Chapter 3

Wanita pelayan itu tak bisa berhenti tersenyum malu-malu saat Dave menatapnya. Dave tahu bahwa pesonanya memang tidak terbantahkan lagi, mustahil jika ia tidak menatap lawan bicaranya ketika berbicara. Bukankah itu terlihat sedikit tidak sopan. Dave hanya berniat membelikan bunga Tulip kesukaan ibunya dan tak berniat untuk menggoda wanita itu. Tapi, senyum malu-malu wanita itu memberitahukan padanya bahwa wanita itu merasa tertarik padanya. Kalau sudah begini, Dave akan memanfaatkan hal ini untuk kesenangannya sendiri.

" Semuanya berapa? " Tanya Dave. Wanita itu kembali tersenyum sesekali ia tampak menggigit bibir bawahnya.

" Semuanya seratus delapan puluh ribu, pak " Jawab wanita itu dengan nada suara yang terdengar lembut dan manja. Dave langsung membuka dompetnya dan mengangsurkan dua lembar uang seratus ribuan pada wanita cantik itu.

" Ini kembaliannya pak " Lagi-lagi wanita itu tersenyum padanya.

" Terima kasih......" Dave menyipitkan matanya untuk menatap tulisan yang terdapat di name tag seragam kerja wanita itu.

" Bela " Lanjut Dave lalu memberikan senyuman tipis di bibirnya sebelum ia berbalik.

" Hm Pak, bolehkah saya tahu nama anda? "

" Kenapa kau ingin tahu namaku? " Dave kembali berbalik untuk menatap wanita muda itu.

" Anda...terlihat sangat tampan" Akui Bela sambil tersenyum malu.

" Aku suka pada wanita yang jujur. Namaku Dave.....Dave Abraham "

Dan semua berjalan dengan sangat cepat, Dave dan Bela sudah sepenuhnya tidak berbusana, bergulat di atas ranjang hotel dan bahkan matahari diluar masih bersinar sangat terik. Senyum malu-malu wanita itu telah luntur sejak mereka sudah berada di dalam kamar hotel. Bela bukanlah wanita pemalu, ia bahkan sangat liar dan panas ketika sudah berada di atas ranjang. Bela hanyalah seorang wanita yang juga sama dengan wanita lainnya. Murahan dan tidak ada harganya. Dave selalu merasa cepat bosan pada para wanita ini. Seperti yang jelas-jelas yang terjadi padanya sekarang. Ia mempercepat gerakannya, hingga beberapa detik kemudian Bela mengerang dan berteriak puas. Lalu setelah itu dengan cepat Dave bangkit dan membersihkan dirinya. Meninggalkan Bela yang masih terkapar di atas ranjang hotel.

" Dave, kau mau kemana? " Bela mendekatinya dengan tubuh polosnya. Dave hanya menatap datar tubuh wanita itu lalu pandangannya perlahan naik untuk menatap kedua mata wanita itu.

" Bukan pada tempatmu untuk menanyakan hal ini, Bela "

Dave sudah kembali rapi, ia bahkan sudah mengenakan jasnya kembali.

" Apa aku bisa bertemu denganmu lagi? "

" Tergantung Bela. Dan oh....aku akan membelikan apapun yang kamu inginkan. Kamu hanya perlu memberitahuku lewat pesan singkat, dan barang itu akan tiba dirumahmu"

" Ah, Daveku sayang. Kau memang yang terbaik" Bela melompat dan memeluk lengan Dave dengan begitu gembira. Dave secepat mungkin menarik lengannya lalu setelah itu keluar dari dalam kamar hotel.

Setelah melakukan hubungan intim dengan para wanita, Dave pasti akan membelikan barang-barang branded untuk para wanita itu. Dave hanya menganggap mereka semua tidak lebih dari seorang teman kencannya saja. Dave baru saja keluar dari dalam hotel, saat jemarinya baru akan membuka pintu mobil, tiba-tiba seseorang menabrak tubuhnya dengan sangat kuat.

Bugh !

" Akh ! Apa-apaan kau ini! " Bentak Dave pada orang yang memakai jaket hoodie hitam itu yang juga mengenakan masker dengan warna senada. Kepala orang itu tertutupi jaket hoodienya.

" Maaf Pak ! " Gumam orang itu sambil membungkuk. Dave memutar malas kedua matanya, sebelum orang itu benar-benar pergi Dave langsung mencekal pergelangan tangan orang itu.

Ukuran tangannya kecil sekali, dia seorang wanita

Dave yang memang sudah sangat hafal dengan proporsi tubuh seorang wanita, merasa tidak perlu untuk bertanya pada orang tersebut.

" Saya sudah meminta maaf padamu, pak. Lepaskan tangan Saya "

See ! Dia memang seorang wanita!

" Aku akan melepaskanmu nona tapi sebelum kau pergi....Kembalikan dulu dompetku " Dave tersenyum miring dengan sebelah alisnya terangkat.

Wanita itu mendongak dan kedua matanya membelalak lebar. Dave perlahan mengulurkan sebelah tangannya pada wanita itu.

" Berikan dompetku"

Dengan sebelah tangannya yang gemetar wanita itu meraba saku jaketnya dan.....

" Aww ! " Pekik Dave dengan sangat nyaring. Ia berjingkrak-jingkrak kesakitan saat merasakan tendangan kuat di tulang keringnya.

" Maafkan saya pak ! " Teriak wanita itu sebelum berlari dan meninggalkan Dave yang masih mengaduh kesakitan.

" Pencuri Sialan ! " Ujar Dave dengan menggeram marah. Dave dengan cepat bangkit lalu kemudian dengan buru-buru mengejar pencuri itu yang belum terlalu jauh dari posisinya berada.

" Jangan melihat kebelakang Davina. Kau bisa ! Kau bisa ! " Gumam Davina pada dirinya sendiri, masih dalam keadaan berlari cepat.

" Hei pencuri ! Kembalikan dompetku ! " Teriak Dave dari belakang.

" Pencuri sialan! " Umpat Dave lagi.

Davina membelokkan tubuhnya, memasuki gang-gang sempit, tidak mempedulikan orang-orang yang menatap bingung aksi kejar-kejaran mereka. Dave mempercepat langkah kakinya, ikut masuk ke dalam gang sempit dengan jalan yang berlubang-lubang.

" Pencuri keparat, kau berani mencari masalah denganku " Desis Dave dengan marah.

Mereka masih berkejar-kejaran, Davina merasa dirinya kali ini sedikit kesulitan untuk menjauh dari pria tersebut. Rupanya orang yang baru di copetnya itu, sangat ahli berlari. Meski ia sudah membawa pria itu masuk ke dalam gang-gang sempit, nyatanya pria itu masih bisa mengejarnya. Davina masuk ke dalam pasar yang di penuhi banyak orang, ia terus berlari hingga menabrak beberapa orang yang ada di depannya.

" Hei kau ini ! " Pekik beberapa orang padanya.

" Maaf, maaf " Davina terus berlari sembari meneriakkan kata maaf berulang kali.

" Kau tidak akan bisa kabur dariku, dasar pencuri ! " Gumam Dave.

Hingga akhirnya Davina berhasil menemukan tembok pembatas di antara rumah warga. Dengan cepat Davina melompat dan tepat seperti perkiraannya. Kedua tangannya pun berhasil menggapai ujung tembok tersebut. Davina langsung mengangkat tubuhnya sendiri dan baru saja ia berhasil menaikkan kaki kanannya, Dave sudah lebih dulu menangkap kaki kirinya.

" Kena kau ! " Ujar Dave dengan smirk menyeramkan.

" Lepas! " Teriak Davina. Ia sudah terjebak di atas tembok itu dengan kaki kanannya yang berayun di sebelah tembok dan kaki kirinya di pegang oleh pria yang di copetnya. Posisi duduknya otomatis mengangkangi tembok tinggi tersebut.

" Kembalikan dompetku sialan! " Pekik Dave sambil berusaha menarik kaki kiri Davina.

" Tidak mau ! " Tolak Davina sambil berusaha menendang tangan Dave dari kaki kirinya.

" Pencuri rendahan! Turun sekarang atau jika tidak aku akan menghajarmu, tidak peduli meski kau seorang wanita. " Ancam Dave.

" Kau kira kau bisa menangkapku hah ! " Davina menendang semakin kuat.

" Dasar pencuri tidak tahu diri ! "

" Lepas ! lepas ! " Teriak Davina. Dave makin menarik kaki kirinya.

" Aku bilang kembalikan dompetku ! Kau boleh mengambil uangnya tapi kembalikan dompetku. Aku malas untuk mengurus surat-surat penting di dalamnya ! " Teriak Dave dengan kuat.

" Aaaaaakh! " Davina jatuh ke sebelah kanan tembok itu dan Dave hanya bisa mendapatkan sepatu ket wanita itu.

" Sialan ! " Umpat Dave lalu melempar sepatu putih itu dengan kesal. Ia bergegas melompat untuk menggapai tembok tinggi itu dan berhasil namun ketika kepalanya baru melewati tembok tinggi itu, Dave bisa melihat wanita berhoodie hitam itu sudah berlari dengan satu sepatunya.

" Kau tidak bisa pergi begitu saja, pencuri. Aku ak...."

Dave tidak bisa menyelesaikan ucapannya karena tubuhnya sudah lebih dulu di tarik oleh seseorang.

" Hei kau! Mau apa kau memanjat tembok itu ! " Teriak seseorang yang langsung menarik kerah jas Dave yang membuat tubuh pria itu jatuh terduduk ke tanah.

" Kau mau mencuri ya " Ujar Pria yang menariknya dengan berang. Dave bangkit dengan wajah yang memerah kesal.

" Gara-gara kau, aku kehilangan pencuri itu akh !! " Teriak Dave dengan frustasi karena telah gagal menangkap pencuri dompetnya.

" Bukannya kau yang ingin mencuri. Jangan banyak alasan " Ujar pria itu tidak mau kalah.

" Kau akan tahu siapa aku jika kau melihat siaran televisi nanti malam. " Dave mendorong kasar tubuh pria itu lalu kemudian pergi. Ia sempat berhenti dan melirik pada sepatu putih itu dengan pikiran yang berkecamuk. Dave lalu memutuskan untuk mengambil sepatu putih tersebut dan membawanya.

" Ini bukanlah kisah cinderela yang kehilangan sepatu kacanya lalu pangeran tampan datang dan mengembalikannya. Tapi ini adalah kisah dimana pencuri kehilangan sebelah sepatunya lalu aku sendiri yang akan datang untuk mengembalikannya pada si pencuri itu.....sekaligus menjebloskannya ke dalam penjara " Gumam Dave sambil berlalu pergi dengan membawa sepatu putih milik Davina.

To be continued....

Happy reading, love you guys😘

Terpopuler

Comments

Nur Sanah

Nur Sanah

cinderela 🤣sepatu cat devina diambil .kayax nya awal pertemuan ya thor

2022-12-27

0

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

novel berkelas mah beda ya alur nya juga 🥰🥰🥰 baru bab berapa ini tapi dah seruuu

2022-02-05

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

berawal dri sepatu

2022-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Bonus Chapter 1
102 Bonus Chapter 2
103 Bonus Chapter 3
104 Bonus Chapter 4
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Bonus Chapter 1
102
Bonus Chapter 2
103
Bonus Chapter 3
104
Bonus Chapter 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!