Lintang memang mengikuti luncuran tubuhnya. Dia diam tak bergerak, tapi mempertajam semua inderanya. Setelah itu ditotolkan kedua ujung kakinya. Tubuh Lintang meluncur dengan cepat. Sampai ke permukaan. Bahkan tetap meluncur keatas. Belum juga berhenti daya luncurnya, disambut dengan sabetan ekor raja siluman ular, yang menderu dan sangat cepat.
Tidak ada waktu untuk menghindar. Lintang memapaki datangnya ekor raja siluman ular dengan kedua telapak tangannya.
Kembali terdengar suara ledakan.
Tubuh Lintang meluncur lagi kesamping dengan cepat. Lintang memanfaatkan arah luncuran itu untuk mendarat dan membuat kuda kuda.
Raja siluman ular diam diam terkejut.
Manusia ini punya kekuatan yang sangat besar, semua seranganku bisa dihindarinya, dan tidak menimbulkan efek yang berarti padanya, kata raja siluman ular dalam hati.
Lintang pun sebenarnya juga terkejut dan diam diam gembira, bisa mencoba ilmu yang dilatih selama ini, pada siluman yang memiliki kekuatan yang tinggi. Maka dia berniat ganti menyerang dan menaikkan energi yang dipakai.
Lintang bersiap siap dengan kuda kudanya yang kokoh. telapak tangannya mulai mengeluarkan warna ungu cerah. Diawali dengan ilmu meringankan tubuh, yang membuatnya bisa bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, Lintang berlari berputar mengelilingi raja siluman ular.
Raja siluman ular pun tidak tinggal diam. Ekornya digerakkan memutar memapaki gerakan putar Lintang. Ujung ekornya mengeluarkan warna merah menyala sepanjang satu meteran. Warna merah itu berasal dari energi beracun yang terpusat di ujung ekor.
Di setiap putarannya, ujung ekornya dilecutkan mengarah ke Lintang.
Diselingi dengan serangan caplokan dari samping, serangan yang lebih berbahaya. Karena lidahnya yang menjulur juga sudah mulai berwarna merah menyala. Taring atas memanjang dan mata yang menjadi hitam pekat.
Pada suatu kesempatan, Lintang melihat ada celah untuk menyarangkan serangan tapaknya. Saat raja ular terlambat menarik punggungnya setelah gagal menyerang, Lintang berhasil menyusulinya dengan pukulan tapak kanannya.
Seketika raja siluman ular meggeliat kesakitan. Raja ular berusaha membalas dengan caplokan ke arah kepala Lintang. Lintang menghindar dengan merunduk kebawah dibarengi dengan pukulan telapak kanan ke arah kepala bagian bawah.
"sshhhtttt....archh...." raja siluman ular mendesis kesakitan, karena kepalanya seperti dihantam barang keras dan sekaligus didorong ke atas. Tubuh bagian kepala raja ular sampai dengan separo tubuhnya terangkat melayang ke arah dinding tebing sebelah kanan air terjun.
Dhuarrr...!!!
Bruugghhh...!!!
Kepala dan separo badan raja ular membentur dinding tebing, kemudian merosot kebawah dengan cepat.
Tampak bagian kepala raja ular bengkak dan berwarna keunguan.
Raja ular tidak bisa bangkit lagi. Hanya gerakan matanya saja yang menunjukkan kalau dia belum mati atau setidaknya pingsan. Kesadarannya sudah sangat lemah namun belum sampai pingsan sehingga masih bisa mengetahui kejadian di sekitarnya.
"Raja siluman ular, pilihanmu hanya dua, kamu menyerah dan menjadi binatang siluman taklukanku, atau tetap akan melawan dengan resiko cacat atau bahkan mati" tanya Lintang dengan sekali loncat mendekat ke Raja siluman ular.
"Manusia sialan...shhttt..." raja siluman ular memaki.
Tanpa berbicara lagi, Lintang menempelkan tangan kanannya yang masih menyala ungu ke dahi raja ular. Raja siluman ular panas yang menjalar ke semua tubuhnya. Semakin panas semakin panas sehingga raja siluman ular sudah tidak kuat lagi untuk menahan rasa sakit. Sehingga dia berteriak teriak.
"Sshhhttt....archhk...!!!....hentikan....!!!"
"Apa pilihanmu ?" tanya Lintang setelah menghentikan siksaannya.
"Baiklah, aku mengaku tunduk padamu" raja siluman ular menyerah.
"Nahhh....begini kan lebih baik" saut Lintang.
Ki Penahun yang selalu mengawasi pertarungan dari jauh, segera melesat mendekat dan sampai di samping Lintang.
"Bagus thole. Apakah raja siluman ular mau tunduk padamu ?" tanya Ki Penahun.
"Raja siluman ular bersedia eyang" jawab Lintang.
"Baiklah. Raja siluman ular, maukah engkau membuat ikatan dengan yang sudah menaklukkanmu ? Kalau kau mau, kau harus taat pada semua yang diperintahkan keadamu. Sebagai imbalannya, kau akan mendapatkan kenaikan kekuatan setiap tuanmu naik kekuatannya" tanya Ki Penahun pada raja siluman ular.
"Aku bersedia, asal aku tetap dibiarkan menjadi raja disini, beserta segenp rakyatku" jawab raja siluman ular dengan syarat.
"Baiklah. Lintang, kita mulai membuat ikatannya"
Ki Penahun menyuruh Lintang meneteskan beberapa tetes darah di kening raja siluman ular dan ratu siluman ular.
Kemudian, seperti yang sudah Ki Penahun ajarkan pada Lintang sebelumnya, Lintang menempelkan telapak tangannya ditempat tetesan darah tadi sambil merapal mantra.
Ditempat bertemunya telapak tangan Lintang dengan kening raja siluman ular, keluar kilatan cahaya putih sekejab. Begitu pula yang terjadi pada ratu siluman ular.
,
Setelah munculnya cahaya sekejap tadi, raja dan ratu siluman ular merasakan perasaan segan pada Lintang.
Kemudian Ki Penahun mendekati raja dan ratu siluman ular. Ki Penahun menempelkan telapak tangannya pada tempat luka mereka. Seketika, warna ungu pada luka raja siluman ular dan warna merah pada ratu siluman ular seperti terserap masuk ke dalam telapak tangan Ki Penahun.
Setelah warna luka mereka berdua sudah terserap semua dan kulit mereka sudah kembali seperti semula, perlahan lahan bengkaknya juga mengempis dan kemudian pulih seperti sedia kala.
"Thole, berikan mereka obat ramuan yang telah kita buat" kata Ki Penahun.
Lintang mengeluarkan dua benda coklat kehitaman, berbentuk bulan sebesar kuku ibu jari. Dimasukkan kedalam mulut raja dan ratu siluman ular, sambil dibantu dengan dorongan sedikit tenaga dalam.
Kira kira seperempat jam kemudian, raja dan ratu siluman ular merasakan aliran energi yang lebih besar dari energi mereka.
Terasa agak panas tapi menenangkan.
Raja dan ratu siluman merasa, energinya naik dengan pesat, dan mereka merasakan tingkat olah kanuragan mereka meningkat.
Mereka saling berpandangan dan tersemyum. Kemudian raja dan ratu siluman menghadap ke Lintang dan serentak berkata "terima kasih ndoro. Kami siap menerima perintah apapun dari ndoro."
"Jangan panggil aku ndoro. Panggil saja aku Lintang," kata Lintang Rahina lagi.
"Kalian berdua tetap bebas menjadi raja dan ratu di kerajaanmu. Bebas melakukan apa saja yang kalian anggap baik. Ingat, jangan sembarangan membunuh, terutama pada manusia. Kecuali mereka benar benar membahayakan bagi kalian. Apapun yang kalian lakukan, selama menggunakan energi yang kami berikan, walaupun jauh, Lintang akan tetap bisa merasakan dan tahu."
Raja dan ratu siluman ular hanya berani mengangguk mengiyakan.
"Baiklah raja ular, saatnya kami pergi dari sini. Kami akan masuk lebih jauh kedalam hutan."
Kemudian Ki Penahun dan Lintang
melesat cepat ke arah dalam hutan. Hanya sekejap mereka sudah tidak terlihat ditelan rimbunnya pohon pohon hutan.
Sambil berlari menggunakan ilmu meringankan tubuh mereka, Ki Penahun memberitahukan hal yang sudah lama direncanakan hendak disampaikan pada Lintang.
"Le Lintang, semua ilmu eyang sudah eyang berikan kepadamu. Dan tingkat pemahamanmu juga sudah cukup tinggi. Tenaga dalammu juga sudah hampir menyamai eyang."
"Sudah saatnya kamu mendarmakan ilmumu pada rakyat, bangsa dan jalan kebenaran."
"Tapi sebelum kamu keluar hutan, kamu harus mampu menundukkan siluman terkuat di hutan ini. Bahkan terkuat di gunung ini."
"Dia berwujud harimau loreng."
"Siluman harimau loreng ini termasuk sedikit dari siluman siluman paling sakti di tanah Jawa ini."
Lintang mengangguk.
"Ayo kita berangkat sekarang, agar menjelang malam hari nanti kita sudah sampai disarangnya dan bertemu dengannya." ajak Ki Penahun.
___ ○ ___
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
MATADEWA
Hajar...
2023-01-17
1
BaronMhk
💪💪💪
2022-12-11
1
BaronMhk
gasssssss
2022-12-11
1