Menumpas Perompak Sungai

Selama berlatih di hutan Alas Penahun, Lintang sudah sangat sering melawan siluman siluman untuk mempraktekkan semua ilmu hasil latihannya. Jadi dia sudah tidak canggung lagi menghadapi serangan pemimpin gerombolan.

Apalagi Lintang dibekali tidak hanya satu jenis ilmu oleh eyangnya Ki Penahun.

Selain ilmu tangan kosong pukulan Tapak Wulung, juga ilmu olah senjata 'Sengatan Lebah'. Yang bisa dimainkan dengan hampir semua senjata tajam, bahkan ranting. Tapi yang paling ampuh kalau dimainkan dengan keris.

Ilmu meringankan tubuh tingkat tinggi. Ilmu serangan jarak jauh. Dan juga ilmu yang menggunakan mantra mantra, yang kalau dimainkan bersamaan dengan ilmu ilmu yang tadi, bisa untuk melawan segala jenis siluman.

Lintang baru menghindari dua serangan pemimpin gerombolan, ketika Ki Sardulo yang berada di dalam cincinnya berkata "Den, biarlah saya yang melawannya".

"Baiklah. Segera selesaikan. Tetap dalam wujud manusia saja Ki" jawab Lintang.

Setelah Lintang mengijinkan, segera saja Ki Sardulo keluar dari dalam cincin Lintang dan langsung menghadapi serangan pemimpin gerombolan.

pemimpin gsrombolan terkejut saat tiba tiba di depannya muncul seorang kakek dan menangkis serangannya.

Memang sejak masih di hutan tepatnya padang rumput dekat puncak gunung, Ki Sardulo atau yang dulu Ki Simo kadang kadang turun gunung masuk perkampungan manusia dengan wujud kakek tua. Tetapi tidak sering dia lakukan, karena hal itu juga membahayakan dia bila bertemu manusia yang bisa merasakan kehadirannya ataupun yang bisa melihat wujud aslinya.

Serangan pemimpin gerombolan menggunakan senjata berwujud golok besar itu ditangkis Ki Sardulo dengan tangan kosong. Ki Sardulo menggunakan jurus 'cakar harimau'.

Suara pertemuan golok dengan tangan itu menimbulkan suara yang sangat keras.

"KLANGGG...."

Membuat pertempuran lain di sekitarnya berhenti sejenak. Bahkan laki lakk muda yang disebut namanya Raden Arya Wisnutama, keluar dari dalam kereta. Hal itu membuat semua prajurit menarik diri dari pertempuran dan lebih mengutamakan menjaga keselamatan tuannya.

Akhirnya pertempuran para prajurit melawan anak buah gerombolan terhenti semua.

Mereka hanya saling mengawasi sambil menyaksikan pertarungan Ki Sardulo melawan pemimpin gerombolan.

Saat perhatian semuanya tertuju pada pertarungan itu, diam diam tanpa diketahui siapapun, ada seorang anggota gerombolan, yang mundur, memutar arah menuju belakang kereta. Dia yang merupakan wakil pimpinan gerombolan, menyiapkan busur dan panah. Kemudian membidik Raden Arya Wisnutama. Tali busur ditarik dengan kuat. Seketika melesatlah anak panah menuju dada Raden Arya Wisnutama.

Tanpa disadari oleh wakil pimpinan gerombolan itu, sejak dia bergerak mundur sampai dia melepaskan anak panahnya, ada sepasang mata yang mengetahui pergerakannya.

Lintang yang sejak tadi mengawasinya, begitu melihat anak panah meluncur pesat, segera berkelebat melompat, turun tepat di belakang Raden Wisnutama dan segera memapaki datangnya anak panah itu dengan menangkapnya.

Para prajurit yang kaget datangnya Lintang yang tiba tiba, bertambah rasa kagetnya begitu melihat ada anak panah datang meluncur dari belakang dan ditangkap Lintang.

Kemudian Lintang melemparkan kembali anak panah itu menuju ke yang tadi melepaskannya, dan.mengenai bahu kanannya.

Terdengar teriakan di semak semak dekat pohon pinggir jalan.

"Aduhhh....!!!"

Langsung saja tiga orang perwira prajurit menuju ke arah teriakan, dan mendapati seorang anggota gerombolan yang sedang memegangi bahunya terkena anak panah sanpah tembus.

Karena terlalu kesakitan, anggota gerombolan itu tidak melawan ketika ditangkap dan diseret ke arah para prajurit berada.

Melihat itu, anggota gerombolan yang lainnya bergerak mengepung rombongan prajurit, dan seketika pecah lagi pertempuran.

Terlihat para prajurit yang kewalahan karena kalah jumlah, satu persatu para prajurit itu terjungkal. Ada yang terluka parah terkena sabetan senjata tajam, ada beberapa yang sampai kehilangan nyawanya.

Bahkan Raden Wisnutama yang ikut melawan dengan bersenjatakan keris pun juga sudah mendapatkan luka luka di badannya.

Melihat keadaan yang mengkhawatirkan itu, Lintang segera berkelebat cepat masuk ke dalam pertempuran.

Setiap gerakan tangan dan kakinya pasti memakan korban. Ada yang pingsan karena terpukul lehernya. Ada yang terjatuh dengan mata nanar dan darah mengalir dari hidungnya. Ada juga yang tergeletak karena kedua kakinya tersapu tendangan Lintang.

Tidak butuh waktu lama bagi Lintang untuk menjatuhkan hampir lima puluh orang.

Suara teriakan teriakan pertempuran seketika berubah menjadi suara erangan dan jerit kesakitan.

Hati para prajurit pengawal Raden Arya Wisnutama menjadi lega dan bersorak gembira melihat apa yang dilakukan Lintang. Hal yang bagi para prajurit bahkan para perwira, adalah hal yang sangat luar biasa.

Tinggal satu pertempuran. Itupun akan segera berakhir dan hampir bisa dipastikan siapa pemenangnya.

Pemimpin gerombolan yang tahu anak buahnya sudah kalah semua, menjadi semakin panik. Dia sebenarnya sudah gentar begitu tahu lawannya yang kelihatannya lemah, kakek tua, ternyata sangat sakti dan berani menangkis goloknya dengan lengan dan telapak tangan.

Ki Sardulo, begitu melihat Lintang sudah selesai dengan lawan lawannya, diapun berniat menyudahi pertarungannya.

Saat lawannya yang sudah putus asa meyerang dengan golok mengarah ke leher untuk membabat, Ki Sardulo tidak menghindar. Ki Sardulo sengaja menunggu datangnya golok, ditangkis dengan lengan kiri, kemudian lengan kiri langsung diputar untuk menyapok jatuh golok. Dalam waktu yang bersamaan, tangan kanan memukul ke arah perut.

Seketika pemimpin gerombolan terlempar mundur, jatuh terduduk dan memuntahkan darah segar. Kemudian terjatuh ke samping dan pingsan.

Melihat pertempuran selesai, dengan cepat Lintang mendekati anggota gerombolan yang tadi melepaskan anak panah, yang ternyata wakil ketua gerombolan.

"Siapa kalian, dan apa maksud penyerangan ini ?" tanya Lintang.

" A...ampun den.....kami anak buah Ki Mojo. Ka...kami disuruh menghadang dan merampok penggede yang lewat," jawab si wakil gerombolan.

"Apa tujuan kalian menghadang mereka ?" tanya Lintang lagi.

"Kami ti...tidak tahu den...." jawab wakil gerombolan.

"Di mana markas kalian ? Di mana Ki Mojo tinggal ?" tanya Lintang beruntun.

"Kami...ting...tinggal di pinggir kali Bengawan den," jawab mereka.

"Tunjukkan arahnya !" perintah Lintang.

Wakil gerombolan itu menunjuk arah timur.

"Kalau yang kamu tunjukkan itu tidak benar, aku akan mencari kalian lagi untuk menghukum kalian," ancam Lintang.

"Paman prajurit, kami serahkan urusan selanjutnya tentang nasib gerombolan yang sudah tertangkap ini. Kami akan mencari pemimpinnya. Kami mohon pamit," kata Lintang.

Lintang yang tidak ingin asal usulnya diketahui orang lain, langsung melesat kilat bagai terbang, diikuti oleh Ki Sardulo.

Bahkan Raden Arya Wisnutama pun belum sempat bertanya.

"Benar benar anak yang aneh dan misterius, dengan ilmu silatnya yang sangat tinggi," ucap Raden Arya Wisnutama pelan.

"Benar den," jawab komandan prajurit yang tadinya duduk di dekat sais kereta.

"Semoga dia termasuk golongan penegak keadilan. Tanah Jawa membutuhkan orang orang seperti dia," semakin lirih Wisnutama berkata.

"Den, apa yang harus kita lakukan pada mereka ?" tanya komandan prajurit.

"Suruh dua anak buahmu untuk segera kembali ke kadipaten, minta bantuan untuk membawa rampok rampok itu," perintah Wisnutama.

"Segera laksanakan den," jawab komandan prajurit.

\_\_\_ 0 \_\_\_

*NOTE :

Novel ini mengisahkan tentang kekuatan dan ilmu beladiri/silat, di luar tokoh tokoh dalam keraton. Jadi seminimal mungkin author menyinggung nama nama tokoh keraton. Dan juga untuk nama nama tempatnya dibuat mirip/sama, namun tetap fiktif.

Maaf, ini lebih untuk pengingat kepada authornya sendiri, agar tidak menyimpang jauh dari alur.

Untuk saran saran dari pembaca yang tercinta, termasuk ilustrasi untuk tokoh utama, author mengucapkan terimakasih. Author sedang mengusahakan, tetapi belum ada yang benar benar cocok sesuai angan angan.

Untuk dukungan dan kesabaran para pembaca, author mengucapkan banyak terimakasih.

*Salam sehat dan salam semangat*

\_\_\_ 0 \_\_\_

Terpopuler

Comments

Makmur Djajamihardja

Makmur Djajamihardja

thor. pada saat itu yg jadi Raja mataramnya siapa thor

2023-10-08

0

BaronMhk

BaronMhk

👍👍👍👍

2022-12-17

0

BaronMhk

BaronMhk

jozzzzz

2022-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Terusiknya kedamaian
3 Masuk Hutan
4 Berlatih
5 Syarat Keluar Hutan
6 Bertemu Siluman Harimau
7 Rencana Berkelana
8 Raja Perompak Sungai
9 Menumpas Perompak Sungai
10 Menumpas Perompak Sungai II
11 Menumpas Perompak Sungai III
12 Menumpas Perompak Sungai IV
13 Menumpas Perompak Sungai V
14 Bertemu Siluman Naga Penguasa Samudra
15 Kekuatan yang Di Hindari
16 Kekuatan Yang Dihindari II
17 Kekuatan Yang Dihindari III
18 Pertarungan Melawan Para Senopati
19 Warok Bandring Saloka
20 Warok Bandring Saloka II
21 Warok Bandring Saloka III
22 Warok Bandring Saloka IV
23 Penyelamatan Oleh Tokoh Misterius
24 Berlatih Lagi
25 Berlatih Lagi II
26 Pertarungan Yang Ke Dua
27 Pertarungan Yang Ke Dua II
28 Pertarungan Yang Ke Dua III
29 Pertarungan Yang Ke Dua IV
30 Perjumpaan di Pantai Selatan
31 Meningkatkan Tenaga Dalam
32 Meningkatkan Tenaga Dalam II
33 Latihan Terakhir Dan Mengembara Lagi
34 Rencana Menyusun Kekuatan
35 Pertarungan Sekar Ayu Ningrum
36 Kemenangan Sekar Ayu Ningrum
37 Pertarungan Di Tepi Sungai
38 Kecurangan Ki Rekso
39 Penyelamatan Ki Sardulo
40 Rasa Penasaran Sekar Ayu Ningrum
41 Perjalanan Spiritual Singkat Lintang Rahina
42 Pertemuan Tiga Sahabat Lama
43 Rencana Tiga Sahabat
44 Siasat Licik
45 Penangkapan Sekar Ayu Ningrum, Ki Sardulo dan Nyi Wilis
46 Penangkapan Sekar Ayu Ningrum, Ki Sardulo dan Nyi Wilis II
47 Penangkapan Sekar Ayu Ningrum, Ki Sardulo dan Nyi Wilis III
48 Pertarungan Ki Ageng Arisboyo
49 Pertemuan Yang Sudah Ditakdirkan
50 Jati Diri Lintang Rahina
51 Penyatuan Dua Energi
52 Mempelajari Kitab 'Nafas Raja'
53 Ni Sriti
54 Ni Sriti II
55 Kemarahan Ki Penahun
56 Kedatangan Lintang Rahina
57 Kematian Ki Jiwo
58 Mencari Sekar Ayu Ningrum
59 Menyelamatkan Sekar Ayu Ningrum
60 Menyelamatkan Sekar Ayu Ningrum II
61 Ki Wangsa Menggala turun gunung
62 Ki Wangsa Menggala Turun Gunung II
63 Ki Penahun Tertangkap
64 Empu Bajang Geni
65 Puspa Nagari
66 Menjadi Murid Empu Bajang Geni
67 Energi Misterius
68 Energi Misterius II
69 Menembus Pintu Dimensi
70 Menembus Pintu Dimensi II
71 Pertempuran Di Puncak Lawu
72 Pertempuran Di Puncak Lawu II
73 Pertempuran Di Puncak Lawu III
74 Pertempuran Di Puncak Lawu IV
75 Pusaka Trisula Nagari
76 Pusaka Trisula Nagari II
77 Pertarungan Dua Gadis Cantik
78 Pewaris Sah 'Trisula Nagari'
79 Perjalanan Mencari Sekar Ayu Ningrum
80 Menuju tebing 'Batu Cekung'
81 Menuju Tebing 'Batu Cekung' II
82 Iblis Bumi Iblis Langit
83 Seruling Maut
84 Pertemuan Di Mulai
85 Kemunculan Para Tokoh Sakti
86 Pertarungan Para Tokoh Sakti
87 Pertarungan Para Tokoh Sakti II
88 Pertarungan Para Tokoh Sakti III
89 Pertarungan Untuk Menentukan Keputusan
90 Pertarungan Sesama Teman Lama
91 Dua Gadis Cantik Dan Gurunya
92 Seruling Ki Goprak
93 Kekacauan
94 Kekacauan II
95 Nyai Cumbu Manik
96 Hilangnya Galuh Pramusita Dan Sekar Ayu Ningrum
97 Jejak Energi Sekar Ayu Ningrum dan Galuh Pramusita
98 Bertemu Dan Belajar Tehnik Penggabungan
99 Persaingan Dua Gadis Cantik
100 Mahagni
101 Penggabungan Tiga Energi
102 Munculnya Dua Kekuatan Besar
103 'Kelelawar Bayangan'
104 'Kelelawar Bayangan' II
105 Bertemu Lagi
106 Persaingan Dua Gadis Cantik Lagi
107 Persaingan Dua Gadis Cantik Lagi II
108 Kekalahan Arga Manika
109 Benang Jiwa Iblis
110 Masuk Ke Alam Jiwa
111 Masuk Ke Alam Jiwa II
112 Kedatangan Sunu Magani
113 Menghadapi Sunu Magani
114 Kembali Dari Alam Jiwa
115 Pertarungan Di Udara
116 Kematian Sunu Magani
117 Berkurangnya Energi Lintang Rahina
118 Sekar Ayu Ningrum Menghilang
119 Pertarungan Di Pasar
120 Sindunata dan Puruhita
121 Sepasang Suami Istri Ahli Golok
122 Sepasang Suami Istri Ahli Golok II
123 Sepasang Suami Istri Ahli Golok III
124 Gadis Dengan Pedang Berkabut
125 Perjalanan Menuju Puncak Mahameru
126 Pertarungan Di Jalan Menuju Puncak
127 Pertarungan Di Jalan Menuju Puncak II
128 Pertarungan Di Jalan Menuju Puncak III
129 Mengobati Sekar Ayu Ningrum
130 Ke Arah Pesisir Wetan
131 Melayang Di Atas Lautan
132 Dihadang Ugra Asipatra
133 Menuju Puncak Gunung Agung
134 Mendapat Tugas Terakhir
135 Melawan Ni Luh Pawitra
136 Kesadaran Ni Luh Pawitra
137 Menuju Laut Timur Pulau Dewata
138 Kematian Ugra Asipatra
139 Pertarungan Di Padang Rumput
140 Hima Ledo
141 Getaran Energi Yang Sangat Kuat
142 Kei Sama, Penguasa Pesisir Selatan Sumbawa
143 Dua Iblis Tertawa
144 Datangnya Tamu Dari Jauh
145 Bertemu Dengan Guru Dan Eyangnya
146 Pertarungan Di Puncak Rinjani
147 Pertarungan Di Puncak Rinjani II
148 Pertarungan Di Puncak Rinjani III
149 Pertarungan Di Puncak Rinjani IV
150 Kembali Bertarung Di Alam Jiwa
151 Mencari Dua Iblis Tertawa
152 Mencari Dua Iblis Tertawa II
153 Bertemu lagi dengan Dua Iblis Tertawa
154 Bertarung Melawan Dua Iblis Tertawa
155 Bertarung Melawan Dua Iblis Tertawa II
156 Kurungan Dari Benang Jiwa
157 Musnahnya Mahagni
158 Kemunculan Kembali Senjata Trisula
159 Masuknya Senjata Trisula Ke Dalam Tanah
160 Pulang
161 Benang Jiwa Iblis
162 Menyelamatkan Ki Pradah
163 Menyelamatkan Ki Pradah II
164 Menyelamatkan Ki Pradah III
165 Menyelamatkan Ki Pradah IV
166 Menyelamatkan Ki Pradah V
167 Tamu Ki Ageng Arisboyo
168 Awal Pertarungan
169 Pasukan Armada Laut 'Suro Benowo'
170 Pertarungan Di Pantai Parangtritis
171 Pertarungan Di Pantai Parangtritis II
172 Pertarungan Di Pantai Parangtritis III
173 Pertarungan Di Pantai Parangtritis IV
174 Pertarungan Di Pantai Parangtritis V
175 Jalu Samodra dan Jenar Samodra
176 Bertarung Lagi
177 Bertarung Lagi II
178 Dikeroyok Dua Bersaudara
179 Dikeroyok Dua Bersaudara II
180 Keanehan Dalam Tubuh Lintang Rahina
181 Keanehan Dalam Tubuh Lintang Rahina II
182 Jawaban Lintang Rahina
183 Ki Jagad Anila dan Ki Jagad Dahana
184 Menuju Kawah Merapi
185 Menuju Kawah Merapi II
186 Berlatih Pengendalian Energi Angin
187 Melatih Ilmu Bramaseta
188 Menggabungkan Dua Tehnik
189 Masuk Ke Dalam Lava Pijar
190 Terbakarnya Benang Jiwa Iblis
191 Keluar Dari Kawah Merapi
192 Perjalanan Ke Hutan Panjalu
193 Orang Orang Suruhan Dyah Pawatu
194 Kolam Air Hangat
195 Pertarungan Di Padang Rumput
196 Racun Penghisap Energi
197 Bertemu Dyah Pawatu
198 Masuk Ke Hutan Panjalu
199 Masuk Ke Kerajaan Gaib
200 Keluar Dari Kerajaan Gaib
201 Nyi Lanjar Wangi, Kelembutan yang Mematikan
202 Tewasnya Tiga Orang
203 Melawan Putri Dyah Pawatu
204 Mengalahkan Putri Dyah Pawatu
205 Kakek Misterius
206 Dharmajaya Pawatu
207 Pertarungan Di Atas Tebing
208 Pertarungan Di Atas Tebing II
209 Pertarungan Di Atas Tebing III
210 Mengeluarkan Energi Siluman
211 Mengembalikan Energi Keempat Guru
212 Mengembalikan Tongkat Kayu Dharmajaya Pawatu
213 Munculnya Putri Galuh Pawatu
214 Melawan Putri Galuh Pawatu
215 Melawan Putri Galuh Pawatu II
216 Melawan Putri Galuh Pawatu III
217 Tewasnya Dharmajaya Pawatu
218 Pengorbanan Putri Galuh Pawatu
219 Kembali Ke Hutan Panjalu
220 Pohon Keabadian
221 Bertarung Melawan Gulizar
222 Ledakan Besar Pohon Keabadian
223 Musnahnya Nigul Dedan
224 Dewi Tara
225 Pertarungan Di Atas Permukaan Danau
226 Memberikan Energi Pada Esana Tara
227 Ikut Peperangan
228 Pertarungan Para Biksu
229 Berakhirnya Peperangan
230 Bertemu Dengan Seruni
231 Berita Tentang Tamu Dari Seberang
232 Bertarung Melawan Pasukan Dari Jepun
233 Saudara Dari Negeri Campa
234 Seruni Diculik
235 Luapan Amarah Sekar Ayu Ningrum
236 Menuju Daratan Besar
237 Menyerap Pendaran Sinar Hijau
238 Menemukan Sekelompok Biksuni
239 Pertarungan Di Halaman Kuil
240 Pertarungan Di Halaman Kuil II
241 Tulisan Di Dìnding Dan Lantai Kuil
242 Datangnya Tiga Pria Ke Kuil
243 Serbuan Klan Kemala Hijau
244 Melawan Sepasang Suami Istri Kim
245 Melawan Sepasang Suami Istri Kim II
246 Melawan Sepasang Suami Istri Kim III
247 Menyelamatkan Seruni
248 Perjalanan dengan kapal
249 Pertarungan Di Tengah Lautan
250 Siluman Naga
251 Menuju Sarang Siluman Naga
252 Kerlipan Cahaya Sisik Naga
253 Bertarung Melawan Siluman Naga
254 Mengalahkan Siluman Naga
255 Menuju Ke Pulau Neraka
256 Bertarung Melawan Naga Api Merah
257 Bertarung Melawan Naga Api Merah II
258 Mengalahkan Siluman Naga Api Merah
259 Pertarungan Sindunata Dan Puruhita Di Parangtritis
260 Tiba Di Negeri Jawadwipa
261 Bantuan Anak Siluman Naga
262 Dimulainya Rencana Penyelamatan
263 Kenekatan Tuan Muda Kim
264 Hilangnya Indrabayu
265 Senopati Terkuat Kerajaan Gaib
266 Wujud Lain Dewi Gayatri
267 Kembali Mengeluarkan Benang Jiwa
268 Menyelamatkan Indrabayu
269 Pertarungan Kembali Melawan Dewi Gayatri
270 Dua Pertarungan Di Atas Lautan
271 Dua Pertarungan Di Atas Lautan II
272 Mencari Keberadaan Kerajaan Liliputan
273 Masuk Ke Pulau Liliputan
274 Bertarung Di Atas Pulau Liliputan
275 Masuk Ke Dalam Kawah Gunung Api
276 Masuk Ke Dalam Kawah Gunung Api II
277 Terjerat Benang Energi
278 Kelicikan Raja Manusia Kerdil
279 Galuh Liliputan
280 Akhir Pertarungan
281 Penyerapan dan Pengendalian Energi Cambuk
282 Kembali ke Negeri Jawadwipa
Episodes

Updated 282 Episodes

1
Prolog
2
Terusiknya kedamaian
3
Masuk Hutan
4
Berlatih
5
Syarat Keluar Hutan
6
Bertemu Siluman Harimau
7
Rencana Berkelana
8
Raja Perompak Sungai
9
Menumpas Perompak Sungai
10
Menumpas Perompak Sungai II
11
Menumpas Perompak Sungai III
12
Menumpas Perompak Sungai IV
13
Menumpas Perompak Sungai V
14
Bertemu Siluman Naga Penguasa Samudra
15
Kekuatan yang Di Hindari
16
Kekuatan Yang Dihindari II
17
Kekuatan Yang Dihindari III
18
Pertarungan Melawan Para Senopati
19
Warok Bandring Saloka
20
Warok Bandring Saloka II
21
Warok Bandring Saloka III
22
Warok Bandring Saloka IV
23
Penyelamatan Oleh Tokoh Misterius
24
Berlatih Lagi
25
Berlatih Lagi II
26
Pertarungan Yang Ke Dua
27
Pertarungan Yang Ke Dua II
28
Pertarungan Yang Ke Dua III
29
Pertarungan Yang Ke Dua IV
30
Perjumpaan di Pantai Selatan
31
Meningkatkan Tenaga Dalam
32
Meningkatkan Tenaga Dalam II
33
Latihan Terakhir Dan Mengembara Lagi
34
Rencana Menyusun Kekuatan
35
Pertarungan Sekar Ayu Ningrum
36
Kemenangan Sekar Ayu Ningrum
37
Pertarungan Di Tepi Sungai
38
Kecurangan Ki Rekso
39
Penyelamatan Ki Sardulo
40
Rasa Penasaran Sekar Ayu Ningrum
41
Perjalanan Spiritual Singkat Lintang Rahina
42
Pertemuan Tiga Sahabat Lama
43
Rencana Tiga Sahabat
44
Siasat Licik
45
Penangkapan Sekar Ayu Ningrum, Ki Sardulo dan Nyi Wilis
46
Penangkapan Sekar Ayu Ningrum, Ki Sardulo dan Nyi Wilis II
47
Penangkapan Sekar Ayu Ningrum, Ki Sardulo dan Nyi Wilis III
48
Pertarungan Ki Ageng Arisboyo
49
Pertemuan Yang Sudah Ditakdirkan
50
Jati Diri Lintang Rahina
51
Penyatuan Dua Energi
52
Mempelajari Kitab 'Nafas Raja'
53
Ni Sriti
54
Ni Sriti II
55
Kemarahan Ki Penahun
56
Kedatangan Lintang Rahina
57
Kematian Ki Jiwo
58
Mencari Sekar Ayu Ningrum
59
Menyelamatkan Sekar Ayu Ningrum
60
Menyelamatkan Sekar Ayu Ningrum II
61
Ki Wangsa Menggala turun gunung
62
Ki Wangsa Menggala Turun Gunung II
63
Ki Penahun Tertangkap
64
Empu Bajang Geni
65
Puspa Nagari
66
Menjadi Murid Empu Bajang Geni
67
Energi Misterius
68
Energi Misterius II
69
Menembus Pintu Dimensi
70
Menembus Pintu Dimensi II
71
Pertempuran Di Puncak Lawu
72
Pertempuran Di Puncak Lawu II
73
Pertempuran Di Puncak Lawu III
74
Pertempuran Di Puncak Lawu IV
75
Pusaka Trisula Nagari
76
Pusaka Trisula Nagari II
77
Pertarungan Dua Gadis Cantik
78
Pewaris Sah 'Trisula Nagari'
79
Perjalanan Mencari Sekar Ayu Ningrum
80
Menuju tebing 'Batu Cekung'
81
Menuju Tebing 'Batu Cekung' II
82
Iblis Bumi Iblis Langit
83
Seruling Maut
84
Pertemuan Di Mulai
85
Kemunculan Para Tokoh Sakti
86
Pertarungan Para Tokoh Sakti
87
Pertarungan Para Tokoh Sakti II
88
Pertarungan Para Tokoh Sakti III
89
Pertarungan Untuk Menentukan Keputusan
90
Pertarungan Sesama Teman Lama
91
Dua Gadis Cantik Dan Gurunya
92
Seruling Ki Goprak
93
Kekacauan
94
Kekacauan II
95
Nyai Cumbu Manik
96
Hilangnya Galuh Pramusita Dan Sekar Ayu Ningrum
97
Jejak Energi Sekar Ayu Ningrum dan Galuh Pramusita
98
Bertemu Dan Belajar Tehnik Penggabungan
99
Persaingan Dua Gadis Cantik
100
Mahagni
101
Penggabungan Tiga Energi
102
Munculnya Dua Kekuatan Besar
103
'Kelelawar Bayangan'
104
'Kelelawar Bayangan' II
105
Bertemu Lagi
106
Persaingan Dua Gadis Cantik Lagi
107
Persaingan Dua Gadis Cantik Lagi II
108
Kekalahan Arga Manika
109
Benang Jiwa Iblis
110
Masuk Ke Alam Jiwa
111
Masuk Ke Alam Jiwa II
112
Kedatangan Sunu Magani
113
Menghadapi Sunu Magani
114
Kembali Dari Alam Jiwa
115
Pertarungan Di Udara
116
Kematian Sunu Magani
117
Berkurangnya Energi Lintang Rahina
118
Sekar Ayu Ningrum Menghilang
119
Pertarungan Di Pasar
120
Sindunata dan Puruhita
121
Sepasang Suami Istri Ahli Golok
122
Sepasang Suami Istri Ahli Golok II
123
Sepasang Suami Istri Ahli Golok III
124
Gadis Dengan Pedang Berkabut
125
Perjalanan Menuju Puncak Mahameru
126
Pertarungan Di Jalan Menuju Puncak
127
Pertarungan Di Jalan Menuju Puncak II
128
Pertarungan Di Jalan Menuju Puncak III
129
Mengobati Sekar Ayu Ningrum
130
Ke Arah Pesisir Wetan
131
Melayang Di Atas Lautan
132
Dihadang Ugra Asipatra
133
Menuju Puncak Gunung Agung
134
Mendapat Tugas Terakhir
135
Melawan Ni Luh Pawitra
136
Kesadaran Ni Luh Pawitra
137
Menuju Laut Timur Pulau Dewata
138
Kematian Ugra Asipatra
139
Pertarungan Di Padang Rumput
140
Hima Ledo
141
Getaran Energi Yang Sangat Kuat
142
Kei Sama, Penguasa Pesisir Selatan Sumbawa
143
Dua Iblis Tertawa
144
Datangnya Tamu Dari Jauh
145
Bertemu Dengan Guru Dan Eyangnya
146
Pertarungan Di Puncak Rinjani
147
Pertarungan Di Puncak Rinjani II
148
Pertarungan Di Puncak Rinjani III
149
Pertarungan Di Puncak Rinjani IV
150
Kembali Bertarung Di Alam Jiwa
151
Mencari Dua Iblis Tertawa
152
Mencari Dua Iblis Tertawa II
153
Bertemu lagi dengan Dua Iblis Tertawa
154
Bertarung Melawan Dua Iblis Tertawa
155
Bertarung Melawan Dua Iblis Tertawa II
156
Kurungan Dari Benang Jiwa
157
Musnahnya Mahagni
158
Kemunculan Kembali Senjata Trisula
159
Masuknya Senjata Trisula Ke Dalam Tanah
160
Pulang
161
Benang Jiwa Iblis
162
Menyelamatkan Ki Pradah
163
Menyelamatkan Ki Pradah II
164
Menyelamatkan Ki Pradah III
165
Menyelamatkan Ki Pradah IV
166
Menyelamatkan Ki Pradah V
167
Tamu Ki Ageng Arisboyo
168
Awal Pertarungan
169
Pasukan Armada Laut 'Suro Benowo'
170
Pertarungan Di Pantai Parangtritis
171
Pertarungan Di Pantai Parangtritis II
172
Pertarungan Di Pantai Parangtritis III
173
Pertarungan Di Pantai Parangtritis IV
174
Pertarungan Di Pantai Parangtritis V
175
Jalu Samodra dan Jenar Samodra
176
Bertarung Lagi
177
Bertarung Lagi II
178
Dikeroyok Dua Bersaudara
179
Dikeroyok Dua Bersaudara II
180
Keanehan Dalam Tubuh Lintang Rahina
181
Keanehan Dalam Tubuh Lintang Rahina II
182
Jawaban Lintang Rahina
183
Ki Jagad Anila dan Ki Jagad Dahana
184
Menuju Kawah Merapi
185
Menuju Kawah Merapi II
186
Berlatih Pengendalian Energi Angin
187
Melatih Ilmu Bramaseta
188
Menggabungkan Dua Tehnik
189
Masuk Ke Dalam Lava Pijar
190
Terbakarnya Benang Jiwa Iblis
191
Keluar Dari Kawah Merapi
192
Perjalanan Ke Hutan Panjalu
193
Orang Orang Suruhan Dyah Pawatu
194
Kolam Air Hangat
195
Pertarungan Di Padang Rumput
196
Racun Penghisap Energi
197
Bertemu Dyah Pawatu
198
Masuk Ke Hutan Panjalu
199
Masuk Ke Kerajaan Gaib
200
Keluar Dari Kerajaan Gaib
201
Nyi Lanjar Wangi, Kelembutan yang Mematikan
202
Tewasnya Tiga Orang
203
Melawan Putri Dyah Pawatu
204
Mengalahkan Putri Dyah Pawatu
205
Kakek Misterius
206
Dharmajaya Pawatu
207
Pertarungan Di Atas Tebing
208
Pertarungan Di Atas Tebing II
209
Pertarungan Di Atas Tebing III
210
Mengeluarkan Energi Siluman
211
Mengembalikan Energi Keempat Guru
212
Mengembalikan Tongkat Kayu Dharmajaya Pawatu
213
Munculnya Putri Galuh Pawatu
214
Melawan Putri Galuh Pawatu
215
Melawan Putri Galuh Pawatu II
216
Melawan Putri Galuh Pawatu III
217
Tewasnya Dharmajaya Pawatu
218
Pengorbanan Putri Galuh Pawatu
219
Kembali Ke Hutan Panjalu
220
Pohon Keabadian
221
Bertarung Melawan Gulizar
222
Ledakan Besar Pohon Keabadian
223
Musnahnya Nigul Dedan
224
Dewi Tara
225
Pertarungan Di Atas Permukaan Danau
226
Memberikan Energi Pada Esana Tara
227
Ikut Peperangan
228
Pertarungan Para Biksu
229
Berakhirnya Peperangan
230
Bertemu Dengan Seruni
231
Berita Tentang Tamu Dari Seberang
232
Bertarung Melawan Pasukan Dari Jepun
233
Saudara Dari Negeri Campa
234
Seruni Diculik
235
Luapan Amarah Sekar Ayu Ningrum
236
Menuju Daratan Besar
237
Menyerap Pendaran Sinar Hijau
238
Menemukan Sekelompok Biksuni
239
Pertarungan Di Halaman Kuil
240
Pertarungan Di Halaman Kuil II
241
Tulisan Di Dìnding Dan Lantai Kuil
242
Datangnya Tiga Pria Ke Kuil
243
Serbuan Klan Kemala Hijau
244
Melawan Sepasang Suami Istri Kim
245
Melawan Sepasang Suami Istri Kim II
246
Melawan Sepasang Suami Istri Kim III
247
Menyelamatkan Seruni
248
Perjalanan dengan kapal
249
Pertarungan Di Tengah Lautan
250
Siluman Naga
251
Menuju Sarang Siluman Naga
252
Kerlipan Cahaya Sisik Naga
253
Bertarung Melawan Siluman Naga
254
Mengalahkan Siluman Naga
255
Menuju Ke Pulau Neraka
256
Bertarung Melawan Naga Api Merah
257
Bertarung Melawan Naga Api Merah II
258
Mengalahkan Siluman Naga Api Merah
259
Pertarungan Sindunata Dan Puruhita Di Parangtritis
260
Tiba Di Negeri Jawadwipa
261
Bantuan Anak Siluman Naga
262
Dimulainya Rencana Penyelamatan
263
Kenekatan Tuan Muda Kim
264
Hilangnya Indrabayu
265
Senopati Terkuat Kerajaan Gaib
266
Wujud Lain Dewi Gayatri
267
Kembali Mengeluarkan Benang Jiwa
268
Menyelamatkan Indrabayu
269
Pertarungan Kembali Melawan Dewi Gayatri
270
Dua Pertarungan Di Atas Lautan
271
Dua Pertarungan Di Atas Lautan II
272
Mencari Keberadaan Kerajaan Liliputan
273
Masuk Ke Pulau Liliputan
274
Bertarung Di Atas Pulau Liliputan
275
Masuk Ke Dalam Kawah Gunung Api
276
Masuk Ke Dalam Kawah Gunung Api II
277
Terjerat Benang Energi
278
Kelicikan Raja Manusia Kerdil
279
Galuh Liliputan
280
Akhir Pertarungan
281
Penyerapan dan Pengendalian Energi Cambuk
282
Kembali ke Negeri Jawadwipa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!