👉😫😫😫😫Boncel😰😰😰😰👈
🖒🖒💘Kisah episode 19💘🖒🖒 segera dimulai.
Dolangga tertawa melihat tingkah Boncel yang mencak sendirian begitu tersadar dari semedinya. melihat Dolanga yang mentertawainya. Boncel baru menyadari dirinya, kalau semalam mendapat hukuman dari Wie lan. Berdiri sampai besok dengan posisi kaki menghadap keatas.
"Wie lan kemana?" tanya Boncel kepada Dolangga yang mentertawainya.
"kakek Wie lan langsung pergi setelah mbah Oncel dibanguni!" cakap Dolangga setelah mengentikan tawanya.
Boncel mengitari disekitarnya seperti sedang mencari sesuatu.
Mata Boncel tertuju pada sarapan pagi yang tersedia tidak jauh dari bilik biasanya dia istirahat.
🍮🍤Yang dicari ketemu,🍤🍮
"sini kita sarapan!" ajak Boncel nyamperin makanan sarapan paginya.
Dolangga menemani Boncel sarapan mencicipi gorengan yang entah didapat dari mana.
"mbah Oncel!" tatap Dolangga pada Boncel.
"hm, kenapa?" tanya Boncel memandang Dolangga.
"ini makanan kakek beli ya?" tanya Dolangga
"iya!" Boncel menganggukan kepalanya.
"Sudah iya? Dolangga...! Kita sarapan dulu, baru kita lanjutkan pelajarannya!"
"tapi, mbah kakek belinya dimana? Disini kan...hanya kebun dan laut?!" tanya Dolangga bingung.
"disana...ada desa, kurang satu kilo dan disana? Ada juga ada desa kurang satu kilo!" tunjuk Boncel ke arah utara dan selatan.
Dolangga anak kecil yang masih labil. Dia selalu ingin tahu pada segala hal. Boncel sangat menyayanginya sama seperti Wie lan.
Sekarang Boncel telah mulai mengajarkannya ilmu bela diri. Dolangga memiliki tulang yang sangat bagus dan kuat untuk dibentuk. Dalam hal bela diri Boncel sudah mengerti.
Boncel memiliki ilmu bela diri dari aliran yang berbeda dengan Wie lan. Keahlian Boncel dalam bela diri adalah kemampuannya meracik jurus jurus dengan tehnik silat sedang wie lan ahli dalam kungfu.
Dolangga memiliki dua keahlian dalam menguasai ilmu bela dirinya.
...--------------🍹🍹🍹--------------...
...ΩΩΩ🌲👉🏡Jakarta🏡👈🌲ΩΩΩ...
Sopir taksi yang ditumpangi Givano tetap saling kontek dengan sopir tak temannya yang lain, kemana saja arah yang dituju mobil Sachio.
Benar dugaan Givano. Sachio mulai curiga kalau mobilnya seperti diikuti oleh taksi. Sachio berpikir yang mengikutinya adalah Givano.
Maka,
Ketika mobilnya berada di jalan celilitan. Sachio menghentikan mobilnya dan menyetop taksi yang mengikutinya.
Segera sopir taksi itu memberi tahu sopir taksi yang ditumpangi Givano.
"kenapa berhenti pak!" tanya Givano.
"mobil yang kita buntuti menyetop taksi teman saya!" jawabnya.
"caling terus temanmu untuk mengikuti mobil itu!" pinta Givano.
"baik, pak!" jawab si sopir taksi.
...----🖒🕵Sachio stop taksi🕵🖒----...
taksi yang membuntuti Sachio berhenti. Sachio turun dari mobilnya lalu nyamperin taksi yang disuruh berhenti.
pada saat Sachio nyamperin sopir taksi yang membuntuti mobil mereka, Sarinah menceritakan apa yang dipendam, ketika melihat Givano.
"ma...!" tatap Sarinah kepada mamanya. Zaripah mengernyitkan alisnya keatas saat Sarinah bertanya.
"iya, sayang..." tatap Zaripah dengan ekspresi lemah tidak bersemangat.
"sampai sekarang aku kepikiran Givano temannya kak Sachio wajahnya persis sama dengan Dolangga!" ucap Sarinah.
"iya, Sar! wajahnya persis Dolangga! pertakali jumpa dia mama terkejut!"
"perasaanku dia kakakku ma..." tatap Sarinah sungguh sungguh.
"nanti kita cari tahu siapa keluarganya!" ucap Zaripah tapi jantungnya berdebar debar Zaripah merasakan seolah olah dia sudah bertemu dengan putranya yang hilang. Yang hampir membuatnya putus asa dan hampir bunuh diri.
"maaf pak!" Sachio tersenyum manis menyapa sopir taksi seraya menengok kedalam melihat penumpang taksi itu.
"ada apa? Pak!" tanya sopir taksi pura pura seperti orang bingung.
"kupikir bapak buntuti saya!" cakap Sachio di iringi senyum tipis.
Sopir taksi mengeluh pura pura memperlihatkan ekspresi wajah kecewa.
"aku maklumlah pak! Tidak sedikit orang menggunakan taksi sebagai kedok kejahatannya!" ucap sisopir taksi sedikit keberatan atas ucapan Sachio.
"anu pak! anu...eee saya minta maaf bukan saya berpikir bapak jahat. Tapi saya berpikir ada teman? membuntuti saya." kata Sachio pada saat Sachio menjelaskan kesalah pahamannya.
Taksi yang ditumpangi Givano melintas melewati Sachio yang sedang berbicara dengan taksi yang di stop dan berhenti ditempat yang nyaman.
Sachio minta maaf atas salah pengertiannya. Sopir taksi tidak mempermasalahkannya, Sachiopun pamit meninggalkan sisopir taksi.
dengan santai Sachio membawa mobilnya melintas melewati taksi Givano yang parkir ditepi jalan tampak seperti menunggu penumpang.
"ada apa? Kak! dengan taksi dibelakang!" tanya Sarinah.
"tak ada Apa apa, kupikir Givano mengikuti kita!" jawab Sachio.
"memangnya kenapa? kalau Givano mengikuti kita!" tanya Sarinah sebenarnya tidak keberatan Givano mengikutinya.
Sachio menarik napas dalam dalam.
"aku tak ingin orang tahu kalau kamu nanti berubah rupa!" kata Sachio.
...----------👉🌟🌟🌟👈🍮☂-----------...
...-----🖒🕵Givano🕵🖒-----...
Givano segera berganti taksi. taksi yang ditumpangi diawal tadi sekarang memiliki tugas mengikuti mobil Sachio
mobil Sachio sekarang memasuki wilayah cijantung. Hanya beberapa meter saja melintasi wilayah Cijantung mobilnya tampak memasuki sebuah rumah besar.
Givano mengernyitkan alisnya untuk mengingat ingat rumah yang akan ditempati Sarinah dan ibunya Zaripah.
Oo..., sekarang aku ingat, rumah ini dulu pernah ditawarkan Amir kepadaku, tapi disambar lebih dulu oleh Sachio, guman Givano dalam hati.
Rumah ini adalah rumah kos kosan yang sekarang banyak sekali dihuni orang. Diujung sebelah selatan kos kosan ini ada rumah yang terpisah sendiri. rumah ini besar dan luas serta saling membelakangi dengan deretan rumah rumah besar dan mewah.
rumah inilah yang akan ditempati oleh Sarinah dan ibunya Zaripah. Rumah ini telah komplit isinya. Sarinah dan bu Zaripah tinggal menempatinya.
Sariman penjaga kos kosan membuka pintu rumah bersamaan dengan Sachio Sarinah dan Zaripah.
Pintu terbuka Sariman segera menyamping.
"mari masuk!" Sachio mempersilahkan Sarinah dan ibunya masuk.
"pak Sariman...!" panggil Sachio orang yang dipercaya menjaga kos kosannya.
"ya pak!"
"Siapkan makanan dan minuman ya..., begitu juga dengan makan siangnya. Nanti...! Aku juga akan makan siang bersama mereka." ucap Sachio sambil menunjuk Sarinah dan Zaripah.
Sariman hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tak pernah dia melihat gadis secantik ini. matanya lebar dan jernih bibirnya uwaaah...belum lagi kulit tubuhnya licin tak ada noda noda.
"pak Sariman kenapa diam!" tanya Sachio sedikit keras suaranya.
"oweh, ya- Bapak bilang apa? tadi!" tanya pak Sariman.
"makanya...kalau orang lagi ngomong dengarkan?!" tegur Sachio tapi dengan bercanda.
"iya, sudah! Makanan, minuman, buah dan yang Lain lainnya. semuanya, dah! Siapkan! iya...! Suruh istrimu!" perintah Sachio.
beda lagi dengan Hariyani istrinya pak Sariman. Semenjak Sarinah turun dari mobil dia sudah tersentak kaget.
"ada... bidadari. Ada bidadari turun dari mobil!" kata Hariyani berjalan ngumpet dari balik pohon mangga mengintip dan mengawasii Sarinah. Matanya tidak berkedip melihat wajah cantik Sarinah begitu anggun dan mempesona.
Sariman mencari keberadaan Hariyani. Dia muter disekeliling kontrakan mencari keberadaan Hariyani. Sariman sangat terjejut melihat ada perempuan ngintip Sarinah, tapi ternyata istrinya. Dengan Hati hati dia nyamperin Hariyani.
"siapa kamu!"
"eii, setan iblis demit." damprat Hariyani kepada Sariman yang mengagetkannya.
"aduh aduh aduh! aku pikir maling? tadi?" kata Sariman menutupi kebandelannya.
"lu bohong kan...ngaku! ayo...ngaku! istri sendiri tidak dikenal!"
Hariyani ngomel sama suaminya. Belum puas melihat kemolekan Sarinah dia datang bikin ulah.
...*****🖒💘💘💘💘💘*****...
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
KINOSANN
mampir ✨
semangat lanjutt
2021-11-10
0
cinereus
Boomloke. Done ya thorr
2021-11-02
0
Jo Doang
nuklir LK Uda kk.. semangat
2021-10-19
0