirana."

"Aku baru mendengar kalau ada tempat yang seperti itu. Dulu aku suka berlibur ke negara ini untuk bertemu dengan sahabatku, Dennis. Dia sahabat Jason juga."

"Jadi, kalian semua juga saudara-saudara Jason?"

"Yah. Kami saudaranya. Aku bahkan mendapatkan gelang ini dari Jason." ucap Komandan Jigan menunjukkan sebuah gelang yang terbuat dari rotan.

Gelang itu diberikan oleh Jason. Jason percaya kalau gelang itu akan memberikan keberuntungan bagi siapa pun yang memakainya.

"Aku percaya kalau gelang itu pemberian dari Jason. Karena Marahba yang mengajarinya membuat gelang dari rotan."

"Gelang ini juga sepertinya memiliki sesuatu di dalamnya." ucap Komandan Jigan sembari memandangi gelang itu.

"Memang. Gelang itu tidak sembarangan dibuat. Kau merasakan kalau instingmu lebih tajam bukan?" tanya Nima kepada Komandan Jigan.

"Ya! Bukan hanya itu saja. Aku bahkan tidak terluka saat sebuah pisau menyayat kulitku. Bahkan gigitan Zombie juga tidak mempan."

"Itulah kehebatan dari gelang yang Jason buat. Bahkan aku yang keturunan asli Suku Marahba saja tidak bisa membuatnya. Hanya Jason yang mampu membuat gelang dari rotan menjadi bertuah."

"Pantas saja, selama aku menggunakan gelang ini, aku merasakan ada sesuatu yang berbeda dari diriku."

"Benarkah itu Komandan? Boleh saya mencobanya?" tanya Burhan penasaran.

"Benar Burhan. Tapi kamu tidak akan bisa mencobanya. Gelang ini tidak pernah bisa dilepas. Hanya Jason yang bisa melepasnya."

"Oh. Padahal aku sangat penasaran dengan kekuatannya."

"Yah. Aku bahkan baru menyadari kalau gelang ini memiliki sesuatu. Tapi sudahlah. Sebaiknya sekarang kita melanjutkan perjalanan. Di malam hari, pasti para bandit akan tertidur pulas."

"Jangan! Sebaiknya kita tetap disini. Karena para bandit tidak tidur di malam hari. Mereka justru akan mencari mangsa untuk disantap. Mereka hanya tidur di siang hari. Itu pun hanya sebentar." ucap Nima.

Mereka akhirnya mau tidak mau harus tetap diam di tempat itu sampai siang hari tiba. Mereka tidak ingin mengambil resiko disantap oleh para bandit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!