Serpihan Petunjuk

" Hey... Tia.... Kenapa wajahmu memerah begitu....? Apakah aku yang hanya ilusi mulai terlihat nyata bagimu? " Anma bertanya dengan posisi yang masih sama.

" Ini hanyalah ilusi.... Ini hanyalah ilusi!! " Gumam Lanastia dalam hati sembari berusaha mengalihkan pandangannya dari tatapan Anma yang ada di hadapannya.

" Tia.... Tia.... Tia.... Kenapa kamu begitu kaku... " Anma menarik tubuh Lanastia untuk jatuh ke pelukannya.

Lanastia masih berusaha mengalihkan pandangannya sembari beberapa kali membuka dan menutupkan kelopak matanya.

Karena tindakaknnya tidak mendapatkan respon yang ia inginkan, Anma kembali mendorong Lanastia ke dinding lalu mulai menyenderkan kepalanya ke pundak Lanastia

" A...a...a.. Anma.... Apa yang kamu lakukan... " Lanastia mulai panik ketika Anma mulai memojokkan dirinya.

" Aku hanya... Ingin... " Anma membisikkan sebuah kata ke telengia Lanastia

" Wo...m.. Cukup..!! *sring... sring....* " Lanastia mendorong Anma dan mulai bersiap untuk menyerang Anma.

" Itulah yang aku tunggu.... " Anma sengaja mundur saat di dorong oleh Lanastia.

" A...a...a...anma... Cukup.... Ak..aku... Aku tidak ingin melukaimu... " Lanastia berteriak pada Anma sambil mengacungkan kedua pedang miliknya.

Anma mengabaikan peringatan Lanastia sembari melangkah maju untuk semakin dekat dengan tubuh Lanastia.

" Anma..... !!! " Lanastia menebaskan kedua pedang itu ke tubuh Anma sambil memejamkan matanya

Saat membuka kedua matanya, Lanastia terkejut karena kedua pedangnya mengeluarkan sebuah aura bercahaya yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Ketika Lanastia menebaskan kedua pedang iblis miliknya, Anma hanya menghentikan serangan itu dengan beberapa jari tangannya.

" *Hmph.... * Jadi, benar dugaanku. Aura dan kekuatan ini adalah milik Kalian. Carmen.... dan Cermen.... ". Ucap Anma dengan menggunakan nada yang lembut sembari memegang kedua pedang milik Lanastia.

Pedang Lanastia yang semula bercahaya, tiba tiba berubah menjadi sosok saudara kembar yang sangat berharga bagi Anma.

Pada saat pedang Carcer berubah menjadi sebuah bayangan Carmen dan Cermen yang nampak begitu cantik namun dengan wajah yang sedih. Melihat kesedihan mereka, Anma mencoba berbicara pada kedua bayangan itu. Namun mereka tidak dapat merespon Anma dan hanya diam tanpa kata.

Lanastia kembali terkejut atas perubahan itu dan berfikir bahwa itu semua hanyalah ilusi.

" Carmen.... Cermen.... Apa.. Apa yang sebenarnya terjadi pada kalian? Kenapa kalian berdua berubah menjadi seperti ini ?" Anma kembali bertanya.

Bayangan dari Carmen dan Cermen hanya terdiam tanpa kata yang sama sebelumnya.

" Hey.... Ayolah... Satidaknya berikan sebuah petunjuk untukku? " Setelah Anma berkata seperti itu, bayangan Carmen dan Cermen menunjuk ke sebuah arah tempat beberapa bangunan dan setelahnya mereka bergerak memeluk Anma sembari mengucapkan sesuatu.

" Ah... Baiklah. Semoga kalian bisa tenang di alam sana. Dan sisanya biar aku yang mengurusnya. " Balas Anma dengan nada yang lembut.

* Hyu....p hyu...h * Kedua bayangan tadi mulai menghilang bersama dengan hembusan angin yang Anma tiup.

" Carmen... Cermen... Maaf karna aku tidak bisa melindungi kalian. " Anma mengusap kedua pedang milik Lanastia yang tidak lama setelah nya cahaya itu padam.

" He....he... Itu tadi hanya ilusi kan....? Hey.... ? " Tanya seorang dari arah pintu kamar Lanastia.

" E....? Luna? Apakah kamu juga melihatnya ? " Lanastia bertanya pada Lunastia.

Saat Anma melihat Lunastia, ia kembali mengingat saat pertama kali bertemu Raizaz.

Anma tersenyum kepada Lunastia dan setelahnya ia menghilang dari hadapan mereka berdua.

" Ka Lana... Apa yang sebenarnya terjadi.... ? " Tanya Lunastia pada Lanastia.

" Entahlah Luna... Tapi yang jelas, tadi itu bukan ilusi. " Lanastia menjawab sambil menggenggam tangannya.

" Apa kah Kak Lana baik baik saja? " Lunastia bertanya.

" Tak apa Luna... Kaka baik baik saja. " Jawab Lanastia.

" Oh iya, kenapa kamu ke kamar kaka? Apakah ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan? " Sambil meremas tangan yang ia gunakan untuk menebas Anma, Lanastia mencoba bersikap normal pada Lunastia.

" Ah... Iya... Tadi Ka Lena bilang, kaka mengalami petualangan yang hebat. Jadi.... Aku ingin kaka menceritakannya.. Tapi... Setelah melihat hal tadi, aku rasa kaka lebih baik beristirahat. " Jelas Lunastia.

" Ah... Kamu memang adik yang baik... Kalau begitu kaka tidur dulu ya. " Lanastia mulai membaringkan tubuhnya untuk tidur.

" Iya ka. Semoga mimpi indah. " Lunastia keluar dari kamar kakaknya dan pergi ke kamar miliknya.

" Perasaan ini.... Apakah dia benar benar haya ilusi? " Lanastia bergumam dalam posisi terlentang sambil memandang kembali telapak tangannya.

" Seharusnya tadi itu adalah serangan yang fatal. Tapi kenapa dia bisa menahannya " Lanastia mengubah posisi tidurnya sambil mencoba untuk tertidur

Saat Lanastia berusaha untuk tidur, Anma yang menghilang bergerak ke arah yang bangunan yang di tunjukkan oleh bayangan Carmen dan Cermen.

Dengan menggunakan kekuatannya yang baru, ia kini dapat melakukan teleportasi serta merubah bentuk dari tubuhnya menjadi tidak terlihat.

" Syu.....st... " Anma menunjuk dari arah lantai ke tiga rumah Lanastia dan menyeretnya sampai ke depan bangunan yang ada di depannya.

" Mungkin ini tempat yang tadi di tunjuk oleh Carmen dan Cermen " Anma meyakinkan dirinya.

" Semoga saja, ada petunjuk lain yang berhubungan dengan keberadaan Liah dan demi human yang lainnya. " Anma mulai melangkah ke bangunan yang ada di hadapannya.

......................

" Slasp.... " Anma menembus tembok bangunan itu.

Ketika ia sudah masuk kedalam bangunan itu, ia melihat banyak sekali orang yang memakai pakaian khas dari para petualang.

" Hey.... Pelayan.... Tambahkan birnya lagi... " Teriak seorang berpakaian hunter yang berada di depannya.

" Ahahahaha..... Benarkah begitu... Aku rasa tidak " Canda tawa dari sekelompok orang yang sedang mabuk.

" Lima porsi daging panggang.... " Teriak seorang dengan pakaian pelayan.

" Ini hadiah dari quest yang telah anda selesaikan " Seorang pelayan memberikan sebuah kantung berisi hadiah pada seorang yang menyelesaikan quest.

Anma melihat ke seluruh penjuru ruangan itu dan menyimpulkan bahwa saat ini ia tengah berada di sebuah guild petualang.

" Bak..... " Seorang pelayan guild menabrak Anma dan menjatuhkan sebuah nampan berisi tumpukan kertas

" Ah.... Maaf.... Maafkan aku tuan... Aku tak sengaja...." Pelayan itu langsung membungkuk minta maaf.

" Ah... Iya.. Tak apa. Sini aku bantu. " Anma menerima permintaan maaf orang itu dan membantunya mengambil kertas yang berserakkan.

" Brak....... Menyingkir lah dari jalanku " Seorang berpakaian zirah besi mendorong pelayanan gulild yang sedang mengambil kertas yang terjatuh.

" Maaf.... " Kata pelayan itu sambil berusaha mengumpulkan semua kertasnya.

" Apakah kamu tidak apa apa? " Tanya Anma sambil memberikan kertas yang telah terkumpul.

" I...iya. Tak apa apa tuan. Sekali lagi maaf dan juga Terima kasih atas bantuannya " Jawab pelayan itu sambil mengusap air matanya.

Tanpa menunggu jawaban dari pelayan guild itu, Anma secara spontan membantu membawakan kertas kertas itu ke atas konter guild.

" Tuan... Sekali lagi, Terima kasih atas bantuannya " Pelayan itu membungkuk hormat.

" Iya, tidak apa. Lain kali kamu harus lebih berhati hati " Anma mengangkat tangan tanda perpisahan.

Wajah pelayan tadi terlihat lebih senang dari sebelumnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Lunastia adalah adik dari Lanastia. Ia memiliki tinggi badan seratus tiga puluh cm. Ia memiliki benda peninggalan dari tetua berupa mantel sihir. Oleh karenanya, ia selalu memakai pakaian penyihir agar kelak ia dapat menjadi penyihir seperti tetua terdahulu.

Episodes
1 Pertemuan Kembali
2 Melepas Flora
3 Kebangkitan Flora
4 Ranger Asing
5 Sosok yang kembali ke peradaban
6 Serpihan Petunjuk
7 Pencarian petunjuk lain
8 Anak kecil dan Pria besar
9 Masalah di Markas pembuat masalah
10 Hasrat dan keinginan
11 Amarah Alpa
12 Alpa dan Flairia
13 Sebuah pilihan untuk Bro
14 Hati Flora
15 Penjaga kota dan Tia bersaudara
16 Masalah di Guild petualang
17 Sosok dewi yang tersembunyi
18 Sosok Pelayan
19 Masalah di Guild petualang Arc 2
20 Pertemuan yang mengejutkan
21 Negosiasi
22 Sosok yang disembunyikan
23 Pesan Dewi
24 Mimpi buruk Flora
25 Alpa dan Flairia arc 2
26 Saudara yang terluka
27 Kisah lama
28 Persiapan menuju Mansion
29 Enemy dalam Mansion
30 Rencana Invasi
31 Saudara jauh yang bertemu
32 Sosok yang di rahasiakan
33 Hukuman
34 Penjelasan
35 Perbaikan data
36 Surat undangan
37 Entitas Asing
38 Untuk sesuatu yang berharga
39 Pencarian Iron Maiden
40 Kisah lama arc 2
41 Pertengkaran kecil
42 [Re Legium]
43 Re legium dan manusia terpilih
44 Berbaur dalam pesta
45 Rasa penasaran Brotus
46 Tragedi
47 Amarah
48 End ?
49 TELAH TERBIT
50 Hope
51 Setelah kejadian itu
52 Awal baru
53 Laura Vian Naira
54 Mengingat sosok yang hilang
55 Kelompok Pahlawan
56 Opsi untuk esok hari
57 Keinginan Flora
58 Pengintai
59 Monster besar dengan kecerdikan
60 Pilihan sulit
61 Support help
62 Wujud dewi penolong
63 Pertarungan ke dua
64 Cahaya harapan
65 Saudara tertua
66 Maids New life
67 Permintaan untuk Flora
68 Kecanggungan Maid and Master
69 Awal perjalanan Flora
70 Kehawatiran
71 Perubahan status
72 Pertemuan di gerbang kota
73 Kebersamaan Tia bersaudara
74 Sesuatu mengenai sosok Arcanest
75 Keyakinan terhadap kenyataan
76 Pertemuan dan kekacauan
77 Lagi, Masalah di guild petualang
78 Arogansi diri
79 Sosok yang sulit untuk ditebak
80 Dalih dari sebuah rencana besar
81 Tahapan untuk perubahan
82 Malam, Tuan dan pelayan
83 Rencana lain dari sosok Dewi
84 Remake his body
85 Masalah internal
86 Langkah untuk perubahan
87 Hal rutin bagi mereka
88 Sistem baru -Rank Poin-
89 Hal yang telah terprediksi
90 Keinginan sederhana untuk mereka
91 Hal yang serupa namun tidak sama
92 Medan nyata dalam pelatihan
93 Penantang dari Gang belakang
94 Kejadian saat itu
95 Pilihan untuk Hidup
96 Sesuatu dari Masa Lalu
97 Pelatihan [Re-Legium]
98 Kesepakatan untuk menjadi bawahan
99 Masa yang dikenang
100 Kombinasi perusak dimensi
101 Baik untuk dilihat, buruk untuk disembunyikan
102 Mereka yang merasa curiga
103 Jalan hidup yang dipastikan
104 Hal terakhir untuk dilakukan
105 Arc 3?! dipublikasikan gaes!!!!
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Pertemuan Kembali
2
Melepas Flora
3
Kebangkitan Flora
4
Ranger Asing
5
Sosok yang kembali ke peradaban
6
Serpihan Petunjuk
7
Pencarian petunjuk lain
8
Anak kecil dan Pria besar
9
Masalah di Markas pembuat masalah
10
Hasrat dan keinginan
11
Amarah Alpa
12
Alpa dan Flairia
13
Sebuah pilihan untuk Bro
14
Hati Flora
15
Penjaga kota dan Tia bersaudara
16
Masalah di Guild petualang
17
Sosok dewi yang tersembunyi
18
Sosok Pelayan
19
Masalah di Guild petualang Arc 2
20
Pertemuan yang mengejutkan
21
Negosiasi
22
Sosok yang disembunyikan
23
Pesan Dewi
24
Mimpi buruk Flora
25
Alpa dan Flairia arc 2
26
Saudara yang terluka
27
Kisah lama
28
Persiapan menuju Mansion
29
Enemy dalam Mansion
30
Rencana Invasi
31
Saudara jauh yang bertemu
32
Sosok yang di rahasiakan
33
Hukuman
34
Penjelasan
35
Perbaikan data
36
Surat undangan
37
Entitas Asing
38
Untuk sesuatu yang berharga
39
Pencarian Iron Maiden
40
Kisah lama arc 2
41
Pertengkaran kecil
42
[Re Legium]
43
Re legium dan manusia terpilih
44
Berbaur dalam pesta
45
Rasa penasaran Brotus
46
Tragedi
47
Amarah
48
End ?
49
TELAH TERBIT
50
Hope
51
Setelah kejadian itu
52
Awal baru
53
Laura Vian Naira
54
Mengingat sosok yang hilang
55
Kelompok Pahlawan
56
Opsi untuk esok hari
57
Keinginan Flora
58
Pengintai
59
Monster besar dengan kecerdikan
60
Pilihan sulit
61
Support help
62
Wujud dewi penolong
63
Pertarungan ke dua
64
Cahaya harapan
65
Saudara tertua
66
Maids New life
67
Permintaan untuk Flora
68
Kecanggungan Maid and Master
69
Awal perjalanan Flora
70
Kehawatiran
71
Perubahan status
72
Pertemuan di gerbang kota
73
Kebersamaan Tia bersaudara
74
Sesuatu mengenai sosok Arcanest
75
Keyakinan terhadap kenyataan
76
Pertemuan dan kekacauan
77
Lagi, Masalah di guild petualang
78
Arogansi diri
79
Sosok yang sulit untuk ditebak
80
Dalih dari sebuah rencana besar
81
Tahapan untuk perubahan
82
Malam, Tuan dan pelayan
83
Rencana lain dari sosok Dewi
84
Remake his body
85
Masalah internal
86
Langkah untuk perubahan
87
Hal rutin bagi mereka
88
Sistem baru -Rank Poin-
89
Hal yang telah terprediksi
90
Keinginan sederhana untuk mereka
91
Hal yang serupa namun tidak sama
92
Medan nyata dalam pelatihan
93
Penantang dari Gang belakang
94
Kejadian saat itu
95
Pilihan untuk Hidup
96
Sesuatu dari Masa Lalu
97
Pelatihan [Re-Legium]
98
Kesepakatan untuk menjadi bawahan
99
Masa yang dikenang
100
Kombinasi perusak dimensi
101
Baik untuk dilihat, buruk untuk disembunyikan
102
Mereka yang merasa curiga
103
Jalan hidup yang dipastikan
104
Hal terakhir untuk dilakukan
105
Arc 3?! dipublikasikan gaes!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!