Andi memakai motor ninjanya, melaju pelan saat berada di dekat kawasan sekolahnya. Orang-orang memandangnya penasaran, karena Andi memakai sweter yang menutupi seragam sekolahnya, mereka makin penasaran saat pengendara motor itu memasuki sekolah mereka dan buru-buru berlari menghampirinya, ingin melihat siapa gerangan pengendara itu.
Seperti biasa, banyak anak yang ngumpul di parkiran sebelum bel berbunyi, mereka juga penasaran dengan pengendara motor itu, yang terlihat memarkirkan kendaraannya, memandang ingin tahu siapa gerangan, tidak mungkin ada murid baru padahal sebentar lagi ujian kenaikan kelas.
Ketika Andi membuka helmnya, sebagian besar dari mereka terkejut, sebagian lagi tidak mengenalinya, tidak terkecuali Rama. Awal nya dia tidak mengenali Andi sebelum Agung menjawil nya, penampilan Andi yang gagah dengan rambut yang sedikit acak-acakan dan tanpa kaca mata, memakai sweter lengan panjang yang elegan, dengan jam tangan mewah menyembul di tangan kiri nya. ' tidak mungkin ' bisik nya dalam hati.
" Well well well, ga tanggung- tanggung ni orang, motor mahal gini pasti pakai black card itu lagi kan" Tuduh Rama, menghampiri Andi yang mau pergi menuju kelasnya, ada sedikit rasa iri di hati nya. Andi menangkap gelagat teman nya itu yang di tanggapi nya dengan senyuman simpul.
" Ga mikir ya dia, kalau begini hilang dah tu beasiswa" Celetuk Rio, Rama jadi tercenung saat mengingat ucapan ayah nya bahwa Andi adalah pelanggan VIP, apa maksud nya.
"Jangan kan beasiswa, gedung ini pun bisa Ku beli" Bisik Andi, sehingga hanya mereka bertiga yang mendengarnya, sembari meninggalkan tempat itu sambil menyembunyikan senyumnya.
"Aneh" Bisik Rama.
"Apanya?" tanya Rio dan Agung serempak.
Di dalam kelas, tidak henti-henti nya teman sekelas menatapnya, membuatnya risih. Andi memasang kaca matanya, karena sudah kebiasaan tapi kemudian di lepasnya lagi, karena dia sedang memakai lensa kontak jadi terasa tidak nyaman.
Saat di kantin juga semua memandang nya ingin tahu, tapi tetap tidak ada yang berani menyapanya. Takut ketahuan Rama, apalagi berita mereka beberapa hari, Andi yang di keroyok lalu di giring polisi, tersebar ke penjuru sekolah.
" Hai " Sapa seorang cewek yang langsung duduk di samping Andi.
"Ternyata beneran si Kutu Buku" Ujar cewek itu yang ternyata adalah Amel.
"Haaa,,??" Kata Andi bingung, dia baru tahu kalau dia di juluki kutu buku.
"Anak-anak semua pada ribut, kata nya Andi keren banget, seandai nya dari dulu kayak gitu sudah Gue pacarin, biar aja miskin tapi kan keren, dia ga miskin kok buktinya pakai motor mahal baju mahal,,Dan bla bla bla,,,,," Cerocos nya.
" Seriuuuss deh, Ini Andi yang Amel kenal kan,,,?" Tanya nya memandang Andi dengan tatapan minta penjelasan.
" Emang nya, di sekolah ini ada ya, yang bernama Andi selain si Kutu Buku,," Jawab Andi sumringah, deg- degan juga karena duduk berdekatan dengan cewek itu.
" Kok bisa, dan beberapa hari ini Andi kemana. Amel cariin ke rumah" Ujar Amel, membuat Andi kaget mengetahui fakta itu, dan Amel pasti melihat rumahnya yang di rehab habis-habisan.
Tanpa mereka ketahui, Rama memandang mereka dari luar kantin dengan tatapan cemburu. Melihat mereka berbincang akrab dengan sesekali bercanda tawa, kaleng minuman yang ada di tangan nya penyok di remas nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments