Hasil jepretan

"Mereka masih di sekitar sini?" tanya Real pelan saat Axel selesai memasukkan semua barang belanjaan ke dalam bagasi mobil. Axel mengangguk pelan. Real paham, orang-orang memang sangat menginginkan berita tentangnya untuk di masukkan dalam media mereka. Itu akan menambah daya tarik tersendiri bagi para pembacanya dan akan membuat penjualan mereka naik pesat.

Dan itu bukan isapan jempol. Semua penasaran ingin tahu bagaimana kehidupan seorang Real Arkana. Pengusaha yang masih dalam usia yang sangat muda sudah mendapat pengakuan semua orang tentang ke ahliannya berbisnis. Apalagi dengan reputasinya yang tegas, dingin dan kadang terkesan kejam saat menyelesaikan masalah bisnis. Semua sangat ingin tahu apa berita selanjutnya yang terjadi pada pengusaha tampan itu.

Ckrek! Ckrek!

Entah sudah berapa kali jepretan, gambar kebersamaan Real dan Qia yang mereka dapatkan. Qia tidak mendengar percakapan mereka tapi mata Qia awas, dia masih merasa di intai. Matanya mencoba mencari-cari letak pengintai itu. Dia ada di semak-semak taman di seberang jalan butik milik Elizabeth.

"Masuklah ke dalam mobil terlebih dahulu," kata Real ke Qia sambil membukakan pintu mobil.

"Ya." Qia sebenarnya mau melihat dulu bagaimana kelanjutan pengejaran Axel terhadap pengintai itu. Tapi kemudian dia berpikir, bukankah lebih baik menunggu di dalam saja. Apalagi Real sudah sengaja membuka pintu untuknya. Sangat tidak sopan jika dia menolak.

Ya. Real Arkana tidak pernah membukakan pintu mobil buat seseorang. Mungkin ini pertama kalinya ia melakukan itu. Tapi laki-laki ini melakukannya bukan karena terpaksa.

Rupanya Axel sengaja memutar dan menangkap orang itu dari belakang. Karena terlalu memusatkan perhatian pada Real dan Qia, pengintai itu tak menyadari keberadaan Axel yang sudah hampir mendekatinya dari belakang.

"Reno! Di belakangmu!!" teriak seorang pemuda yang keluar dari mini market. Mendengar teriakan dari temannya, pengintai itu langsung meloncati semak semak setinggi perut orang dewasa. Berlari berusaha kabur dari kejaran Axel. Kaki pengintai itu berlari sekuat tenaga sambil membawa kamera.

Tapi Axel adalah pengawal profesional yang kemampuannya sudah terlatih lama. Dia sudah pernah menjalani beladiri seperti para marinir. Beladiri ini memiliki gerakan membunuh dan agresif, diajarkan pula cara membunuh musuh sekaligus merebut senjata mereka dengan cepat. Larinya lebih cepat daripada orang biasa.

Greb!

Axel berhasil meraih kaos pengintai itu dan bruk! tubuh itu di banting ke tanah dengan kamera yang terlindung dengan tubuh orang itu. Mungkin bagi mereka kamera adalah hidupnya. Pengintai itu terlentang di atas tanah. Lalu meringis kesakitan, tapi ia merasa lega kamera bisa di selamatkan dengan tubuhnya.

Axel tidak menghiraukan teman pengintai ini. Lebih baik memburu kamera itu dulu. Kemudian menggiring pengintai itu ke tempat Tuan Real berada.

Di depan butik, Real sudah menunggu pengintai itu di gelandang oleh Axel.

"Saya mendapatkannya, Tuan" Mata Real meneliti lelaki pengintai tadi.

"Berikan kameramu!" Awalnya pengintai itu diam tidak mau menyerahkan kameranya. Tapi saat Axel hendak membekuk lengannya ke belakang, dia dengan pasrah menyerahkan kamera ke Real. Dengan dia yang sendirian melawan pengawal profesional semacam Axel pasti tidak akan bisa.

Real melihat-lihat hasil jepretan pengintai itu. Semua obyek dalam kamera itu adalah dia dan Qia. Ada foto yang menarik bagi Real sehingga tak sengaja ujung bibirnya tertarik ke atas. Axel melihat itu, tapi dia hanya diam.

"Hasil jepretan saya sangat bagus kan, Tuan?" Orang itu berbangga hati karena melihat tarikan bibir tadi. Tanpa tahu posisinya, dia malah membanggakan diri. Real mendongak dan menatap tajam ke arah orang itu.

"Tutup mulutmu." hardik Real membuat orang itu langsung terdiam sambil menunduk. Qia dari dalam mobil mencoba melihat siapa pengintai itu.

Axel mengganti mengarahkan pandangan ke arah orang yang berteriak tadi.

"Sial!" makinya dengan sebal. Melihat kuda-kuda kakinya dia hendak kabur tapi kemudian tidak jadi dan mencengkeram rambutnya sendiri dan berteriak sangat geram.

"Aaaghhh!" Akhirnya kakinya berhenti dan berdiam diri di sana. Dia tidak lagi akan kabur seperti tadi. Melihat temannya yang tertangkap, dia tidak mungkin akan kabur sendirian. Kedua tangannya terangkat ke atas. Menandakan dia menyerah.

"Kau pencari berita bukan? Kau dari media mana?" tanya Real karena tidak melihat identitas dari pengintai itu.

"Kami hanya dari media indenpenden. Kami hanya semacam youtuber. Kami tidak mempunyai gedung perusahaan. Kita hanya mengupload hasil jepretan kita pada situs milik kita." jelas laki-laki yang menyerahkan diri.

"Mengapa kalian mengincar aku?"

"Bukankah sudah jelas, bila kami bisa mengisi situs kami dengan berita tentang anda, maka banyak orang yang akan mengunjungi situs kami dan itu sangat menguntungkan bagi kami."

"Kalian tidak bekerja sama dengan perusahaan media manapun?" selidik Real.

"Tidak. Kami bekerja sendiri." Rupanya mereka bukan orang suruhan lawan bisnis atau media besar manapun. Mereka hanya sedang menikmati kopi di depan cafe dan tanpa sengaja melihat sosok Real Arkana yang sangat terkenal itu muncul di depan butik di seberang cafe yang mereka datangi.

Siapapun tahu pemilik banyak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang itu. Dan kali ini mereka menemukan Real Arkana bersama dengan seorang wanita. Kejadian ini sangat langka. Jadi pencari berita amatiran itu ingin mengambil beberapa moment ini untuk situsnya.

"Temui aku di gedung Arkana kantor pusat. Ini kartu namaku. Datanglah kalian berdua kesana dengan membawa kartu nama ini. Ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian. Kamera ini aku tahan." Real menyerahkan kartu nama dengan warna black silver yang sangat kental. Sesuai dengan aura seorang Real Arkana.

"Anda tidak membawa kami ke kantor polisi?" tanya mereka terkejut sambil perlahan menerima kartu nama mewah layaknya atm. Karena lawan mereka adalah Real Arkana, seorang pria yang di kenal sangat kejam dalam bisnis.

"Kenapa? Kalian lebih memilih aku membawa kalian ke kantor polisi daripada datang menemuiku?" tanya Real dingin.

"Tidak, tidak Tuan. Maafkan kami." Dua orang lelaki itu langsung menjawab dengan cepat. Lalu mereka menunduk sambil saling menyalahkan. Real masuk ke dalam mobil sambil membawa kamera.

"Sudah di jelaskan sendiri oleh Tuan Real Arkana tadi. Silahkan kalian pergi dan jangan lupa untuk datang ke gedung Arkana pusat sambil membawa kartu nama itu. Karena tidak semua orang di beri kartu nama itu, sebaiknya kalian benar-benar mengerti arti kebaikan dari Tuan Real Arkana," ujar Axel memperingati mereka.

"Baik, tuan pengawal. Terima kasih." Mereka membungkuk lagi. Setelah itu Axel masuk ke dalam mobil.

"Kita langsung ke rumah atau anda masih ada perlu ke tempat lain, Tuan?" tanya Axel yang berada pada kursi pengemudi.

"Kau ingin kemana, Qia?" Real justru bertanya pada wanita yang ada di sebelahnya. Qia menoleh cepat tidak menyangka akan di tanya.

"Tidak ada. Aku ingin pulang."

"Axel, kita pulang saja." perintah Real mengikuti keinginan Qia.

"Baik tuan." Axel menyalakan mesin mobil. Kemudian mobil mulai melaju menjauh dari area pertokoan itu. Meninggalkan dua orang pria yang masih bingung dengan kejadian barusan.

"Benarkah, kita selamat?" tanya Reno. Lelaki di sampingnya juga mengerjapkan mata karena ini kejadian langka. Real Arkana melepaskan mereka?

Di dalam mobil Real masih memandangi foto dalam kamera milik orang-orang tadi. Sorot matanya terlihat hangat. Qia hanya melihat ke jalanan jadi dia tidak tahu apa yang sedang di lihat oleh tuan Arkana di sampingnya. Ternyata hasil jepretan itu menunjukkan Qia yang sedang menatap Real takjub. Itu bukan kejadian yang sebenarnya. Hanya saja terlihat seperti itu karena pengambilan gambar pada moment yang tepat.

Kejadian sebenarnya adalah saat Qia sedang menatap takjub ke arah gaun yang di sukainya. Tepat saat seorang pegawai butik menanyakan gaun itu akan di bungkus atau tidak. Tapi karena gaun itu tidak terjepret kamera, mata takjub Qia seakan sedang menatap Real yang juga menatapnya. Melihat foto itu seakan mereka berdua adalah pasangan sesungguhnya.

Terpopuler

Comments

Andriani

Andriani

like it, mbak lady kereen

2022-10-09

0

Hesti Ariani

Hesti Ariani

beda sudut pandang, beda hasil

2021-12-31

0

Sari Rie

Sari Rie

suka banget karya2 mu author, 👍👍👍❤️

2021-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta
2 Real Arkana
3 Kris
4 Permintaan
5 Manfaatkan aku
6 Kesepakatan terwujud
7 Keluarga Qiandra
8 Luka itu dan gertakan kecil
9 Mimpi buruk
10 Cemas
11 Wilayah Real Arkana
12 Perintah baru
13 Rencana pesta pertunangan
14 Hanya sandiwara
15 Berangkat ke butik
16 Pengintai
17 Hasil jepretan
18 Bersih-bersih
19 Kartu nama
20 Pesta
21 Kedatangan keluarga
22 Kabur
23 Beranda
24 Tamu di balkon kamar Arkana
25 Perempuan itu, Qia
26 Semburat merah
27 Wanita berdandan
28 Memenuhi janji pada Kris
29 Di dalam lift
30 Suara desing peluru
31 Kagum dan curiga
32 Rasa ajaib
33 Hujan deras
34 Qia kecil
35 Langkah pertama Real
36 Hanya aku
37 Khawatir
38 Tamu istimewa
39 Gerakan Valley
40 Teh
41 Meluapnya sebuah hasrat
42 Pikiran mengganggu
43 Aroma musk
44 Harapan bodoh
45 Menemani
46 Pria baik
47 Rasa sakit
48 Valley curiga
49 Rencana untuk Real
50 Berikan aku kebahagiaan
51 Ungkapan hati
52 Terlupa
53 River Rum
54 Blanc
55 Takut lupa
56 Bimbang
57 Dia adalah Real Arkana
58 Bagian masa lalu
59 Seperti Reina
60 Qia dan River
61 Qia dan River
62 Hal baru untuk Qia
63 Bertemu
64 Shiraz
65 Tertunda
66 Menjadi gila
67 Informasi
68 Tidak diam
69 Angel and Devil
70 Luka berdenyut
71 Meminta hak milik
72 Pengakuan
73 Pilihan
74 Qia dan River
75 Kepergiannya
76 Properti
77 Hadiah River
78 Terluka
79 Menemani
80 Mereka mengira...
81 Kejutan Valley
82 Pakaian dalam
83 Wanita terdahulu
84 Jangan bersikap manis
85 Getir
86 Aku siap, kau mau?
87 Perempuan tangguh
88 Perubahan sikap
89 Menahan diri
90 Selamat pagi, Qia
91 Hijau dan segar
92 Bukan boneka hidup
93 Kembali
94 Makan malam
95 Berkunjung
96 Berbincang
97 Mengantar pulang
98 Paman Shiraz
99 Malaikat penolong
100 Tersudut
101 Bersua
102 Kau tidak percaya?
103 Mewujudkan impian
104 Hasil
105 Dejavu?
106 Sadarlah Real....
107 Di balik semua itu
108 Ciuman berbeda
109 Pengkhianatan
110 Penyelamatan
111 Ingin membunuh
112 Menyesal
113 Jagger Qiandra
114 Pilihan
115 Tawaran Real
116 Usai
117 Berita luar biasa
118 Ancaman Real
119 Untuk yang pertama
120 Nasihat dokter
121 Berbincang
122 Upaya
123 Pria yang kalah
124 Ruangan Real
125 Pria gelisah
126 Nakal
127 Orang Qiandra
128 Rencana Felix
129 Night Club
130 Serangan
131 Rumah sakit
132 Ingatan
133 Cemburu
134 Pengakuan
135 Membuai
136 Muncul
137 Maksud kedatangan River
138 Daftar keinginan
139 Taman hiburan
140 Es Krim
141 Bahagiamu
142 Mencari kado
143 Musuh
144 Kesepakatan
145 Barter
146 Menggunakan tameng
147 Akhir kesabaran
148 Pilihan terbaik
149 Suasana normal
150 Shiraz takut
151 Shirazku
152 Bertemu dengan masa lalu
153 Kesal
154 Hai
155 Telepon tengah malam
156 Curiga
157 Selingkuh?
158 Ancaman penelepon
159 Dezka
160 Menghilang
161 Ada apa dengan kita?
162 Berdebat
163 Interogasi Real dan Qia
164 Cinta, hasrat, marah, dan benci
165 Hanya ingin di temukan olehmu
166 Shiraz dan Dezka
167 Keraguan Shiraz
168 Membuat adonan
169 Reporter busuk
170 Ada apa denganmu
171 Bertanya pada Liam
172 Hasil tes
173 Tersiksa
174 Sorot mata Real
175 Bagaikan bocah kecil
176 Underwear
177 Terserah
178 Dia saudaraku
179 Rencana Qia
180 Negoisasi
181 Hampir saja
182 Penjelasan sebenarnya
183 Rumah Qiandra
184 Luka
185 Hukuman
186 Terjun
187 Rumah sakit
188 Mulai sakit
189 Terhambat
190 Mengambil keputusan
191 Proses
192 Lega
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Pesta
2
Real Arkana
3
Kris
4
Permintaan
5
Manfaatkan aku
6
Kesepakatan terwujud
7
Keluarga Qiandra
8
Luka itu dan gertakan kecil
9
Mimpi buruk
10
Cemas
11
Wilayah Real Arkana
12
Perintah baru
13
Rencana pesta pertunangan
14
Hanya sandiwara
15
Berangkat ke butik
16
Pengintai
17
Hasil jepretan
18
Bersih-bersih
19
Kartu nama
20
Pesta
21
Kedatangan keluarga
22
Kabur
23
Beranda
24
Tamu di balkon kamar Arkana
25
Perempuan itu, Qia
26
Semburat merah
27
Wanita berdandan
28
Memenuhi janji pada Kris
29
Di dalam lift
30
Suara desing peluru
31
Kagum dan curiga
32
Rasa ajaib
33
Hujan deras
34
Qia kecil
35
Langkah pertama Real
36
Hanya aku
37
Khawatir
38
Tamu istimewa
39
Gerakan Valley
40
Teh
41
Meluapnya sebuah hasrat
42
Pikiran mengganggu
43
Aroma musk
44
Harapan bodoh
45
Menemani
46
Pria baik
47
Rasa sakit
48
Valley curiga
49
Rencana untuk Real
50
Berikan aku kebahagiaan
51
Ungkapan hati
52
Terlupa
53
River Rum
54
Blanc
55
Takut lupa
56
Bimbang
57
Dia adalah Real Arkana
58
Bagian masa lalu
59
Seperti Reina
60
Qia dan River
61
Qia dan River
62
Hal baru untuk Qia
63
Bertemu
64
Shiraz
65
Tertunda
66
Menjadi gila
67
Informasi
68
Tidak diam
69
Angel and Devil
70
Luka berdenyut
71
Meminta hak milik
72
Pengakuan
73
Pilihan
74
Qia dan River
75
Kepergiannya
76
Properti
77
Hadiah River
78
Terluka
79
Menemani
80
Mereka mengira...
81
Kejutan Valley
82
Pakaian dalam
83
Wanita terdahulu
84
Jangan bersikap manis
85
Getir
86
Aku siap, kau mau?
87
Perempuan tangguh
88
Perubahan sikap
89
Menahan diri
90
Selamat pagi, Qia
91
Hijau dan segar
92
Bukan boneka hidup
93
Kembali
94
Makan malam
95
Berkunjung
96
Berbincang
97
Mengantar pulang
98
Paman Shiraz
99
Malaikat penolong
100
Tersudut
101
Bersua
102
Kau tidak percaya?
103
Mewujudkan impian
104
Hasil
105
Dejavu?
106
Sadarlah Real....
107
Di balik semua itu
108
Ciuman berbeda
109
Pengkhianatan
110
Penyelamatan
111
Ingin membunuh
112
Menyesal
113
Jagger Qiandra
114
Pilihan
115
Tawaran Real
116
Usai
117
Berita luar biasa
118
Ancaman Real
119
Untuk yang pertama
120
Nasihat dokter
121
Berbincang
122
Upaya
123
Pria yang kalah
124
Ruangan Real
125
Pria gelisah
126
Nakal
127
Orang Qiandra
128
Rencana Felix
129
Night Club
130
Serangan
131
Rumah sakit
132
Ingatan
133
Cemburu
134
Pengakuan
135
Membuai
136
Muncul
137
Maksud kedatangan River
138
Daftar keinginan
139
Taman hiburan
140
Es Krim
141
Bahagiamu
142
Mencari kado
143
Musuh
144
Kesepakatan
145
Barter
146
Menggunakan tameng
147
Akhir kesabaran
148
Pilihan terbaik
149
Suasana normal
150
Shiraz takut
151
Shirazku
152
Bertemu dengan masa lalu
153
Kesal
154
Hai
155
Telepon tengah malam
156
Curiga
157
Selingkuh?
158
Ancaman penelepon
159
Dezka
160
Menghilang
161
Ada apa dengan kita?
162
Berdebat
163
Interogasi Real dan Qia
164
Cinta, hasrat, marah, dan benci
165
Hanya ingin di temukan olehmu
166
Shiraz dan Dezka
167
Keraguan Shiraz
168
Membuat adonan
169
Reporter busuk
170
Ada apa denganmu
171
Bertanya pada Liam
172
Hasil tes
173
Tersiksa
174
Sorot mata Real
175
Bagaikan bocah kecil
176
Underwear
177
Terserah
178
Dia saudaraku
179
Rencana Qia
180
Negoisasi
181
Hampir saja
182
Penjelasan sebenarnya
183
Rumah Qiandra
184
Luka
185
Hukuman
186
Terjun
187
Rumah sakit
188
Mulai sakit
189
Terhambat
190
Mengambil keputusan
191
Proses
192
Lega

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!