Chapter 8

Tampan namun senyumannya seperti Iblis, begitulah gambaran yang ada di dalam pikiran Davina. Pria yang ia copet berhasil menemukannya hanya dalam hitungan jam. Uang haram itu bahkan belum habis, masih tersisa tiga juta rupiah. Dan pria yang ia copet sudah mendatanginya bahkan sampai ke rumahnya

Bagaimana bisa seorang Dave Abraham melakukannya?

" Kau pasti terkejut luar biasa, ya kan? " Nada suara pria itu terdengar sangat mengejeknya. Tangan dan kakinya langsung gemetar, tapi Davina berusaha menyembunyikan semuanya dari tatapan pria itu.

" Pak....tolong...."

" Apa adik-adikmu tahu bahwa kau telah me...."

" Pak ! " Teriak Davina memotong ucapan Dave sambil menatap kedua mata Dave dengan penuh permohonan.

" Kita bicarakan ini di dalam saja pak " Davina melangkah maju dan membisikkan kata-katanya ini.

" Kaupikir kau siapa hah?! Berani sekali memerintahku?" Ujar Dave dengan begitu angkuh. Dengan menggeram frustasi Davina dengan cepat menarik tangan Dave lalu membawanya masuk ke dalam rumahnya.

" Hei ! Apa yang kau lakukan?! " Bentak pria itu. Tapi Davina sengaja menulikan telinganya. Ia menyuruh Akmal untuk membawa keluar Amel, Sina dan Dami sebentar.

Dave tampak tercenung sejenak, ia kembali menatap kondisi rumah gadis muda itu. Sungguh menyedihkan sekali. Bahkan keadaan di dalam rumah ini jauh lebih buruk daripada saat ia melihatnya dari luar tadi. Dindingnya sudah banyak yang bolong dan ditumbuhi lumut, kayu rumahnya bahkan sudah menghitam dan tampaknya hanya dengan menendang sedikit, Dave bisa merobohkan rumah milik gadis itu. Dave menggelengkan kepalanya, menyingkirkan perasaan sejenis iba dan sebagainya. Ia adalah seorang Dave Abraham yang kejam dan tidak mengenal yang namanya belas kasihan.

" Kau kurang ajar sekali ! Beraninya meletakkan tangan kotormu di tubuhku ! " Bentak Dave

" Pak ! Bisakah kita bicarakan ini baik-baik? " Sela Davina ketika ia berbalik dan sudah menutup pintu rumahnya. Ia tidak mempedulikan kata-kata beracun yang keluar dari mulut pria itu.

Dave dengan cepat menepis tangan Davina dari lengannya seolah-olah tangan Davina adalah sebuah kotoran yang jika berlama-lama menempel di sana akan membuat Dave muntah.

" Bicara baik-baik dengan seorang pencopet? Kau waras? " Desis Dave dengan sorot mata tajam.

" Saya memang tidak waras. Pak, saya pikir mungkin ini akan terdengar sedikit gila bagi anda tapi tolong berikan saya pekerjaan apapun itu agar saya bisa melunasi hutang-hutang saya pada anda"

Sontak Dave terdiam sebentar lalu setelah itu pria itu menyipitkan kedua matanya, menatap wajah Davina dengan sangat geli.

" Hahahaha ! " Tawa sumbang langsung terdengar membahana di dalam rumah.

" Seorang pencopet meminta pekerjaan padaku? Ya, ya kau memang gila "

" Pak, saya akan bekerja pada anda dengan jujur, baik, tidak akan mengeluh meski pekerjaan itu sangat berat sekalipun. Saya akan tetap melaksanakan perintah anda dengan baik. Saya bisa melakukan banyak hal pak, memasak, mencuci, membetulkan toilet yang rusak, me......"

" Berhenti ! Percuma kau menjelaskan semuanya padaku karena aku tidak berminat untuk memperkerjakanmu. Sekarang ikut aku dan jangan banyak bicara, karena aku akan mengirimmu ke penjara" Tegas Dave sambil menarik kerah baju Davina. Wanita itu memberontak, hingga tangan Dave yang hinggap di kerah bajunya terlepas. Dalam sekian detik, rahang pria itu berubah mengetat.

" Mudah saja Davina, jika kau tidak mau ikut denganku. Aku hanya perlu memberitahu ini semua pada adikmu " Ujar Dave sambil melangkah cepat melewati Davina.

Seketika kedua mata Davina langsung terbelalak lebar, Davina mengejar Dave, ia merentangkan kedua tangannya, menghadang tubuh Dave yang hendak berlalu pergi keluar dari rumah.

" Minggir ! " Desis Dave.

" Pak ! Saya....."

" Aku bilang minggir atau aku akan berbuat kasar padamu " Ancam Dave dengan suara yang terdengar dalam.

Davina menggeleng cepat. Ia berusaha keras untuk berpikir agar pria bernama Dave ini tidak membawanya ke penjara.

Think ! Think ! Ah, aku tahu !

" Pak Dave tunggu sebentar ! "

Dave menaikkan sebelah alisnya dan menatap malas Davina.

" Anda yakin ingin memasukkan saya ke penjara pak? "

Dave berhenti memaksa maju, ia mulai menatap Davina dengan fokus. Melipatkan kedua tangannya di depan dada.

Tampaknya aku berhasil mengalihkan perhatiannya. Lanjut lagi Davi

Gumam Davina dalam hatinya.

" Pak, jika anda memasukkan saya ke dalam penjara, anda justru akan memberikan kemudahan hidup bagi saya yang telah mencopet dompet anda. Di dalam penjara, saya tidak perlu bekerja tapi tetap di beri makan, disana saya akan diajarkan banyak hal mulai dari memasak, menjahit sampai hal-hal menyenangkan lainnya. Saya sangat berterima kasih jika anda mau memasukkan saya ke dalam sana "

" Kau......"

" Tapi, jika anda menerima saya untuk bekerja. Anda bisa memeras tenaga dan keringat saya, anda juga bisa membuat saya membayar semua hutang-hutang saya pada anda. Dan anda bisa mendapatkan keuntungan dari saya " Potong Davina. Dave langsung kehilangan kata-katanya.

" Apa anda akan tetap memasukkan saya ke penjara pak? Pikirkan mana yang lebih buruk untuk seorang pencopet seperti saya ? " Davina tersenyum dalam hatinya.

Pria itu tampak sedang berpikir, keningnya berkerut dalam. Tampaknya ia sedang bimbang, bingung harus memutuskan apa.

" Pak Dave akan merugikan diri bapak sendiri, jika memasukkan saya ke dalam penjara. Saya bukannya bersedih pak, saya justru akan merasa sangat bahagia" Lanjut Davina. Kedua alis pria itu kini tampak menyatu.

Harus aku akui, apa yang dikatakannya terdengar masuk akal. Aku memang harus memanfaatkan gadis muda ini yang pandai sekali bicara. Jika dia kumasukkan ke dalam penjara, dia bisa makan dan hidup dengan tenang di dalam sana. Sedangkan jika dia bekerja denganku, aku bisa melakukan apapun yang kusuka untuk membuatnya menderita. Terdengar cukup menarik Dave. Kau harus membuat gadis muda itu hidup bagaikan di dalam neraka.

Kedua sudut bibir Dave tertarik kencang, Davina menunggu dalam diam sambil mengira-ngira apa ia sudah berhasil atau mungkin pria itu akan menolaknya.

Senyum apa itu? Terlalu sulit untuk di tebak. Dia menerima permintaanku atau tidak ?

" Kau cukup beruntung hari ini, nona Davina. Mulai besok kau harus sudah tiba di kantorku pukul enam pagi. Apa kau mendengar ? "

Seketika itu juga wajah Davina berubah cerah dan ceria.

" Dengan senang hati, pak " Seru Davina dengan begitu semangat. Dave tersenyum tipis, ia berderap maju mendekati Davina lalu kemudian sedikit menunduk untuk menatap wajah Davina dengan sangat lama.

" A...ada apa lagi pak? " Tanya Davina dengan tergagap karena tiba-tiba aura di dalam rumahnya berubah menakutkan. Ia mendongak, menatap wajah Dave yang lebih tinggi darinya.

" Jangan pernah berpikir bahwa aku akan memperkerjakanmu dengan sangat manusiawi. Aku akan membuatmu bekerja denganku siang dan malam. Bahkan hingga kau merangkak karena merasa tidak sanggup lagi, kau tetap harus bekerja. Begitulah aku akan memperkerjakanmu, nona pencopet " Bisik Dave. Sambil menahan nafas, Davina menelan ludahnya dengan susah payah. Dave menarik wajahnya menjauh, meninggalkan Davina yang gemetar menahan takut.

Sebelum Dave sempat berbalik dan membuka pintu rumah. Davina berujar dengan sangat pelan.

" Pak, tolong jangan panggil aku pencopet ketika di depan adik-adikku. Hanya itu pintaku, kumohon pak "

Dave tidak menjawab, ia keluar dari dalam rumah dengan membanting pintu rumah hingga bunyinya mengagetkan mereka yang berada di luar.

" Om, kenapa datang mencari kakak kami ? " Akmal mendekati Dave sambil menggandeng sebelah tangan Dami. Dave menunduk sejenak, menatap wajah polos-polos itu yang juga sedang menatapnya.

" Pak, tolong jangan panggil aku pencopet ketika di depan adik-adikku. Hanya itu pintaku, kumohon pak "

Kilasan ingatan tentang ucapan wanita itu menyadarkan Dave bahwa ia harus terpaksa berbohong pada anak-anak kecil itu.

" Aku datang kemari hanya ingin menyuruh kakakmu untuk datang dan bekerja di kantorku "

" Benarkah om ? " Tanya Akmal dengan sorot mata yang memancarkan kebahagiaan. Ia tahu bahwa kakaknya sedang sulit untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini hanya saja Akmal tidak berani mengatakan apapun pada kakaknya itu.

" Iya " Dave mengangguk singkat. Ia baru saja akan pergi saat tiba-tiba tubuhnya terhenti dan anak kecil yang bertanya padanya tadi sudah menahan sebelah tangannya.

" Om, terima kasih banyak " Akmal mencium tangan Dave dengan sangat sopan.

Dave membeku di tempat.

Sial ! Perasaan itu datang lagi ! Aku harus cepat-cepat pergi dari rumah ini !

Dave menyentak kasar tangannya, hingga Akmal sedikit terkejut. Namun wajah kecil itu masih tetap tersenyum padanya. Dave segera memalingkan wajahnya dari anak-anak polos itu. Ia melangkah cepat mendekati Morgan yang masih berdiri di dekat mobilnya.

" Kita harus segera pergi " Ujar Dave seperti orang yang ketakutan. Belum terlalu jauh Dave melangkah suara anak-anak itu kembali terdengar olehnya. Dave buru-buru masuk ke dalam mobilnya.

" Hati-hati dijalan om baik ! " Teriak mereka semua.

Dave ingin menyumpahi bocah-bocah itu. Namun ia tidak bisa.

" Cepat pergi dari sini, Morgan ! " Perintah Dave setengah berteriak pada Morgan yang baru saja mendudukkan bokong di sebelahnya.

" Baik pak "

To be continued.....

Happy reading, love you guys😘

Terpopuler

Comments

Nur Sanah

Nur Sanah

lucu2 banget ade2nya devina😅

2022-12-27

0

Julian Agung Nugroho

Julian Agung Nugroho

om baik.... jadi inget Nino🤗

2021-10-23

0

Santi Triyana

Santi Triyana

wah Dave vs Davi wis pasti jodoh ini .. namanya samaan 👍🤩

2021-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Bonus Chapter 1
102 Bonus Chapter 2
103 Bonus Chapter 3
104 Bonus Chapter 4
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Bonus Chapter 1
102
Bonus Chapter 2
103
Bonus Chapter 3
104
Bonus Chapter 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!