Melepas Flora

" Tuan Anma.... Tuan Anma.... " Seorang memanggil namanya.

" Iya.... Alpa.... " Jawab Anma.

" Anma... Bangun.... Bangun.... " Suara itu semakin keras terdengar di telinganya.

" Akh.... Ternyata tadi cuma mimpi. " Anma mengusap kedua matanya sambil mencoba melihat seorang yang ada di depannya.

" Quinn.....? Kenapa kamu membangunkan ku? " Anma bertanya kepada seorang bernama Quinn.

" Hehehe.... Maaf mengganggumu tidur. Saat ini kita sudah sampai di lantai yang kamu segel " Quinn menjawab.

"Ah...m.... Benarkah...." Anma mengusap matanya untuk melihat Quinn lebih jelas.

" Benar Anma " Jawab Quinn.

Setelah Anma mengusap matanya dan mulai melihat dengan jelas, Anma melompat dari punggung giant golem.

Disaat Anma telah mendarat, Quinn yang tadinya melayang di samping Anma mulai terbang turun menghampirinya.

" Kamu benar Quinn. Kita telah sampai ke lantai yang aku segel. " Anma memegang sebuah dinding sihir yang terbuat dari batu.

" Jadi.... Apakah kamu akan menghancurkannya? " Tanya Quinn.

" Tentu saja Quinn. Di balik dinding ini, aku bisa merasakan kehadiran anak kesayanganku. Flora. " Anma menjawab sambil bersiap untuk menghancurkan.

" Wah senangnya, setelah sekian lama, aku bisa bertemu dengan anakmu yah..... Anma. " Quinn terbang sambil berputar putar karena senang.

Setelah merasa bahwa persiapannya selesai, Anma pun mulai menghancurkan segel serta proteksion yang ia ciptakan.

* Krruuuuuuuutuuuktuktuktuk.........!!Brrruuuuuummmmm..........!!!! * Segel yang Anma buat mulai hancur bersamaan dengan runtuhnya seluruh tembok sihir ciptaannya.

" Yosh..... Arcanest, ayo jalan.... " Perintah Anma kepada Arcanest.

Arcanest adalah makhluk ciptaan Anma yang memiliki bentuk hybrid dengan dasar seekor laba laba dan kura kura dengan bagian tempurung atasnya memiliki bentuk layaknya sebuah gunung dengan beberapa lubang berbentuk goa.

Selain itu, di bagian puncak gunung itu pun terbentuk sebuah kastil kecil yang terbuat dari batuan sihir berkilau berwarna biru muda sebagai tempat Anma tinggal.

" Graaaaaaaamm....... " Arcanest menjawab perintah Anma dan mulai berjalan kembali.

* Swupt... * Anma kembali melompat ke Giant Golem.

" Hey, Quinn.... Berhentilah membuang buang tenagamu dan beristirahatlah. " Anma memanggil Quinn yang terbang tak tentu arah.

" Ya... Baiklah... " Quinn terbang kembali ke arah Anma yang sedang duduk di bagian di balkon kastil.

Setelah Quinn sampai di samping Anma, Quinn langsung merubah tubuhnya menjadi batu rune suci.

" Quinn... Aku kembali berterima kasih kepadamu...." Anma mengangkat rune suci itu dan menatapnya.

" Tidak apa Anma.... Justru aku lah yang seharusnya berterima kasih kepadamu dan anakmu. Jika tidak.... " Jawab Quinn dalm bentuk rune suci.

" Usutsutsutsut..... Untuk sekarang kamu istirahatlah dahulu. Dan jika sudah saatnya nanti, aku akan mengenalkan mu kepada Flora " Anma mengusap rune suci dan setelahnya, ia menyimpan Quinn ke dalam sebuah tongkat yang ia pegang.

Tidak lama setelahnya, mulut goa dari lantai pertama pun mulai terlihat.

" Hyah!!!! Akhirnya!!!! Aku kembali!!!!!" Anma keluar dari dalam goa Dungeon Zean.

" Wah... Senangnya bisa kembali melihat alam yang indah ini " Anma merenggangkan tubuhnya sambil mencoba melihat sekelilingnya.

" Eh......? Ada apa dengan hutan ini? " Anma yang membuka matanya terkejut dengan apa yang ia lihat.

Hutan yang dulunya merupakan tempat yang asri serta hijau alami kini berubah menjadi sebuah hutan yang mengerikan. Pohon pohon yang semula rindang kini berubah menjadi pohon yang kekeringan. Di setiap sela sela pepohonan itu, rumput pemangsa tumbuh dengan lebat serta menjerat batang batang pohon yang kering.

" Grrrraaaaaaaaammmmm........!!!!" Arcanest mengerang karena sesuatu.

" Arc..... Ada apa denganmu....? Tidak biasanya kamu bertingkah seperti ini. " Anma merasa khawatir.

" Grrrrraaaaaaaammmmm.....!!!! " Arcanest menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan serta menghentak hentakkan kakinya.

Merasa bahwa ada hal yang aneh, Anma melompat dari punggung Arcanest untuk melihat apa yang terjadi.

Anma terkejut setelah melihat bahwa rumput pemangsa sedang berusaha menjerat kaki dari Arcanest.

Tidak hanya itu, di saat ia mendarat di atas tanah yang di penuhi rumput pemangsa itu, ia melihat berbagai macam makhluk yang telah membusuk akibat terjerat oleh rumput pemangsa.

" Kasian sekali kamu Arc..... " Anma menatap ke arah Arcanest yang sedang berusaha melepas jeratan rumput itu yang mulai masuk kedalam tubuhnya.

" Arc..... Kembalilah ke wujud asalmu dan beristirahatlah dahulu.... " Anma terbang ke depan kepala Arcanest sambil mengusap kepalanya dengan sebuah perintah.

Arcanest yang semula bergerak penuh kegelisahan akhirnya terdiam setelah Anma mengusap kepalanya. Tidak lama setelah Arcanest tenang, Anma merubah bentuk dari Arcanest menjadi sebuah batu rune dan memasukkannya ke dalam tongkat yang ia pegang.

" Ya ampun!!!. Apa yang terjadi dengan hutan ini " Anma memandang area hutan yang tertutup oleh rumput pemangsa.

Sejauh mata memandang, ia hanya melihat pepohonan yang kurus kering tak berdaun yang terlilit oleh rumput pemangsa.

" Flora, Liah. Semoga kalian baik baik saja " Anma berharap.

* Swugh* Anma mendaratkan dirinya di atas rumput pemangsa yang sangat tebal.

* Brush!!!* Rumput yang Anma pijak tiba tiba amblas.

" Ya ampun.... " Anma terkejut karena rumput yang mulanya ia kira berukuran lima cm justru berukuran seratus lima puluh cm.

Ketika Anma terperosok kedalam rumput itu, rumput rumput itu mulai menjerat dan mencoba melubangi tubuh Anma.

" Dasar Gulma... " Anma menghentakkan tongkatnya ke tanah dengan keras.

* Br......u..........sh!!! * Seluruh rumput pemangsa yang menjerat di sekitarnya hancur dan membentuk sebuah area kosong yang terkepung tembok dari rumput pemangsa.

" Ya ampun.... Sepertinya rumput ini bukan rumput pemangsa yang biasanya. " Anma melihat ke arah rumput pemangsa yang sedang bergerak dengan cepat untuk menutup kembali area yang kosong tadi.

" Apa mungkin ini adalah ulah Flora..... ? " Kata Anma setelah melihat area yang semula sangat luas mulai tertutup kembali dengan rumput pemangsa.

" Cutter... Winds... Shockers..... " Anma merapal mantra pisau angin dan setelahnya ia menghentakkan tongkatnya ke tanah yang ia pijak.

* Sresetsetsetset.........!! Brash.....!!!* Seluruh rumput pemangsa yang mulai mendekat langsung terpotong bersamaan dengan angin yang berhembus dari seluruh sisi tubuh Anma.

Area yang semula di penuhi rumput pemangsa kini berubah menjadi sebuah area yang rata dengan tanah. Begitupun dengan pepohonan dan tubuh hewan yang membusuk ikut terpotong habis tak tersisa.

Setelah rumput pemangsa di sekitarnya terpotong, Anma melihat sebuah rumah kayu yang tidak asing baginya.

" Bukankah itu rumah kayu yang dulu? " Gumam Anma setelah melihat area di sekitarnya.

*" Swugh...... * Anma terbang ke arah rumah kayu.

" Akh.... Benar.... Ini adalah rumah kayu yang dulu.... " Anma memegang tembok dari rumah kayu.

Yakin bahwa rumah kayu itu adalah rumah kayu yang dulu di buat oleh para demi human, Anma pun mulai mengintip di sela sela lubang rumah kayu untuk melihat apakah ada seseorang di dalamnya.

" Crac..... " Sebuah bola mata tiba tiba menatap Anma dari balik tembok kayu itu.

Merasa bahwa mereka yang di dalam rumah kayu adalah ancaman, Anma pun mulai bersiap untuk sebuah pertarungan.

Ketika sesuatu mulai berusaha keluar dari rumah kayu itu, Anma mengacungkan tongkat yang ia pegang ke arah pintu rumah kayu.

" Crawl....... " Sosok monster tumbuhan keluar dari dalam rumah kayu dan mencoba menyerang Anma.

* Ting....!!! Buuuumm......!!!!!! * Tubuh monster itu bersentuhan dengan ujung tongkat yang Anma pegang dan setelahnya tubuh monster itu meledak bersamaan dengan hancurnya rumah kayu tadi.

" Ya ampun.... Ternyata tidak ada seorangpun di dalam rumah kayu ini. " Anma terduduk lemas setelah melihat bahwa rumah kayu tadi benar benar kosong.

Merasa terpukul atas apa yang ia lihat, Anma terduduk sembari memikirkan apa yang telah terjadi pada Flora dan lainnya.

* Tbluk..... * Sebuah kepala jatuh dari langit dan menghantam tanah dan menarik perhatiannya.

" Sepertinya hanya monster ini saja yang hidup dalam rumah kayu ini " Anma mengambil kepala monster itu dengan menggunakan sihirnya.

* Sugh.... * Kepala monster yang tadinya berada cukup jauh dari jangkauan Anma, kini telah menempel di telapak tangannya.

Setelah melihat wajah monster tadi, Anma terdiam tanpa kata. Tatapan matanya terus menatap ke arah wajah dari sebuah kepala. Perlahan, sebuah air mata mulai mengalir keluar dari matanya. Dengan tangan yang gemetaran, ia memeluk kepala itu sembari memanggil nama anak kesayangan nya.

" Flora..... Flora..... Flora.....!! " Anma menangis sambil memeluk sebuah kepala.

"Flora.... Flora....!!! " Ia terus menangis sembari memanggil nama anak kesayangannya.

Ia terus menyesali perbuatanya yang tanpa sengaja telah membuat Flora tiada. Ia memeluk kepala itu sembari beberapa kali mengusapnya untuk melepas kerinduannya. Dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipi, ia terus menangisi kepergian Flora akibat salahnya sendiri.

" Flora.... Semoga kamu bisa tenang di alam sana. " Ucapnya sembari memeluk kepala dari Flora untuk yang terakhir kalinya.

Episodes
1 Pertemuan Kembali
2 Melepas Flora
3 Kebangkitan Flora
4 Ranger Asing
5 Sosok yang kembali ke peradaban
6 Serpihan Petunjuk
7 Pencarian petunjuk lain
8 Anak kecil dan Pria besar
9 Masalah di Markas pembuat masalah
10 Hasrat dan keinginan
11 Amarah Alpa
12 Alpa dan Flairia
13 Sebuah pilihan untuk Bro
14 Hati Flora
15 Penjaga kota dan Tia bersaudara
16 Masalah di Guild petualang
17 Sosok dewi yang tersembunyi
18 Sosok Pelayan
19 Masalah di Guild petualang Arc 2
20 Pertemuan yang mengejutkan
21 Negosiasi
22 Sosok yang disembunyikan
23 Pesan Dewi
24 Mimpi buruk Flora
25 Alpa dan Flairia arc 2
26 Saudara yang terluka
27 Kisah lama
28 Persiapan menuju Mansion
29 Enemy dalam Mansion
30 Rencana Invasi
31 Saudara jauh yang bertemu
32 Sosok yang di rahasiakan
33 Hukuman
34 Penjelasan
35 Perbaikan data
36 Surat undangan
37 Entitas Asing
38 Untuk sesuatu yang berharga
39 Pencarian Iron Maiden
40 Kisah lama arc 2
41 Pertengkaran kecil
42 [Re Legium]
43 Re legium dan manusia terpilih
44 Berbaur dalam pesta
45 Rasa penasaran Brotus
46 Tragedi
47 Amarah
48 End ?
49 TELAH TERBIT
50 Hope
51 Setelah kejadian itu
52 Awal baru
53 Laura Vian Naira
54 Mengingat sosok yang hilang
55 Kelompok Pahlawan
56 Opsi untuk esok hari
57 Keinginan Flora
58 Pengintai
59 Monster besar dengan kecerdikan
60 Pilihan sulit
61 Support help
62 Wujud dewi penolong
63 Pertarungan ke dua
64 Cahaya harapan
65 Saudara tertua
66 Maids New life
67 Permintaan untuk Flora
68 Kecanggungan Maid and Master
69 Awal perjalanan Flora
70 Kehawatiran
71 Perubahan status
72 Pertemuan di gerbang kota
73 Kebersamaan Tia bersaudara
74 Sesuatu mengenai sosok Arcanest
75 Keyakinan terhadap kenyataan
76 Pertemuan dan kekacauan
77 Lagi, Masalah di guild petualang
78 Arogansi diri
79 Sosok yang sulit untuk ditebak
80 Dalih dari sebuah rencana besar
81 Tahapan untuk perubahan
82 Malam, Tuan dan pelayan
83 Rencana lain dari sosok Dewi
84 Remake his body
85 Masalah internal
86 Langkah untuk perubahan
87 Hal rutin bagi mereka
88 Sistem baru -Rank Poin-
89 Hal yang telah terprediksi
90 Keinginan sederhana untuk mereka
91 Hal yang serupa namun tidak sama
92 Medan nyata dalam pelatihan
93 Penantang dari Gang belakang
94 Kejadian saat itu
95 Pilihan untuk Hidup
96 Sesuatu dari Masa Lalu
97 Pelatihan [Re-Legium]
98 Kesepakatan untuk menjadi bawahan
99 Masa yang dikenang
100 Kombinasi perusak dimensi
101 Baik untuk dilihat, buruk untuk disembunyikan
102 Mereka yang merasa curiga
103 Jalan hidup yang dipastikan
104 Hal terakhir untuk dilakukan
105 Arc 3?! dipublikasikan gaes!!!!
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Pertemuan Kembali
2
Melepas Flora
3
Kebangkitan Flora
4
Ranger Asing
5
Sosok yang kembali ke peradaban
6
Serpihan Petunjuk
7
Pencarian petunjuk lain
8
Anak kecil dan Pria besar
9
Masalah di Markas pembuat masalah
10
Hasrat dan keinginan
11
Amarah Alpa
12
Alpa dan Flairia
13
Sebuah pilihan untuk Bro
14
Hati Flora
15
Penjaga kota dan Tia bersaudara
16
Masalah di Guild petualang
17
Sosok dewi yang tersembunyi
18
Sosok Pelayan
19
Masalah di Guild petualang Arc 2
20
Pertemuan yang mengejutkan
21
Negosiasi
22
Sosok yang disembunyikan
23
Pesan Dewi
24
Mimpi buruk Flora
25
Alpa dan Flairia arc 2
26
Saudara yang terluka
27
Kisah lama
28
Persiapan menuju Mansion
29
Enemy dalam Mansion
30
Rencana Invasi
31
Saudara jauh yang bertemu
32
Sosok yang di rahasiakan
33
Hukuman
34
Penjelasan
35
Perbaikan data
36
Surat undangan
37
Entitas Asing
38
Untuk sesuatu yang berharga
39
Pencarian Iron Maiden
40
Kisah lama arc 2
41
Pertengkaran kecil
42
[Re Legium]
43
Re legium dan manusia terpilih
44
Berbaur dalam pesta
45
Rasa penasaran Brotus
46
Tragedi
47
Amarah
48
End ?
49
TELAH TERBIT
50
Hope
51
Setelah kejadian itu
52
Awal baru
53
Laura Vian Naira
54
Mengingat sosok yang hilang
55
Kelompok Pahlawan
56
Opsi untuk esok hari
57
Keinginan Flora
58
Pengintai
59
Monster besar dengan kecerdikan
60
Pilihan sulit
61
Support help
62
Wujud dewi penolong
63
Pertarungan ke dua
64
Cahaya harapan
65
Saudara tertua
66
Maids New life
67
Permintaan untuk Flora
68
Kecanggungan Maid and Master
69
Awal perjalanan Flora
70
Kehawatiran
71
Perubahan status
72
Pertemuan di gerbang kota
73
Kebersamaan Tia bersaudara
74
Sesuatu mengenai sosok Arcanest
75
Keyakinan terhadap kenyataan
76
Pertemuan dan kekacauan
77
Lagi, Masalah di guild petualang
78
Arogansi diri
79
Sosok yang sulit untuk ditebak
80
Dalih dari sebuah rencana besar
81
Tahapan untuk perubahan
82
Malam, Tuan dan pelayan
83
Rencana lain dari sosok Dewi
84
Remake his body
85
Masalah internal
86
Langkah untuk perubahan
87
Hal rutin bagi mereka
88
Sistem baru -Rank Poin-
89
Hal yang telah terprediksi
90
Keinginan sederhana untuk mereka
91
Hal yang serupa namun tidak sama
92
Medan nyata dalam pelatihan
93
Penantang dari Gang belakang
94
Kejadian saat itu
95
Pilihan untuk Hidup
96
Sesuatu dari Masa Lalu
97
Pelatihan [Re-Legium]
98
Kesepakatan untuk menjadi bawahan
99
Masa yang dikenang
100
Kombinasi perusak dimensi
101
Baik untuk dilihat, buruk untuk disembunyikan
102
Mereka yang merasa curiga
103
Jalan hidup yang dipastikan
104
Hal terakhir untuk dilakukan
105
Arc 3?! dipublikasikan gaes!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!