Episode 1

Berjam-jam Jason dan kawan-kawan menuju rumah Billy. Berbagai hal mengerikan sudah mereka alami. Hanya dalam waktu beberapa jam mereka sudah terbiasa dan bisa mengendalikan setiap situasi. Sebenarnya rumah Billy tidak terlalu jauh. Hanya berjarak beberapa kilo meter saja dari tempat tinggal Jason. Tapi mereka selalu mampir di toko makanan, tempat pengisian bahan bakar, dan juga toko penjualan senjata api.

Semakin banyak mereka menghabiskan waktu di jalanan, maka akan semakin banyak juga amunisi dan senjata yang mereka butuhkan. Bagi mereka makanan tidak terlalu penting, karena mereka bisa mendapatkannya di semua tempat, bahkan di setiap rumah yang mereka lewati. Tapi tidak dengan senjata dan amunisi. Dalam situasi seperti ini, semua orang membutuhkannya. Bahkan saat sampai di beberapa toko penjualan senjata pun, sudah banyak senjata dan amunisi yang dijarah oleh penduduk.

"Hari sudah mulai malam. Kita harus bergegas untuk ke rumah Billy, barulah setelah itu kita mulai bersenang-senang." ucap Roland.

"Hanya tinggal beberapa rumah lagi kita akan sampai di rumah Billy. Pasti banyak Zombie juga di tempat itu. Karena yang aku tahu, tempat tinggal Billy selalu ramai. Aku pernah ke tempat ini beberapa kali, dan tempat ini tidak pernah sepi." ucap Jason.

"Apa ada jalan pintas untuk sampai ke rumah Billy? Jas?" tanya Sam pada Jason.

"Kita bisa melewati atap rumah warga jika mau. Karena menurutku itu adalah salah satu cara yang aman untuk selamat, jika banyak Zombie disana." jawab Jason.

"Oh.. adikmu semakin pintar saja Roland." ucap Lory sambil tertawa.

Mereka akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran dari Jason. Mobil mereka diparkirkan tepat di depan sebuah rumah yang akan mereka naiki. Satu persatu dari mereka pun mengikuti Jason naik ke atap menuju rumah Billy.

"Oh sialan kau Jason." ucap Bety kesal.

"Kenapa Bety? Apakah kau sudah bosan hidup? Kita sedang di komplek yang dipenuhi Zombie ganas. Lihat, mereka semua sedang kelaparan." jawab Sam kesal.

"Sssssttt!!! Dua rumah lagi, kita akan sampai. Aku harap kalian bisa saling mengerti." ucap Jason pada mereka.

Mereka pun diam dan kembali mengendap-endap untuk masuk ke rumah Billy. Rumah itu terlihat kosong. Tapi pintu depannya sudah hancur, seperti terkena sebuah ledakan hebat. Sam dan Lory berjaga di dekat pintu, untuk mengantisipasi jika ada Zombie yang tiba-tiba datang. Sedangkan Bety dan Roland ikut dengan Jason untuk memeriksa setiap tempat di rumah ini. Tapi tetap saja mereka tidak menemukan apa-apa, selain sebuah tas kecil yang biasa Billy bawa kemana-mana.

Kamar Billy juga terlihat sangat berantakan. Jason kemudian membuka tas itu, untuk mengecek semua isinya. Akhirnya dia menemukan jawaban dimana keberadaan Billy saat ini. Billy ternyata juga sengaja meninggalkan tas itu untuk Jason. Karena Billy sudah yakin, pasti Jason akan datang ke rumahnya. Karena hanya dia dan keluarganya yang menerima Billy dengan baik. Dalam sebuah surat Billy berkata,

..."Jason, aku mungkin berkhayal kalau kau akan datang. Aku hanya berharap kau masih baik-baik saja saat membaca surat ini. Orang-orang gila itu telah menggigitku. Tapi aku berhasil sembuh karena pamanku akhirnya datang dan memberiku sebuah obat. Aku juga meninggalkannya untukmu. Paman membawaku ke sebuah tempat, entah dimana. Tapi aku mendengar ayah dan ibu mengatakan H.P.C. Berjuanglah sahabatku. Aku tunggu kau disana."...

Setelah mengetahui kalau surat, obat dan juga beberapa petasan itu ditujukan untuknya, Jason merasa senang karena sahabatnya dalam keadaan yang baik-baik saja. Apalagi dia tahu kalau Billy juga mendatangi H.P.C. Itu berarti keluarga Billy juga telah mengetahui sesuatu.

"Bagaimana Jas?" tanya Roland.

"Billy dan keluarganya mendatangi H.P.C. Dia tergigit, tapi bisa sembuh karena obat ini." jawab Jason.

"Bagus! Sekarang ayo kita pergi!" ucap Bety.

Mereka semua kembali naik ke atap untuk menuju mobil. Tapi sialnya, Bety yang terus mengoceh sambil berlari, membuat puluhan Zombie di tempat itu menyadari keberadaan mereka. Sehingga mau tidak mau mereka juga harus berlari melewati atap rumah yang sebenarnya itu adalah jalan paling buruk yang pernah ada. Genteng setiap rumah yang mereka pijaki pun sudah ada yang hancur, karena mereka berlari.

Belum lagi dengan Bety, Sam, dan Lory yang memakai sepatu tentara. Ditambah lagi dengan Bety, entah apa yang dia pikirkan. Dia berhenti saat seharusnya dia hanya perlu melompat agar bisa masuk ke dalam mobil dengan cepat. Bety justru memilih untuk menembaki semua Zombie yang ada. Hal itu memancing jumlah Zombie menjadi semakin banyak dan semakin ganas menyerang mereka. Sam yang kesal pun menyalahkan Bety atas semua ini

Akibat ulahnya, sekarang posisi mereka terjepit. Meskipun para Zombie itu tidak bisa naik ke atap, tapi tetap saja mereka sangatlah mengerikan. Mereka berempat harus menembak satu persatu Zombie yang datang. Menembak secara bergantian agar serangan mereka tidak berhenti. Lalu Sam pun melompat ke mobil. Para Zombie pun mulai mengerumuni Sam. Untunglah Sam bisa masuk melalui atap mobil. Langsung Sam tancap gas untuk memancing mereka.

Sam mencari celah yang bagus agar teman-temannya bisa lolos. Cara itu pun berhasil, sehingga semuanya bisa kembali masuk ke dalam mobil dengan selamat.

"Dengar Bety! Jika kau berani melakukan itu lagi, aku akan menghadiahkanmu pada mereka. Kau pikir ini lucu? hah?!" ucap dengan memarahi Bety.

"Sam. Sebaiknya kita pergi dari sini. Cepat!" perintah Roland.

"Ya!"

Mereka akhirnya berhasil lolos dari kejaran para Zombie yang kelaparan itu. Namun Sam masih sangat kesal dengan Bety, karena tingkahnya sudah membahayakan mereka semua. Bety hanya diam tak berani berkata apa-apa. Dia lalu mengambil sebatang rokok dan menghisapnya.

"Berikan padaku!" kata Sam sembari merebut satu bungkus rokok dengan koreknya dari tangan Bety.

Tak diduga, Jason juga mengambil sebuah rokok yang sudah hampir patah dari dalam sakunya. Roland hanya diam tak mau mengatakan apa pun, karena dia tahu Jason sedang menanggung beban berat. Mungkin dengan sebatang rokok, dia bisa sedikit meringankan bebannya walau hanya sesaat. Sepanjang perjalanan mereka juga tidak banyak mengobrol. Sesekali mereka berhenti di suatu tempat untuk menjarah makanan, minuman, bahan bakar dan juga senjata.

Perjalanan semakin lama semakin melelahkan. Sam dan Roland bergantian menyetir, karena mereka tidak bisa terus menerus berhenti di suatu tempat terlalu lama. Meskipun ini adalah mobil lapis baja, tapi mereka harus tetap berhati-hati. Karena ada salah seorang wartawan yang memberitakan melalui sebuah stasiun radio, bahwa virus ini semakin mengganas. Banyak juga ditemukan Zombie yang sangat liar. Dan anehnya, mereka jauh lebih cerdas dan kuat.

Di sisi lain, **Billy** sudah ada di markas pasukan **H.P.C**. Ternyata anak yang dianggap idiot itu sangat dibutuhkan disana. Karena **Billy** mampu membuat peledak dan juga senjata. Bahkan **Billy** tahu bahan-bahan sederhana yang mudah didapatkan untuk membuat peledak. **Billy** terus berdoa untuk sahabatnya **Jason**. Dia sangat berharap kalau **Jason** akan datang ke tempat ini.

**Billy** bertanya kepada pamannya yang sama-sama seorang tentara seperti **Roland**, kakaknya **Jason**. Dan ternyata tidak semua anggota militer mengetahui lokasi markas **H.P.C** ini, karena kebanyakan orang tidak mempercayai kelompok ini. Bahkan banyak yang menganggap kalau merekalah dalang dibalik semua peristiwa ini. Padahal, mereka semua adalah pahlawan bagi seluruh umat manusia.

**Dennis**, dia juga sudah mengantisipasi semua hal yang sekiranya akan terjadi jika para **Zombie** menyebar luas ke seluruh wilayah. Yaitu dengan membuat sebuah kebun dan juga melindungi sumber mata air agar mereka tidak kekurangan logistik makanan dan minuman. Meskipun markas ini berada di bawah tanah, tapi tanaman mampu tumbuh dengan sangat baik di tempat ini. Begitu juga dengan sumber mata air yang dikelola dengan pengawasan yang sangat ketat.

Proyek ini membutuhkan waktu sekitar lima tahun, karena **Dennis** dan para donatur yang membiayai proyek ini harus bekerja secara diam-diam. Jika pemerintah mengetahui mega proyek ini, maka mereka tidak bisa berkutik. Tapi takdir benar-benar berpihak kepada mereka. Sekarang merekalah yang menjadi harapan satu-satunya umat manusia. Karena **Dennis** selalu bertindak cepat dan tertata untuk menanggulangi suatu keadaan.

Semua orang yang ada di tempat ini bekerja dengan kemampuan mereka masing-masing. Bahkan seorang kutu buku pun bisa berguna di tempat ini. Mereka yang biasa menulis akan diikutkan bersama dengan para ilmuwan untuk mencatat semua hal yang mereka dapatkan. Ada juga yang diperintahkan untuk bekerja menulis semua hal yang terjadi di tempat ini. Baik hanya aktivitas biasa, atau pun misi pembersihan para **Zombie**.

Agar kisah perjuangan mereka tidak hilang begitu saja nantinya. **Dennis** juga memberikan misi kepada kelompoknya untuk mengumpulkan material untuk memperluas tempat ini, agar mereka bisa menampung orang lebih banyak lagi. Dennis memilih setiap orang yang memiliki keberanian untuk bertempur di jalanan. Nantinya mereka akan diberi misi untuk menyelamatkan orang-orang yang masih terjebak di luar sana.

Mereka yang sudah menjadi **Pasukan H.P.C** juga akan ditempatkan di pos-pos penting. Karena sekarang, militer sudah tak bisa lagi diandalkan. Pemerintahan sudah kacau dan para tentara sudah tidak terkendali. Belum lagi dengan mereka yang memang sudah terinfeksi dan berubah menjadi **Zombie**. Untuk orang hanya tergigit, masih disembuhkan dengan sebuah obat yang mereka buat. Tapi untuk para **Zombie**, mereka harus dibunuh.

"Sampai sekarang aku dan para ilmuwan masih belum tahu senjata apa yang layak untuk menghentikan penyebaran virus ini. Aku khawatir dengan negara lain yang memiliki senjata nuklir." ucap **Dennis** kepada **Billy**.

"Kenapa Komandan?"

"Nuklir memang bisa menghancurkan Zombie itu. Tapi tidak bisa menghentikan penyebaran virusnya. Justru virus itu akan menguap melalui udara dan bisa menyebar ke seluruh dunia. Itulah yang saat ini kami khawatirkan. Semoga Jason dan Roland bisa cepat sampai kesini. Aku sangat membutuhkan mereka. Meskipun Jason seorang penakut, tapi dia orang yang mudah dilatih."

"Jadi kau mengenal mereka? Jason adalah sahabatku. Aku yakin Jason datang ke rumahku. Aku meninggalkan satu suntikan vaksin untuknya dan juga sebuah surat."

"Bagus sekali Billy. Dia pasti akan segera sampai ke tempat ini. Jason pernah ke tempat ini satu kali. Sedangkan kakaknya Roland, dia sudah sering datang ke tempat ini bersama Komandan Sora. Hanya orang-orang seperti kau dan mereka yang percaya kepadaku, juga dengan bencana besar ini. Banyak orang di luar sana yang menganggap kalau akulah yang menyebabkan semua ini. Padahal aku sudah memperingatkan mereka sejak dari dulu."

"Tidak apa-apa komandan. Komandan sudah berusaha menyelamatkan mereka. Aku melihat banyak sekali orang yang tidak beruntung dalam peristiwa ini. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang dulu menganggap penemuanmu ini gila."

"Kau benar Billy. Aku harus rela kehilangan keluargaku demi semua membangun semua ini. Tapi aku bersyukur karena dulu keluargaku mengusirku dari rumah. Jika tidak, aku mungkin sudah menjadi santapan makhluk-makhluk mengerikan itu. Sebaiknya kau beristirahat Bill. Jika Jason sudah tiba, aku akan memberitahumu."

"Terimakasih Komandan. Aku mungkin akan beristirahat nanti saja. Aku ingin berdoa untuk sahabatku."

"Oh, ternyata kau orang yang sangat religius."

"Paman yang selalu mengajariku untuk berdoa."

"Bagus. Aku tinggal dulu. Masih banyak pekerjaan yang aku selesaikan."

"Silahkan Komandan."

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

Dibalik perilaku **Billy** yang sedikit aneh, dia ternyata adalah anak yang sangat religius. Keluarganya selalu mengajarkan kepada anak-anak mereka tidak melupakan kewajiban mereka sebagai umat beragama dalam kondisi apa pun. **Billy** seakan tidak lelah untuk mendoakan sahabat terbaiknya itu. Meskipun ada perasaan khawatir mengenai keselamatan **Jason**, tapi **Billy** tetap yakin kalau sahabatnya akan sampai ke tempat ini dengan selamat.

Dia juga membuat sebuah senjata, khusus untuk **Jason**, sahabatnya. Dia ingin memberikan senjata itu sebagai hadiah jika **Jason** berhasil selamat dari bencana ini. Karena perjalanan untuk sampai ke tempat ini memerlukan waktu berhari-hari. Jika kondisi di luar sudah bertambah kacau, maka kemungkinan besar dalam waktu satu bulan **Jason** baru sampai ke markas ini.

Sesekali **Billy** duduk di ruang cctv agar ia bisa tahu kalau Jason sudah datang ke tempat ini. Berhari-hari dia menunggu kedatangan sahabatnya itu. Dia sama sekali tidak putus asa. Dia juga tidak tinggal diam begitu saja. Billy juga mencari informasi dari beberapa pasukan yang berjaga di pos, untuk menanyakan keberadaan **Jason** dan kakaknya.

Menurut informasi yang ia dapat, lokasi tempat tinggal **Jason** sudah bisa dibilang cukup aman. Karena para pasukan **H.P.C** sudah berhasil menguasai sebagian besar wilayah itu. Para pasukan **H.P.C** juga membuat kamp untuk menampung para penduduk yang selamat. Karena markas utama mereka tidak akan cukup jika harus menampung mereka semua. Mereka juga mulai memperbaiki jaringan internet dan juga membuat pembangkit listrik untuk membuat situasi menjadi semakin aman.

Dengan penerangan yang ada, mereka bisa mengawasi setiap tempat dengan mudah. Dan dengan adanya jaringan internet, maka komunikasi mereka juga akan semakin mudah. Mereka juga mulai menempati setiap stasiun radio yang ada di kota ini, agar mereka bisa mengarahkan orang-orang yang selamat untuk menuju ke kamp penyelamatan.

Terpopuler

Comments

gak jelas😑

gak jelas😑

si bety bisa nggak dijadiin tumbal aja buat zombienya

2022-08-12

0

Berkah Anak Negeri

Berkah Anak Negeri

ni arahnya mau kmana yak? resident evil apa state of survival?

2022-04-16

0

Ai

Ai

Semangat!!!🏅

2022-01-07

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!