Jangan lupa mampir di PASUTRI yah cuy.. makin seru loh ceritanya.. 🥰
"T-tunggu.. tunggu sebentar.."
Lana mencoba menggeliat, ia menggunakan seluruh kekuatannya yang sempat meleleh karena ulah Arshlan yang begitu pandai membuai untuk membuat Arshlan terusik dari seluruh kegiatan pria itu yang membuatnya luluh lantak.
"Tuan.. tolong jangan seperti ini.." Lana terus memberontak, berusaha keras menggapai kesadarannya yang timbul tenggelam oleh gelora.
Dengan wajah yang super kesal Arshlan telah mengangkat wajahnya sendiri, menatap Lana dengan tatapan tajam menikam.
"Baiklah.. sekarang apa lagi..?" tanya Arshlan mencoba menahan emosi saat menyadari lagi-lagi bocah ingusan bernama Lana ini kembali menguji kesabarannya, dan memutus kesenangannya.
"Tadi Tuan bilang aku hanya akan menemani.. Tuan tidak bilang akan menyentuh semuanya.."
"Apa kau bilang..?!"
Lana menarik ujung selimut dan membawanya kedadanya yang polos. "Ini tidak boleh Tuan..!" ujarnya seperti sedang memarahi anak kecil yang baru saja berbuat nakal.
Mendengar itu rasanya Arshlan ingin meninju dinding.
"Ayo, Tuan.. tidur disini.." Lana menarik lengan kekar Arshlan, berusaha membuat Arshlan terlentang, masih dengan tampang bodoh dan terkejut.
"Kau mau apa..?"
Arshlan mencoba bangkit, namun Lana malah mendorong dadanya hingga kembali terlentang.
"Kau..?!"
"Ssstt.."
Arshlan melotot saat jari telunjuk Lana telah menempel dibibirnya guna membungkam aksi protes yang hendak meledak.
"Aku akan menemani Tuan tidur, seperti perjanjian kita diawal.." setelah itu Lana telah merebahkan tubuhnya begitu lekat disamping Arshlan, memeluk nyaman tubuh dengan aroma wangi maskulin yang menguar mahal dan nyaman.
'Apa ini..?'
Arshlan membathin gemas, menyadari saat ini jemari lentik Lana mengelus dadanya berkali-kali, seolah sedang menidurkan bayi.
'Sial.. kalau tau dia sebodoh ini, seharusnya sudah sejak tadi aku membuang gadis tidak berguna ini kelaut..!'
Arshlan merutuk dalam hati dengan kekesalan yang telah sampai diubun-ubun.
"Berhenti bersikap bodoh!" Arshlan bangkit begitu saja dengan wajah penuh amarah, membuat Lana ikut terkejut hingga memutuskan untuk mendudukkan diri diatas ranjang.
"Tuan.." tatapan mata Lana dipenuhi keheranan.
"Kau.." tunjuk Arshlan tepat didepan batang hidung Lana. "Mustahil kalau kau tidak mengerti apa yang sedang aku inginkan..!"
"Tuan tapi.."
"Aku bahkan telah mengusir Ashley dari depan pintu kamarku hanya karena memberimu kesempatan. Kalau tau kau hanya mau bermain-main dan membuang waktuku seperti ini maka.."
"Tuan.. aku memang tau apa yang Tuan inginkan." potong Lana sambil tertunduk dalam.
"Lalu kenapa kau berpura-pura polos dan mencoba menipuku?! kau pikir kau bisa membuatku penasaran dengan semua kelakuan absurdmu itu? begitu?" Arshlan terlihat sangat marah, terlebih saat menyadari bahwa ucapan sinisnya adalah benar adanya.
Saat ini Arshlan merasa nyaris gila, karena Arshlan memang penasaran!
yah.. penasaran setengah mati, penasaran ingin mengetahui bagaimana rasanya memacu gadis sepolos Lana.
"Tuan.."
"Kau mau uang, kan?" pungkas Arshlan sungguh tak sabar.
"Tuan bahkan tau sendiri bahwa itu yang aku inginkan.." kilah Lana.
"Baiklah. Aku akan bercinta denganmu. Cukup dua jam saja, lalu berapa yang kau inginkan? cepat katakan, karena setelah dua jam kau boleh kembali kepada temanmu, sebelum aku akan benar-benar membuangmu kelaut!!"
Lana tercengeng mendengar kalimat ancaman yang terucap dari wajah yang mengeras serta bersungguh-sungguh itu.
"Aku.. aku tidak bisa.." Lana menggeleng perlahan. Sepasang matanya tidak menangis, tapi dikedalaman hatinya sungguh terluka.
"Kalau begitu keluar saja dari kamarku sebelum aku berubah pikiran untuk menghilangkan nyawamu, sebagai ganti waktu berhargaku yang hilang percuma, hanya karena meladenimu..!"
"Tuan aku minta maaf.. tapi aku sungguh tidak punya tempat untuk kembali.." Lana berujar lirih, masih berusaha bertahan dengan sikap keras kepalanya yang menolak pergi. Dalam hati Lana memang telah bertekad bahwa ia tidak mungkin menyerah dengan mudah, karena itulah dirinya terus bertahan meskipun ancaman Tuan Arshlan terdengar tidak main-main.
"Damn.." maki Arshlan penuh penekanan. "Lalu apa yang kau inginkan..?" tanya Arshlan dingin, mungkin ini merupakan kesabarannya yang terakhir untuk gadis bertampang bodoh yang tidak ada menariknya sama sekali ini.
'Malam ini aku sungguh sial..!'
Rutuk Arshlan meratapi kebodohannya yang telah memilih Lana dan mengabaikan Ashley begitu saja.
Kalau saja ia tidak tertipu dengan kegenitan Lana, mungkin saat ini ia telah memacu tubuh sin tal milik Ashley dengan peluh bercucuran.
"Semuanya bisa menjadi milik Tuan, namun tidak untuk yang satu itu.."
"Kenapa tidak?!" pungkas Arshlan secepat peluru.
"Karena aku hanya akan memberikannya kepada orang yang bisa mencintaiku dengan tulus."
"Cinta..?" Arshlan tertawa sumbang. Kemudian ia menatap Lana dengan tatapan mengejek. "Cintaku bahkan berpuluh-puluh kali lipat lebih mahal dari milikmu yang kau anggap berharga itu..!" kecamnya dengan sangat remeh.
"Seharusnya kalau kau merasa bercin ta adalah hal yang begitu tabu maka tempatmu bukanlah dikamarku.."
"Semua itu aku lakukan karena aku sungguh-sungguh menyukaimu, Tuan.."
"Cihh..!"
"Tapi kalau aku tidak cukup pantas untuk cinta Tuan, maka aku bisa menukar tubuhku yang lain agar Tuan mau bermurah hati, memberikan uang.. dan pekerjaan. Aku mohon, Tuan.." ucap Lana bersungguh-sungguh. Ia telah begitu nekad memaksa dan menanggalkan harga dirinya demi cinta juga uang.
Lana pasti tidak tau bahwa saat ini harga diri Arshlan sedang tidak baik-baik saja. Lana telah melukai harga diri yang tertinggi dari pria itu, tanpa sedikitpun Lana menyadarinya.
Untuk yang pertama kalinya Arshlan telah merasakan bagaimana rasanya ditolak seorang wanita, dan wanita itu adalah wanita yang bahkan tidak ada kelebihannya sama sekali.
'Gadis jelek.. jangan panggil namaku Tuan Arshlan kalau aku tidak bisa membuatmu membayar mahal atas penolakanmu padaku..!'
'Lana.. kau adalah gadis penipu!'
Arshlan menyeringai dalam hati.
"Deal." pungkas Arshlan tanpa berpikir dua kali.
Persetan dengan yang satu itu. Karena yang terpenting gada raksasa miliknya yang rasanya nyaris meledak ingin segera dimanjakan bisa menuntaskan hasratnya dimanapun.
Perkara sebuah lu bang saja, bukan masalah besar untuk Arshlan. Toh gadis itu masih punya mulut dan kedua tangan dengan jemari yang lentik, yang bisa dipakai untuk membuatnya sedikit terhibur, daripada tidak sama sekali..!
.
.
.
Bersambung..
Like and Support jangan lupa.. 🤗
Thx and Lophyuu all.. 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwk ternyata Lana salah paham nih,nemenin tidur versi Lana itu cuman tidur doang,😂😂😂
2023-05-08
1
Agus Artha Sudrajat
iya pake lubang yg lain y
2022-02-02
1
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Harap Maklum Lana Kan Emang Polos 🤣🤣🤣
2022-02-02
2