Ada sedikit keributan di sekolah Dwi Warna, para cewek kasak kusuk, sedangkan para cowok memandang cewek-cewek itu dengan heran, hanya karena seorang Atlet basket nongkrong didepan pagar sekolah mereka. Yang tadinya buru-buru ingin pulang, tiba-tiba tidak jadi dengan alasan ada yang ketinggalan dan tau-taunya ikutan ngumpul sama teman-temannya dipojokan.
"Itu kan Aris,,, Atlet basket di SMAN 1" Bisik salah satu cewek.
"Nungguin pacarnya kali ya, siapa sih, jangan-jangan kita kenal,,"
"Kalau dilihat-lihat itu orang genteng juga enggak, tapi liat badannya,,,uuhhh jangan-jangan ada roti sobek diperutnya"
Andi yang kebetulan melewati segerombolan cewek-cewek itu, tidak dapat menahan senyumnya saat mendengar percakapan mereka yang terakhir. Dia menggandeng sepedanya ke luar, melewati Aris yang tidak biasanya mampir kesekolahnya, yang ada dipikiran nya sama seperti yang dikatakan cewek tadi, kakaknya itu mempunyai pacar disekolahnya. Tapi kemudian, dengan tiba-tiba kakaknya itu memiting kepalanya dan menjepitnya diketiaknya.
" Jangan pura-pura ga kenal Lo sama Gue, mentang-mentang anak tajir" Bisik kakaknya.
"sssstt,,,jangan di omongin" Bisik Andi melepaskan pitingan kakaknya dan celingukan takut ada yang nguping, Aris tertawa.
" Kalau semua orang tau Elo sebenarnya anak siapa, di jamin Lo banyak penggemarnya" Ujar Aris sambil berjalan di iringi Andi yang menggandeng sepedanya.
" Kalau semua orang tau Atlet basket ini sebenarnya anak miskin, bisa di bayangin nasib Kakak gimana" Ujar Andi tersenyum kecut.
" Sekolah Kami ga seperti sekolah Lo, yang memandang harta dan tahta" Sahut Aris, kemudian menjambret sepeda Andi dan menggenjotnya, meninggalkan adiknya itu, yang langsung mengejar kakaknya, lalu naik kepanggar ban belakang.
Anak-anak yang melihat adegan itu kasak kusuk lagi, bergosip yang aneh-aneh.
Andi dan Aris sedang berada di Studio Phone, setelah seperempat jam adu mulut, keduanya setuju mengunjungi bisnis ayah kandung Andi. Gedung itu mewah dan elegant, Andi tidak pernah memperhatikan, kalau ternyata ada toko mewah dikotanya, bagai mall kecil yang menjual berbagai barang elektronik. Ketika memasuki area handphone, Andi yang tertarik dengan potografi langsung jatuh hati dengan android yang mempunyai kamera bersolusi 108 mp. Tapi harganya yang fantasis membuat nyali Andi ciut, sedangkan Aris lebih tertarik dengan android model sporty seharga Dua jutaan.
" Gunakan The Black Card dari American Express itu lagi" ujar Aris penuh harap.
" Kartu kredit yang dikasihkan oleh Paman,,??" Tanya Andi sambil berpikir-pikir.
"Kan disuruh gunakan apa yang Lo mau,,," Kata Aris mengingatkan.
"Masa sih??" Ujar Andi mengerutkan keningnya, seakan ragu apakah pamannya pernah bilang begitu.
Tanpa menunggu bantahan Andi lagi, dia langsung mengambil dompet Adiknya di kantong belakang celananya (ada adegan tangkis menangkis di sini) dan mengeluarkan kartu hitam itu. Tidak disangka pada saat itu Rama datang dan melihatnya, merasa aneh.
"Well,well,well,,,kepergok lagi Kalian, dapet nyuri dimana tuh, di hotel kemarin ya,,,pantesan Kalian buru-buru" Tembak Rama, yang membuat keduanya melompat kaget dan membuat Rama terbahak-bahak.
"Hati-hati deh Mbak, mending di periksa dulu" Lanjutnya menghampiri mbak-mbak yang mengambil kartu itu.
Mbak itu menyerahkan kartunya kepada seorang pria, yang sedari tadi memperhatikan perdebatan mereka, dia mengkerutkan keningnya, lalu melirik kearah Andi. Mudah baginya mencari pemilik kartu ditangannya itu, karena hanya ada seorang yang dia tau, yang memiliki kartu kredit non limit itu.
"Apa perlu Saya telpon pemilik kartu ini" Tanya pria itu.
"Terserah Bapak" Ujar Andi tenang.
Pria itu menyerahkan kartu kepada anak buahnya dan menganggukkan kepalanya, menyuruh melanjutkan transaksi.
"Tunggu!! Kenapa ga jadi diperiksa" Protes Rama.
"Yang penting dia punya kata sandinya" Ujar pria itu, yang tidak lain adalah orang yang memimpin bisnis itu.
"Kalau begitu Gue yang telpon polisi, ni anak hidupnya melarat banget, jadi ga mungkin punya kartu begituan" Ancam Rama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments