" Assalamu'alaikum " sapaku
" Kami pulang " lanjut Rafa
Aku dan Rafa pulang setelah makan siang tak jauh dari Apartment, dia menunjukkan setiap sudut tempat tinggal miliknya dengan begitu detail. Memang Apartment itu terlihat sederhana tapi sangat cukup untuk aku dan Rafa tinggal. Ada dua kamar yang menurutku cukup luas, kamar terpisah untuk menjaga privasi kita berdua sebelum kami benar-benar saling siap tinggal dalam satu kamar nantinya.
Sama seperti di rumah Mami, kamarku dan Rafa di Apartment juga berhadapan, hanya saja disini jarak antara pintu kamar kami lebih dekat dan terdapat kamar mandi di lorong kamar.
Begitu keluar kamar langsung ruang tamu yang menyatu dengan dapur kecil. Peralatan dapur Rafa cukup komplit untuk seorang pria yang dulu tinggal sendirian, mungkin dia masih sempat memasak ditengah kesibukannya dan Rafa yang kukenal dulu memang cukup pandai dalam hal memasak.
" Kalian sudah pulang, bagaimana jalan-jalan hari ini sayang? " tanya Mami pada kami berdua
" Ya lumayan Mi, karena dadakan jadi tidak banyak tempat yang kami kunjungi " jawab Rafa
Rafa pergi ke kamar meninggalkanku sendirian, dan aku mau tidak mau harus menjawab setiap pertanyaan Mami karena rasa penasaran yang ia miliki.
" Bagaimana sayang, kemana Rafa mengajak kamu pergi? " tanya Mami padaku merasa tidak puas dengan jawaban Rafa
" Seperti yang Rafa bilang Mi, karena dadakan jadi kami hanya pergi ke Studio Seni Lukis dan Apartment saja " balasku
" Studio Seni Lukis? Apa itu? Dimana? " tanya Mami bingung
" Iya Mi, kami pergi ke Studio Seni Lukis yang terletak di depan kampus kami, dulu waktu kuliah kami sering pergi kesana Mi " lanjutku
" O begitu, terus dari studio kalian pergi ke Apartment? Bagaimana tempat tinggal Rafa? bagus dan luas tidak? " lanjut Mami
" Mami, cukup pertanyaannya ya kasihan Resha, dia pasti lelah dan ingin istirahat, lagipula dia kan masih harus mengemas barang Mi " cegah Rafa agar Mami berhenti dengan pertanyaannya
" Astaga iya, Mami lupa kalau Resha harus mengemas barang, maafin Mami ya sayang. Mami bantu kamu beres-beres ya " kata Mami menawarkan
" Tidak perlu Mi, biar Resha sendiri saja lagipula Resha mau mandi dulu " cegahku karena Mami pasti akan melanjutkan sesi tanya jawabnya saat membantu mengemas barang nanti
" Baiklah kalau Resha mau mandi dan istirahat, Mami tinggal ke kamar dulu ya sayang, panggil Mami atau bi Yem kalau Resha butuh bantuan " lanjut Mami menawarkan
" Iya Mi, terima kasih " balasku singkat
Aku segera naik ke kamarku sendiri sebelum Mami berubah pikiran, walau hanya pergi ke Studio dan Apartment tapi rasanya lelah sekali dan membuatku sangat mengantuk.
****
****
kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinggggg
Bunyi alarm membangunkanku dari tidur, memang sengaja aku set alarm pukul 3 sore supaya aku masih ada waktu untuk mengemas barang sebelum pindah.
Aku membuka lemari untuk memilih pakaian yang akan kubawa nanti karena tidak semuanya kubawa, siapa tau kapan-kapan aku dan Rafa akan menginap atau tinggal disini lagi.
Hampir satu jam lebih aku sibuk memasukkan pakaian dan beberapa barang, seseorang mengetuk pintu dan memanggil namaku.
tok tok tok
" Sha " panggil Rafa
" Iya sebentar " balasku
Aku membuka pintu dan mendapati Rafa tengah berdiri didepan kamarku.
" Ya, ada apa Fa? " tanyaku kemudian
" Kamu sudah selesai beres-beres belum? Mami memanggil kita berdua turun untuk makan sebelum kita pergi " lanjut Rafa
" Baiklah, sudah selesai ko kamu turun duluan saja nanti Resha menyusul " kataku lagi
" Oke "
Rafa turun duluan sedangkan aku segera menyelesaikan pekerjaan yang hampir selesai tadi dan bergegas turun kebawah.
****
" Resha, ayo kita makan dulu " ajak Mami yang melihatku sampai di ruang makan
Hanya ada aku, Mami dan Rafa disana, karena Papi memang belum pulang dan menyuruh kami bertiga untuk makan duluan.
" Resha, barang-barang yang mau dibawa sudah dimasukkan ke koper semua kan sayang? " tanya Mami ditengah acara makan
" Sudah ko Mi, Resha sudah memasukkan pakaian dan beberapa barang yang mau Resha bawa " balasku
" Memangnya ada barang yang ditinggal disini Sha? " tanya Rafa
" Ada beberapa pakaian yang Resha tinggal, takutnya suatu hari nanti kalau kita mau menginap disini jadinya kan tidak perlu repot membawa kesana kemari " balasku lagi
" Iya Fa, benar yang Resha katakan " kata Mami menyetujui apa yang aku lakukan
" Iya Mi " kata Rafa
Beberapa menit kemudian kami menyelesaikan acara makan, aku dan Rafa kembali ke kamar untuk bersiap dan membawa barang kami masing-masing. Aku membawa cukup banyak barang dengan dua koper dan satu tas kecil sedangkan Rafa hanya membawa ransel berukuran sedang.
Rafa terkejut setelah melihatku keluar dengan membawa dua koper, dia menghentikan langkahnya karena melihat koper yang kubawa dan terlihat bingung.
" Kamu tidak salah Sha? " tanya Rafa
" Salah? Apanya yang salah Rafa? " balasku balik bertanya
" Kamu sudah membawa dua koper dan kamu bilang masih ada barang yang tidak dibawa, astaga Resha " gerutu Rafa
Aku hanya tersenyum tidak menjawab perkataan Rafa, dan mulai menuruni tangga. Tiba-tiba Rafa memegang tanganku.
" Tunggu Sha " cegah Rafa
" Kenapa? " tanyaku polos
" Kamu mau turun dengan membawa dua koper begitu saja Sha? " tanya Rafa heran
" Terus? " tanyaku balik
" Kalau kamu membawa koper dengan cara seperti itu, nanti bisa-bisa kamu menggelinding bersama kopermu itu " jelas Rafa
" Lalu? " tanyaku lagi
" Sini, biar aku yang bawa. Ini kamu bawakan tasku saja " kata Rafa dan memberikan tas ranselnya
Apa yang Rafa bawa? kenapa tasnya begitu ringan? apa dia hanya membawa dua baju saja?
Mungkin karena Rafa sudah tinggal di Apartment dua bulan lebih sehingga ia tidak perlu membawa banyak barang, jujur sewaktu Rafa keluar dari rumah dulu aku tidak melihatnya pergi. Makanya aku tidak tau ada berapa koper yang ia pakai untuk membawa semua barang miliknya itu.
" Rafa, Resha, kalian sudah mau pergi? " tanya Mami yang tengah duduk di sofa ruang tengah
" Iya Mi " balasku dan Rafa bersamaan
" Mami ikut kesana ya " lanjut Mami seperti anak kecil yang melihat orangtuanya akan pergi
" Tidak sekarang ya Mi " jawab Rafa
" Jadi kamu tidak mengizinkan Mami untuk ikut dan melihat Apartment kamu Rafa? " tanya Mami sedikit kecewa
" Bukan begitu Mi, itu hanya Apartment yang Rafa sewa. Nanti kalau Rafa sudah mempunyai Apartment atau rumah sendiri baru Mami boleh kesana " jelas Rafa
" Ya sudah kalau begitu, Mami antar sampai kedepan ya " pinta Mami
" Iya Mi " kata Rafa setuju
Mami mengantarku dan Rafa sampai kedepan rumah.
" Resha pamit ya Mi " kataku berpamitan dan mencium tangan Mami
" Iya sayang, kamu hati-hati ya, sering-sering main kesini " balas Mami lalu memelukku
" Iya, Mami baik-baik ya di rumah " kataku membalas pelukan Mami
" Rafa, jaga Resha baik-baik ya. Langsung kabari Mami kalau ada berita baik " pinta Mami
" Iya Mi " balas Rafa
Kami berdua masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan rumah Papi dan Mami menuju Apartment.
****
*****
****
**Selamat membaca 🙂
Jangan lupakan like, vote dan rate-nya ya
Kritik dan sarannya juga boleh
Terima kasih 🙂**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Desi Muliyasari
Mampir kak rantii ....
bagus ceritanya
2021-02-21
1
Imelda Nurrahmah
lanjut thor....
2020-12-04
1