Anma yang kini berada di depan perpustakaan yang telah tutup, sempat memutuskan untuk masuk ke dalam perpustakaan itu menggunakan sihirnya namun ia membatalkan niatannya ketika melihat seorang anak kecil berlari dalam kegelapan dengan tergesa-gesa lalu bersembunyi di balik tubuh Anma.
" Hey, nak.... Apa yang sedang kamu lakukan " Tanya Anma kepada anak itu.
Ketika akan bertanya kembali, muncul beberapa orang bertubuh besar dan mulai bertanya
" Hey, tuan yang di sana. Apakah kamu melihat seorang anak kecil berlari lewat sini? " Tanya orang itu.
Di saat Anma akan menjawab pertanyaan itu, anak kecil itu menarik baju belakang Anma sambil menatapnya penuh harap untuk tidak mengatakan tentang keberadaanya.
Anak itu memiliki tubuh mungil penuh dengan luka lebam dengan beberapa bekas luka seperti jeratan rantai yang membuat tangan dan kakinya hampir membusuk. Jika anak itu tidak memiliki luka, mungkin wujud anak itu akan terlihat sepert Sera dalam wujud manusia. Anak itu memakai baju lusuh berwarna putih polos dengan beberapa tambalan kain yang berbeda warna.
" Ah... Maafkan aku, tuan. Aku tidak melihat siapapun disini. " Jawab Anma.
" Ya, baiklah jika begitu. Oh iya, apakah tuan adalah pendatang baru di kota ini? " Tanya orang itu.
" Bagaimana tuan bisa tahu jika saya adalah pendatang baru. " Tanya Anma.
" Itu mudah saja. Saya baru pertama kali melihat tuan di sekitar sini. Dan lagi pula, mana ada orang kaya seperti tuan datang ke tempat kumuh seperti ini. Apakah tuan sedang tersesat? " Tanya pria besar itu.
Beberapa saat sebelum pria besar itu bertanya, Anma mengubah ingatan dan lokasinya secara spontan dan berakhir di sebuah pinggiran kota yang kumuh.
" Ah... Iya, benar. Aku tersesat. Kata orang yang aku temui tadi, ini adalah jalan menuju penginapan yang terkenal. Namun setelah aku berjalan di sampingnya, orang itu langsung menghilang. " Jelas Anma sambil mengetukkan tongkatnya beberapa kali.
" Jadi seperti itu ya tuan. Mari, saya antarkan ke tempat penginapan yang di maksud " Pria besar itu menyarankan.
" Dan untuk kalian, pergilah untuk mencari anak tadi! Mengerti?!! " Kata pria besar itu pada sekelompok orang yang ada di belakangnya.
" Syukurlah sihir ku berhasil " Anma bergumam sesaat sebelum menyetujui saran dari pria besar tadi.
Selama perjalanannya menuju penginapan, Anma bertanya mengenai banyak hal. Mulai dari profil kota secara umum, orang orang berpengaruh, sampai bertanya mengenai jaringan kriminal yang ada di kota ini.
Berkat sebuah sihir yang ia lepaskan, Pria besar tadi menjelaskan semua hal yang ia ketahui.
Layaknya seorang sahabat, pria besar tadi menunjukkan kartu namanya sesaat setelah mereka sampai di sebuah penginapan.
" Rob vall Raght. Monk human ras. Job Theif . Level 90. Age 40. Mana point 12000 ovl. Bronze class rank. " Anma membacanya dalam hati.
" Nah, Anma. Ini adalah penginapan terbaik di kota ini. kamu bisa menggunakan kartu nama ku agar mereka memberikanmu pelayan dan pelayanan terbaik. " Rob berkata pada Anma di depan penginapan yang ia tunjukkan.
Tidak lama setelah nya, Rob menghampiri seorang pelayan sembari menepuk pundaknya untuk berbincang sesaat. Mereka sempat terlihat berbincang dengan serius hingga penjaga tadi membungkuk hormat bersamaan dengan Rob yang pergi sambil mengacunhkan jempolnya.
"Nah...tuan mari saya tunjukan kamar untuk tuan dengan pelayanan penuh seperti kata tuan Rob tadi" Orang yang berbicara dengan Rob membungkuk dengan hormat.
Setelah menerima tawaran dari orang itu, Anma mulai masuk ke dalam penginapan yang di maksud oleh Rob.
" Tuan, saya mohon kepada tuan untuk menunggu di sini sebentar. Saya akan berbicara pada pemilik penginapan untuk menemui tuan. " Kata kenalan Rob pada Anma.
" Iya. Tak apa. Sekali lagi, aku ucapkan terima kasih ya. " Jawab Anma sambil menyelipkan beberapa koin emas di tangan kanannya.
" Tidak perlu berterima kasih lagi tuan. Mari, silahkan masuk. " Pelayanan itu menolak beberapa koin emas dari Anma sembari mempersilahkan Anma untuk duduk di lobby penginapan itu.
Anma uang sedang menikmati pemandangan penginapan itu, tiba tiba di datangi oleh seorang yang tidak lain adalah pemilik dari penginapan itu.Setelah berbincang cukup lama dengan pemilik penginapan itu, pemilik penginapan menjelaskan bahwa dirinya sangat senang ketika mendengar bahwa Anma adalah salah seorang teman dari Rob.
" Hey, Brotus. Bisakah kamu kemari sebentar?! " Teriak salah seorang pengunjung penginapan.
" Nah, tuan. Karna saya sedang di butuhkan di tempat lain, saya permisi dulu tuan." Brotus kembali membungkuk dan pergi.
" Oh, iya tuan. Jika anda perlu sesuatu, tuan bisa memanggil pelayan yang lain. " Kata Brotus sambil menuruni tangga.
Anma masih duduk sembari menikmati ruang utama itu kembali.
Dilihat sekilas dari luar, bangunan ini memiliki dua tingkatan lantai. Namun ketika di masuki, bangunan ini memiliki beberapa lantai bawah tanah. Dari ruang utama tempatnya berada, Anma akhirnya mengetahui tentang penjelasan Rob mengenai kegelapan kota ini. Sebagian besar orang orang yang berada di ruangan itu berpakaian cassual sambil di temani beberapa orang wanita dewasa. Selain itu, di ujung lantai utama tadi, Anma dapat melihat dengan jelas bahwa beberapa wanita sedang melayani orang orang yang berpakaian cassual itu.
" Sesuai yang di prediksikan olehnya, kita akan bergerak beberapa hari lagi. Mengerti " Salah seorang berpakaian cassual hitam berbisik di seberang meja
" Mengerti!! " Beberapa orang di sekitarnya menjawab secara bersamaan.
Sadar bahwa Anma memperhatikan dirinya dan kelompoknya, seorang berpakaian cassual hitam itu mulai berjalan dan menghampiri Anma.
" Hey, tuan. Apakah kamu menguping pembicaraan kami " Seorang berpakaian cassual hitam itu menggebrak meja Anma.
" Ah, maaf. Aku tidak menguping pembicaraan kalian. Lagi pula, aku kebetulan saja di suruh datang dan duduk di sini. " Kata Anma dengan tenang.
" Oh, jadi begitu. Apakah kamu adalah mata mata yang di suruh para petinggi untuk mengawasi kami " Seorang berpakaian cassual itu menatap tajam ke arah Anma.
Disaat orang itu berbicara kasar di depan Anma, Anma hanya menjawabnya dengan santai tanpa ketakutan.
Ruangan yang semula ramai senang, kini mulai memanas karena orang itu terus memojokkan Anma agar Anma mengakuinya.
Seluruh pandangan pengunjung penginapan itu tertuju pada perdebatan Anma dengan seorang berpakaian cassual hitam itu.
Dengan beberapa jawaban yang terus di ulang oleh Anma, seorang berpakaian cassual hitam itu marah dan mulai mengacungkan senjatanya.
" Hey!!! Apa yang kamu lakukan pada tamu ku!!! " Brotus merapal sebuah mantra perlindungan untuk mencegah serangan dari seorang berpakaian cassual hitam itu.
" Ah, itu.... Jadi, dia ini adalah tamu mu ya Brotus... Hehehe.... Maaf... Aku hanya mengajarinya sopan santun. Tapi karna ia menolak, ya wajar saja kalau aku marah" Kata seorang berpakaian cassual hitam itu menyembunyikan senjatanya dan mendekati Brotus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments