...----👉💘rumah di Jakarta💘👈----...
...Ω🗨🌷episode 20🌷Ω...
🕴🕴💃🕴dengan kisah💃💃🕴💃
Haryani berdecak kagum melihat kecantikan yang dimiliki Sarinah.
🕴💃Sachio mengajak Sarinah dan Zaripah melihat lihat kamar tidur yang akan mereka tempati. Juga tempat tempat yang lain.👀
Givano yang telah mengetahui tempat tinggal Sarinah dan Zaripah segera beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut.
Dalam hati Givano tidak habis pikir, kenapa dia tidak boleh tahu dimana Sarinah dan Zaripah tinggal. Dan juga kenapa dia kepikiran dengan dua wanita tersebut, padahal baru bertemu tapi seperti dekat sekali.
Usai sarapan bersama Sachio minta pamit pulang.
"ma...saya harus pulang! Dan kalau perlu Apa apa tinggal minta tolong sama Sariman dan Hariyani." ucap Sachio.
"baik! Segeralah, Agar keluargamu enggak kepikiran kamu!" sahut Zaripah.
Sachio keluar daru tempat Sarinah dan ibunya Zaripah. Dan sebelum pergi dia memanggil Sariman dan Hariyani.
"Pak! Bu! saya minta tolong. Tolong layani mereka Baik baik!" pesan Sachio pada Sariman dan Hariyani.
"Baik, pak! kami akan bekerja sebaik mungkin!" jawab Sariman.
Sachio segera pergi meninggalkan tempat tinggal Sarinah dan Zaripah lalu pergi menuju ibu kandungnya.🌾🌾🌾
🗨👉😄😄😄Adzriel😄😄😄👈💬
Adzriel Hari ini ada yang aneh menyelimuti perasaan hatinya, terasa keluarganya telah ada disekitarnya. Rindu kepada istri dan Anak anak yang ditinggal selama lebih dari dua tahun kembali datang.
Dan selama itu pula? Dia tak memberi kabar apalagi uang. Rasa malu, perasaan salah sering mengganggu pikirannya. Kadang dia menangis seorang diri tanpa sepengetahuan siapapun. Tidak ada tempat untuk menumpahkan kepahitan yang dialaminya.
penghasilannya di Jakarta hanya cukup untuk membayar kontrakan dan kebutuhannya sehari hari. Hari ini, sebagaimana Hari hari sebelumnya. Dia rutin setiap hari menyapu jalanan dan membersihkan semua tempat dari sampah yang berserakan.
"pak! kamu tampaknya kurang sehat, istirahatlah dulu." sapa Pak Kimin membujuk pak Adzriel.
"Aku masih kuat kok! Tidak Apa apa!" jawab pak Adzriel membandel.
Pak Kimin meletakkan Sapunya lalu nyamperin pak Adzriel.
"pak! Kita istirahat sebentar, minum!" ajak pak Kimin menarik tangan pak Adzriel menuju halte bus yang tidak jauh dari mereka.
Pak kimin menyuguhkan botol minuman kopi pada pak Adriel dan membuka bungkusan kue serta gorengan. Mereka makan dan minum sambil bincang bincang.
Tak lama kemudian datang Ramlan ikut nibrung. Baru saja pak Ramlan minum Tiba tiba terdengar suara rem mobil dengan keras
Sreeettt....
Dua buah mobil sama sama warna silver. yang satu sebuah Toyota Avanza dan yang satu lagi Daihatsu xenia menghadang satu buah mobil mewah warna Gold Range Rover sport 3.0.
Tidak lama kemudian sebuah mobil mewah BMW i8 coupe warna hitam datang belakangan.
tiga orang keluar dari Toyota Avanza, dan empat orang keluar dari mobil xenia. Baru kemudian seorang bos kaya besar keluar dari mobil mewah BMW.
Wajahnya tampak teguh berpendirian serius, polos tiada senyuman. Berjalan mantap seperti tak punya rasa takut.
"Sam, keluar...!" mulutnya nyengir dengan mata menyala meyuruh orang yang masih didalam mobil Range Rover keluar.
Pria dengan stelan rapi jas warna hitam keren keluar dari dalam mobil.
"hm...Sam! Ku akui kamu punya nyali. Tapi, itu hanya kepada orang lain, bukan dengan saya!" ucap pak Ruyung dengan tatapan serius seperti sudah harga mati tak ada kompromi.
"pak Ruyung, bicara jangan berbelit belit. Katakanlah yang sesungguhnya, apa yang membuat kamu? Sampai begitu murka!" kata pak Sampurna wijaya
"hao...pinter kamu berpura pura, aku tidak senang orang yang berpura pura." kata pak Ruyung.
"Baik, kalau itu maumu!" ucap pak Ruyung menyuruh orang orangnya untuk menghabisi pak Sampurna wijaya.
🔥🔥🔥
Pak Adzriel yang mendengar nama Ruyung langsung berdiri dan teringat dua puluh tahun yang lalu. Ketika kakek dan neneknya beserta seluruh keluarganya dibantai habis.
Untunglah ayahnya berhasil membawa lari putranya dan selamat. Itulah sebabnya dia berada di Jakarta karena mencari keberadaan mereka.
Bukannya mau melibatkan diri. Tetapi Laki laki yang bernama Ruyung inilah yang menyebabkan dia berpisah dengan Ayah dan putranya dan orang yang menghabisi seluruh keluarganya.
pak Kimin dan Ramlan mencegah pak Adzriel agar jangan ikut campur.
"pak Adzriel! jangan melibatkan diri pada orang seperti ini. Ini orang kejam dan tak kenal kompromi." pinta pak Kimin.
"betul kata pak Kimin, habis kita kalau melibatkan diri." sambung Ramlan.
-----------👉🕵🕵🕵🕵🕵👈--------------
Dua Laki laki tegap tangan penuh otot memegang tangan pak Sampurna wijaya. seorang langsung menghujam pukulan kearah perut dan dilanjutkan hantaman kemulut pak Sam.
aaaghk...
hughk...
Darah muncrat keluar dari mulut pak Sampurna wijaya.
hug...hug hughk.
pak Sam seperti tak bisa bernapas berusaha batuk semampunya agar pernapasannya longgar.
"sekarang kuberi kamu pilihan mati secara percuma atau kau berikan aku batu giok itu." ucap Ruyung berdiri didepan pak Sampurna mengancam.
"Sekarang aku baru mengerti, ternyata ini sebabnya kamu mengejarku!" ucap pak Sam. Sambil menahan rasa sakit perut dan bibirnya yang terluka.
"Batu giok itu adalah batu peninggalan keluargaku turun menurun. Jadi tak mungkin kuserahkan kepada orang lain." ujar pak Sam seperti menolak permintaan pak Ruyung.
"baik kalau itu permintaanmu. Berarti kamu memilih mati! Habisi...!" perintah Pak Ruyung sambil berlalu dari tempat itu.
Hiyyaat...
Huuup...
Sebuah tangan menahan pukulan yang akan menghajar pak Sam.
"Hah...!"
"waduh...!"
Pak Kimin dan pak Ramlan terkejut ketika melihat pak Adzriel Tiba tiba menahan pukulan salah seorang anak buah pak Ruyung.
"bagaimana pak Adzriel tiba-tiba sudah disana? Kenapa kamu tidak cegah!" bentak pak Kimin pada Ramlan.
"Pak Adzriel kan sama kamu? Bukan sama aku!" bantah Ramlan.
pak Ruyung yang sudah mau masuk kedalam mobilnya. Mengernyitkan alisnya memandang pak Adzriel.
"Hai tukang sapu jalanan! Berani sekali kamu memperlambat pekerjaan anak buahku!" ucap pak Ruyung.
Hyaaat...hus....
wes....plak...
buk! Bughk ...
Satu orang dilempar seperti melempar bola kearah pak Ruyung. Yang satunya lagi, kena sambar tendangan kaki kanan pak Adzriel dan yang terakhir kena dua pukulan yang langsung jatuh tak mampu bangun lagi.
"uwaaah...ternyata pak Adzriel pendekar Ramlan!" ujar Pak Kimin, matanya melotot kagum luar biasa.
"tak kusangka pak Adzriel bisa bela diri!" sambung pak Ramlan lebih kagum lagi.
Empat orang sisa anak buah pak Ruyung Tiba tiba kecut mundur beberapa langkah.
pak Sampurna wijaya yang sudah pasrah. Tak yakin bisa terselamatkan. Tiba-tiba bangkit kembali bersemangat.
Sudah merasa nyawanya tinggal hitungan detik. Tak akan ada lagi orang yang akan bisa menyelamatkannya. Dalam hati dia berdoa polisi datang melintas. Sudah memohon pengampunan Allah sebelum nyawanya terpisah dari raganya.
Namun ke ajaiban datang, seseorang muncul menyelamatkan nyawanya.
💘💘💘💘💘
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
El_Tien
nama yang unik zaripah
2022-02-16
0
Nyonya B
nyicil baca lagi ya
2021-11-18
0