Istri Miskin Presdir
Perkenalkan, Aku adalah Embun Jingga Prameswari. Aku adalah seorang wanita yang dipaksa kuat dalam menjalani hidup
Aku mempunyai seorang ayah yang suka berjudi dan seorang ibu tiri yang menurutku kurang baik
Di anak seusiaku, yang harusnya di dalam pikirannya hanya ada belajar dan bersenang-senang.Tapi, tidak untukku, aku harus mencari uang dengan berjualan kue dan kerja sampingan lain untuk memenuhi kebutuhan ayah dan ibuku
Aku mempunyai seorang adik perempuan, dia adalah anak yang baik, dia bukan anak ayahku. Karena dia anak yang dibawa oleh ibuku saat akan menikah dengan ayahku
Meskipun kehidupan kami bisa dikatakan tidak berkecukupan, tapi untukku dan adikku, ini sudah termasuk lebih dari cukup
Namun, semuanya lenyap setelah saat kejadian pada malam itu. Dan, kehidupan ku juga berubah 180° dari apa yang aku bayangkan dan aku impikan sejak saat itu
************
"Rena.... Kakak sudah pulang!"
"Kenapa sih, mulutmu itu berisik sekali?" ucap Mika dengan tidak senang
"Maaf Bu, aku hanya mencari Rena saja, aku sudah memanggilnya kemana-mana tapi tidak ada." jelasnya
"Adikmu sedang bekerja!" ucap Mika sedikit membentak
"Apa? Kenapa ibu membiarkannya bekerja?" tanyanya tidak mengerti pemikiran Mika
"Embun! Banyak sekali pertanyaan mu, Uang yang kau hasilkan sama sekali tidak cukup untuk membiayai kehidupan kita. Uang nya, selalu direbut oleh ayahmu untuk dipakai berjudi. Menyesal sekali aku menikah dengan ayahmu yang tidak berguna itu." cecar nya
"Dimana Rena bekerja Bu? Tolong beritahu aku." pinta Embun
"Untuk apa? Kau mau menganggu nya bekerja?" tanya Mika menelisik
"Tidak Bu, aku hanya ingin tahu biar aku tenang saja."
"Dia sudah ku jual ke Rex Club. Jangan menganggu nya."
"Apa? Kenapa ibu tega menjualnya kesana? Ibu tahu tahu kan itu tempat yang sangat mengerikan?" tanya Embun yang sudah meneteskan air mata nya karena khawatir
"Ya tentu saja, untuk mencari uang. Lalu, kamu pikir untuk apa?"
"Aku akan menyusul Rena kesana." Saat Embun akan beranjak, tangan nya langsung ditahan oleh Mika dan dia menyeret Embun ke kamarnya
"Lepaskan Bu, aku harus menjemput Rena. Kasihan dia Bu."
"Tidak boleh! Kamu masuk ke kamar mu. Jangan sesekali keluar tanpa sepengetahuanku!" titahnya
*******
Sementara itu, di bandara Charles de Gaulle. Ada seorang pria yang berusaha menahan kepergian seorang wanita yang dicintainya. Dia berusaha sambil menahan air matanya tapi dengan keegoisan sang wanita. Wanita itu tetap memilih pergi
"Audrey... Ku mohon, menetaplah di Paris bersamaku. Jadilah nona muda Wirastama." pinta pria itu dengan suara pelan
"Maafkan aku Bara, aku sungguh tidak bisa menuruti keinginanmu. Kamu tahukan, aku harus mengejar impianku dengan memainkan film yang akan membuatku terkenal ini. Ku mohon... Mengertilah." ucap Audrey dan melepaskan tangan nya dari cekalan Bara
"Jika kamu menikah denganku, kamu juga akan terkenal seantero dunia sekalipun. Ku mohon jangan tinggalkan aku, ya?" pinta laki-laki itu lagi
"Maaf... Tapi, aku ingin dikenal sebagai Audrey Valencia yang terkenal karena usahanya sendiri. Bukan karena menjadi nyonya Bara Wirastama." bantah Audrey
"Kapan kamu akan kembali? Aku sungguh tidak bisa berlama-lama tanpamu. Biarkan aku pergi bersamamu ya?" bujuknya
"Tidak. Aku ingin mengembangkan diriku sendiri, jangan ganggu usahaku."
"Sebegitu nya kah kau berniat meninggalkan aku? Hingga, kau tidak pernah membicarakan masalah kepergian mu padaku. Jika bukan karena aku yang menemui mu disini. Mungkin aku tidak akan pernah melihat mu lagi."
"Mengertilah Bara. Banyak wanita yang ingin naik ke ranjang mu. Saat aku kembali nanti, aku akan kembali ke sisimu lagi." ucap Audrey berusaha memberi pengertian
"Tapi, aku tidak bisa jauh darimu. Jangan pergi jika kau tidak bisa membawaku bersamamu." pinta Bara dengan sendu
"Jika begitu, hubungan kita cukup sampai disini saja. Maaf, waktu nya sudah hampir tiba." Audrey langsung menarik kopernya yang berukuran besar dan melangkah menjauh dari laki-laki itu
"Tuan, apakah perlu aku membawa nona Audrey kembali?" tanya pengawal nya
"Tidak. Itu adalah keputusan nya dan aku menghormati apa yang ingin dia lakukan. Lagi pula, hubungan kami sudah berakhir." ucap Bara lemah
Kasihan tuan, cintanya pada nona Audrey begitu besar. Tapi, teganya nona Audrey meninggalkan tuan begitu saja
"Kembali ke apartemen. Aku sedang tidak ingin ke kantor sekarang." ucapnya lemah
"Baik tuan." jawab pengawal itu dengan hormat
Ketika mereka sedang dalam perjalanan menuju apartemen, ponsel Bara tiba-tiba berbunyi. Bara tidak berniat untuk menjawab nya, tapi ponsel nya malah berdering beberapa kali menandakan ada lebih dari satu panggilan yang masuk
"Katakan!" ucap Bara setelah meletakkan ponsel di telinganya
"Kau tidak kesini?" tanya orang dibalik telpon
"Kemana?" tanya nya masih belum menunjukkan ekspresi apapun
"Aku sedang berada di Rex Club bersama Daniel, datang lah kemari. Kita akan bersenang-senang."
"Aku sedang tidak berselera."
"Kau ini, seperti wanita saja. Cepatlah datang. Hatimu yang galau itu pasti akan segera lekas membaik."
"Rey, berlebihan bicara itu tidak baik." Bara segera mematikan sambungan telepon nya
"Putar balik, kita ke Rex Club sekarang!" perintah Bara
"Bagaimana? Dia akan datang tidak?" tanya Daniel
"Tidak tahu, dia malah mematikan sambungan telepon ku sepihak." jawab Rey sambil tersenyum cengir
"Kau pun, tidak bisa menahan mulutmu untuk tidak mengatakan yang berlebihan." ucap Daniel
"Aku kan hanya mengatakan yang sebenarnya saja. Tidak ada maksud untuk menyinggung si irit bicara itu, tenang lah dia pasti akan datang."
"Saat aku tidak ada, kau masih mengatai ku yang tidak-tidak?" tanya Bara yang tiba-tiba sudah masuk
"Bara! Kapan kau datang? Kenapa pergerakanmu sangat halus sekali." ucap Rey terkejut
"Sejak kau mengataiku. Aku sudah berdiri disini dan memasang telinga ku dengan baik. Jadi, sudah ada alasan untuk ku mengirim mu ke Afrika." sinis Bara
"Tidak, aku hanya bercanda saja. Duduklah, nikmati minuman ini. Pantang pulang sebelum mabuk." teriak Rey sambil menaikkan gelasnya ke udara
"Bagaimana kabarmu, Bara?" tanya Daniel
"Baik, seperti yang kalian lihat."
Bara mulai menuangkan wine ke dalam gelasnya. Dia mulai meminumnya segelas demi segelas sambil mengingat kembali kejadian tadi saat di bandara. Rasanya, tidak ada kepuasan saat dia meminum itu, dia selalu ingin lagi dan lagi untuk melupakan rasa sakitnya
"Jangan terlalu mabuk, sudah cukup!" ucap Daniel mencoba menghentikan Bara
"Biarkan aku minum. Aku ingin segelas lagi." ucapnya tak sadar
"Sudah cukup,Bara!" bentaknya
"Rey, bawa Bara ke dalam kamarnya." perintah Daniel
"Siap!" Rey dengan siaga yang juga sudah mulai mabuk
Rex Club itu adalah milik Daniel. Di dalam Club mewah itu, terdapat banyak kamar VVIP dengan fasilitas mewah. Tidak semua orang bisa menggunakan ruangan itu, hanya orang-orang tertentu yang mempunya kartu member berwarna gold saja yang bisa bebas mempunyai akses untuk membuka kamar
"Lepaskan aku! Berikan aku satu gelas lagi!" Bara mulai meracau tidak jelas
BRAKK!!!
Rey menutup pintu itu dengan kuat setelah melemparkan Bara ke dalam nya. Dia langsung melenggang pergi begitu saja tanpa mengunci pintu kamar milik Bara
"Dimana tuan Bara? Aku akan mengantarnya pulang."
"Bara sudah aman bersama kami, kau pulanglah." seri Daniel
"Baik tuan."
********
"Aku harus bisa keluar dari kamar ini." tekad Embun
Embun mulai mencungkil jendelanya dengan sendok yang berada di kamarnya. Setelah terbuka, dia keluar dengan perlahan sambil menenteng sandal nya dan langsung berlari setelah cukup jauh
"Aku harus naik taxi, angkutan umum pasti sudah tidak ada lagi di jam segini." dia berbicara dengan dirinya sendiri
Setelah memberhentikan taxi yang lewat, dia langsung mengatakan tujuannya
Setelah sampai, dia langsung mencoba menghubungi ponsel adiknya. Namun, sambungan telepon itu tidak ada yang menjawabnya
Apakah sudah terjadi yang tidak-tidak pada Rena. Aku harus segera masuk, tapi kalau dari pintu utama, sudah pasti tidak diizinkankarena melihat penampilan ku ini
Embun sekarang sedang memakai baju lusuh yang bisa dibilang Kumal. Dia yakin bahwa penampilannya yang sekarang sama sekali tidak bisa menerobos masuk walau dia menggunakan sifat rubah sekalipun
Embun mulai mengitari bangunan itu dan masuk melalui jendela kamar yang kebetulan tidak sengaja sedang terbuka. Dia langsung masuk dengan cepat dan juga keluar dari kamar itu dengan cepat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Kurnaesih
mampir Thor ini aku baca yang ke 2 lagi kangen Ama embun/barra🥰🥰👍🙏
2024-06-27
1
Denni Siahaan
halo aku mampir semoga ceritanya seru y Thor
2023-05-29
3
Nur Lizza
mampir thor
2023-02-13
0