" Jadi.. Apa yang telah terjadi? " Lanastia menggebrak kan meja, tempat Shofia duduk.
" Isu itu hanyalah sebuah isu palsu. Yah, kamu bisa menganggap bahwa itu adalah isu untuk menjatuhkan reputasiku sebagai guild master. Setidaknya jika isu itu benar, kamu akan melihat beberapa prajurit yang akan membuat kegaduhan lain di guild ini. Jadi.... jika isu itu benar benar terjadi kamu akan bertemu dengan kakak tercintamu itu. " Jelas Shofia pada Lanastia yang penasaran.
" Hehehe... jangan berkata seperti itu. Oh iya, aku sempat lihat tadi master keluar dari ruang ova. Pasti ada seorang pemula yang baru mendaftar. Iya kan? " Lanastia menempelkan jari telunjuk nya ke kepalanya untuk sesaat.
" Iya, Lana. Kamu benar. Tapi, seperti biasa. Karena alasan tertentu, kami tidak bisa memberitahukannya kepadamu. " Shofia menyentuh hidung Lanastia sebagai tanda peringatan.
" E....? Iya deh. Aku tidak akan mencari carinya. Tapi, setidaknya orang seperti apa dia? Apakah dia laki laki? Apakah dia kuat ? Apakah dia tampan? Apakah kamu jatuh hati padanya? Apakah... apaka..... apaka...." Lanastia membrondong pertanyaan pada Shofia.
" Sut.. Sutsutsutsut... Kamu ini. Bukankah aku sudah bilang bahwa setiap informasi itu dirahasiakan. " Shofia menyumpal kedua tangannya untuk menutupi mulut Lanastia yang terus bertanya
" Ne... Master. Pasti dia laki laki kan? Pasti dia adalah pria yang tampan! Hehehe... " Lanastia melepaskan tangan Shofia dari mulutnya.
" Tidak... Itu tidak benar... " Shofia mencoba menutupi sesuatu.
" E... Lihat lihat... Muka master terlihat merah.... " Lanastia mengarahkan telunjuknya untuk menyentuh wajah Shofia.
" Ah... Sudah lah.. Kamu pergilah dan selesaikan misimu saja. Atau akan aku potong batalkan misi itu. " Shofia mencubit pipi Lanastia dengan kedua tangannya.
" Ah... Iya iya... Baiklah.. Baiklah master. Aku akan pegi. " Lanastia melepaskan cubitan Shofia
"Tapi sebelum itu katakan pada ku seperti apa orang itu? Apakah ada sesuatu yang membuat master terus mengingatnya? " Tambah Lanastia sembari menggoda Shofia.
" Tapi berjanjilah setelah itu kamu akan pergi dari sini. Mengerti ? " Shofia berhenti mendorong Lanastia.
" Iya.. Iya.. Aku janji... " Jawab Lanastia dengan mengacungkan kelingkingnya.
" Em... Dia adalah seorang pria tampan dengan pakaian alkemis... !! Jadi.. Pergilah sekarang " Shofia kembali mendorong Lanastia keluar dari gedung guild.
" Kyah... Master memang mudah untuk di tebak. Hehehe.... Tapi... Tunggu sebentar. Seorang pria tampan memakai baju alkemis? Apakah itu mungkin....? " Lanastia langsung membayangkan sosok Anma yang dianggap nya sebagai ilusi.
" Tidak... Tidak... Pasti itu tidak mungkin. Walaupun job alkemis sangat jarang, namun tidak mungkin bawah itu adalah.... " Lanastia kembali melihat sosok Anma yang baru berjalan melewatinya.
" Anma? E....? Itu tadi Anma kan? " Lanastia berbalik dan mencoba masuk kembali ke ruang guild.
" Loran!! Senang melihatmu kembali. Apakah ada yang bisa aku bantu lagi? " Lanastia melihat bahwa Shofia menyambut seorang dengan pakaian Alkemis.
" O... Jadi namanya Loran.. Aku kira dia Anma. Heheheh.... yah... semoga saja master bisa menemukan kebahagiaan baru miliknya. " Lanastia menutup pintu guild dan mulai berjalan menuju hutan untuk menyelesaikan misi yang ia ambil.
......................
" Duh... Kenapa kamu kembali lagi ke sini? Lana " Shofia marah kepada Lanastia yang kembali ke dalam gedung guild.
" Lana? Ini aku, Loran " Anma melambaikan tangannya ke hadapan Shofia.
"Eh... Hehehe... Maaf.. Maafkan aku. Um.. Apakah ada yang bisa aku bantu lagi, Loran? " Shofia menutupi mukanya sesaat dan setelahnya bertanya keperluan Anma.
" Hm... Jadi yang tadi itu Lana, yah. Senang mendengarnya. Oh iya, Shofia. Bisakah kamu membantuku untuk mencari sebuah rumah untuk tempat tinggal? " Anma sempat memalingkan kepalanya untuk melihat Lanastia untuk sesaat sebelum menjawab pertanyaan Shofia.
" Iya.. Dia itu tadi Lana. Tepatnya Lanastia. Dia adalah satu dari beberapa petualang dengan rank tinggi. " Jelas Shofia.
" Eh... Kenapa aku malah menjelaskannya " Shofia sempat menundukkan kepalanya
" Oh iya. untuk masalah pencarian rumah itu, kamu bisa menemukan rumah yang kamu inginkan melalui perantara dari Brotus vla Regrar. " Tambah Shofia.
" Benarkah itu? Lalu dimanakah aku bisa menemukan Brotus vla Regrar? " Tanya Anma pada Shofia.
" Kamu bisa menemukan dia di bar miliknya. Kalau tidak salah, tempatnya tidak jauh dari sini. Kamu tinggal berjalan lurus saja dari tempat ini. Lalu jika kamu melihat sebuah air mancur di sebelah pasar lokal, kamu cukup berjalan ke arah timur dan setelahnya kamu sampai di bar miliknya " Jelas Shofia pada Anma
Anma yang sebenarnya sudah mengetahui sosok Brotus yang dimaksud, memutuskan untuk berlagak tidak mengenal siapa sosok itu dan meminta Shofia untuk membantunya.
Shofia yang semula terlihat berdiri tanpa kata mulai luluh ketika Anma memintanya untuk mengelilingi kota.
Walaupun sempat terjadi perdebatan kecil diantara mereka berdua, pada akhirnya Shofia mau menemani Anma berkeliling kota sembari menunjukan berbagai tempat menarik yang ada di kota itu.
Shofia mulai menunjukkan tempat tempat penting seperti dari gereja, sekolah, perpustakaan, dungeon kota, kastil serta pasar lokal yang sempat mereka bicarakan sebelumnya hingga tanpa sadar mereka telah sampai di tempat yang ingin Anma tuju.
" Jadi ini tempatnya? Kamu benar benar mengenal seluruh tempat ini ya? " Tanya Anma sambil memandang bar milik Brotus yang sempat ia kira sebagai penginapan.
" Benar, Loran. Ini tempatnya. Karena Brotus terkenal dengan tipu dayanya dan kelicikannya, Setidaknya aku akan memudahkanmu untuk melakukan transaksi dengannya. " Shofia mengarahkan pandangannya ke wajah Anma sembari tersenyum.
" Benarkah itu. Wah.. Aku sangat berterimakasih sekali atas bantuan darimu Shofia " Anma membalas senyuman Shofia
Shofia menundukkan wajahnya untuk sesaat dan setelahnya mereka berdua mulai berjalan masuk untuk bertemu dengan Brotus
" Selamat siang. Ano... Permisi? " Shofia mendorong pintu dari Bar milik Brotus.
" Sepertinya bar ini terlihat sepi. " Kata Anma sambil melihat area sekitarnya
" Iya, benar. Seharusnya disini ada beberapa pelayan yang terlihat. Tapi.. Ini benar benar terasa aneh. " Respon Shofia terhadap pertanyaan Anma.
" Oh... Selamat siang. Maaf, kami sedang kekurangan staf. Jadi... Wah... Ternyata ada guild master. Senang melihat anda disini? Lalu tuan An... " Wajah Brotus yang semula ceria kembali berubah pucat seperti sebelumnya.
" Wah... pantas saja terlihat sepi seperti ini. Oh iya, Tuan Brotus. Kenalkan, ini adalah Tuan Loran. Dia kemari ingin mencari sebuah rumah untuk ia tinggali. " Shofia mengenslkan Anma pada Brotus.
" Selamat siang tuan Brotus. Senang bertemu denganmu " Kata Anma sambil tersenyum senang.
" Ah... Iya, selamat siang juga Tuan Lora. Saya juga senang bisa bertemu dengan anda " Jawab Brotus setelah ia menelan ludahnya karena ketakutan.
" Jadi, Tuan Brotus, bisakah kita mulai transaksinya ? " Tanya Shofia setelah melihat Brotus dan Anma saling menatap cukup lama.
" Baik.. Baiklah guild master. Tunggu sebentar ya, saya siapkan dokumennya dahulu. Dan mohon maaf karena keterbatasan pelayanannya " Brotus membungkuk meminta maaf.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments