Lana berdiri penuh percaya diri dihadapan Tuan Arshlan yang kini sedang mengulitinya lekat.
Setelah beberapa saat yang lalu tanpa disangka Tuan Arshlan telah memilih bersama Lana dibandingkan bersama Nona Ashley, seorang model terkenal yang belakangan sedang naik daun.
Lana merasa bangga dan agak besar kepala, meskipun disisi lain Lana juga merasa malu karena pertama-tama Tuan Arshlan telah menyuruh Lana secara terang-terangan untuk mandi dan membersihkan dirinya terlebih dahulu.
"Pergilah mandi dan bersihkan dirimu dengan baik. Malam ini kamu tidak akan berhasil merampok uangku dengan penampilanmu yang lusuh seperti ini." ujar Tuan Arshlan sambil tersenyum misterius, membuat Lana bergumam dalam hati.
'Mandi? apa iya aku se-dekil itu dimata Tuan Arshlan..?'
Alhasil Lana telah membersihkannya tubuhnya dengan baik, seraya tak lupa menghibur diri.
"Tuan Arshlan pasti ingin memelukku.. makanya dia menyuruhku untuk mandi.."
Otak polos Lana yang tengah membayangkan betapa nyamannya tidur sambil memeluk tubuh kekar yang wangi milik Tuan Arshlan, membuat Lana bersiul-siul dengan penuh semangat.
"Sepertinya lingerie ini akan dipakai oleh Nona Ashley.." berucap pada diri sendiri saat ia telah mematut dirinya didepan cermin. "Nona Ashley memang cantik dan menarik.. tapi aku juga menarik.. buktinya Tuan Arshlan memilihku.." berucap lagi seraya memutar badan kekiri dan kekanan didepan cermin, penuh kepercayaan diri yang semakin membumbung seperti kebiasaan sikap Lana yang memang sedikit lebay dan tidak tau malu.
Lana menghabiskan waktu nyaris tiga puluh menit didalam kamar mandi tersebut sebelum kemudian melangkah keluar penuh percaya diri hanya dengan mengenakan lingerie sexy berwarna merah yang memang telah tersedia didalam sana.
Dan disinilah akhirnya Lana, berdiri dengan penuh percaya diri dihadapan Tuan Arshlan yang menatapnya nyaris tak berkedip.
Arshlan terlihat mengusap wajahnya. Benaknya kembali bimbang dengan keputusannya sendiri.
Apa iya dirinya akan benar-benar memakan bocah nekad yang sedang tersenyum genit seolah sengaja ingin menggodanya ini..?
Tapi kalau tidak dimakan, haruskah ia melewati malam keberuntungan yang sangat menggembirakan ini dengan bermain solo seorang diri..?
"Mendekatlah kesini.." merasa bimbang dengan pikirannya membuat Arshlan memutuskan dengan cepat sebelum otaknya kembali berubah pikiran.
Kendati pun tubuh Lana terlihat kurus, kurang berlekuk dan tidak terlalu mon tok dibeberapa bagian favoritenya, namun sebagai pria normal dengan libi do yang besar, Arshlan bisa merasakan bagaimana sen jatanya dibawah sana bahkan sudah siap tempur, terhitung sejak Lana keluar dari kamar mandi bak super model yang sedang menawarkan model lingerie mode terbaru diatas catwalk.
Mana mungkin hasratnya yang telah menggebu seperti ini disuruh mundur?
Lagipula melihat keberanian Lana yang terus menggodanya malam ini membuat Arshlan mulai meyakini satu hal, bahwa gadis dihadapannya ini tidak mungkin sepolos yang terlihat. Bisa saja ia telah terbiasa tidur serta melakukannya dengan pria sebelum dirinya.
Melihat Arshlan yang tengah menepuk-nepuk permukaan ranjang yang ada disisinya, tanpa membuang waktu Lana langsung naik keperaduan mewah yang super empuk itu, beringsut semakin dekat kesamping pria tampan yang saat ini terlihat jelas menginginkannya.
Lana duduk bersimpuh disebelah Arshlan yang telah meraih dagu Lana yang runcing.
"Sudah memikirkan apa yang ingin kau rampok dariku malam ini..? hmm..?" bisik Arshan seraya mengecup singkat bibir mungil yang begitu ranum. Arshlan bahkan bisa merasakan manisnya yang tertinggal meskipun ia baru mengecup sesaat lalu.
Lana menggeleng. "Sempat aku pikirkan, Tuan, tapi kemudian aku merasa bahwa aku tidak perlu memikirkannya.."
Sebelah alis Arslan terangkat mendengar penuturan aneh itu.
"Oh ya..? kenapa..?"
"Karena aku tau Tuan akan memberikan aku imbalan sesuai dengan apa yang nantinya akan aku berikan. Seperti kata Tuan tadi.." imbuhnya masih dengan senyum yang sama, berpendar segar bak sinar mentari pagi.
Arshlan tersenyum dalam hati, saat menyadari meskipun jauh dari kata menarik untuk kategori wanita yang selama ini berseliweran nyaris di setiap malamnya, namun keunikan Lana merupakan point khusus yang membuat gadis itu terlihat berbeda, tentu saja selain penampilannya yang sangat fresh khas remaja belia, disertai kelakuannya yang jinak-jinak merpati, membuat Arshlan mulai tidak sabar untuk mencicipi dan segera bermain-main.
"Aku sungguh penasaran, dengan sesuatu istimewa seperti apa yang nanti akan kau berikan padaku.." bisik Arshlan begitu intim ditelinga Lana, membuat Lana meremang dalam sekejap.
Namun kendati demikian Lana tetap bisa menjawabnya dengan keceriaannya yang tak berkurang sedikitpun. "Untuk apa penasaran, Tuan..? Tentu saja aku akan menemani Tuan malam ini sesuai yang Tuan inginkan.."
Mendengar itu Arshlan terlihat menyeringai, menyadari seberapa tidak sabarnya Lana yang terlihat oleh matanya.
'Sepertinya aku harus benar-benar bisa membuat gadis ini luluh lantak, agar berhenti bicara penuh percaya diri seperti layaknya pro player..'
Arshlan bergumam dalam hati. bertekad untuk membuat kepercayaan gadis yang begitu percaya diri dihadapannya ini mendapatkan sedikit pengajaran dari kenikmatan duniawi yang sesungguhnya.
Lana memejamkan matanya, mengigit bibirnya sedikit guna membagi keresahan dan rasa berdebar, manakala nafas Tuan Arshlan yang hangat menerpa seluruh permukaan telinga sekaligus kulit lehernya.
Tak hanya itu, jemari besar yang kokoh milik Tuan Arshlan kini telah mengelus pahanya dengan tegas, sementara tangannya yang lain telah menekan tengkuk Lana dengan sedikit kekuatan sehingga memudahkan Tuan Arshlan melabuhkan bibirnya dimilik Lana yang serupa.
Arshlan terus menyesap bibir Lana yang ranum. Semakin memperdalam luma tannya namun benak Arshlan tak henti berputar dan mengira-ngira.
Meskipun sangat terlihat usaha Lana untuk mengimbangi c u m buannya namun Arshan tak bisa dibohongi bahwa Lana bukanlah seorang yang ahli dalam melakukannya.
Sementara itu.. yang tersirat dibenak Lana justru hal yang sangat jauh berbeda dengan yang ada dipikiran Arshlan.
Sempat terlena beberapa jenak mendapati c u m buan maha dashyat pria yang benar-benar telah membuat Lana mabuk kepayang itu, membuat Lana nyaris lupa bahwa ia juga memiliki pe-er untuk bisa menyenangkan Tuan Arshlan jika ingin mendapatkan perhatian serta uang yang ia perlukan untuk menyambung hidupnya, setidakanya untuk beberapa waktu kedepan.
Benak Lana mulai mengingat-ngingat bagaimana cara Siska meladeni Om Romi saat mereka saling bertaut mesra. Lana terlalu sering meihat adegan tersebut secara langsung, dan sibuk berkhayal akan melakukannya lebih baik untuk pria yang ia sukai kelak.. seperti saat ini..
.
.
.
Bersambung..
Like and Support terus yah.. 🤗
Thx and Lophyuu all.. 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Nana Alvionita
lanjutt
2022-02-26
0
Nana Alvionita
lanjutt
2022-02-26
0
Nana Alvionita
lanjut thoor
2022-02-26
0