Episode 13

Varas hanya diperban dengan kain seadanya, itu pun kain kotor yang mereka ambil dari tong sampah. Setelah itu, dia dibaringkan di ranjang kesayangannya sendiri. Sebagai awal, satu persatu dari mereka memutuskan untuk memberikan satu tonjokan untuk setiap orang, tepat dihidungnya. Baru pertama kali ini Varas terbaring lemah. Entah apa yang terjadi kepadanya.

Padahal, Varas sudah sangat terbiasa dengan yang namanya rasa sakit. Namun kali ini dia terlihat sangat lemah dan tidak berdaya. Dia hanya bisa pasrah dengan keadaannya saat ini. Tidak ada yang bisa ia lakukan. Setiap detik, menit, dan jam, Varas terus menerus menerima siksaan demi siksaan dari anak buahnya sendiri. Mereka melampiaskan kekesalan mereka dengan cara mereka masing-masing.

Salah satu orang kemudian mencoba berbicara dengan Varas yang saat itu sudah tak mampu lagi untuk membuka mulutnya.

"Kau tahu kenapa Varas? Aku yakin kau pasti bertanya-tanya, mengapa aku begitu lemah dan payah seperti ini? Iyakan? Jawabannya adalah, karena kau terlalu bodoh Varas. Orang-orang sama sekali tidak takut kepadamu. Kami hanya menghormati kakakmu yang sekarang mungkin sudah di alam baka. Dia begitu menghormati dan menghargai kami. Walaupun dia seorang kanibal, tapi dia adalah pemimpin yang baik. Sedangkan kau, kau hanyalah berpangku pada kakakmu. Kau bukanlah siapa-siapa Varas."

Mendengar ucapan dari orang itu, Varas terlihat mengeluarkan air matanya. Dia menyesal karena telah mengetahui fakta yang sebenarnya. Dia bukanlah siapa-siapa. Dia juga orang yang keras kepala. Bahkan dialah yang menjadi penyebab kematian kakaknya sendiri. Varas sengaja mengumpankan Farah kepada kerumunan Zombie, agar dia mati.

Setelah Farah mati, dia mengangkat dirinya sendiri sebagai ketua dari kelompok ini. Dia bahkan dengan tega membunuh semua orang-orang kepercayaan kakaknya. Varas gila dengan kekuasaan tidak seberapa. Padahal dia sama sekali tidak becus dalam menata kelompoknya. Tidak seperti kakaknya yang cerdas dan penuh dengan strategi.

Varas hanya mengandalkan nyali dan kekuatan persenjataan yang ia miliki. Dia sama sekali tidak memiliki kemampuan khusus seperti yang kakaknya dan orang-orangnya miliki. Dia hanya mengandalkan mulut besarnya untuk menakuti orang-orang. Dia mengatakan kalau kakaknya masih hidup dan dialah yang memberikan perintah kepadanya. Padahal kakaknya sudah ia singkirkan.

Setelah semua orang tahu siapa Varas sebenarnya, mereka menjadi geram dan berani melakukan perlawanan. Meski mereka juga harus kehilangan salah satu orang teman mereka. Tapi semua itu cukup adil. Karena mereka telah sepenuhnya menaklukkan Varas. Mereka bisa menyiksa Varas sesuka hati mereka. Melampiaskan segala kekesalan yang telah lama mereka pendam.

"Begini saja Varas, kau terimalah semuanya dengan lapang dada. Dulu, sebelum kami mengetahui semuanya, kami selalu bersikap hormat kepadamu. Dan sekarang giliranmu untuk belajar menghormati orang lain. Aku yakin, jika kakakmu masih ada di tempat ini, dia pasti akan sangat menyukainya. Mungkin kakakmu sendiri yang akan menyiksamu habis-habisan. Tapi karena dia sudah tidak ada lagi di tempat ini, maka sekarang kamilah yang akan menggantikannya."

"Hey! Langsung saja jika kau ingin memukulnya. Jangan berbelit-belit."

"Sabar kawan. Biarkan dia bernafas sejenak. Jika kita menyiksanya terus menerus, maka dia akan cepat mati. Dan jika dia mati, kita tidak bisa bersenang-senang lagi."

"Oh kau dia benar juga kawan. Kita harus memberinya waktu untuk bernafas dan beristirahat. Kita akan membalut setiap lukanya dengan kain. Setelah lukanya sembuh, kita akan merobeknya lagi." ucap orang itu sembari tertawa.

Mereka semua sangat-sangat menikmati kengerian itu. Mereka semua adalah manusia kanibal, sehingga mereka mengetahui bagian tubuh mana yang bisa mereka sayat-sayat dengan mudah, dan juga bisa sembuh dengan cepat. Mereka sudah terbiasa memotong tubuh manusia. Mereka semua tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka akan mempermainkan Varas dengan bermodalkan pengalaman yang mereka miliki.

Penyiksaan itu masih terus berlanjut hingga beberapa hari, sampai keadaan Varas benar-benar memprihatinkan. Dia hanya mendapatkan makan dan minum sekali dalam sehari. Itupun dalam porsi yang sangat sedikit. Tubuhnya terlihat sudah mulai kurus. Bukan hanya itu saja, bau busuk juga tercium dari tubuhnya. Karena Varas membuang kotoran di ranjang itu. Dia tidak diperbolehkan kemana-mana.

Kedua tangan dan kakinya dengan rantai, kawat berduri, dan juga tali, supaya Varas tidak bisa kabur. Sedikit saja dia menggerakkan tubuhnya, maka semua pengikat itu akan menyakiti dirinya.

...****************...

"Komandan Jigan? kau sudah sembuh?" tanya Burhan kepada Komandan Jigan.

"Aku mulai membaik Burhan. Ya walaupun belum sepenuhnya. Tubuhku masih cukup sulit untuk digerakkan."

"Sabar Komandan. Semua situasi aman dan terkendali. Kita memiliki waktu istirahat lebih banyak sekarang."

"Syukurlah kalau begitu. Tetapi aku sangat khawatir dengan Lukas. Sampai sekarang dia belum sadarkan diri. Untuk kesekian kalinya aku melihat dia tumbang. Tapi seperti seekor kucing yang memiliki tujuh nyawa. Dia sampai sekarang masih hidup. Hanya dia yang tersisa dari anggota pasukanku yang sebelumnya."

"Dia orang yang beruntung karena bisa bertempur bersama Komandan. Kami adalah orang baru di kelompok ini, kami masih harus banyak belajar. Terlebih, kami belum terbiasa menghadapi situasi seperti ini, Komandan."

"Tidak ada yang dilatih untuk menghadapi situasi semacam ini Burhan. Sama sekali tidak ada. Semua orang hanya berusaha untuk bertahan hidup dari bencana besar ini. Tidak banyak yang bisa kita selamatkan. Ribuan orang jatuh tumbang. Kita harus bersyukur karena masih diberi kesempatan oleh Tuhan. Sekarang, saatnya kita semua menyadari kesalahan kita masing-masing. Dulu kita terlalu sibuk dengan waktu yang mengekang. Sampai kita tidak memiliki waktu sedikit pun untuk keluarga kita. Dan inilah saat dimana kita menyadari betapa penting sebuah keluarga. Uang yang dulu kita miliki, sudah tidak ada artinya lagi."

"Benar Komandan. Kita semua mengalami nasib yang sama. Kehilangan orang-orang yang kita cintai. Tapi aku yakin, mereka yang telah mendahului kita pun menginginkan kedamaian kembali tercipta di bumi ini. Umat manusia sedang diuji sesuai dengan apa yang mereka perbuat di masa lalu. Inilah waktu yang tepat untuk kita menebus semua kesalahan kita. Dulu, aku selalu berfikir kalau uang adalah segalanya. Namun setelah semua ini terjadi, aku baru sadar. Kalau ternyata uang tidak bisa membeli sebuah kebahagiaan. Uang tidak bisa mengembalikan orang-orang yang kita cintai."

"Ya. Kita harus bersabar. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha semampunya. Mengeluh tak merubah apa pun. Namun semua bisa berubah kalau kita membangun perubahan itu sendiri."

"Benar Komandan. Semoga Komandan Jigan dan Lukas cepat pulih, agar bisa kembali bertempur bersama kami."

"Tentu saja. Hanya perlu beberapa hal lagi untuk membuatku kembali seperti semula. Jika Lukas tidak bisa bertempur lagi, maka kita harus tetap membuatnya aman. Aku khawatir dengan apa yang Dennis katakan kepadaku."

"Soal apa Komandan?"

"Perebutan kekuasaan. Ada seseorang yang sedang berusaha mencari markas besar ini untuk membunuh Dennis. Jika Dennis tamat, maka tamat juga kita semua. Kita harus menyusun sebuah rencana baru untuk mencegah segala kemungkinan yang akan terjadi."

"Apa ada hubungannya dengan kita Komandan?"

"Jelas Burhan. Orang itu ingin berkuasa di semua negara. Kita harus menghabisinya terlebih dahulu, sebelum hal itu benar-benar terjadi. Jika kita sampai salah taktik, maka tidak akan ada lagi harapan untuk kita."

"Baik Komandan. Saya akan menghubungi pimpinan kita di Indonesia. Kita juga harus tahu secara detail peta negara ini. Kita tidak bisa menyusun rencana baru jika kita tidak mengenal tempat ini Komandan."

"Lakukan apa saja yang perlu dilakukan. Tetaplah berhati-hati, karena sekarang kita berhadapan dengan lawan yang sepadan."

"Siap Komandan. Saya permisi."

"Silahkan."

...****************...

Semakin hari Roger semakin gencar melakukan serangan ke beberapa kamp pertahanan milik Dennis yang tersebar di beberapa kota. Meskipun sudah kosong, tapi dia tetap menghancurkan kamp-kamp itu untuk menggertak Dennis dan pasukannya. Tapi sekarang Dennis sudah tak lagi gentar. Dia sengaja menarik mundur seluruh pasukannya, agar Roger memakan umpan yang telah ia siapkan.

Sesederhana itu Dennis melakukan perlawanan kepada Roger, orang yang dikatakan sangat berpengalaman di pertempuran. Karena sombong dan angkuh, Roger tidak membaca semua situasinya dengan baik. Dia suka menganggap remeh setiap musuh yang ia hadapi, atas dasar kemampuannya yang diatas rata-rata. Padahal, dia sedang ditarik oleh sebuah rantai yang akan menjerumuskan dirinya.

"Bagaimana situasinya Komandan Roger?" tanya seseorang di dalam panggilan itu.

"Tenang saja. Semuanya aman terkendali. Tidak lama lagi aku akan menemukan celah untuk mengalahkan Dennis dan pasukannya. Kau tidak perlu khawatir soal itu. Aku tidak pernah gagal dalam urusan seperti ini."

"Jangan menganggap remeh setiap orang yang kau hadapi. Dulu dia bodoh dan tidak sehebat dirimu. Tapi kita tidak tahu bagaimana dirinya sekarang. Dennis adalah orang yang sangat berpengaruh. Pasti banyak orang-orang kuat dibaliknya. Aku dengar kalau pemerintah Indonesia mengirimkan pasukan-pasukan terbaik mereka untuk memberikan dukungan kepada Dennis dan pasukannya. Kita tidak boleh lengah. Belajarlah dari sejarah Komandan Roger. Dia adalah orang yang menghabisi saudara-saudaramu." ucap orang itu, dan kemudian ia menutup panggilannya.

Komandan Roger hanya bisa diam tanpa menjawab apa-apa. Panggilan telepon diputus, itu berarti ada sesuatu besar yang akan ia hadapi. Sebelumnya dia selalu mendapatkan pujian, bukan saran dan pertanyaan. Namun sekarang berbagai pertanyaan mulai mengikutinya. Jelas sudah, kehormatannya sebagai seorang komandan pasukan mulai redup.

Di depan pasukannya, ia selalu dihormati dan disegani, karena dianggap sebagai orang terkuat, dan belum ada satu pun orang yang bisa menandinginya. Sekarang situasi mulai berbeda. Kehormatan itu mulai hilang dari dirinya. Karena Komandan Roger sudah terlalu banyak membuat kesalahan yang sangat merugikan banyak pihak.

Terutama para donatur yang secara tegas dan terang-terangan mulai mengecam perilaku Komandan Roger yang seenaknya sendiri. Dia tidak mau mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh para pimpinannya. Sudah pasti, yang memberikan perintah kepadanya adalah para petinggi dari Negara Sanda, yang sangat bertekad kuat untuk menguasai negara ini. Karena negara ini juga memiliki hasil bumi yang melimpah.

Bagi orang-orang seperti mereka, tidak peduli dengan apa saja yang harus mereka korbankan. Yang terpenting tujuan mereka bisa tercapai. Tetapi Orang-orang di Negara Sanda tidak berani menyerang Indonesia, karena dikatakan kalau pertahanan di negara itu semakin kuat saja. Bencana yang berkepanjangan tidak membuat negara itu kehabisan akal.

Mereka nampaknya jauh lebih cerdas dalam menanggapi masalah semacam ini. Ini adalah perang kelas berat. Dimana orang-orang akan menghalalkan segala cara untuk mengambil alih kekuasaan. Mereka akan menghancurkan apa pun dan siapa pun yang menjadi penghalang. Tak peduli meskipun itu teman sendiri. Yang terpenting adalah 'Keberhasilan' dalam menguasai suatu keadaan.

Negara Sanda juga telah berhasil menduduki beberapa negara disekitarnya, dengan kekuatan militer yang mereka miliki. Mereka memaksa setiap orang untuk tunduk dan patuh terhadap segala kebijakan yang dibuat oleh Negara Sanda. Meksipun kebijakan yang mereka terapkan sangat mengekang, namun orang-orang tetap berusaha untuk terbiasa.

Mereka butuh makan dan tempat tinggal. Karena percuma saja jika mereka melakukan perlawanan. Mereka akan kalah hanya dengan waktu beberapa jam. Tak perlu waktu berhari-hari atau bahkan bertahun-tahun untuk menghantam kekuatan suatu negara. Karena banyak sekali sistem kenegaraan yang hancur akibat bencana ini. Pemerintahan kosong, sehingga dengan mudah bisa diduduki.

Tidak semua negara yang kosong pemerintahannya diduduki oleh Negara Sanda. Mereka hanya memilih negara-negara yang memang memiliki potensi untuk bisa berkembang. Sedangkan negara yang bisa dibilang terbelakang, maka akan dibiarkan begitu saja. Atau jika tidak, mereka semua akan dibinasakan.

Semua itu mereka lakukan untuk mengurangi jumlah populasi yang mereka anggap tidak berguna sama sekali. Setiap mereka datang ke suatu negara dan berhasil mendudukinya, maka mereka akan memilih orang-orang yang kuat, cerdas, dan memiliki kemampuan yang bisa mereka manfaatkan. Sedangkan yang tidak masuk kriteria akan diberantas sampai tuntas.

Entah sudah berapa banyak nyawa yang melayang karena kekejian yang mereka lakukan. Terutama bagi para wanita yang hanya dijadikan budak ***** untuk melayani para tentara dari Negara Sanda. Mereka akan diperjual belikan seperti barang dagangan. Setiap harinya ada saja perempuan yang mati dalam skala besar, akibat perbudakan itu.

Mereka yang telah mati biasanya akan dimutilasi dan bagian tubuhnya akan mereka jadikan makanan untuk para pekerja paksa mereka. Membuat kamp-kamp konsentrasi dan juga dipaksa untuk membuat benteng pertahanan di setiap tempat yang telah mereka kuasai. Jika ada yang mati karena kelelahan, mayatnya akan dibiarkan begitu saja sampai menjadi tulang belulang.

Dengan begitu, jarang sekali orang yang berani membangkang. Karena mereka takut jika harus menjadi korban selanjutnya. Kebrutalan ini memang sudah tumbuh sejak zaman nenek moyang mereka. Dulu, nenek moyang asli orang-orang Sanda adalah orang-orang penakluk yang terkenal sangat sadis dan brutal. Hanya saja semua itu berhenti untuk sejenak, setelah Presiden Loska yang memerintah.

Namun sekarang tidak lagi terdengar bagaimana nasib seorang Presiden yang terkenal sangat bijaksana ini. Entah dia masih hidup atau tidak, sama sekali tidak ada yang mengetahuinya secara pasti. Padahal, ditangan Presiden Loska, Negara Sanda menjadi negara yang paling dihormati diantara negara-negara besar lainnya.

Terpopuler

Comments

Paulina Berda

Paulina Berda

Belum tau aja dia gimana orang Indo 😌

2022-06-07

1

anggita

anggita

oke,👌

2021-12-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!