Episode 7

Dengan memanfaatkan ketakutan orang-orang di sekitarnya, Farah menjadikan orang-orang lemah sebagai umpan untuk memancing para Zombie datang agar mereka bisa dibantai. Sebagian lagi di ternak seperti hewan, untuk dijadikan santapan sendiri. Kelompok ini benar-benar sepenuhnya telah menjadi kaum kanibalisme.

Mereka tidak akan pandang bulu dengan orang-orang yang telah ditetapkan menjadi target. Para Zombie itu dirasa jauh lebih baik dari pada Farah dan kelompoknya. Bahkan, ada sebagian orang-orang yang mulai membuat sebuah obat agar bisa membuat diri mereka sekuat Zombie. Dengan cara menyuntikkan darah Zombie itu dan menyuntikkannya ke tubuh mereka.

Saran itu dimulai dari seorang dokter yang berhasil selamat dari kekacauan ini. Dia melakukan berbagai penelitian dan percobaan kepada orang-orang yang dianggap memiliki imun tubuh yang kuat, agar dia bisa mengendalikan virus itu di tubuhnya. Cara itu memang berhasil untuk sebagian orang. Tapi mereka memiliki kecenderungan untuk tidak mau makan dan minum.

Hal itu sangat berlawanan dengan sifat Zombie yang aslinya. Namun mereka tetap memiliki beberapa kesamaan. Salah satunya adalah sangat agresif dalam bertarung. Mereka jauh lebih kuat, dan sangat mudah untuk tersinggung. Banyak sekali yang sudah menjadi relawan untuk percobaan ini. Dan hanya sedikit orang yang berhasil melaluinya dengan selamat.

Sebagian besar dari mereka mati sia-sia karena tubuh mereka tidak kuat melawan virus itu, dan malah berubah menjadi Zombie asli. Dokter Sally, orang yang melakukan percobaan ini sudah melakukan berbagai riset dan terus melakukan perkembangan. Agar orang-orang yang menjadi Zombie buatan ini lebih bisa mengendalikan diri mereka secara seutuhnya.

Namun itu tidak mudah untuk dilakukan. Karena semakin banyak yang harus dikembangkan, maka semakin banyak pula orang harus dikorbankan. Percobaan pertama saja sudah memakan banyak korban, apalagi dengan proyek kedua ini. Semua itu didukung oleh sebuah perusahaan yang dimiliki oleh orang-orang elite, yang tidak diketahui secara pasti apa tujuan mereka.

Dokter Sally hanya diberi sebuah wewenang untuk menjalankan proyek itu. Dia mendapatkan semua fasilitas yang tidak bisa didapatkan oleh orang lain. Yaitu air bersih dan makanan yang aman untuk ia konsumsi. Dokter Sally juga mendapatkan fasilitas perlindungan berupa ruangan bawah tanah yang sangat nyaman untuk ditinggali.

Entah bagaimana orang-orang misterius itu bisa meyakinkan Dokter Sally. Tak diketahui juga secara pasti apa maksud dan tujuan dari proyek besar ini Yang jelas, para orang-orang elite ini memiliki tujuan besar. Dengan memanfaatkan darah para Zombie, mereka ingin membuat sekelompok manusia dengan kekuatan selayaknya dewa untuk membuat tatanan baru di dunia ini.

Dunia tak lagi sama seperti dulu. Sekarang semuanya telah berubah total. Bumi kosong tanpa sebuah pemerintahan dan setiap umat manusia hanya nasib mereka sendiri. Zombie kian hari kian habis. Tapi muncullah berbagai kelompok manusia kanibal yang jauh lebih mengerikan dari para Zombie itu sendiri. Mereka dengan lahapnya bisa memakan bangkai teman mereka sendiri.

Sungguh sebuah bencana besar yang amat sangat mengerikan. Banyak orang mati sia-sia karena bencana ini. Mayat dibiarkan membusuk begitu saja di jalanan. Banyak anak-anak yang diburu dan dijadikan santapan oleh para kelompok kanibal.

...****************...

"Jason, kita tidak bisa diam saja seperti ini. Kita harus mulai melakukan sesuatu yang jauh lebih berarti. Sekarang usaha pertama kita telah gagal. Sudah banyak orang yang memilih menjadi kanibal dan membunuh satu sama lain. Mereka saling serang sana sini. Banyak korban tak bersalah berjatuhan. Mereka yang seharusnya terlindungi justru semakin haru semakin habis." ucap Sam pada Jason.

"Kita semua telah berusaha semaksimal mungkin untuk merubah situasi dan kondisi. Kita sudah berusaha untuk meyakinkan orang-orang. Tapi mereka lebih memilih jalan mereka sendiri. Satu-satunya cara untuk mengembalikan keadaan adalah dengan memberikan ancaman keras kepada mereka." jawab Jason.

"Ancaman keras? Apakah kita harus melakukan itu Jason? Kita tidak boleh melakukan hal itu. Mereka hanya tersesat. Kita harus menunjukkan jalan kepada mereka." ucap Roland.

"Apa lagi yang bisa kita lakukan? Mereka jauh lebih berbahaya, dan mereka semua adalah ancaman utama bagi umat manusia yang tersisa. Mereka jauh lebih berbahaya dari pada para Zombie itu. Jika mereka tidak diberantas, atau pun tidak diberi ancaman, maka lambat laun, mereka akan sampai ke tempat ini." ucap Jason.

"Baiklah. Apa yang Jason katakan ada benarnya juga. Bagaimana kita bisa membuat situasi berubah, jika masih ada orang-orang yang justru sangat menginginkan sebuah kehancuran." ucap Lory.

"Baiklah! Aku akan ikut denganmu Jason." ucap Roland.

"Aku juga!" ucap Sam.

Akhirnya, sepakatlah mereka untuk mulai aksi di seluruh penjuru kota. Mereka akan melakukan serangkaian penyerangan untuk menghimpit pergerakan Farah dan kelompoknya. Dengan begitu, maka jumlah orang yang ada di kelompok mereka akan semakin sedikit. Begitu juga dengan orang-orang lemah yang akan menjadi korban mereka.

...****************...

Rasa khawatir mulai memeluk Patrick. Begitu juga dengan yang tengah dirasakan oleh Laska. Anjing itu selalu terlihat murung sejak Jason dan teman-temannya pergi dari tempat ini. Mereka berdua tahu bagaimana keadaan di luar sana. Begitu banyak hal yang telah mereka lalui bersama-sama. Susah dan senang telah mereka rasakan bersama. Sudah berbulan-bulan mereka tidak lagi merasakan hal itu.

Marahba yang mengawasi mereka berdua sejak lama, merasa khawatir. Karena hal itu bisa menyerang psikologi mereka.

"E taku tama. Kei te mohio ahau ki o korua whakaaro. Ki te hiahia koe ki te wehe i tenei waahi, ka whawhai ki te taha o nga kaitaha, katahi ahau ka kore e aukati."

(Anakku. Aku tahu apa yang kalian berdua rasakan. Jika kalian menginginkan pergi dari tempat ini, dan berjuang bersama para ksatria, maka aku tidak akan melarangnya.)

"Tino papa? Tukua mai ahau e Papa me Laska?"

(Benarkah ayah? Ayah mengizinkan aku dan Laska pergi?)

"Ae ra, e taku tama. Engari i mua o tera, he mea pai kia whakareri koe i a koe mo te taha tinana. Kia kaha ake ai koe i reira. Ko te ao o waho kei te tino whakawehi i taku tama. Kaore au e kaha ki te kite atu kua mate koe i reira. Kei te hiahia ahau kia hoki koe ki tenei waahi me Laska, ma te marie me te koa."

(Tentu saja anakku. Namun sebelum itu, ada baiknya kau mempersiapkan fisikmu. Agar kau bisa lebih tangguh di luar sana. Dunia luar sekarang sudah sangat mengerikan anakku. Aku tidak tega jika harus melihatmu mati di luar sana. Aku ingin kau kembali ke tempat ini bersama dengan Laska, dengan damai dan penuh suka cita.)

"Ae e pa. Ka whai au i o tohutohu katoa. Ka ea e au hei whakaaro mo o taatau Knights. Akene, kaore i homai e nga atua te mutunga mo au ki te hoki mai me te papa. Engari, i tetahi ra ka hiahia ahau ki te hoki ki tenei kainga."

(Iya ayah. Aku akan mengikuti semua saran ayah. Aku akan melakukannya demi para ksatria kita. Mungkin, para dewa belum memberikan takdirnya kepadaku untuk kembali bersama ayah. Tapi, suatu hari nanti aku ingin kembali ke tempat ini.)

"Kia ora e taku tama. Me tiimata e tatou nga mea katoa inaianei. Kei te kite ahau kei te pouri o maatau kaitaita. He koretake ta ratou hikoi. Kawea a Laska ki a koe, ki nga wahi katoa e haere ai koe. Na ko ia te tangata e whakaatu ki a koe te huarahi pai, e taku tama."

(Baiklah anakku. Kita harus memulai semuanya sekarang juga. Aku melihat para ksatria kita sedang dalam kegundahan. Mereka berjalan tak tentu arah. Bawalah Laska bersamamu, kemana pun kau pergi. Karena dialah yang akan menunjukkan jalan terbaik untukmu anakku.)

"Ae papa."

(Iya ayah.)

"He kuri noa a Laska ki nga taangata kei reira. Engari ki ahau, he anahera ia na nga atua i tono mai mo tatou. Tiakina maatau i nga wa katoa, kaua e ngenge, kaua hoki e amuamu. I whakaritea e nga atua tetahi o tatou. Kua kite au ko wai ia. A e kite koe i tetahi rangi i taku tama."

(Laska hanyalah seekor anjing bagi orang-orang di luar sana. Tapi bagi diriku, dia adalah malaikat yang para dewa kirimkan untuk kita. Menjaga kita setiap waktu, tanpa lelah dan tanpa mengeluh. Dia ditakdirkan oleh para dewa untuk menjadi salah satu dari kita. Aku telah melihat siapa dia sebenarnya. Dan kau pun akan melihatnya suatu saat nanti anakku.)

"Ae e pa. I tono ahau mo to manaakitanga. Ma te atua tatou e atawhai."

(Iya ayah. Aku memohon doa restumu. Semoga para dewa menjaga kami.)

"Ae. Tena, haere mai i muri i ahau. Ka whakakitea e ahau ki a koe nga mea katoa e tika ana ki a koe. Kua kitea e matou nga naita. Engari kaore i kitea e nga hoia he hoa me tetahi kaitohutohu."

(Ya. Sekarang ikutlah bersamaku. Akan aku perlihatkan semua yang pantas engkau dapatkan. Kita telah menemukan para ksatria. Tetapi para ksatria belum menemukan pendamping dan penasehatnya.)

"Ka pai papa."

(Baik ayah.)

Patrick dan Laska pun mengikuti Marahba ke sebuah tempat. Tempat itu tidak terlalu luas, tapi sangatlah indah. Terdapat sebuah kolam, dan sebuah pancuran. Dari pancuran itulah, muncul sebuah air yang amat sangat disucikan oleh suku ini. Marahba adalah orang yang pertama kali menemukan kolam suci itu.

Tak semua orang bisa mendatangi wilayah sumur itu, apalagi sampai melangkahkan kakinya di tempat ini. Hanya orang-orang terpilih yang diperbolehkan untuk menginjakkan kakinya. Dan baru sekaranglah diketahui kalau Jason sudah pernah masuk dan berendam di dalam kolam ini.

Marahba percaya dan telah membuktikannya sendiri. Kolam itu dapat membangkitkan kekuatan tersembunyi dalam diri seseorang. Termasuk Jason. Dia memiliki naluri seperti seekor harimau. Instingnya kuat, begitu juga dengan fisiknya. Tidak heran kalau sekarang sifat Jason sudah mulai berubah.

Dia lebih percaya diri dengan dirinya. Karakternya berubah sembilan puluh derajat dari sebelumnya. Jason terlihat lebih dewasa dan lebih berwibawa. Tubuhnya sudah tidak mampu lagi tersentuh oleh rasa sakit. Dia kebal terhadap setiap senjata yang menyentuh ke kulitnya.

Dalam waktu beberapa hari saja, nama Jason sudah terkenal dimana-mana. Dia mendapatkan banyak sekali pengikut dari orang-orang yang senasib dengannya. Mereka membangun markas untuk bertahan dari serangan para Zombie dan juga para penjarah.

Mereka semua juga mulai membersihkan tanah di sekitaran wilayah mereka, agar mereka bisa bercocok tanam. Mereka menggali sumber air dengan alat-alat yang mereka buat sendiri. Semakin lama tempat itu pun menjadi semakin kuat. Banyak orang yang datang ke sana untuk mencari perlindungan.

Usaha kerasnya selama beberapa minggu terakhir, sangatlah membuahkan hasil. Walau pun sampai sekarang Jason belum menemukan dimana keberadaan Farah dan sisa orang-orang yang masih setia dengannya. Tak ada yang tahu dimana Farah sekarang.

Dia hanya meninggalkan sisa-sisa pertempurannya bersama Jason. Ada kabar yang mengatakan kalau Farah sudah menjadi Zombie, karena tergigit oleh salah satu anggotanya yang saat itu telah terinfeksi. Tapi itu hanyalah kabar burung.

Tidak ada yang tahu pasti apa yang telah terjadi dengan Farah dan sisa anak buahnya. Sekarang Jason dan kelompoknya kembali berfokus kepada para Zombie dan juga membuat benteng pertahananya sendiri. Dan terwujudlah sudah semua usaha mereka.

Yang awalnya Jason hanya berempat, sekarang ada puluhan orang bersamanya. Mereka datang dari berbagai penjuru kota. Bahkan ada yang berasal dari luar negeri. Mereka sampai ke tempat ini menggunakan sebuah kapal. Lalu melanjutkan perjalanan dengan sebuah mobil truk.

Hal itu pun didengar oleh kelompok H.P.C. Billy merasa sangat senang karena sahabatnya itu masih hidup sampai sekarang. Bahkan namanya sekarang terdengar dimana-mana. Bahkan banyak orang yang menulis dengan cat semprot di jalanan "Datanglah ke Jason." Khusus bagi mereka yang sedang kebingungan.

Setelah melihat semua perjuangan yang dilakukan Jason dan teman-temannya, Dennis memutuskan untuk menemui mereka dengan membawa logistik dalam jumlah besar. Dennis juga memerintah sebagian besar pasukannya untuk ikut mengawal, sekaligus menjadi penjaga tetap di kamp milik Jason. Tak lupa Dennis juga membawa Billy bersamanya.

"Jason?!" seru Billy dari kejauhan.

"Billy?!"

"Haha! Aku tidak percaya ini Jason! Aku sudah menunggumu berbulan-bulan. Dan sekarang aku melihat dirimu telah menjadi seseorang!" ucap Billy senang melihat perubahan Jason.

"Semua ini berkat kau juga Bill. Aku menemukan tasmu dan juga sebuah obat di dalamnya. Tasmu sempat rusak karena aku berlarian kesana kemari bersama kakakku. Para Zombie semakin ganas sekarang. Aku membuat semua ini untuk membuat semua orang aman."

"Ini sangat baik Jason. Seharusnya aku dan Dennis sudah sampai ke tempat ini sejak lama. Tapi para bandit sering mencegat kami." ucap Billy.

"Tapi kau terlihat baik-baik saja Billy? Tidak ada yang terluka?"

"Tenanglah Jason. Kami saling melindungi satu sama lain. Karena itulah tidak ada satu pun dari kami yang menjadi korban."

"Syukurlah Bill. Aku senang mendengarnya. Sekarang, ayo kita melihat-lihat seluruh tempat ini."

"Ayo."

Terpopuler

Comments

Berkah Anak Negeri

Berkah Anak Negeri

lho kapan perang ama Farah yak

2022-04-17

1

mr. Lucifer

mr. Lucifer

Thor mau tanya untuk bahasa suku nya sendiri itu asli buatan author atau emang bahasa suku asli di dunia nyata.???

2021-12-03

5

Mochamadribut

Mochamadribut

lanjut terus Thor...

2021-11-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!