Wanita Simpanan

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 lewat. Waktu makan siang untuk para pekerja, namun Hana masih berkutat dengan pekerjaannya hingga ia mendengar suara seorang wanita menginterupsi pekerjaannya.

" Hai Hana!"

Hana melihat wajah wanita di depannya. Ternyata dia adalah wanita yang kemarin yang ia temui.

" Oh, hai mbak Andin. ada apa nih?"

" Kamu nggak makan siang?"

" Mau sih mbak tapi pekerjaan aku belum beres."

" Aduh Hana pekerjaannya lanjut nanti aja mending kita pergi makan aja dulu, waktu makan siang juga mau abis. Yuk, kita bareng aja makan di kantin."

Hana berfikir sejenak lalu menatap pintu ruangan direktur. Hana berkata dalam hati,

" Mas Revan belum pulang. Mungkin dia makan siang di luar. Mending aku ikut aja."

" Yaudah deh tunggu dulu ya mbak, aku beresin berkas ini dulu."

" Iya, aku tunggu."

Tak lama setelah itu Hana pun bangkit dari kursi nya.

" Yuk, mbak."

"Ayo."

Kantin perusahaan berada di lantai 3.

Mereka pun jalan beriringan menuju ke kantin perusahaan sambil mengobrol ringan. Suasana kantin perusahaan sangat ramai dengan

para pegawai yang kebanyakan lebih memilih makan di kantin karena tututan pekerjaan

yang sangat padat jadi mereka lebih memilih menghemat waktu dengan makan di kantin.

Hana dan Andin berjalan untuk mengantri mengambil makan siang mereka. Setelah selesai mereka menuju ke meja di bagian pojok.

Tapi Hana merasa dari tadi sebagian wanita yang ada di kantin menatap ke arahnya. Hana pun melihat penampilannya siapa tahu ada yang salah dengan penampilannya. Tapi ia rasa penampilannya cukup sederhana dan tidak mencolok.

Mereka pun memakan makanannya sambil mengobrol.

" Mbak Andin ada yang salah ya, sama penampilan aku?"

" Nggak kok, penampilan kamu normal nggak mencolok. Emangnya kenapa kamu nanya kayak gitu?"

Hana setengah berbisik kepada Andin, "dari tadi tuh aku diliatin terus sama pegawai cewek yang lain. Emang ada yang salah ya, sama aku mbak?"

Andin langsung memandang para wanita yang memandang Hana. Mereka memandang Hana dengan pandangan sinis sambil sesekali berbisik. Andin langsung mengerti mengapa mereka melakukan itu.

" Nggak ada yang salah sama kamu. Yang salah tuh mereka yang terlalu berlebihan."

" Maksudnya mbak apa?"

"Yang dari tadi mandang kamu tuh fans fanatik nya pak direktur Hana. Bahkan sebagian dari mereka itu memiliki grup kayak fans club pak Revan gitu."

" Oh gitu, terus hubungannya sama aku apa mbak?"

" Ya ampun Hana kamu cantik cantik lola ya. Mereka mandang kamu terus tuh karena mereka nggak suka sama kamu. Karena setau aku baru kamu wanita yang bisa dekat dengan pak Revan."

" Aku kan sekertarisnya mbak. ya, jelas aku dekat sama dia."

" Bukan cuma itu Hana. nih ya, aku bilang aja sekalian sama kamu. Aku juga nggak sengaja nguping sih tapi yang aku tahu mereka itu suka ngegosipin kamu. Dari awal kamu masuk tuh mereka udah nggak suka sama kamu.

Terus ada satu lagi yang aku denger tapi kamu jangan marah yah."

" Iya, aku janji nggak marah."

Andin tampak memandang Hana sejenak lalu mengatakan yang sebenarnya.

" Ok, (jeda beberapa saat dan mengatakannya dengan setengah berbisik) jadi mereka itu ngira kamu itu simpenannya pak Revan. Karena mereka sering lihat kamu di antar jemput sama pak Revan dan kamu juga katanya jadi sekertarisnya karena dapat akses dari pak Revan."

" Astagfirullah mbak. Jujur aja yah, memang aku masuk ke perusahaan ini karena bantuan dari pak Revan. Semacam barter gitu aku bantuin dia, dia juga bantuin aku. Makanya aku gantiin sekertarisnya untuk sementara karena sekertarisnya yang lama lagi ngurusin perusahaan cabang mbak.

Tapi demi Allah mbak kita tuh nggak ada hubungan ap-aapa. Aku ini wanita yang masih berstatus istri orang mbak, jadi nggak mungkin aku ngelakuin itu."

" Maafin aku ya Hana udah bicara seperti itu. Tapi jujur aku nggak pernah punya fikiran yang sama kayak mereka. Aku cuma nyampein aja yang udah aku dengar, supaya kamu tahu yang sebenarnya."

" Mbak nggak perlu minta maaf, malahan aku syukur karena mbak udah ngomong yang sejujurnya."

Andin tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, " Kalau aku boleh ngasih saran sih Han, mending kamu nggak usah ngeladenin kalau ada yang bicara seperti itu. Dan aku pasti bakalan bantu kamu kalau ada anggota fans club nggak jelas mereka yang gangguin kamu."

Hana tersenyum melihat tingkah Andin yang mengatakannya dengan berkobar-kobar.

" Iya mbak, mbak tenang aja. Aku juga nggak ngambil pusing kalau ada yang kayak gitu kok. Masalahku juga banyak mbak kalau aku mikirin hal yang nggak jelas kayak gini, nanti pala aku lama-lama botak."

Andin tertawa mendengar penuturan Hana sambil mengacungkan jempolnya kearah Hana.

Mereka melanjutkan makannya sampai habis. Lalu kembali ke ruangan masing-masing

karena kejadian ini mereka jadi lebih akrab satu sama lain. Mulai saat itu Hana jadi tidak sungkan menceritakan tentang dirinya kepada Andin dan masalah yang sedang dihadapinya dan begitu juga dengan Andin.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Keesokan harinya di perusahaan PT. Permana Grup

Tok tok tok," Masuk"

Dua orang lelaki suruhan Arlan memasuki ruangannya.

" Bagaimana dengan tugas yang saya berikan? kamu sudah dapat semua informasinya?"

" Siap, kami sudah mendapat sebagian informasinya bos. Akses untuk mencari tahu itu agak sulit. Kayaknya orang yang bersama wanita itu adalah orang berpengaruh.

Arlan memandang dua orang di depannya dengan tampang marah. Tatapannya sungguh menakutkan membuat orang yang melihatnya bergidik ngeri. Ia diam sesaat lalu kembali berbicara," Jadi informasi yang kalian dapat itu apa saja?" ia berbicara dengan masih menatap tajam orang suruhannya.

" Jadi informasi yang kami dapat, wanita yang bernama Farhana Almeera dan anaknya sekarang tinggal di daerah perumahan elit bos. Mereka sudah sekitar seminggu lebih tinggal di sana. Tapi kami tak mendapat akses siapa nama pemilik rumah itu. Sejauh ini hanya itu informasi yang kami dapat bos."

" Saya tidak mau tahu mereka orang berpengaruh sekalipun saya tidak perduli. Saya mau kalian secepatnya mendapat informasi selengkap-lengkapnya. Kalau kalian tak mendapatkannya kalian akan tahu akibatnya."

Orang suruhan Arlan tampak bergidik ngeri mendengar ancaman bosnya. Bukan tidak mungkin bosnya ini bisa melakukan apa saja yang dapat mengancam nyawa mereka.

" Siap bos secepatnya kami akan melaporkan informasinya secara lengkap."

" Bagus sekarang kalian boleh pergi."

Orang suruhan Arlan bergegas untuk keluar dari ruangan direktur.

Arlan mengambil rokok dan menghisapnya. Ia bergumam dalam hati, " kamu tidak bisa lepas dari ku Hana. Hanya aku yang berhak atas dirimu."

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Happy reading guys nya 😘😘

pembaca yang bijak jangan lupa like, kome, rate dan vote nya.

autor loving u all

Salam story from by_me

Terpopuler

Comments

Fina Ina

Fina Ina

hummm jdi suami egois bnget

2023-01-18

0

Shautul Islah

Shautul Islah

mau aku racun aja itu si arlan.bikin emosi aja deh

2022-12-10

0

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Gila si Arlan,pengen geprek deh

2022-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Arlan ke Jakarta
2 Wawancara Kerja
3 Awal Pertemuan Arlan dan Indah
4 Arlan Khilaf
5 Obat Perangsang
6 Nasi Sudah Menjadi Bubur
7 Butik Kalista
8 Meminta Izin Pergi ke Jakarta
9 Berangkat ke Jakarta
10 Bertemu Keluarga Baru
11 Revandra
12 Melihat Mas Arlan
13 Syarat dari Mas Revan
14 Si Bos Pemaksa
15 Kecemburuan Arlan
16 Keegoisan Arlan
17 Wanita Simpanan
18 Titik Terang
19 Terbongkar
20 Air Mata Ini Tak Bisa Ku Tahan
21 Rencana Revan
22 Liburan Bersama
23 Menceritakan Semuanya
24 Pertemuan Hana dan Arlan
25 Memanas-Manasi Arlan
26 Memata-Matai
27 makan malam
28 marah
29 pertemuan hana dan indah
30 visual pemeran
31 hilang
32 Aku menyerah
33 kamu sudah gila
34 akan kukabulkan apa maumu
35 TALAK
36 sidang perceraian
37 makan siang diluar
38 Bali
39 lagi lagi cemburu
40 Berdamai dengan keadaan
41 ungkapkan isi hati lewat lagu
42 nyeri perut
43 Abortus komplit
44 Tetaplah berada disisiku
45 Mencari kontrakan
46 Pindah rumah
47 Siapa wanita itu?
48 pertunangan Andin
49 Arlan memaksa
50 Surabaya
51 Aku mencintaimu karena Allah
52 Minta kepada yang menciptakan
53 Jangan bilang kalau aku cemburu?
54 Aku serius
55 Mendapat Restu dari Ibu
56 Genggaman Erat
57 Mulutmu Harimaumu
58 Pernah Denganmu
59 Menjahili Hana
60 Kedatangan Arlan.
61 Tiga Kata (kira-kira apa yah?)
62 Lagi-lagi cari masalah
63 Meyakinkan
64 Proses Seleksi
65 Saya ini Ayahnya
66 Semoga kamu adalah cinta terakhirku
67 Situasinya Berbahaya
68 Bandung
69 Berburuk Sangka
70 SAH
71 Kegiatan yang Tertunda
72 Menggoda Pengantin Baru
73 Akhirnya
74 Sedih
75 Dansa
76 Lelaki dingin
77 Mimpi itu datang lagi
78 Apartemen
79 Bulan madu
80 Jadi Sebenarnya...
81 Mengungkap Rahasia
82 Lanjutan yang kemarin
83 Aku Mau Kayak Bule Itu, Sayang!
84 Adik Untuk Jihan
85 Semoga Saja Benih Cinta Kita Akan Tumbuh
86 Adeknya Jihan Masih di Dalam Perut
87 WT CORP
88 Om-om
89 Lagi-Lagi Pake Syarat
90 Dua Ayah
91 Biarin Mereka Mikir Dulu
92 Pengumuman
93 Pertanyaan Beruntun dari Jihan
94 Lebih Baik Kita Akhiri Hubungan Ini
95 Rencana Untuk Revan
96 Surprise
97 Kado Untuk Mas Revan
98 Ini Adalah Karmanya, dan Ia Harus Menerimanya
99 Kepercayaan dan Komunikasi
100 Kejadian Tragis
101 Ruang Operasi
102 ICU
103 Pelaku Penabrak Lari
104 Buat dia merasakan sepserti apa rasanya ditabrak mobil
105 Menjadi Bumerang Untuknya
106 Menangis Tanpa Suara
107 Lagi-lagi penyesalan
108 Pak Wiratama dan Nyonya Faradilla
109 Interogasi Oleh Adik Ipar
110 Di jodohkan
111 Kontraksi
112 Baby Twins
113 Dava dan Devan
114 One step closer
115 Di Jodohkan
116 Pengumuman
117 Mystery Guest
118 Pembicaraan Serius
119 Hanya Seorang Lelaki Pecundang
120 Jalan Tengah
121 SAH lah
122 Malam yang panas
123 Dava dan Devan yang Aktif
124 TAMAT
125 Pengumuman Sequel
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Kepergian Arlan ke Jakarta
2
Wawancara Kerja
3
Awal Pertemuan Arlan dan Indah
4
Arlan Khilaf
5
Obat Perangsang
6
Nasi Sudah Menjadi Bubur
7
Butik Kalista
8
Meminta Izin Pergi ke Jakarta
9
Berangkat ke Jakarta
10
Bertemu Keluarga Baru
11
Revandra
12
Melihat Mas Arlan
13
Syarat dari Mas Revan
14
Si Bos Pemaksa
15
Kecemburuan Arlan
16
Keegoisan Arlan
17
Wanita Simpanan
18
Titik Terang
19
Terbongkar
20
Air Mata Ini Tak Bisa Ku Tahan
21
Rencana Revan
22
Liburan Bersama
23
Menceritakan Semuanya
24
Pertemuan Hana dan Arlan
25
Memanas-Manasi Arlan
26
Memata-Matai
27
makan malam
28
marah
29
pertemuan hana dan indah
30
visual pemeran
31
hilang
32
Aku menyerah
33
kamu sudah gila
34
akan kukabulkan apa maumu
35
TALAK
36
sidang perceraian
37
makan siang diluar
38
Bali
39
lagi lagi cemburu
40
Berdamai dengan keadaan
41
ungkapkan isi hati lewat lagu
42
nyeri perut
43
Abortus komplit
44
Tetaplah berada disisiku
45
Mencari kontrakan
46
Pindah rumah
47
Siapa wanita itu?
48
pertunangan Andin
49
Arlan memaksa
50
Surabaya
51
Aku mencintaimu karena Allah
52
Minta kepada yang menciptakan
53
Jangan bilang kalau aku cemburu?
54
Aku serius
55
Mendapat Restu dari Ibu
56
Genggaman Erat
57
Mulutmu Harimaumu
58
Pernah Denganmu
59
Menjahili Hana
60
Kedatangan Arlan.
61
Tiga Kata (kira-kira apa yah?)
62
Lagi-lagi cari masalah
63
Meyakinkan
64
Proses Seleksi
65
Saya ini Ayahnya
66
Semoga kamu adalah cinta terakhirku
67
Situasinya Berbahaya
68
Bandung
69
Berburuk Sangka
70
SAH
71
Kegiatan yang Tertunda
72
Menggoda Pengantin Baru
73
Akhirnya
74
Sedih
75
Dansa
76
Lelaki dingin
77
Mimpi itu datang lagi
78
Apartemen
79
Bulan madu
80
Jadi Sebenarnya...
81
Mengungkap Rahasia
82
Lanjutan yang kemarin
83
Aku Mau Kayak Bule Itu, Sayang!
84
Adik Untuk Jihan
85
Semoga Saja Benih Cinta Kita Akan Tumbuh
86
Adeknya Jihan Masih di Dalam Perut
87
WT CORP
88
Om-om
89
Lagi-Lagi Pake Syarat
90
Dua Ayah
91
Biarin Mereka Mikir Dulu
92
Pengumuman
93
Pertanyaan Beruntun dari Jihan
94
Lebih Baik Kita Akhiri Hubungan Ini
95
Rencana Untuk Revan
96
Surprise
97
Kado Untuk Mas Revan
98
Ini Adalah Karmanya, dan Ia Harus Menerimanya
99
Kepercayaan dan Komunikasi
100
Kejadian Tragis
101
Ruang Operasi
102
ICU
103
Pelaku Penabrak Lari
104
Buat dia merasakan sepserti apa rasanya ditabrak mobil
105
Menjadi Bumerang Untuknya
106
Menangis Tanpa Suara
107
Lagi-lagi penyesalan
108
Pak Wiratama dan Nyonya Faradilla
109
Interogasi Oleh Adik Ipar
110
Di jodohkan
111
Kontraksi
112
Baby Twins
113
Dava dan Devan
114
One step closer
115
Di Jodohkan
116
Pengumuman
117
Mystery Guest
118
Pembicaraan Serius
119
Hanya Seorang Lelaki Pecundang
120
Jalan Tengah
121
SAH lah
122
Malam yang panas
123
Dava dan Devan yang Aktif
124
TAMAT
125
Pengumuman Sequel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!