Dua pengintai tempo hari muncul di depan gedung Arkana corporation. Sesuai yang di katakan Real, mereka harus mendatangi tempat ini.
"Beneran nih kita dapat undangan ke gedung ini?" tanya Reno masih tidak percaya. Desta juga menatap tidak percaya bahwa mereka sedang berdiri di depan gedung megah itu. Tidak semua orang bisa masuk dalam gedung ini.
"Ayo dah masuk. Telinga kita masih baik kok saat mendengar penuturan Real Arkana waktu itu. Jadi aku rasa kita tidak salah dengar." Reno mengikuti langkah Desta. Melihat ada dua orang di depan pintu dengan bingung, seorang security mendatangi mereka.
"Ada yang bisa kami bantu?" tanyanya ramah.
"Kami ingin bertemu dengan Tuan Real Arkana," Mata security itu menyipit. Melihat dua orang di depannya sangat tidak mungkin mereka adaah tamu pemilik Arkana corporation ini.
"Ada keperluan apa?" Ditanya seperti itu mereka juga bingung. Karena Tuan Real juga tidak menyebutkan keperluan apa yang membuat mereka harus datang mengunjungi kantor ini. Reno garuk garuk kepala.
"Keperluan apaan, nih?" Desta menggeleng. Mereka sama-sama masih belum paham untuk apa mereka kesini.
"Kita tidak di beritahu keperluannya. Kita hanya di minta untuk datang menemui tuan Real Arkana di gedung ini." Desta menjelaskan. Security menatap mereka curiga. Karena tuan Real Arkana tidak akan menerima tamu yang tidak mengerti keperluan mereka sendiri. Tuan Real tidak suka itu.
"Maaf Tuan Arkana tidak bisa di temui dengan keperluan tidak jelas seperti ini,"
"Bagaimana sih, ini memang perintah tuan Arkana kok. Kita tidak membuat atau mengarang cerita kalau kita di undang oleh Tuan Real arkana." Desta Tidak terima.
"Kita terima ini dari Real Arkana," Reno menunjukkan kartu nama mewah bernuansa black silver itu. Mata security itu terkejut. Dia sendiri belum pernah melihat langsung kartu nama itu. Security itu mendengar dari rumor yang beredar, itu langkah mudah kita kalau ingin menemui Real Arkana.
Namun untuk mendapatkan kartu nama spesial itu tidak mudah. Kita akan mendapatkannya jika Real Arkana sendiri yang memberikannya. Melalui benda itu, menunjukkan kita adalah tamu penting bagi pemilik gedung mewah ini. Tapi itu sangat langka. Real tidak memberikannya ke sembarang orang.
"Sebentar, akan saya tanyakan dulu," Setelah melihat kartu nama di tangan Reno, Security itu segera menghampiri meja resepsionis. Disana dia menyuruh seorang perempuan menelpon. Tak lama kemudian security itu mengampiri mereka berdua lagi.
"Maaf atas ketidaksopanan saya. Anda berdua di minta untuk langsung ke lantai paling atas. Tuan Real sudah menunggu anda sekalian. Silahkan..." Lalu dia membungkuk hormat dan mengantar Reno dan Desta sampai ke pintu lift.
Reno dan Desta terpengangah akan kekuatan selembar kecil sebuah kartu nama milik Real Arkana. Dengan menunjukkan itu mereka bisa memasuki lantai paling atas dimana Real Arkana bekerja. Senyum mereka mengembang.
Di dalam ruang kerja,
Real masih memandangi tangannya. Teringat tangan kecil itu menangkup kedua tangannya. Hatinya tidak menyangka akan merasakan getar seperti yang di rasakan saat itu. Menggelitik dan menyenangkan. Dan sepertinya rasa itu masih tersisa sekarang. Saat memejamkan mata Real masih bisa merasakan sentuhan tangan itu.
Tok, tok!
Pintu di ketuk. Axel membuka pintu.
"Mereka datang tuan," ujar Axel memberitahu. Real mendongak. Dua orang laki-laki datang memasuki ruangannya dengan mulut mereka yang masih menganga. Wajah mereka takjub melihat ruang kantor milik Real Arkana.
Real membiarkan mereka terpukau sejenak dengan kemegahan gedung Arkana. Hingga akhirnya mereka tersadar sendiri sudah berada tepat di depan Lelaki dengan tatapan tajam itu. Kepala mereka menunduk memberi hormat.
"Silahkan duduk," ujar Real menyambut mereka. Bukan saja keberadaan seorang Real yang mampu mengintimidasi, keseluruhan ruang kerja yang mewah ini juga mampu menciutkan nyali mereka. Real berdiri menghampiri mereka.
"Aku ingin bekerja sama dengan kalian," Real membuka pembicaraan dengan awal yang sudah langsung pada intinya. Kerja sama? Real Arkana mengajak mereka untuk bekerja sama? Ini kesempatan yang jarang sekali mereka dapatkan.
"Aku ingin kalian menjadi fotrografer yang memotret di pesta pertunanganku. Media kalian juga yang akan memberitakan acara pesta pertunanganku nanti secara eksklusif." Mulut mereka menganga lagi. Tidak percaya. Mereka akan kerjasama secara eksklusif memberitakan acara pertunangan Real Arkana? Ini menakjubkan.
"Maaf, Tuan tidak bercanda bukan?" tanya Reno memberanikan diri. Dia takut ini hanya khayalan atau mimpi indah yang saat mereka membuka mata akan lenyap dan hilang. Melihat selama ini mereka mengisi situs mereka hanya dengan konten iseng.
"Kalian meragukan tawaranku?" Real menanyakan dengan tidak senang.
"Maaf Tuan, bukan begitu." Seloroh Desta takut membuat Real membatalkan tawaran ini.
"Kita bukan fotografer profesional. Kita hanya orang amatiran yang menyukai fotografi. Bukan seorang tukang foto yang sudah punya jam terbang tinggi. Kita ragu akan kemampuan kita sendiri jika anda yang sudah mempunyai reputasi, akan mempekerjakan kita," Desta menjabarkan dengan baik.
Mereka bahagia dan juga takut. Tidak saja keberhasilan yang ada di depan mereka jika menyetujui kerja sama ini. Tapi bisa juga itu kegagalan yang mereka dapat. Mereka juga paham siapa Real Arkana. Lebih menakutkan saat kita gagal bukan?
"Kita takut tidak akan menghasilkan foto yang bagus," imbuh Reno. Mereka jadi tidak percaya diri. Padahal biasanya mereka tiap hari ambil gambar sesuka hati tanpa ada beban. Setelah di beritahu bahwa mereka akan menjadi fotografer untuk pesta pertunangan seorang Real Arkana mereka jadi resah dan terbebani.
"Aku memilih kalian karena yakin kalian mampu. Tapi kalau kalian merasa tidak mampu, tidak apa-apa. Aku tidak akan meneruskan tawaran ini. Kalian bisa pulang sekarang." Real segera memutuskan sambil bersidekap.
"Kita sangat ingin bekerja dengan anda Tuan, tapi kami ragu," ucap Desta memohon. Real diam sejenak. Sebenarnya Real juga tidak tahu pasti kemampuan mereka seperti apa. Real hanya merasa perlu menjadikan mereka fotografer pestanya karena tertarik dengan foto yang ada di dalam kamera mereka. Foto dia dan Qia.
"Aku tidak bekerja sama dengan kalian, tapi kalian bekerja untukku. Kalian akan bekerja di bawah naungan Arkana corporation. Itu berarti kalian harus mau menerima semua perintahku." Real menjelaskan. Mereka mendengarkan dengan baik.
"Kalau kalian menerima, kalian akan menjadi bagian dari Arkana Corporation selama kalian mampu. Kalian juga tidak bekerja sendiri. Kalian akan di bantu staffku. Itu kalau kalian merasa perlu bantuan. Aku juga akan menyiapkan semua yang kalian butuhkan selama kalian mengikuti apa yang aku perintahkan." Mata mereka mengerjap.
"Aku tidak menyuruh kalian memotret dari segi fotografer suatu pesta pada umumnya," Untuk kalimat terakhir mereka tidak paham.
"Apa yang anda maksud, Tuan?" tanya Reno.
"Kalian tetap memotretku dari sudut pandang kalian. Yaitu dengan mengambil foto secara bersembunyi. Jadi kalian adalah paparazi yang sedang mengintai ku dari kejauhan. Foto di ambil dari sana. Kalian tidak harus berada di depanku dan memotretku. Itu sudah biasa dan lazim. Aku tidak harus meminta kalian datang hanya untuk itu. Aku bisa menunjuk fotografer profesional."
Mereka terpana dengan ide Real Arkana yang di luar dugaan. Mereka tidak menyangka harus melakukan itu.
"Kalian hanya perlu memotretku dengan jati diri kalian sendiri. Seperti kalian memotret seperti biasanya. Terserah obyek apa yang akan kalian ambil. Yang terpenting adalah itu berkaitan dengan pesta pertunanganku."
Mereka sedikit lega karena itu artinya mereka tetap mengambil foto dengan gaya jalanan dan bebas. Reno dan Desta berunding sebentar.
"Kita terima tawaran anda, Tuan." Desta menjawab dengan pasti. Mereka akhirnya menyetujui tawaran ini.
"Perlu aku tekankan kepada kalian. Semua hasil foto yang kalian dapatkan adalah hakku. Seremeh apapun hasil foto itu harus di berikan kepadaku. Jangan sampai aku menemukan kecurangan dari kalian." Penekanan pada kalimat ini sangat kental dengan aura hitam seperti ancaman membunuh. Dua orang itu otomatis mengangguk.
"Kalian bisa menuju ruangan sekretarisku mengurus soal pembayaran dan lainnya. Axel, antar mereka ke ruangan Lexy."
"Baik tuan," jawab Axel.
"Terima kasih Tuan, kami tidak akan mengecewakan anda." Desta membungkuk di ikuti Reno kemudian.
"Sudah seharusnya," kata Real datar. Lalu Axel mengantarkan mereka berdua keluar ruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Borahe 🍉🧡
hmmm
2023-10-18
0
Hari Supatmi
seru jg seorang real arkana yg pembawaanya dingin dan tegas bisa bersanding sama qia yg dingin dan keras kepala
akan bagaimanakah mereka bila berurusan dgn urusan ranjang...hhh
2023-01-27
1
Hesti Ariani
wah hebat, seolah olah dikuntit paparazi 😊
2021-12-31
0