Chapter 18

" Apa anda tidak waras pak?! " Bentak Davina begitu Selena sudah pergi.

" Kau......" Desis Dave sambil berdiri cepat sembari menggaruk tengkuk. Ia merasa sedikit bersalah karena telah lancang mencium bibir suci Davina. Gadis itu masih sibuk menggosok-gosok bibirnya dengan kaos yang di kenakannya. Dave hanya bisa menatap tingkah Davina yang terlihat begitu jijik dengan sentuhannya barusan. Dalam hatinya Dave merasa sedikit terhina karena hal itu. Davina tidak menginginkan ciuman darinya.

" Apa anda pikir saya wanita murahan pak? Sehingga dengan semena-mena anda mencium bibir saya. Oh Tuhan, saya sudah menjaga bibir ini dengan baik selama belasan tahun tapi.....anda merusaknya dalam waktu sedetik saja " Gerutu Davina penuh penyesalan yang mendalam. Gadis itu mendelik tajam pada Dave.

" Aku hanya menciummu sedikit saja, Davina"

" Bukan masalah sedikit atau banyak, pak. Tapi ini masalah harga diri saya sebagai seorang wanita"

" Jangan membahas harga diri disini ! "

" Apa masalah anda pak? Gara-gara anda yang menelpon dan marah-marah. Saya sampai harus membatalkan janji dengan adik-adik saya karena ulah anda "

" Aku hanya ingin kau datang kemari " Tegas Dave.

" Dan setelah itu anda membuat saya terlihat seperti wanita murahan, di hadapan banyak orang"

" Kau berburuk sangka padaku. Jangan menyalahkanku "

" Tapi anda...Anda memang bersalah pak ! " Geram Davina.

" Aku hanya menciummu saja, Davina. Aku tidak menidurimu. Tenanglah, kau tidak akan hamil "

Davina melirik ke sekitarnya, orang-orang sibuk memandangi mereka berdua. Davina seketika langsung merasa malu. Ia baru menyadari bahwa dirinya dan Dave menjadi bahan perhatian orang-orang. Ditambah lagi apa yang sedang mereka bahas saat ini berhubungan dengan sesuatu yang terkesan vulgar.

Ini benar-benar memalukan !

" Saya harus pulang pak" Davina kemudian melangkah lebar meninggalkan pria itu.

" Tunggu Davina ! " Pekik Dave lalu mengikuti gadis itu dari belakang.

Tanpa menoleh Davina tetap melangkah cepat mengabaikan pria itu yang terus memanggil namanya. Ia merah pada Dave, bisa-bisanya pria itu membuatnya membatalkan janji dengan adik-adiknya di tambah lagi saat ia tiba di restoran pria itu malah bertingkah bodoh dengan mengatakan bahwa mereka sedang berpacaran.

" Berhenti mengejar saya pak ! " Teriak Davina. Dave semakin mempercepat langkah kakinya agar bisa menyusul gadis itu.

" Aku tau kau marah, tapi apa kau sadar Davina jika kau tidak punya hak untuk marah padaku. Kau hanyalah budakku ! Hanya seorang budak tak berharga ! "

Davina langsung menghentikan langkah kakinya, ia mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Tak lama gadis itu berbalik cepat lalu melayangkan tamparan keras ke wajah Dave.

Plak !

" Saya memang bersalah karena telah mencuri uang anda, pak. Tapi pak, saya masih punya harga diri. Jadi, jangan pernah berani menginjak-injak harga diri saya karena suatu waktu saya mungkin bisa menggigit kaki anda " Desis Davina lalu berbalik cepat kemudian melangkah pergi meninggalkan Dave yang masih membeku di tempat.

" Pergilah Davina! Aku akan melaporkanmu ke polisi ! Aku juga akan memberitahu adik-adikmu bahwa kakak mereka tidak lebih dari seorang pencuri ! " Teriak Dave dengan marah. Ia sendiri tidak tau apa yang menyebabkan dirinya marah pada Davina, entah karena gadis itu telah berani menamparnya. Atau justru karena ia merasa terhina karena Davina ternyata tidak menginginkannya. Padahal selama ini ia selalu di inginkan oleh para wanita.

Davina berhenti. Gadis cantik itu menggigit kuat bibir bawahnya dengan kedua tangan yang terkepal erat di kedua sisi tubuhnya. Meski merasa terhina namun Davina tetap tidak mampu mengeluarkan kata-kata makian untuk pria itu. Ia kalah telak dengan kekuasaan dan kekayaan dari seorang Dave. Dave tersenyum miring, pria itu berjalan menghampiri Davina. Merangkul bahu Davina dengan rasa puas. Berpuas diri karena ia berhasil menahan Davina. Membuat gadis itu tidak berani melawannya.

" Kau tentu tidak mau membuat mereka kecewa padamu kan? " Bisik Dave. Davina tidak menyahut, gadis itu hanya bisa menahan amarah di dalam hatinya.

" Kalau begitu jaga sikapmu saat kau sedang bersama denganku. Aku benci pada orang yang tidak tahu diri sepertimu. Kau bisa berada dengan nyaman tanpa harus perlu berada di dalam penjara itu semua karena ku. Jadi, jaga sikapmu " Dave dengan cepat menarik tangan Davina membawa gadis itu ke arah mobilnya.

" Anda mau membawa saya kemana, pak ?! "

" Ke kebun binatang"

Dua puluh menit berlalu.....

Dave dan Davina telah sampai di depan rumah. Tampak adik-adiknya sedang bermain di depan rumah. Davina segera turun dari dalam mobil menghampiri adik-adiknya.

" Kakak, apa itu bos kakak? " Tanya Akmal. Davina tersenyum sambil mengangguk.

" Iya mal. Kakak kemari karena ingin mengajak kalian pergi ke kebun binatang. Apa kalian masih mau? "

" Ke kebun binatang kak? " Ulang Dodi.

" Dami mau kak ! " Seru Dami dengan cepat. Gadis kecil itu melompat-lompat kecil.

" Kami juga mau kak ! " Sina dan Amil ikut berteriak. Davina tersenyum senang.

" Kalau Akmal terserah mereka kak "

" Sama " Sambung Dodi dengan malas.

Dave melihat Davina dan adik-adiknya lewat kaca mobilnya. Ia bisa melihat gadis kecil berbaju merah itu melompat-lompat kesenangan. Dave kemudian menghubungi seseorang.

" Morgan, datang ke rumah Davina sekarang. Aku memerlukanmu ! " Perintah Dave lalu mematikan panggilannya. Pria itu kembali menatap keluar jendela, memperhatikan bagaimana Davina tersenyum pada adik-adiknya.

Tak lama Davina mengetuk kaca mobilnya dan Dave sesegera mungkin memasang tampang sangarnya. Kaca mobil perlahan-lahan turun dan Dave hanya mengangkat sebelah alisnya. Pertanda bahwa ia menyuruh Davina untuk berbicara.

" Pak, bagaimana caranya kita pergi? Sedangkan mobil anda hanya muat dengan dua orang penumpang saja " Ujar Davina.

" Tunggu sebentar lagi " Balas Dave dengan dingin.

Akmal menyikut lengan dodi dengan pelan sembari berbisik.

" Dia terlihat sombong ya? "

" Aku tau. Orang kaya selalu bersikap sombong. Mal, kapan kita bisa dapat mobil seperti ini ya? "

" Jangan ngimpi Dodi. Sampai matipun kita tidak akan mampu membeli mobil keren seperti ini "

Tak lama sebuah mobil berhenti di dekat mereka membuat Akmal dan Dodi menghentikan pembicaraan mereka. Kali ini pria lain lagi keluar dari dalam mobil.

" Bawa adik-adikmu ke dalam mobil yang di bawa Morgan " Perintah Dave pada Davina. Dengan segera Davina mengajak adik-adiknya untuk masuk ke dalam mobil tersebut.

" Silahkan " Morgan mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam mobil. Pria itu bahkan sudah membukakan pintu mobil untuk mereka semua.

" Terima kasih " Ucap Davina.

" Kakak disini saja ya kak? " Ujar Dami. Davina mengangguk, ia sudah akan mendaratkan bokongnya di kursi penumpang saat suara menggelegar milik Dave kembali meneriakinya.

" Kau ikut denganku, Davina ! "

" Baik Pak ! " Sahut Davina lalu buru-buru keluar dari dalam mobil.

Begitu mereka semua tiba di kebun binatang, adik-adik Davina langsung berteriak histeris. Membuat Dave ingin sekali menutup kedua telinganya. Sedangkan Morgan hanya tersenyum kecil memandangi kelima anak kecil itu. Tak lama, sebuah kendaraan terbuka mendatangi mereka. Dave segera memerintahkan mereka semua untuk naik pada kendaraan tersebut. Kendaraan itu pun membawa mereka semua berkeliling di dalam kebun binatang dengan puluhan jenis binatang yang berada di dalamnya. Mulai dari kuda nil, jerapah, harimau, gajah dan masih banyak lagi.

" Halo Jerapah. Aku Dami ! " Teriak Dami sambil melambai bahagia pada binatang tinggi itu.

" Sina ! Liat itu ! lucu sekali kan " Pekik Amel.

" Iya lucu. Yang itu lebih lucu. Tapi aku tidak tau namanya " Ujar Sina. Mereka lalu tertawa bersama.

" Dodi, dia terlihat mirip denganmu " Tunjuk Akmal pada kuda nil yang sedang berendam di dalam sebuah kolam buatan. Binatang itu sedang menyemburkan air dari mulutnya yang besar.

" Itu burung kalkun mirip kamu, Mal " Balas Dodi. Morgan yang duduk di samping kedua anak itu hanya bisa menahan senyum melihat tingkah keduanya.

Davina mencuri pandang ke arah Dave yang duduk di sebelahnya. Pria itu terlihat diam dan tak banyak bersuara. Davina bisa melihat bekas tamparannya tadi meninggalkan jejak merah di pipi kanan pria itu.

" Pak...." Panggil Davina dengan pelan. Dave perlahan menoleh padanya. Pria itu tidak berbicara dan hanya menatapnya dengan dingin.

" Maafkan saya pak " Ujar Davina secepat yang ia bisa. Dave masih terdiam tapi pria itu masih terus menatapnya. Davina merasa serba salah.

" Terima kasih karena sudah membantu saya memenuhi janji saya pada adik-adik saya "

" Ini tidak gratis. Kau harus memberikan timbal baliknya padaku, Davina " Sahut Dave. Akhirnya pria itu mau berbicara.

" Saya tau pak "

To be continued....

Happy reading, love you guys😘

Terpopuler

Comments

Clara

Clara

sedih banget aku thor...demi adikadik nya rela nglkuin apa aja pdhl itu bkn adik kndung nya mulia nya hti mu davi..

2021-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Bonus Chapter 1
102 Bonus Chapter 2
103 Bonus Chapter 3
104 Bonus Chapter 4
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Bonus Chapter 1
102
Bonus Chapter 2
103
Bonus Chapter 3
104
Bonus Chapter 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!