Andi tidak dapat berkata apa-apa, begitu mengetahui bahwa dia sebenarnya adalah anak pungut, dan orang yang datang ke rumah ini sekarang, adalah Furqan Hakim yaitu pamannya, adik dari ayah kandungnya yang bernama Firman Hakim, sedangkan dia bernama Andi Lukman Hakim. Di masa lalu ketika Andi masih berusia 2 tahun, dia mengikuti orang yang salah saat berada di bandara Aminnudin di kota Bamban, ibukota Kandangan, mengira orang itu adalah orang tuanya. Kemudian ketika sudah berada diluar bandara, dia kehilangan orang itu lalu menangis, saat itulah Aris yang berusia 5 tahun menemukannya dan mengajaknya bermain, sehingga mereka menjadi akrab, dan ketika bapak Amir ingin melaporkannya ke kantor polisi, Aris yang menginginkan seorang adik sekaligus teman, menangis ketika akan dipisahkan. Bapak Amir yang memang menginginkan seorang anak lagi, sementara mama Sala yang tidak memungkinkan untuk hamil lagi, karena kondisi kesehatan nya memutuskan membawa Andi pada saat itu, dan menamai anak itu sesuai kalung nama yang sedang di pakainya. Ketika itu bapak Amir sedang menjadi sopir rombongan haji ke bandara yang membawa serta Aris kecil, pekerjaan sampingan bapak ketika hari libur, 4 jam perjalanan dari kota asal bapak, Kandangan. Sedangkan Andi sekeluarga sedang berlibur ke pantai Angsana di pulau tersebut dan akan pulang naik pesawat menuju pulau sebelah yaitu Negeri Hitam.
Orang tua kandungnya mencari Andi disekitaran kota tersebut dan kota-kota tetangga, sedangkan bapak Amir pindah ke kampung Batu Bin, ketika mama Sala yang jatuh sakit, jauh dari kota tersebut. Belakangan Ibu kandungnya jatuh sakit dan sangat merindukan putranya, pamannya berinisiatif menyewa detektif swasta dan akhirnya menemukan titik terang, apalagi melihat wajah Andi yang mirip dengan ayah kandungnya dan pamannya.
Orangtua kandungnya sempat merelakan kehilangan putra satu-satunya itu, menganggap kehilangan rezeki yang sudah dititipkan dan dipercayakan kepada mereka, tapi setelah mengetahui keberadaan Andi dan keadaannya. Ayahnya memutuskan ingin mengajaknya pulang, apalagi perusahaan ayah kandungnya sekarang mendapat masalah, gara-gara menantu mereka yang ternyata korupsi. Andi memiliki seorang kakak perempuan yang sekarang sudah menikah, suaminya memimpin perusahaan cabang milik ayahnya, dan kakaknya adalah seorang wanita penurut, baginya suaminya lah yang paling benar dan suci.
Orang tuanya menginginkan Andi juga memimpin salah satu perusahaan keluarga, perusahaan keluarganya adalah perusahaan terbesar di Negri Hitam dan memiliki banyak cabang dimana-mana. Perusahaan keluarganya ada di bidang telekomunikasi, elektronik dan tekhnologi.
Bagai mimpi disiang bolong, semua informasi itu berputar-putar dikepala Andi, tenyata dia anak orang kaya dan ternyata orang tua yang selama ini dia hormati dan banggakan bukan orang tua kandungnya. Dia menatap mama yang menangis sesenggukan sambil menggenggam tangannya, kemudian memandang wajah bapak yang telihat lelah, dan terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya, kemudian menatap pamannya yang terlihat gagah.
" keputusan ada ditanganmu Ndi, kami minta maaf karena tidak benar-benar mencari orang tuamu" Kata bapak Amir tergagap.
" Jangan minta maaf Pak, Andi selama ini merasa beruntung, karena mendapatkan cinta tulus dari kalian" Ujar Andi.
"Saya belum bisa memutuskan Paman, ini begitu mendadak, dan sangat mengejutkan" Ujar Andi kepada pamannya.
"Sudah Paman duga, memang sulit dipercaya. Ibu mu belum mengetahui keberadaanmu, sedangkan ayahmu sangat menginginkan kehadiranmu. Ayah mu tidak bisa menemuimu sekarang, karena sedang berada diluar negri" Ujar paman nya tersenyum.
"Saya kira ini sudah cukup, Paman harap Kamu akan mengambil keputusan yang kami harapkan" Lanjutnya sambil berdiri ingin pamit pergi.
Sebelum Furqan pergi, dia memberikan kartu nama dan kunci motor kepada Andi.
"Hubungi Paman kapan pun" Ujarnya, kemudian pergi menaiki mobil sedan yang datang menjemput.
Furqan ketika tadi datang, sedang mengendarai motor Ninja berwarna merah darah, yang sekarang kuncinya ada ditangan Andi, kemudian Andi menghampiri motor itu dan mengaguminya di iringi bapak Amir kemudian beliau memeluk Andi.
" Sampai kapanpun dan bagaimanapun kamu tetap anak Kami" Andi balas memeluk bapak Amir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments