Sesampainya di gua, di tengah hutan yang sangat dalam, Ki Penahun langsung menurunkan Lintang dan jenasah Nyi Penahun dari pundaknya.
"Thole Lintang, kamu bersihkan ruanga gua ini, dan kamu siapkan tempat untuk istirahat ya. Eyang akan 'ngrumat' Eyang putrimu dulu," kata Ki Penahun.
"Ya Eyang," jawab Lintang.
"Kamu bisa membuat api kan ?" tanya Ki Penahun lagi.
"Bisa Eyang," jawab Lintang Rahina.
Kemudian Ki Penahun keluar dari gua lagi dengan membopong jenasah Nyi Penahun. Dibawanya menuju sebelah kanan mulut gua yang kebetulan ada tumbuh pohon besar.
Di bawah pohon itu Ki Penahun membuat lubang kubur hanya dengan tangannya. Dengan kesaktiannya, Ki Penahun tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan memakamkan jenasah Nyi Penahun.
Sementara itu di dalam gua, Lintang membersihkan ruangan gua dan menyiapkan tempat untuk istirahat dirinya dan Eyangnya.
Kemudian dia membuat api unggun dari ranting ranting kering yang banyak berserakan di mulut gua maupun di sekitarnya.
"Sudah larut malam, kamu istirahatlah, eyang akan berjaga dulu. Nanti kalau eyang sudah mengantuk, juga akan istirahat," Ki Penahun menyuruh Lintang untuk isirahat.
Lintang kemudian duduk bersila. sejenak kemudian, dia sudah tenggelam dalam istirahatnya dalam posisi semedi.
Ki Penahun keluar dari gua sebentar untuk berkeliling dan melihat lihat keadaan sekitar gua. Setelah dirasa aman, Ki Penahun masuk ke dalam gua lagi, setelah sebelumnya memasang mantra mantra pengaman di mulut gua.
Sejenak kemudian, Ki Penahun juga melakukan semedi seperti Lintang, sekalian beristirahat.
--- o ---
Enam bulan kemudian.
Tidak terasa sudah enam bulan berlalu, Ki Penahun dan Lintang tinggal di dalam gua. Setiap harinya dilalui dengan latihan kanuragan, berburu dan semedi. Kadang kadang mereka berdua mencari tempat tempat yang wingit yang banyak silumannya untuk menjajal hasil latihannya dengan bertempur melawan 'bongso siluman'.
Seperti yang terjadi pada saat ini. Mereka berdua menuju kebagian hutan yang ada air terjunnya. Air terjun itu sangat wingit karena ada penunggunya yang berwujud siluman ular. Siluman ular itu membentuk kerajaan siluman ular yang di pimpin oleh sepasang raja dan ratu siluman ular.
Lintang sampai di tepi air terjun itu sendirian. Ki Penahun memang sengaja tidak ikut mendekat dan hanya mengawasi dan menjaga dari jarak yang lumayan jauh. Berjaga jaga bilamana Lintang dalam bahaya.
"Sshhht sshhttt......Heiii jalmo menungso.....siapa kamu dan ada urusan apa kamu berani datang ke kerajaanku ?" tanya raja siluman ular.
Sebelumnya, raja dan ratu siluman ular itu jauh sebelumnya, sudah mendapat laporan dari prajuritnya. Bahwa ada dua manusia yang tinggal di gua di tengah hutan.
Dan sudah banyak siluman siluman yang lebih dahulu menguasai hutan Alas Penahun, mencoba mendatangi Ki Penahun dan Lintang untuk mengusirnya keluar dari hutan.
Tetapi semua siluman yang mendatangi mereka berdua, bisa dikalahkan oleh Ki Penahun dengan mudah. Dan kemudian para siluman itu diminta tunduk pada mereka berdua. Walaupun sebenarnya para siluman itu tidak mau tunduk pada manusia, tapi karena dipaksa dan ditekan oleh Ki Penahun dengan kesaktiannya, maka mereka dengan terpaksa tunduk pada mereka berdua.
Para siluman itu memang hanya ditundukkan oleh Ki Penahun, tidak dibunuh atau dilukai. Karena Ki Penahun berencana menjadikan mereka sebagai sasaran latihan Lintang cucunya.
Maka dari itu, karena raja dan ratu siluman itu tidak ingin tunduk pada manusia, seperti yang terjadi pada siluman siluman yang lainnya, raja dan ratu siluman itu berniat menemui sendiri dua manusia yang datang itu untuk mengusirnya. Karena sebenarnya raja dan ratu siluman itu penasaran dengan dua manusia yang bisa mengalahkan dan menundukkan siluman siluman lain yang berada di sekitar kerajaannya.
"Haiii siluman ular, aku kesini ingin memintamu mau tunduk padaku" ucap Lintang memancing kemarahan raja siluman ular.
"Bangsat....!!! aku tidak mau tunduk pada jalmo menungso. Kamu pergi dari sini atau kubuat kau menjadi budak di kerajaanku" jawab raja ailuman ular.
"Pergi dari sini atau kumusnahkan ragamu hai manusia !!!" balas ratu siluman juga dengan melengking.
"Aku akan pergi kalau kalian bisa mengalahkanku" jawab Lintang.
"Bedebahhh !!!.....akan ku hancurkan seluruh tulang tulang tubuhmu" teriak ratu ular siluman.
"Sshhhht sshhhtttt.....haahhhhh.....rasakan ini" teriak ratu siluman sambil langsung menyerang Lintang.
Ekornya di sabetkan dengan gerakan yang kuat dan cepat.
Lintang yang sejak awal sudah sangat waspada, mendapati serangan itu langsung melenting ke atas. Tapi ternyata ratu siluman ular menyambung serangannya dengan sabetan punggung badannya.
Lintang memanfaatkan daya dorong punggung ratu siluman ular itu untuk meloncat menghindar.
Ratu siluman ular meneruskan serangannya dengan caplokan mulutnya yang lebarnya selebar mulut gua tempat Lintang dan Ki Penahun tinggal.
Beberapa kali ratu siluman ular mengulang ulang serangannya. Tetapi walaupun dia sudah menambah kecepatannya, serangannya tetap bisa dihindari.
Setelah mempelajari pola gerakan ratu siluman ular, Lintang mulai membalas menyerang.
Saat ratu siluman itu menyerang dengan punggungnya, Lintang menapaki serangan itu dengan pukulan tapak kanannya.
Takk...!!!
Terdengar seperti benturan dua benda keras.
Ratu siluman ular mendesis. Lintang tak mengira kalau kulit punggung ratu siluman ular itu sangat keras seperti batu. Telapak tangannya terasa agak panas. Itu karena Lintang hanya memakai pukulan biasa dilapisi tenaga dalam tigapuluh persen.
"Akan kubunuh kau, berani beraninya mengusik kerajaanku,....shhttt sshhhttt....!!!" kata ratu siluman ular sambil menyerang lagi.
Lintang memapaki lagi serangan siluman ular. Serangan sabetan ekor dihindari sambil menyiapkan pukulan Tapak Wulung. Tangan kanannya mulai menyala warna merah. Itu karena Lintang memakai limapuluh persen tenaganya, sehingga energi yang keluar berwarna merah.
Begitu ratu siluman menyerang memakai punggungnya, Lintang menyambut serangan itu dengan dorongan telapak tangan kanannya. Terdengar suara ledakan keras disertai kepulan asap dari bertemunya dua serangan itu.
Duuaarrrrr..!!!!
"Ackh....shhtttt...." ratu siluman ular mendesis kesakitan. Punggungnya terlihat bengkak dan berwarna merah darah.
Raja siluman ular segera menghampiri ratu siluman yang tampak kesakitan. Tubuhnya melata datar kepalanya tidak kuat didongakkan.
"Shhttt...bagaimana keadaanmu istriku ?" tanya raja siluman ular.
"Aku tidak apa apa. Hanya punggungku serasa bengkak dan panas.....shhttt..." jawab ratu siluman.
"Kamu istirahatlah dulu, manusia itu biar aku yang urus," kata raja siluman lagi.
"Kamu hati hati suamiku. Manusia itu gerakannya sangat cepat. Dan sepertinya dia belum mengeluarkan kekuatannya yang sebenarnya," pesan ratu siluman.
"Manusia, kamu menyingkirlah dari wilayahku. Jangan sampai aku melemparmu keluar dari kerajaanku," ucap raja siluman ular.
Lintang tersenyum, "Cobalah lempar aku kalau kau mampu."
Raja siluman ular langsung menyerang Lintang. Gerakan dan pola serangannya hampir sama dengan ratu siluman. Hanya, serangan raja siluman lebih bertenaga, gerakannya lebih tegas dan lebih cepat.
Hampir saja Lintang terkena sabetan ekor raja siluman ular, setelah beberapa kali Lintang selalu bisa menghindar. Dia tidak menduga gerakan sang raja siluman begitu cepat.
Bugggt..!!!!
Punggung Lintang terkena sapokan ekor raja siluman ular. Lintang terlempar ke dalam kolam tempat jaruhnya air terjun. Saking kerasnya sabetan itu, Lintang seperti dilemparkan ke dalam kolam dari ketinggian. Sampai beberapa saat, Lintang belum muncul ke permukaan.
___ o ___
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
BaronMhk
uraaaaaaaa
2022-12-11
1
BaronMhk
💪💪💪💪💪💪
2022-12-11
2
BaronMhk
bantaiiiii
2022-12-11
2