Bab sebelumnya di support dulu yah.. 🙏
.
.
.
Arshlan membuang muka dengan kekesalan yang tak terhingga, sebelum akhirnya kembali menatap Lana dengan wajah datarnya yang khas
"Bangunlah, dan cepat bersiap."
Lana melongo mendengar titah tersebut. "Bersiap? bersiap kemana, Tuan..?"
"Kau sendiri yang semalaman merengek meminta pekerjaan, kan? kau bahkan mengatakan rela bekerja menjadi budakku sampai mati daripada menyerahkan tubuhmu, asalkan kau bisa berada di sampingku. Iya kan?"
Ekspresi wajah Lana terlihat menerawang, seolah sedang berusaha mengumpulkan remah-remah kekacauan semalam yang ia timbulkan, tak berapa lama berselang saat Tuan Arshlan membuka botol champagne dan membuatnya bersulang.
Hanya dengan memikirkan kejadian semalam, Arshlan merasa kesal bukan main.
Bagaimana tidak..?
Semalam rencana Arshlan yang telah tersusun sistematis diotaknya yang jenius, ibaratnya telah dihancurkan dengan mudahnya dan dalam sekejap oleh Lana yang hanya berotak kecil yang nihil kwalitas.
Singkat cerita, setelah menerima ungkapan cinta yang mengejutkan dan menggebu-gebu, kemudian disusul dengan sikap kontras Lana yang tetap bersikeras menolak bercinta dengannya meskipun mengaku jatuh cinta, Arshlan telah berencana untuk membuat gadis itu menyesal karena telah berani mengucapkan penolakan.
Arshlan telah bertekad membuat Lana bertekuk lutut dan memohon-mohon padanya, dan sebotol champagne dingin merupakan awalan pembuka rencana Arshlan yang ingin memperdayai Lana.
Bahkan orang awam pun tau bahwa champagne mampu mempercepat peredaran darah di tubuh dan membangkitkan vitalitas, karena zat carbon dioksida yang terkandung dalam champagne dipercaya bisa mempercepat penyerapan alkohol dalam darah sehingga yang mengkonsumsinya akan lebih cepat mabuk dibandingkan ketika minum wine biasa.
Arshlan sengaja akan membuat Lana menyesap champagne sebelum berniat mencum bunya dengan ganas. Kalau sudah seperti itu, sudah pasti kemudian bocah itu yang akan merengek-rengek meminta diservice lebih.
Tapi yang terjadi sungguh diluar rencana Arshlan.
Mereka bahkan belum memulai apapun saat Lana meminta ijin untuk menggunakan kamar mandinya kembali, namun setelah masuk kedalam sana dengan langkah sempoyongan, gadis itu malah tidak keluar lagi.
Arshlan telah begitu percaya diri, sebelum kemudian ketakutan setengah mati karena begitu Arshlan nekad menyusul Lana yang tak kunjung kembali, Arshlan malah mendapati gadis itu tergeletak tak bergerak dilantai kamar mandi yang dingin dan sempit.
Buyar semua rencana Arshlan, kacau dalam sekejap.
"Romi, apa dia mati?" bisik Arshlan dengan wajah was-was.
Romi menggeleng begitu mendapati denyut nadi Lana yang masih berdetak.
"Tidak, Tuan.. dia hanya pingsan."
Arshlan menghela nafasnya lega. "Hhufhh.. syukurlah, karena kalau dia mati, maka aku benar-benar akan menyuruh kalian membuangnya kelaut..!" maki Arshlan geram bercampur lega setelah mengetahui Lana hanya sedang pingsan.
"Apakah Tuan memberikannya champagne?" tanya Romi begitu melihat botol champagne yang bahkan masih tersisa lebih dari separuh.
"Kita baru saja meminum separuhnya.." ujar Arshlan.
"Pantas saja. Tuan, Lana tidak biasa minum dalam dosis yang banyak. Dia bahkan bisa mabuk sebelum gelas beer-nya tandas..'' ujar Romi lagi menjelaskan kebiasaan Lana yang memang sudah sangat dikenalnya selama ini.
Lana memang sangat sering membuat ulah, karena begitu suka mencoba menyesap alkohol, sementara daya tahan tubuhnya sendiri tidak kuat dengan pengaruh alkohol.
Hal inilah yang membuat Siska selalu terlihat sedikit kejam dalam menghadapi Lana, karena Siska-lah yang selama ini menjaga gadis absurd itu ditengah pergaualan super bebas dalam keseharian mereka.
"Dasar bocah yang merepotkan..!!" umpat Arshlan dengan kemarahan tak tertahan.
"Apa perlu aku menyingkirkannya, Tuan..?" tanya Romi lagi sambil melirik Lana yang tergeletak seperti orang mati diatas ranjang. Tidak bergerak sama sekali.
Arshlan hampir mengangguk, namun sebuah pemikiran yang lain seolah mengusiknya.
Seperti dirinya yang suka bermain-main dengan wanita, semua pengawalnya diluar sana bahkan tidak lebih baik dari dirinya.
Arshlan berani bertaruh gadis bodoh yang ada diatas ranjangnya ini sudah pastilah masih vir gin.
'Aku bahkan belum pernah merasakan bagaimana rasanya gadis pera wan. Lalu bagaimana mungkin aku akan membiarkan anak buahku mengerjai si bodoh ini..?'
Bathin Arshlan sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali, sebelum akhirnya memutuskan untuk menolak usul Romi yang hendak membawa Lana keluar dari kamarnya.
"Tidak. Biarkan saja dia tidur disini."
Romi yang tidak menyangka dengan kalimat Arshlan tersebut nampak melirik majikannya sekilas.
"Apa..?!" tukas Arshlan dengan wajah galak, menyadari Romi yang langsung mengawasi dirinya dengan raut sedikit curiga, begitu mendengar keputusan yang ia buat tentang Lana.
"Egh.. t-tidak apa-apa, Tuan.." geleng Romi cepat, sedikit gugup karena sepertinya pemikiran yang melintas iseng dibenaknya malah terbaca sang majikan.
"Awas saja kalau kau mencoba berpikir macam-macam tentang diriku!" ancam Arshlan sok galak padahal didalam hatinya arshlan pun sedikit merasa malu. "Aku tidak segila itu, sampai-sampai mau mengambil keuntungan dari seorang gadis yang sedang tidak sadarkan diri..!"
"Tidak Tuan.. tidak.. mana mungkin aku berpikir seperti itu kepada Tuan.."
Romi langsung mengatupkan kedua bibirnya rapat-rapat begitu menyadari jika Tuan Arshlan telah mendelik lagi.
Romi dengan cepat menunduk takjim, membuat Arshlan menghembuskan nafasnya kesal.
"Dan ingat.. jangan katakan apapun pada kekasihmu.." ujar Arshlan kemudian saat Romi meminta diri untuk berlalu dari kamarnya.
"Baik, Tuan. Aku mengerti." lagi-lagi Romi terlihat menunduk takjim, sebelum kemudian menghilang dibalik pintu.
"Tuan aku minta maaf.. aku pasti tertidur karena mabuk, maaf Tuan.. aku malah tidak menemanimu.." Lana berucap malu-malu, padahal dihadapannya wajah Arshlan sudah terlihat sangat dongkol seakan mau menelan Lana hidup-hidup.
"Kau ini.. selain bodoh, apa kau juga tuli..?"
"Egh..?" Lana terhenyak mendengar kalimat kasar yang telah menyembur tak terkendali.
"Kau tidak dengar aku menyuruhmu apa..?" kesabaran Arshlan sepertinya nyaris mencapai titik akhir.
"Bangun dan bersiap. Baiklah Tuan.. aku akan bangun dan bersiap.." Lana langsung melompat dari tempat tidur Arshlan begitu saja, gerakannya yang super lincah membuat jantung Arshlan nyaris copot karena terkejut.
"Dasar bocah bar-bar..!"
Rutuk Arshlan begitu mendengar bunyi pintu kamar mandi yang juga terhempas agak kasar, saking gerakan Lana yang begitu terburu-buru.
'Kau akan meihatnya Lana.. semalaman penuh mengerjaiku begitu rupa, kau pikir bisa lolos begitu saja..?'
'Cihh.. Lana.. Lana.. kau bahkan lebih memilih menjadi budakku seumur hidupmu daripada memberikan kesucianmu padaku?'
'Baiklah.. aku akan mengikuti alur permainanmu. Akan kubuat kau benar-benar menjadi budakku seumur hidupmu, sebelum kau sendiri yang akan merangkak dibawah kakiku.. meminta untuk dipuaskan..!"
.
.
.
Bersambung..
Like, coment, vote, rate, poin, koin.. apapun itu.. yuk.. bisa yuk.. 😀
Thx and Lophyuuu my all kesayangaaaannn.. 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
hoomano1D
ogeb bin oon dong
2022-02-25
1
Agus Artha Sudrajat
hhh suci darimans. .dada nya sudah dicicipi
2022-02-02
1
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Awas Tuan Nanti Kamu Yg Terjebak Dengan Umpanmu Sendiri 😊😊😊😊
2022-02-02
2