Hubungan Rama dan Amel jadi renggang, semenjak dia melihat Rama mengeroyok Andi. Sebenarnya Amel sudah menyukai Andi dari dulu, karena menurutnya anak itu sangat baik kepada semua orang dan dia mengetahui bagaimana Andi memperhatikan keluarganya di rumah, tapi karena cowok itu menyuruhnya untuk berpura-pura tidak saling mengenal, dia merasa sedikit kecewa dengan keadaan mereka.
Rama tidak terima saat cewek itu memutuskan hubungan mereka, apalagi saat ini dia melihat cewek itu dekat dengan Andi, cowok yang sangat dia benci. Pikiran yang brutal bersarang di otak nya, ingin melihat Andi berdarah-darah.
"Amel tu gak suka ya sama Rama, yang suka main kekerasan, dikit-dikit main otot dikit-dikit main keroyok" Ujar cewek itu, saat di cegat Rama suatu hari waktu istirahat sekolah.
"Gue janji, gak bakalan mengulanginya lagi" Ujar Rama memelas.
"Bohong!! Waktu dulu juga gitu, Rama janji gak bakalan gangguin Andi lagi" Ujar Amel, sambil menepis tangan Rama yang coba meraih tangannya. Mendengar nama Andi di sebut, dia jadi naik pitan.
"OH, JADI SELAMA INI GARA-GARA BAJINGAN ITUUU!!!" Bentak Andi melotot.
"Jangan sebut dia begitu,,,yang pantas di sebut begitu itu...."
PLAKK!!
Sebuah tamparan melayang di pipi kanan cewek itu, yang langsung terpana, ternyata Rama juga berani memukul cewek.
"Aduh sorry sorry Sayang,,,,maaf" Ujar Rama kelabakan, mencoba menyentuh kedua pipi cewek itu. Dia juga kaget, spontan menampar cewek itu, yang berani membantah dan melawannya.
Amel yang sudah terlanjur kecewa dan merasa muak dengan tingkah Rama, mendorong nya menjauh dan pergi meninggalkan nya yang berteriak kesal.
"Sana pergi sama berandal itu dasar JALA##" Umpat nya kasar, yang membuat cewek itu tidak tahan lagi membendung air matanya.
Ketika Rama mengutarakan perasaan nya kepada Amel waktu dulu, cewek itu sempat menolak, tapi cowok itu terus mengganggu nya dengan mentaktir atau membeli kan cewek itu barang- barang mahal dan apabila dia menolak, cowok itu akan melampiaskan kekesalannya kepada Andi. Akhirnya, dia menerima Rama sebagai pacar nya dengan syarat merubah sifat nya yang arogan dan egois.
Rama yang merasa kalah dengan Andi, merasa harga dirinya terinjak-injak, membuat dia ingin menyakiti anak itu. Rama orang yang nekat yang bisa melakukan apa pun demi keinginannya terpenuhi.
Pulang sekolah Rama menunggu di depan kelas Amel, ingin mengantar cewek itu pulang, sekalian dia ingin mengajak nya makan. Tapi Amel sudah tidak mempedulikan Rama lagi, apalagi dia sudah tahu sifat Rama yang berani mukul cewek. Rama memohon- mohon agar dia di maafkan dan mereka balikan lagi.
"Gakkkk sudi,,!" Ujar cewek itu menahan emosinya.
" Gak bisa mentolerir orang yang suka bohong" Lanjutnya berusaha melepas tangannya, yang di cekal oleh Rama.
"Gue udah billang,,,Gue jan,,ji" Rama memaksa.
"Engggg,,gak!!! " Berhasil melepas kan tangan nya dari cekalan Rama, dengan sekuat tenaganya, menghempaskan dan menariknya dengan keras.
Belum menyerah, Rama langsung meraih kembali tangan Amel yang terlepas, dan menyeretnya kasar, ke arah mobil jemputan yang sedang menunggu Rama. Andi yang mengendarai motornya dan hampir ke luar pagar, menyaksikan itu dan tidak bisa tinggal diam. Menuruni motor nya dan menghampiri mereka, menarik tangan Amel yang satu nya.
" Lepas,," Perintah Andi.
" Bukan urusan Lo,," Bentak Rama.
" Amel nya gak mau, dia kesakitan" Ujar Andi sambil menatap Amel yang hampir menangis, sekolah sudah sepi, hampir seluruh murid sudah pulang. Untung tadi Andi di suruh bu guru membantu beliau membawa tugas anak-anak, jadi dia masih berada di sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments