Seperti biasa Andi pergi ke sekolah naik sepeda, tapi sebelum belokan ke sekolahnya, dia sudah di hadang oleh Rio dan dua orang kelas Tiga, yang Andi tidak tau namanya. Andi di seret paksa, dan sepedanya digandeng oleh salah satu dari kakak kelas itu, menuju tempat sepi dekat salah satu rumah warga.
Ternyata Rama dan Agung sudah menunggu di sana, tubuh Andi di dorong ke hadapan Rama.
" Sudah lama tanga Gue gatal " Ujar Rama tanpa peringatan, meninju perut Andi yang langsung membungkuk kesakitan, kemudian Agung membimbing Andi, agar berdiri supaya Rama bisa melanjutkan aksinya, Rio dan dua orang lainnya kembali berjaga.
Dengan brutal Rama melampiaskan kekesalannya ke perut Andi, dengan sesekali meninju rahang nya, bagai sasak tinju, tiada ampun meski mendengar erang kesakitan Andi, malah membuat dia semakin bersemangat. Amel yang ternyata sempat melihat Rio, yang mencegat Andi, berusaha menghampirinya ingin melerai mereka, dan saat itu dia sangat kaget melihat wajah Rama yang penuh dengki, sekaligus ngeri melihat Andi yang tak kuasa melawan, dengan bibir dan hidung yang sudah berdarah, tapi niat nya di halangi oleh yang lain, kemudian Amel berteriak meminta pertolongan. Tak di sangka waktu itu, ada polisi lalu lintas yang sedang berpatroli melewati sekolah mereka dan melihat segerombolan anak yang sedang berkelahi.
...☆☆☆☆☆...
Andi dan Rama berada di kantor polisi, sedangkan yang lain nya sempat melarikan diri. Rama yang bahkan tidak mendengar peluit polisi, tetap menghantam tubuh Andi yang tidak melawan. Sampai harus di giring paksa, sedangkan Andi harus di papah berjalan. Amel sangat khawatir melihat Andi yang babak belur, tapi Andi tidak mengijinkan cewek itu mengikutinya, karena sebentar lagi bel sekolah berbunyi, sekarang ini lukanya sedang diobati oleh seorang polwan.
Seorang polisi sedang mewawancarai Rama yang bersikukuh tidak mau bicara, membuat polisi itu menahan emosi, karena sudah jelas dia penjahat nya di situ, main keroyokan. Di pojokan terlihat seorang pria yang sedang memandang Andi, kemudian orang itu menelpon seseorang, orang itu adalah detektif yang beberapa hari lalu menguntit Andi.
Kemudian telepon di meja polisi yang sedang mewawancarai Rama berdering, lalu polisi itu mengangkatnya, tanpa banyak bicara dan polisi itu cuma mengernyitkan keningnya.
"Kalian boleh pergi" Kata polisi itu tiba-tiba.
Rama tersenyum, kemudian ngeloyor pergi, sedangkan Andi terdiam terpaku, dengan ragu-ragu berdiri kemudian juga pergi. Saat berada di luar, dia bertemu dengan Rama yang sengaja menunggunya, bersender di gerbang kantor polisi.
"Berterima kasihlah sama ayah Gue, kekuasaan ayah lah yang membebaskan Lo hari ini, tapi itu semua ga gratis. Tunggu aja" Ujar Rama, kemudian menyetop taksi dan pergi meninggalkan Andi yang terdiam, otaknya berputar-putar. ' Apakah benar telpon itu dari ayahnya Rama'.
Di ujung jalan ada mobil sedan hitam, dengan pak Bambang Studio Phone sebagai sopirnya. Ketika melihat Andi, pria itu keluar dari mobil dan membungkukkan badannya ke arah Andi, yang berjalan menghampirinya, kemudian pria itu membukakan pintu belakang dan mereka pergi menuju rumah bapak Amir dan mama Sala.
...☆☆☆☆☆...
Sekarang Andi sedang berada di dalam pesawat TELAGA MAS, menuju Negara Hitam 'disebut negri hitam, kerena negara penghasil batu bara terbesar', kota kelahiran Andi, tempat keluarga kandungnya berasal.
Setengah hari perjalanan seorang diri, pertama kali, membuatnya gugup. Dan ada seorang wanita yang begitu norak dari pada dirinya, duduk disebelahnya. Sok kenal sok dekat, sangat menjengkelkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments