" Ayah, siapa mereka? " Tanya Flora sambil menghampiri Anma.
" Mereka, em.... Mereka adalah demi human yang akan menemani Flora disaat ayah beristirahat. " Kata Anma sambil mengusap kepala Flora
" Lalu, Quinn. Tolong jaga Flora sebentar ya. Aku akan melakukan sesuatu seperti biasanya. Jadi, tolong jaga Flora. " Ucap Anma pada Quinn.
Flora yang berniat bermain bersama Anma langsun terdiam karena melihat wajah Anma menunjukkan sesuatu yang serius
" Baik Anma. Akan aku lakukan. Aku harap, kalih ini kamu bisa melakukannya dengan lebih hati hati karena mungkin, tempat ini akan hancur bersamaan dengan apa yang akan kamu lakukan " Kata Quinn sambil menarik Flora unruk menjauh dari Anma.
" Flora. Ayah harap, Flora mematuhi apa yang Quinn katakan ya " Ucap Anma kepala Flora.
" Baik ayah. Flora akan jadi anak yang penurut. Dan apapun yang akan ayah lakukan, Flora harap, ayah akan berhasil dan kembali bersama Flora lagi " Kata Flora sambil memeluk Anma untuk sesaat.
Setelah mencium kening Flora, Anma berjalan ke area yang telah ia kosongkan.
" Swiz-Z-nad-demons-srph-high." merapal sebuah mantra sambil mengetukkan tongkat yang ia pegang.
Setelah beberapa ujung tongkat yang anma pegang menghantam permukaannya lantai itu beberapa kali, sebuah lingkaran emas dengan sebuah pentagon di dalamnya muncul di atas kepala Anma.
Bersamaan dengan putaran lingkaran itu, beberapa rantai cahaya mulai muncul dan mengikat tangan Anma.
" Flora, jangan mencoba mengganggu ayahmu. Saat ini ia sedang dalam kondisi serius. " Quinn menutup mulut Flora sebelum ia memanggil nama Anma.
" Maaf, Quinn. Tapi, apakah ayah akan baik baik saja? " Tanya Flora pada Quinn.
" Entahlah Flora. Sejauh ini, ia selalu gagal melakukan hal seperti ini dan mengakibatkan beberapa ledakan besar ketika di dalam dungeon. " Jawab Quinn.
Mendengar jawaban Quinn, Flora sempat memberontak dan berusaha melepaskan rantai cahaya itu pada Anma. Namun karna perbedaan kekuatan yang cukup jauh, Quinn akhirnya berhasil menghentikan Flora tepat sebelum Flora menyentuh Anma.
" Flora, ingat perkataan ayahmu " Kata Quinn sambil memeluk erat tubuh Flora.
Flora terus memberontak sambil menangis ketika tubuh Anma mulai dipenuhi ikatan rantai rantai yang bercahaya.
Para demi human yang melihat kejadian ini hanya terduduk lemas karna tidak tahu apa yang sedang terjadi di hadapan mereka. Karena sebuah efek yang di keluarkan akibat dari perbedaan energi dari Anma, para demi human yang berniat lari justru terdiam tanpa kata.
" Arkcel-Z-nad-demons-crall " Teriak Anma ketika seluruh tubuh nya tertutup oleh rantai cahaya.
Ketika Anma berteriak, lingkaran cahaya itu berputar semakin cepat. Bersamaan dengan itu, muncul sebuah pusaran hitam dibelakangnya. Tidak lama setelah nya, sebuah aura mengerikan mulai menyebar di seluruh ruangan yang terkunci itu. Saking menakutkannya hal yang ada di hadapan para demi human, beberapa demi human itu akhirnya bisa bangkit dan mulai berusaha membuka pintu yang terkunci dengan paksa.
" Tuan Brotus!!!! Tolong!!! Tolong selamatkan kami!!! A!!!!! " Teriak beberapa demi human sambil memukul mukul pintu itu.
Disisi lain, Brotus yang sedang berada di lantai yang sama dengan ruangan itu tertawa bahagia.
Dalam pikirannya, ia merasa senang karna pada akhirnya Anma mulai melepaskan hasratnya pada kelima pelayannya.
" Syukurlah, Tuan Anma menikmati pelayanan mereka. Mendengar teriakan dari mereka, sepertinya nanti akan aku tambahkan beberapa tip untuk mereka berlima " Kata Brotus saat ia mendengar teriakan dari para pelayannya.
Rasa ketakutan yang mulai tidak terkendali membuat mereka berteriak semakin kencang yang pada akhirnya membuat mereka kehilangan kesadarannya dan membuat suasana di dalam ruangan itu menjadi hening.
" Wap.... Wusssh " Suara dari sebuah kepakan sayap memecah keheningan dalam ruangan itu.
" Ayah?? " Kata Flora sambil mengusap matanya.
" Iya, Flora. Ada apa?" Kata Anma bersamaan dengan suara sayap yang di kepakkan.
" Wah, selamat Anma. Sekarang kamu sudah berhasil mewujudkan apa yang kamu inginkan " Kata Quinn sembari terbang mendekati Anma.
" Benarkah itu Quinn? Saat ini aku merasa sangat senang karna bisa mewujudkan keinginanku " Kata Anma sambil memegang kedua tangan Quinn.
" Na....mf, Ayah!!! Jangan abaikan Flora " Kata Flora sambil berusaha memisahkan keduanya.
" Hehehe... Maaf, Flora. Aku hanya senang karena pada akhirnya, Anma bisa membuat sepasang sayap untuk terbang " Quinn melepaskan pegangan tangannya dan mulai terbang ke belakang Anma.
" Ayah? Apakah yang di belakang tubuh ayah itu adalah sayap? " Tanya Flora setelah berhasil memisahkan keduanya.
" Benar, Flora. Ini sayap buatan ayah " Kata Anma sambil mengusap kepala Flora.
" Wah... Indah sekali sayap milik ayah. Terlihat sangat kuat dan bersinar sinar " Kata Flora sambil memandangi sayap Anma dari samping tubuh Anma.
" Benarkah itu? Ayah akan coba melihatnya " Kata Anma sambil berusaha melebarkan sayap miliknya.
* Swush...... * Sebuah hembusan angin cukup kencang keluar bersamaan dengan sayap yang melebar.
Di saat Anma melihat sayapnya yang melebar, ia terkejut karna bayangan sayap yang ia inginkan justru berbeda dengan sayap yang telah ia ciptakan.
Dalam bayangan miliknya, ia berharap bahwa sayap miliknya sama seperti sayap milik Flora yang bentuknya meruncing tajam ke bagian ujung sayap dengan bentuk tipis transparan. Namun keyataanya sayap yang Anma buat memiki corak seperti akar tumbuhan dengan sebuah selaput putih yang menyatu dalam bentuk sayap kupu kupu month.
" Ya ampun, mengerikan " Kata Anma di saat ia menatap sayapnya sendiri.
" Ayah, jangan bicara seperti itu. Lagi pula sayap itu kan sayap buatan ayah. Dan lagi, Flora sangat senang karna di dalam sayap itu, Flora melihat warna sayap itu sama seperti warna sayap Flora " Kata Flora sambil mencoba menyentuh sayap milik Anma.
" Flora benar, Anma. Kamu seharusnya bangga bisa membuat sebuah sayap untuk dirimu sendiri. Dan lagi, aku bisa merasakan bahwa si sayap itu, mengandung sejumlah mana yang sangat besar " Kata Quinn sambil mengamati setiap bagian sayap Anma.
Merasa ada keanehan pada para pelayannya, Brotus mencoba mendekati ruangan tempat Anma berada.
" Ya, setelah lebih dari lima puluh kali aku berusaha. Setidaknya ini patut untuk di banggakan " Kata Anma di saat Brotus mulai mendekati pintu.
" Lima puluh kali?!! Padahal baru aku tinggal sebentar! Apakah mungkin? " Pikir Brotus disaat mendengar suara Anma di balik pintu itu.
Merasa khawatir atas apa yang terjadi pada pelayan miliknya, Brotus mulai bertanya tanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
" Karna sekarang aku sudah memiliki sayap, aku harap di suatu waktu, kita akan terbang bersama sama " Kata Anma di saat Brotus mencoba bertanya.
" Ya ampun!! Terbang bersama sama?!!! Mungkin jika aku bertanya sekarang, aku akan benar benar habis karena kesalahanku. Lebih baik aku bertanya pada Tuan Anma besok pagi. " Brotus mengurungkan niatnya bertanya dan mulai berjalan menjauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments