"Udah kasih sini " Bentak Aris.
"Jangan Ris, ini uang bapak " Ujar Andi
" Aaah jangan banyak bacot, pegangin dia" Perintah Aris kepada rekan-rekannya. Andi meronta dari cekalan kedua orang teman Aris, yang tubuhnya jauh lebih besar darinya, dengan sekuat tenaga demi mempertahankan uang Rp 50.000 untuk membeli keperluan dapur. Seperti biasa, sepulang sekolah Andi akan kepasar yang berjarak 5 menit bersepeda dari sekolahnya, tidak disangka ternyata Aris sudah menghadangnya dijalan dan menyeretnya ke gang sepi.
Dengan pelan Andi bangun dari duduknya, setelah Aris melayangkan tinju ke bibir adiknya itu dan merampas uang yang berada dikantong celananya. Andi memandang benci ke arah kakaknya yang sudah berlalu pergi sambil tertawa puas, lalu Andi meludahkan darah di mulutnya. Karena dia tau, uang itu akan dipakai kakaknya untuk mabuk-mabukan dengan teman-temannya. Tanpa mereka sadari, dari ujung gang ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari tadi, sambil berbicara di handphonenya.
Ternyata Aris sudah ada di rumah ketika Andi pulang, melihat Andi yang datang dengan setumpuk belanjaan, Aris menghentikan langkahnya menuju kamar sambil mengusapkan gel rambut ke rambutnya. Dandanannya terlihat rapi dan wangi, setelah diingat-ingat beberapa hari ini penampilan Aris berubah dari serampangan jadi terlihat sedikit terawat dan jarang pulang larut malam walaupun masih saja kesiangan.
" Nah lo, kurang teliti rupanya tadi gue nyari" Bisik Aris sambil menunjuk ke arah kantong belanja yang dibawa Andi.
" Ngutang !!" Bentak Andi melotot, juga sambil berbisik.
" Ooo,, " Ujar Aris memoyongkan bibirnya sambil manggut-manggut kemudian masuk ke kamar bersiul.
Dengan mengendap-endap Andi menuju dapur , tidak ingin membuat mama terbangun yang tertidur di sofa kemudian mempersiapkan makan seperti biasa.
" Mukamu kenapa Ndi " Tanya bapak ketika mereka makan, apalagi melihat anaknya itu makan pelan seperti menahan sakit.
" Tidak berantem kan ?" Selidik mama.
" Tadi ada orang yang salah alamat Ma ,mengira Andi orang lain" Jelasnya mantap, alasan ini sudah disiapkannya dari tadi.
" Aduh kurang ajar, minta maaf tidak orangnya" Kata mama khawatir.
" Sudah Maaa, Andi ga papa" Ujarnya tersenyum kemudian meringis kesakitan, mama juga ikutan meringis seakan merasakan sakit anaknya.
" Kak Aris kemana Pak " Tanya Andi mengalihkan pembicaraan.
" Kencan " Sambar mama.
"Emang dia bilang begitu? perasaan tadi di tanya jawabnya siul melulu" Tanya bapak sambil memasukkan tempe kemulutnya.
"Tak usah ditanya juga ketahuan " balas mama
Andi tersenyum kecut " sialan,uangku dipakai buat pacaran" ujarnya dalam hati. Ternyata Andi menarik tabungannya di ATM, mengganti uang belanja yang tadi diambil kakak tercinta.
Sore hari selepas ashar, Andi keluar menuju warnet Hendra. Ternyata Amel sudah ada disana, mereka sudah janjian dari kemarin tapi baru terlaksana hari ini. Jantung Andi deg-deg seeerrrr.
Amel minta diajarkan game ludo, remi, dan mobile legend. Bisa ditebak yang meracuni otaknya siapa, mudah-mudahan ini tidak menurunkan prestasinya di sekolah.
Bukannya Andi tidak pernah mengingatkan cewek itu, tapi melihatnya merajuk membuat hatinya luluh dan bersedia membantu. Meskipun Andi berada di kasir, menjaga billing internet, dan menjaga dagangan yang ada disana. Sedangkan Amel berada di box 20, paling ujung dan paling jauh dari kasir karena cuma box itu yang kosong. Membuat Andi berbunga-bunga karna sesekali Amel mengiriminya pesan lewat operator message kemudian dia akan mendatangi cewek itu menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil.
Tanpa mereka sadari, tatapan dari box 5 memperhatikan Andi dari tadi. Lelaki dengan penampilan santai, kaos Polo dan celana pendek, serta topi baseball yang tidak menutupi rambut gondrongnya. Lelaki yang sama, yang menonton Andi dikeroyok Aris tadi siang dipasar. Dan tanpa mereka sadari, dari box 6 juga ada dua pasang mata memperhatikan mereka. Ketika melihat senyuman Aris waktu berbicara dengan Amel salah satunya berbisik " Mampus lo " kemudian menekan tombol send. terlihat Rio dan Agung mengirim pesan kepada Rama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments