Rasanya baru kali ini Arshlan menemukan kasus, dimana seorang wanita, yang sedang berada dalam cu m buannya yang memabukkan, bukannya menggelin jang kemana-mana karena menahan hasrat.. tapi yang terlihat justru pikiran wanita itu seolah melayang kepada hal yang lain, tidak fokus pada dirinya, malah terkesan berciuman hanya sebuah aktifitas antar mulut yang saling melahap satu sama lain, sama sekali tidak masuk dalam kategori sebuah rang sangan yang dilakukan disaat fore play.
Arshlan menjauhkan wajahnya sejenak, seolah mengambil jarak agar bisa menatap wajah Lana seutuhnya, yang bahkan terlihat bengong.
"Lana, kau ini sedang memikirkan apa..?"
"Om Romi.." berucap tanpa sadar, karena pikiran yang melayang belum kembali seutuhnya menemui kesadaran.
"Appa..?!" Arshlan terhenyak, detik berikutnya Lana pun ikut terhenyak sambil menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangannya, menyadari ia telah lancang menyebut nama Om Romi dihadapan Tuan Arshlan.
"Egh.. m-maksudku.."
"Kau menyukai Romi..?" usut Arshlan dengan sepasang mata yang terbelalak lebar.
"Tidak Tuan, tidak.." Lana menggeleng panik.
"Tidak apanya..? kau bahkan membayangkan si botak itu saat aku sedang menciummu..? sungguh keterlaluan..!"
Lana kembali menggeleng panik. "Tidak Tuan.. maksudku bukan seperti itu.."
Sejujurnya Lana memang sedang membayangkan saat Om Romi dan Siska berciuman, bukan membayangkan Om Romi yang tidak-tidak seperti yang dituduhkan Tuan Arshlan sekarang.
Arshlan terlihat memijat keningnya dengan wajah geram. Ia merasa sedikit terhina karena ulah Lana yang membuatnya terkesan tak berarti dibandingkan salah satu anak buahnya.
"Kau ini benar-benar kelewatan, Lana.." desis Arshlan tidak bisa lagi menahan emosinya, menyadari secara tidak langsung Lana seolah membangun situasi dimana Romi pengawalnya itu bahkan lebih menarik perhatian Lana dibandingkan dirinya sendiri.
"Keluar.." ujar Arshlan dengan suara yang dingin, membuat Lana terhenyak ditempatnya menyadari Tuan pujaannya kini tega mengusirnya
"Tuan, aku sungguh-sungguh minta maaf, tapi kau salah paham dengan maksudku.."
"Aku bukan orang bodoh, dan telingaku masih berfungsi dengan baik. Kau barusan telah mengatakannya, bahwa kau sedang memikirkan Romi, disaat aku sedang mencum bu dirimu..!"
"Aku memang memikirkan Om Romi, tapi.."
"Keluar..!" suara Arshlan semakin terdengar tegas.
"Tuan dengar dulu.."
"Keluar, karena kemudian aku akan menyuruh pengawalku untuk membuangmu ketengah laut, agar tubuhmu dimakan ikan hiu..!"
"Tuan.. jangan.. aku mohon maaf, tapi anda memang salah paham dengan maksudku.." Lana bertahan sekuat tenaga untuk tetap berada diatas ranjang, karena sekarang Arshlan bahkan telah berusaha menarik pergelangan tangan Lana agar bisa ia lemparkan keluar kamar.
"Tuan Arshlan, aku mohon.." Lana terus menghiba, namun yang ada cekalan ditangannya semakin menguat, sekuat tekad pria itu untuk menyeretnya keluar.
"Tuan.. Tuan kan sudah berjanji untuk memberikan aku kesempatan menemani Tuan malam ini.. pria sejati tidak boleh ingkar janji.."
"Sudah, diam." Arshlan menatap Lana dengan tatapan yang tajam. "Aku sudah tidak tertarik lagi padamu..!" tukas Arshlan dengan wajah kesal.
"Astaga Tuan.. secepat itu anda bosan..? aku bahkan belum sempat mengingat dengan sempurna bagaimana cara berciuman yang seharusnya, seperti yang sering dilakukan Siska dan Om Romi.."
"Apa kamu bilang..?!" Arshlan kembali terhenyak, menatap gadis berbalut lingerie merah yang juga sedang menatapnya dengan tatapan polos.
Refleks Arshlan memijat kedua alisnya saat menyadari bahwa ternyata Lana memang tidak berbohong, bahwa dirinya memang sedang berusaha menerapkan ilmu yang ia dapat secara otodidak dari Romi dan pacar belianya yang bernama Siska. Pantas saja gadis itu terlihat seolah sedang menerawang jauh.
Arshlan membisu sambil kembali melirik Lana yang juga membisu dengan raut wajah panik bercampur takut.
Rupanya ancaman Arshlan cukup mengenai mental Lana karena gadis itu sepertinya benar- benar ketakutan jika Arshlan serius akan menyuruh pengawalnya untuk membuang dirinya kelaut sehingga tubuhnya bisa menjadi santapan ikan hiu..!
Mendadak Arshlan kembali merasa lucu. "Jadi kau sering mengintip si botak itu mencium temanmu yah?" usik Arshlan lagi, tiba-tiba saja menjadi sedikit penasaran dengan setiap jalan pikiran Lana yang unik.
Lana mengangguk malu-malu. "Sebenarnya temanku yang sepertinya lebih sering mencium Om Romi, Tuan.." berucap dengan gaya khas sekumpulan pengghibah. "Aku pun sebenarnya tidak bermaksud mengintip, hanya saja mereka terlalu sering bermesraan tanpa mengenal tempat.." gerutu Lana lagi kali ini wajahnya terlihat cemberut bercampur iri.
"Daripada sibuk mengintip kemesraan orang lain kenapa kamu tidak melakukannya saja..?"
Lana terhenyak mendengar selorohan Arshlan yang terdengar meluncur santai dari mulutnya.
"Melakukannya..? tapi dengan siapa aku harus melakukannya..?" bertanya dengan tampang super polos, cenderung bodoh.
"Tentu saja dengan kekasihmu."
"Tuan, aku kan tidak punya kekasih.." ungkapnya lagi-lagi dengan wajah khas yang malu-malu. "Aku hanya menginginkan Tuan menjadi kekasihku, tapi sayangnya Tuan juga telah menolaknya tanpa berpikir lebih dahulu.." ujarnya dengan nada kecewa.
"Meskipun tidak bisa menjadi kekasih, tapi malam ini aku mengijinkan seluruh tubuhku untuk jadi milikmu.." ujar Arshlan dengan senyum licik.
Sepasang mata Lana mengerjap ceria. Tapi kemudian meredup lagi. "Ternyata hanya untuk malam ini yah.." imbuhnya kecewa.
Melihat itu Arshlan tak bisa menahan tawa kecilnya.
Arshlan memutuskan untuk kembali naik keatas ranjang dengan tekad yang ibaratnya telah tercharger full, beringsut mendekati wajah lesu milik Lana dan langsung meraih tengkuk gadis itu tanpa membuang kesempatan lebih lama lagi.
Arshlan melu mat bibir Lana penuh tekanan, memaksa Lana untuk mengikuti alur permainannya sendiri.. tidak lagi memberi kesempatan Lana mengkhayalkan cara berciu man orang lain karena Arshlan telah bertekad untuk mengajarkan gadis naif itu tentang segala hal yang nantinya bahkan diluar ekspektasi Lana.
"Mmmhh.." satu de sa han lembut lolos begitu saja dari bibir mungil yang tengah dilahap Arshlan tanpa jeda, disertai remasan lembut di kedua buah yang awalnya Arshlan pikir tidak ada tonjolannya itu, namun ternyata masuk kategori berukuran mini untuk seorang gadis berumur dua puluh tahun.
Merasa cukup melakukan perkenalan yang sanggup membuat Lana terengah, kini Arshlan menunduk untuk mengajak berkenalan si kembar yang terlihat imut.
"T-tuan..?" Lana terpekik begitu menyadari bagian atas tubuhnya telah polos tanpa alas apapun.
Belum sempat Lana mengelak dengan berusaha menghalangi dadanya dari pandangan mata Arshlan yang telah dipenuhi kabut gairah, yang ada Lana kembali telah terpekik ketika kedua tangannya telah ditahan oleh kedua tangan kuat milik Arshlan.
Pekikan yang disertai pemberontakan Lana tertelan ditenggorokan, berganti dengan suara lenguh dan erangan yang meluncur nikmat bercampur kepanikan begitu kepala Arshlan terbenam sempurna disana.
Berganti-ganti dengan seirama..
Dari kiri ke kanan dan sebaliknya..
Terus bertukar peran memberi stimulasi yang tepat..
Didua titik kecil yang menggemaskan untuk digigit dan dipermainkan..
.
.
.
Bersambung..
Like and Support dong.. 🙏
Thx and Loophyuu all.. 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwk malu maluin aja kamu Lana,sempat2 nya ngebayangnpria lain,pacar temen sendiri lagi,Noh si singabudah marah,Hilang deh kesempatan kamu buat deketin. singa..
2023-05-08
1
Agus Artha Sudrajat
jebol gak ni
2022-02-02
2
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Smoga Pas Tau Lana Masib Virgin Si Om Serius Berhubungan Dengan Lana yaa 😍
2022-02-02
3