Double UP..!!
Sinar mentari di ufuk timur bahkan belum merekah sempurna saat yacht mewah milik Tuan Arshlan telah merapat kembali ke dermaga awal tempat mereka mengawali perjalanan yang tak tuntas.
Pesta semalam telah usai tanpa kesan, karena sang pemilik pesta bahkan tidak kembali setelah sebelumnya hanya pamit untuk waktu yang tidak lama, tapi pada kenyataannya sampai semua tamu yang ada diatas yacht mewah itu turun beriringan ke dermaga.. Tuan Arshlan tak kunjung keluar dari peraduannya.
"Bos besar sedang tidak enak badan sejak semalam, beliau berpesan untuk tidak mengganggu.." begitu kata sang pengawal yang semalam bertugas khusus menjaga kamar Tuan Arshlan.
Kala itu semua yang berada di formal dinning room langsung menghembuskan nafas kecewa.
Pesta tanpa Tuan Arshlan..?
Tentu saja akan terasa sangat hambar, apalagi untuk para gadis-gadis yang telah sengaja datang dengan berdandan extra.
Alhasil mereka semua gagal mencoba menarik perhatian Tuan Arshlan untuk kencan berikutnya, terlebih lagi Nona Ashley.
Semua orang tau bahwa Nona Ashley terpilih menjadi gadis yang beruntung dimalam itu, sebelum kemudian berubah menjadi gadis paling yang paling tidak beruntung.
Kekecewan Nona Ashley yang gagal menghabiskan malam bersama milyuner tampan yang terkenal royal kepada semua wanita yang melakukan one night stand dengannya itu terekam jelas.
Semalaman penuh gadis itu telah menumpahkan segenap rasa kecewanya dengan mabuk gila-gilaan, yang mengakibatkan pagi ini dua orang pengawal harus mengantarnya kembali ke apartemennya karena kondisi Nona Ashley yang belum sepenuhnya sadar dari mabuk semalam.
Diatas upper deck, Siska terlihat berdiri disana bersebelahan dengan Om Romi.
Siska menjadi orang satu-satunya yang diam-diam meragukan perihal Tuan Arshlan yang katanya sedang tidak enak badan semalaman.
Kecurigaan Siska semakin bertambah manakala semalaman juga ia tidak melihat batang hidung Lana, terhitung sejak ia meninggalkan Lana di tempatnya berdiri saat ini, sesaat setelah mesin yacht mulai dihidupkan sang kapten kapal.
"Aku masih tidak bisa mempercayai, jika semua ini hanya kebetulan belaka.." Siska berbisik ditelinga Om Romi, sambil memperhatikan satu persatu orang yang turun ke dermaga dengan raut wajah kecewa.
Bagaimana tidak kecewa..? setelah menempuh lebih dari setengah perjalanan, yacht mewah itu akhirnya harus putar balik, kembali ke dermaga semula.
Pesta yang rencananya akan dilanjutkan disebuah pulau kecil milik Tuan Arshlan selama dua hari, telah gagal total.
Om Romi tersenyum kecil mendengar kalimat Siska yang mengandung rasa ingin tahu yang begitu mendalam.
"Terserah padamu, Sayang.. tapi sejak semalam aku telah mengatakannya padamu kan? bahwa ada pengawal yang melihat Lana turun ke dermaga sepeninggal dirimu, dan mengenai Tuan Arshlan.. pengawal yang menjaga pintu telah memastikan bahwa beliau semalaman hanya sendirian dikamarnya.."
Siska tercenung lama, sambil menatap gerak-gerik Om Romi dengan lebih seksama, mencoba mencari kejanggalan dalam setiap perkataan kekasihnya, namun yang ada Siska tidak mendapatkan apa yang dirinya inginkan.
"Sebaiknya kau turun sekarang juga.." ujar Om Romi mengisyaratkan kepada Siska sambil menunjuk tangga yang telah kosong karena sudah tidak ada lagi satu manusia pun yang melewatinya.
Saat ini, Siska menjadi orang terakhir diatas kapal yacht mewah tersebut, selain para pengawal, para crew kapal, dan pastinya Tuan Arshlan yang katanya masih tertidur dikamarnya.
Siska pun akhirnya mengangguk mengiyakan.
"Baiklah, aku akan turun sekarang.."
Om Romi terlihat mengangguk. "Maaf tidak bisa mengantarmu pulang.."
"Tidak apa-apa, Om.. aku bisa pulang naik taxi online.." Siska tersenyum manis, kemudian ia terlihat berjinjit memberikan sentuhan perpisahan untuk kekasihnya yang berkepala plontos itu.
Mereka bertaut sejenak, dan baru terlepas begitu mendapati beberapa siulan menggoda yang datang dari teman-teman pengawal Om Romi.
"Aku pergi dulu yah Om.. see you.."
Om Romi terlihat membalas senyum Siska sambil mengangguk.
Siska yang mulai terlihat turun meniti tangga satu per satu menuju dermaga kembali melambaikan tangan kearah Om Romi, sebelum tubuhnya semakin menjauh. Sesekali gadis itu juga berbalik kearahnya hanya untuk sekedar tersenyum, melempar ciuman dari jarak jauh, atau hanya sekedar melambaikan tangan.
Terus seperti itu sampai tubuh ramping berisi milik Siska tak terlihat lagi dari pandangan Om Romi yang akhirnya bisa menarik nafas lega, begitu meyakini bahwa kekasihnya itu telah benar-benar berlalu.
XXXXX
"Heh, bocah pemalas..!! cepat bangun..!!"
Matahari belum juga menampakkan diri dengan sempurna ketika Arshlan menyiramkan segelas air dingin kewajah Lana yang tertidur nyenyak dengan mulut sedikit terbuka.
Mendapat guyuran air dingin segelas penuh di pagi hari yang tak kalah dingin itu sontak membuat Lana tersentak bangun.
Lana terkejut ketika mendapati pemandangan yang begitu indah sepagi ini, dimana Arshlan telah berdiri dihadapannya dengan stelan jas resmi. Terlihat gagah dan luar biasa tampan.
"Pangeran.."
Lana bergumam takjub masih dengan posisi terduduk diatas ranjang, lengkap dengan muka bantal dan rambut yang awut-awutan seperti penampakan lion king.
Arshlan terlihat illfeel melihat pemandangan yang lumayan jorok dimatanya itu. Saking enggannya Arshlan langsung melengos kesal.
"Sial.. dia mulai lagi.." desisnya Arshlan seolah bicara pada dirinya sendiri.
"Tuan, bagaimana bisa diumur Tuan yang tidak muda lagi, Tuan bisa setampan ini..?" tatapan Lana masih terpatri lekat, seolah terhipnotis dengan sosok rupawan yang seolah tak bercela didepan matanya.
Mendengar kalimat itu sepasang mata Arshlan melotot tajam. "Kau mau mengatai diriku sudah tua..?!" berucap geram, membuat Lana tersentak mendapati kesadarannya.
"Egh, bukan.. bukan seperti itu.. maksudku Tuan memang sangat tampan.. meskipun memang sudah.. sudah.. mmh.." Lana memutar otaknya, mencoba mencari padanan kata yang tepat untuk menggantikan kata 'tua' yang tadi sempat membuat Tuan Arshlan meradang.
'Lagipula kenapa Tuan Arshlan harus marah aku menyebutnya sudah tua sih..? dia kan memang sudah tua..?'
Lana membathin sambil menggaruk belakang kepalanya, masih sibuk berpikir.
"Cepat katakan! kamu ingin mengataiku 'tua' lagi kan?!"
"Tidak Tuan, maksudku Tuan memang sangat tampan, meskipun memang sudah.. sudah.. dewasa..!! iya benar!! dewasa..!!" Lana terlihat sangat girang karena merasa berhasil mendapat padanan kata yang tepat untuk menggantikan kata 'tua', di injury time.
"Cihh..!!"
.
.
.
Sebelum NEXT jangan lupa di Support LIKE-nya yah.. 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Agus Artha Sudrajat
lama2 bersemi ni
2022-02-02
1
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Astagaaaaaa Lanaaaaaa 🤣🤣🤣
2022-02-02
2
Sulastrie Herlina
Lana jngn polos2 bngt dong thor,
2021-12-22
1