Givano terus mengawasi pasien yang di tabrak dari luar. Dia bingung apa yang harus diperbuat,rasa bersalah mengganggu pikirannya,hingga untuk mengambil keputusan otaknya buntu.
"selamat sore...pak! "
Givano kaget, orang yang didalam menjaga pasien yang ditabraknya tiba tiba sudah diluar menyapanya.
"mm... iya pak! Sorre...," Givano gugup tapi, dia cepat menutupi kegugupannya dengan cara mendahului memberi pertanyaan.
"lagi berkunjung iya pak!"
Faris menatap Givano.
"iya ada orang di tabrak kabur."
"dimana?" Alhamdulillah orang ini tidak curiga padaku. Pikir Givano.
"disana! Dekat rumah, di Celilitan." Faris menceritakan Givano tanpa curiga.
Akhirnya,
Givano bertanya dengan leluasa, kegugupannya hilang. Karena kawan bicaranya ini tidak menanyakan hal hal yang mejurus pada dirinya. Faris menceritakan semua kejadiannya.
"kasihan pak!" kata Givano. Pak Faris anggukan kepala. Dan bicara pada dirinya sendiri. "Kemana ya, ini orang kubawa sementara."
"maksudnya!"
"maksudku, kalau kubawa ke rumah. Istriku agak ribet."
Givano paham apa yang dimaksud teman bicaranya ini.
"oh, iya kamu sendiri berkunjung juga."
Akhirnya pertanyaan yang di takutkan muncul juga.Givano mulai berpikir untuk memberi jawaban, jangan sampai mencelakakan dirinya.
"tidak pak!"
"lha, terus...,"
"aku, you tuber pak!"
"o..., aku paham. Kamu mau buat konten Vidio untuk you tube."
"betul, pak! vidio yang kubuat salah satunya termasuk orang yang tabrak lari seperti ini, pak! Siapa tahu bisa membantu untuk ketemu keluarganya yang di kampung."
"kebetulan juga bisa mengurangi beban pikiranku."
Kemudian Givano memberikan solusinya kepada Faris untuk memberikan fasilitas tempat istirahat sampai membiayai kepulangannya kekampung halaman.
"kalau begitu okelah!"
"jadi, saya bisa masuk untuk melihat keadaan pasien ya pak!"
"ya, boleh silahkan."
Givanopun dapat menjenguk orang yang ditabraknya, tanpa perlu ketakutan dan dapat bertanggung jawab atas pasien yang di tabraknya.
Hand phone Faris berdering berkali kali. Faris melihat layar hpnya.
Komala,
Faris segera menerima telpon Komala.
"Halo, ma."
"Pak! susah amat sih dihubungi. Bapak dimana dan lagi ngapain ini sudah hampir malam, ngelayap melulu!"
"aku lagi di rumah sakit ma, kasihan ini orang tidak ada yang tunggu."
"apa?, Tidak ada yang tunggu? Cepat pulang jangan tunggu saya tambah kesal." Komala tidak terima suaminya ngurus orang yang tidak dikenal. Ancamanpun tidak main main kalau lagi marah.
"iya ya ma, aku segera pulang."
Komala langsung rijek hpnya."mbok Tiyah, sini!" mbok Tiyah segera nyamperin Komala yang bersandar di shopanya.
"ada apa bu,"
"buatkan minum!"
"baik." Tiyah segera pergi dapur ambil minum.
"mbok Tiyah tahu siapa yang bapak jenguk di rumah sakit."
"tidak tahu bu, kata bapak orang di tabrak motor."
"mbok Tiyah tak tahu orangnya?"
"tiiidak bu," mbok Tiyah gelengkan kepala. Lisa muncul baru pulang dari temanya. Tanpa salam dia langsung duduk dekat mamanya.
"ma, bapak mana?" sambil nyambar gelas minuman didepan Lisa bersandar menanyakan bapaknya.
"bentar lagi pulang!, kamu perlu apa?"
"kapan? Bapak beliin mobil, katanya mau beliin Lisa mobil."
"ntar, dia dirumah kamu tanyain."
Sambil menunggu Faris pulang, Lisa menelpon Alfiana sahabatnya yang sekarang lagi dekatin Sachio kakaknya yang lagi liburan di Surabya.
"Halo Ana, aku kangen ama kamu gimana liburanya di Surabaya..."
"liburan enggak asyik Lis."
"kok, bisa gitu."
"ttahu...kakak kamu, kakak kamu aneh!"
"aneh, gimana na?"
"dia enggak pernah sama sekali dengan aku. Malah lagi deket dengan wanita yang wajahnya sangat buruk, ntar kukirim photonya."
Alfiana menceritakan hubungannya yang tidak baik sama sekali dengan Sachio. Kemudian Alfiana menceritakan hubungan mesra kakaknya dengan Wanita yang sangat buruk rupanya.
Bersamaan dengan kedatangan Faris Lisa menjerit, membuat Komala dan Faris kaget.
"Lisa, kenapa?"
"lihat pa, katanya Alfiana kak Sachio pacaran sama perempuan dengan wajah buruk seperti ini."
Lisa menunjukkan photo mesra Sachio bersama wanita yang memiliki wajah buruk. rasanya tak masuk diakal pikiran Komala dan Faris akan berpacaran dengan wanita yang wajahnya seburuk itu.
"akh, itu karena Alfiana terlalu posesif sehingga mengirim photo seperti itu." kata Faris tidak yakin kalau photo yang dikirim cuman akal akalannya Alfiana.
"itu photo sengaja di edit ya pa,"
"kamu sendiri yang pikirin, kakakmu yang dikejar wanita cantik. Apa mungkin pacaran dengan wanita buruk seperti itu. Alfiana sendiri tergila gila sama Sachio, karena kesal dia kirim photo seperti itu." kata Faris memberi kesimpulan.
"kalau itu beneran gimana?"tanya Komala sengaja untuk melihat reaksi Faris. Karena dia juga tak yakin.
"aku laranglah! Masa pacaran sama perempuan seperti itu " kata Faris.
"pak, katanya mau beliin Lisa mobil baru.. mobil barunya mana?" pinta Lisa.
"bapak sudah beli kalau tidak sekarang paling lambat besok pagi sudah disini. sebenarnya tadi sudah mau datang. Tapi karena bapak dirumah sakit ditunda."kata Faris menjelaskan Lisa.
"lagian ngapain kamu ngurus orang kurang jelas. Ayo, jelaskan mama ayo." Komala langsung merespon pak Faris.
"yo...yang namanya orang kena musibah ya, kita tolong ma?!"
"allah...kamu memang terlalu baik sama orang!" Komala tak mau mengalah, malah semakin ribut kalau di ladeni.
Di rumah sakit Adzriel terbangun dan sangat kehausan ditatapnya air gelas diatas dia mencoba meraih gelas perlahan lahan sampai dapat digapai.
Adzriel dapat mengambil air disampingnya, saat air mau diteguk Givano masuk dan melihat Adzriel sedang minum. Givano berlari mengejar Adzriel membantunya memegang gelas yang di pegang.
"Maafkan saya pak! Tidak seharusnya saya lalai." rasa menyesal hinggap dihati Givano yang meninggalkan pak Adzriel pergi nelpon pacarnya untuk minta tolong membantunya untuk dalam menjaga pasien yang ditabrak.
Semuanya telah diceritakan Givano sehingga Rista sang pacar juga terkejut, iba pada Givano dan pasien yang ditabrak.
"tidak seharusnya kamu minta maaf. Tapi sayalah yang berterima kasih pada bapak, dan orang orang yang telah membantu saya." ucap Adzriel bersedih, apa yang seharusnya dilakukan untuk berterima kasih.
"oh, ya 'pak! Kenalkan saya Givano salah seorang yang ingin ikut andil menolong bapak!"
Pak Adzriel menatap Givano dalam dalam. Ada kemiripan dalam diri wajah Givano dengan wajah dari keluarga istrinya.
mungkinkah ini Givano putranya yang dicari selama hampir dua tahun? Adzriel belum berani menanyakan silsilah keluarga Givano apalagi anak muda ini baru dikenalnya dan bukan pada tempatnya dia menanyakannya.
"saya, Adzriel."
Givano menceritakan bahwa kejadian yang menimpa pak Adzriel diperoleh dari pak Faris orang yang pertama kali menolongnya. dan semua ini didapat karena kebetulan pekerjaan sampingannya sebagai you tuber.
Rista yang ditunggu Givano untuk membantunya dalam menjaga pak Adzriel telah tiba.
"salamu'alaikum." ucap Rista datang dengan wajah anggun.
"wa alaikumsalam." Givano langsung merangkul Rista dengan gembira.
"terimakasih bersedia datang."
"iya, kak! gimana kau baik baik saja kan?"
"ya, aku baik baik saja."
"Alhamdulillah, eh 'bapak...sudah sehat ya," Rista menoleh kearah pak Adzriel dengan akrab menyapanya.
Pak Adzriel tambah sedih mendapati orang orang baik disekitarnya. Mau membantu dirinya yang bukan siapa siapa mereka.
"terimakasih...sungguh, kalian semua orang orang baik, semoga Allah membalasnya. Alhamdulillah saya baik baik saja." hanya itu yang dapat diungkapkan pak Adzriel.
💜💜💜💜💜
BERSAMBUNG
💦💦💦gays ikuti terus 👌👌👌akan ada cerita lebih menarik dari siburuk rupa, tapi sebenarnya dia gadis yang sangat cantik. 💗💗💗💗💗kalau semua laki laki tahu dibalik buruk rupanya ada wajah cantik yang disembunyikan maka aku yakin semua laki laki akan meleleh melihat kecantikannya.👄👄👄 siiip deh 💘💘💘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Rosananda
aku mampir kak
2022-01-04
0
lina
next
2021-11-21
0
El_Tien
aku sudah mampir trimakasih udah dukung karyaku juga
2021-11-13
2