KENANGAN PAHIT DI KOTA SURABAYA.

Berkali kali Givano menghubungi pak Faris. Tapi, belum juga ada jawaban. Hari ini dia harus memberi kabar kepadanya, bahwa pak Adzriel segera dibawa pulang.

"gimana kak, belum diangkat?" sapa Rista.

"belum Ris!"

"mari nomornya, coba aku yang telpon!"

Rista menyalin nomor pak Faris ke hpnya, sambil melihat orang yang lalu lalang. Duduk diruang depan kamar pasien tempat pak Adzriel dirawat. Lalu mencoba menghubunginya.

"di angkat!" bisik Rista perlahan menatap Givano.

"ya hallo, ini pak Faris kan? aku Rista temannya Givano, ingin mengabarkan kepada bapak! kalau hari ini pak Adzriel akan dibawa pulang!, oh' baik pak! baik, baik."

"apa katanya!" tatap Givano.

"pak Faris bilang, bawa aja pulang!"

Rista dan Givano segera akan membawa pulang pak Adzriel kerumahnya. Setelah akhirnya pak Faris yang dihubungi berkali kali, berhasil dihubungi.

dirumah kos kecil tempat tinggal pak Adzriel. Setelah hampir lebih tiga hari pak Adzriel tak pernah kelihatan, mereka menjadi curiga. Mereka mau merusak pintu kamar kost pak Adzriel.

pak Tohar dan haji Ponan, ketua rt dan pemilik kost dateng nyamperin Orang orang yang lagi kumpul.

"ada apa pak! sepertinya ada sesuatu!" kata pak Tohar memperhatikan warganya yang kelihatan pada panik.

"anu, pak rt! ee..., ini...?! Pak Kimin cari pak Adzriel sudah empat hari tak pernah keluar kerja. Tapi...disini juga, pak Adzriel tak pernah kelihatan?" kata pak Ramlan salah satu warganya.

"Jangan jangan pak Adzriel ada didalam kamarnya dalam keadaan sudah anu? pak!" kata pak Kimin.

"maksudmu mati?! gitu," jawab pak Tohar.

pak kimin tidak berani jawab ya, dia hanya menatap pak rt.

"apa...Bapak bapak ada cium bau mencurigakan?" tanya pak rt. Tatap pak Ramlan dan warga lainya.

"tidak ada sih pak!, Hal hal mencurigakan!" jawab pak Ramlan.

"kalau begitu kita periksa kamarnya!" perintah pak Tohar.

pak Tohar dibantu warga ramai ramai membuka pintu kamar host pak Adzriel dengan cara merusaknya.

"kosong pak! tidak ada Siapa siapa!" ucap pak Ramlan.

pada saat pak rt dan warga memeriksa kamar host pak Adzriel. Pak Kimin melihat pak Adzriel berjalan perlahan sempoyongan. Dia terlihat dari jauh dengan tangan memegang dinding tembok rumah warga, yang berada ditepi gang.

"pak!, Itu pak Adzriel..." tunjuk pak Kimin. Memberi tahu pak rt.

pak rt dan warga segera membantu pak Adzriel yang masih dalam balutan perban. pak Kimin dan pak Ramlan langsung memapahnya.

"ayo naikkan perlahan!" ucap pak rt lalu pak Kimin mengangkat kaki dan tubuh pak Adzriel ke tempat dipan milik pak Adzriel sendiri. Sedang, pak Ramlan merebahkan kepalanya perlahan.

"sekarang saya minta warga segera pada pulang, biarkan pak Kimin dan pak Ramlan yang tinggal dulu sementara. Sebab pak Adzriel perlu tenang dan biarkan dia istirahat tidur!" minta pak rt pada warga kampung tempat tinggal pak Adzriel.

satu demi satu warga meninggalkan tempat pak Adzriel sedangkan yang masih penasaran tetap bertahan memperhatikan pak Adzriel, sebab ingin tahu apa yang terjadi pada diri pak Adzriel.

disurabaya Sarinah beberapa hari ini selalu memikirkan bapaknya. Tidak seperti Hari hari sebelumnya, Ketika ingat bapaknya dia hanya kangen dan rindu ingin berjumpa. Beda dengan Hari hari belakangan ini. Perasaan batinnya seakan akan memberi isyarat, bapaknya seperti ada hal buruk yang terjadi.

beberapa hari yang lalu ketika Sachio rindu ingin berjumpa Sarinah, Diam diam dia keluar dari hotel. Tanpa sepengetahuannya siapapun. Sachio tidak menyadari kalau Alfiana mengikutinya dari belakang.

Alfiana akhirnya mengetahui tempat yang biasa dikunjungi Sachio. Setelah ditelusuri ternyata rumah itu adalah rumah gadis siburuk rupa.

tunggu kau gadis jelek!, berani kamu main main denganku. Pantasan saja Sachio menjauh dariku, ternyata kau telah mengguna gunai Sachio! kata Alfiana dalamm hati.

begitu Sachio pergi! Alfiana datang nyamperin Sarinah.

"hai jelek sini kau..." tanpa tanya Alfiana langsung menghajar Sarinah tanpa ampun. Dolangga yang sedang asyik main game dengan hp nya terkejut dan keluar lalu minta tolong.

tetangga disekitaran tempat tinggalnya Sarinah memisahkan tetapi Alfiana tak mau melepas cengkeramannya. Sarinah terkulai lemas lalu pingsan.

bu siti tetangga Sarinah menelpon Zaripah ibunya Sarinah.

"Halo...bu zaripah Sarinah pingsan dianiaya seorang gadis."

Zaripah langsung rijek hpnya dan berlari pulang setelah minta ijin majikannya.

Zaripah baru tiba dirumahnya setelah Alfiana pergi dengan puas. Sebelum pergi Alfiana mengancam.

"masih berani ganggu pacarku, kamu akan terima akibat yang lebih buruk lagi." ancam Alfiana seraya meninggalkan Sarinah.

dengan sabar Zaripan mengobati putrinya. setelah keadaan Sarinah membaik Zaripah baru bicara.

"kamu kenal perempuan yang menganiaya kamu?"

Sarinah anggukan kepalanya masih dalam keadaan takut.

"siapa dia nak...!"

sambil memeluk Saripah dengan erat suara zaripah pilu matanya berkaca kaca.

"pacarnya Sachio!"

Zaripah membelai putrinya dengan penuh kasih sayang. baru satu pria saja mengenal kecantikan putrinya sudah jadi bencana dalam kehidupan keluarganya, apa lagi kalau beberapa pria. pikir Zaripah.

Zaripah mendatangi hotel tempat Sachio menginap, melapor pada Sachio. Ada seorang gasis telah menganiaya putrinya sampai terluka parah. gadis itu adalah pacarnya Sachio, itulah pengakuan Sarinah.

Sachio terkejut luar biasa, tubuhnya bergetar lemas.

"mama tunggu sebentar ya?"

Sachio langsung nyamperin Alfiana diruang kamarnya dalam hotel.

bagaikan bunga yang sedang mekar rasanya Alfiana tersenyum didatangi Sachio.

"akhirnya luluh juga hatimu mau datangi aku..." Alfiana membentangkan dua tangannya menyambut kedatangan Sachio.

Sachio menyambut pelukan Alfiana dengan mesra.

"ku dengar kamu telah memberi pelajaran pada gadis siburuk rupa itu?" bisik Sachio merdu sambil tersenyum mesra.

"betul kak, biar dia tidak ganggu kamu lagi. kamu dipelet loh,"

"oh, ya benarkah dia melet aku?"

"kamu lihat sendiri wajahnya menjijikan. Tapi, kamu malah menggandeng tangannya dengan mesra?"

"Tapi aku lebih suka wajah menjijikan milik siburuk rupa. Dari pada wajah mukamu yang suka mengumbar napsu! ingat! aku tidak pernah menyintaimu! dan tak akan menyintaimu! perempuan tidak punya malu!" Sachio langsung mendorong tubuh Alfiana dengan keras.

"apa kamu bilang..., aku perempuan tak punya malu. Aku akan viralkan photo ini, dan aku akan bilang sama orang tuamu kalau kamu menyintai siluman karena dipelet!"

"jangan kamu sebut dia perempuan siluman, yang siluman itu adalah kamu!"

"dia perempuan siluman!"

"sekali lagi kamu sebut dia siluman, aku tak akan segan segan melakukan kekerasan. Sekalipun kamu perempuan! manusia tidak tahu diri!"

"dia perempuan siluman kamu pikir aku takut ancamanmu?"

tanpa pikir panjang Sachio yang biasanya tegas tapi pantang memukul wanita terlepas kendali. Alfiana dibanting kedinding tembok. keributan dalam hotel tak bisa terhindari.

petugas keamanan berlarian menuju kamar yang ditempati Alfiana. Setelah mendapat laporan bahwa dikamar 314 A kamar yang dtempati Alfiana ada keributan.

"stop stop stop hentikan...! jangan buat keributan disini! kalau kalian terus buat keributan, aku tak segan segan lapor polisi!" ancam salah satu petugas keamanan hotel.

"baik pak! saya minta maaf!" ucap Sachio pada petugas keamanan. Sebelum pergi meninggalkan ruang kamar hotel Sachio menatap Alfiana tajam tajam sembari berujar.

"mulai sekarang kita urus diri kita masing masing." kata Sachio seraya berlalu meninggalkan Alfiana.

Sachio tersentak dari lamunannya mengingat kejadian tiga hari yang lalu tatkala hpnya berdering menyadarkannya.

sejak kejadian tiga hari yang lalu Sachio tidak tinggal lagi dihotel. Tapi dia sewa sebuah apartemen disekitar daerah embong malang.

Sementara Alfiana baru sekarang siap siap tinggalkan kota surabaya. Setelah mencoba bertahan menunggu Sachio. Tapi, Sachio tak pernah tampakkan diri.

💜💜💜💜💜

BERSAMBUNG

💖gays kenapa pak Adzriel meninggalkan rumah sakit tanpa sepengetahuan Givano💖setelah penganiayaan yang dilakukan Alfiana terhadap Sarinah Sachio jadi terpukul dan malu.💖lalu bagaimana caranya Sachio dapat menikmati wajah asli si buruk rupa yang cantik💖💖ikuti terus kisahnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***