Bertemu Keluarga Baru

Akhirnya mereka mendapatkan taksi dan langsung masuk ke tempat duduk di bagian belakang.

" Ini tujuannya mau kemana mbak?"

Hana menyodorkan selembaran kertas kecil yang tadi diberikan oleh Kalista ke arah supir taksi " pak, saya mau ke alamat ini. Bapak tahu nggak ini lokasinya dimana? anterin saya kesana yah pak."

Si bapak supir taksi melihat lembaran yang diberikan oleh Hana dan menjawab " oh, ini mbak saya tau kok tempatnya dimana" dan si Bapak menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang sedang.

"Makasih pak."

" Sama sama mbak."

Mobil melaju kearah rumah Paman dan Bibinya Kalista. Setelah menempuh jarak 20 menit mereka pun sampai di alamat yang dituju.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Mobil taksi yang ditumpangi Hana telah berhenti didepan rumah yang dituju. Hana segera membayar ongkos taksinya.

Hana membawa anaknya ke dalam gendongannya . Jihan selama perjalanan tertidur sangat pulas mungkin karena efek kecapean. Ini adalah pengalaman pertama anaknya bepergian dengan jarak yang jauh.

Setelah itu Hana membuka taxy dan berjalan keluar supir taxy membantu Hana mengeluarkan kopernya dari dalam bagasi dan membantunya membawa koper sampai di depan pagar.

" Pak makasih banyak yah." kata Hana sambil tersenyum.

" Sama sama mbak kalau gitu saya jalan ya mbak."

" Iya pak."

Dari dalam pagar terlihat seorang satpam menghampiri Hana.

" Malam mbak, ada yang bisa saya bantu?"

" Malam pak, alamat yang tertulis disini sudah benar kan pak?" Hana menyodorkan kertas selembaran kepada satpam.

" Iya benar mbak. Mbak ini siapa?"

" Saya temannya Kalista dari Surabaya pak dan saya mau ketemu dengan pemilik rumah pak."

" Oh, mbak temannya non Kalista yah. Kalau gitu silahkan masuk." Pak satpam membukakan gerbang dan membantu Hana membawa kopernya sampai kedepan pintu.

" Makasih ya pak."

" Iya, kalau gitu saya mau kedepan lagi mbak."

Dibalas anggukan oleh hana.

Hana memperhatikan rumah yang ada didepannya. Rumah yang sangat luas memiliki gaya klasik dan bertingkat dua. Memiliki halaman yang sangat luas dan ada banyak sekali tanaman bunga yang sangat indah dipandang mata. Hana kemudian mengalihkan pandangannya kedepan dan mengetok pintu yang ada didepannya.

Tok tok tok. Tidak lama kemudian pintu pun terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik menyapa Hana sambil tersenyum.

" Kamu ini temannya Kalista yah?"

Hana menjawab dengan canggung" iya Bu,saya temannya Kalista."

" Oalah, ayo masuk Nak. Ayo jangan sungkan" kata Bibi Kalista menggandeng Hana sampai ke ruang tamu.

Di ruang tamu terlihat lelaki paruh baya yang duduk disofa sambil menonton.

" Pak, ini temannya Kalista udah nyampe"

lelaki paruh baya itu menoleh, ia juga sama dengan istrinya memiliki rupa yang masih terlihat ganteng di usianya walaupun sudah nampak keriput diwajahnya. Lelaki paruh baya itu menyambut Hana dan mempersilahkannya duduk.

" Ayo duduk nak."

" Makasih pak."

"Anak kamu tidurin di sofa aja dulu nak" kata Bibi Kalista.

Hana pun membaringkan anaknya ke sofa

" Bi, bi, sini dulu" kata Bibi Kalista memanggil asisten rumah tangganya.

Dari dalam berjalan wanita paruh baya, " ada apa buk?"

" Bi kamu beresin kamar tamu yah, temannya Kalista mau nginep."

" Iya bu" dan asisten rumah tangganya pun berlalu kedalam.

Tak lama setelah itu Paman pun bertanya,

" nama kamu siapa nak?"

" Nama saya Hana pak."

" Oh, nama kamu Hana. Kenalkan saya Surya dan ini istri saya Ajeng. Mulai sekarang kamu panggil saya Papa aja.

" Mmm, iya pak... eh, maksud saya Papa."

" Kamu juga panggil saya Mama aja Nak, soalnya nggak punya anak perempuan jadi kamu bisa panggil Mama yah." katanya dengan semangat.

" Oh, iya Mama."

" Gimana perjalanan kamu tadi nak?"

" Alhamdulillah lancar Ma nemu alamatnya juga mudah. Sopir taxy nya tadi langsung nganter sampe di depan."

" Oh, iya nak, Kalista udah cerita semua tentang maksud Nak Hana datang kesini. Sebenarnya kami nggak masalah kalau Nak Hana tinggal lama disini. Soalnya rumah ini yang nempatin cuma kami berdua. Anak kami yang cowok sibuk banget. Dia tinggal di apartemennya dan jarang pulang kerumah. Pulang kerumah juga kadang sebulan bisa dihitung jari." kata Papa Surya.

" Kami juga senang banget kamu mau tinggal disini, soalnya Mama tuh dari dulu pengen banget mau punya anak cewek tapi dikasinya anak cowok." kata Mama dengan memanyunkan bibirnya.

" Mama tuh, jadi ceritanya Mama nggak ngarepin anak kita?"

" Ya nggak gitu maksudnya Pah, Mama sayang banget ama anak kita, tapi anak Papa tuh bandel banget suka ngeyel kalau dibilangin."

" yah, namanya juga anak cowok."

Hana hanya tersenyum menanggapi interaksi kedua pasangan suami istri di depannya yang menurutnya lucu.

Perbincangan mereka pun berlanjut sampai Mama berkata, " Sekarang anak Mama langsung aja kekamar yah, kamu pasti capek abis perjalanan jauh. Anak kamu juga pasti sama capeknya."

" Bi bibi, anterin Hana kekamarnya yah"

" Iya buk."

Hana diantar oleh Bibi kelantai dua. Bibi mengantar Hana sampai kedalam kamar dan menyeret koper Hana sampai kedalam.

" Non, bibi tinggal dulu yah, kalau non butuh sesuatu panggil aja bibi dibawah"

" Iya bi, makasih banyak yah."

" Sama sama non, mari."

Pintu pun tertutup Hana membaringkan Jihan di atas kasur dan ia pun duduk menyelimuti anaknya dan duduk disampingnya.

Hana memperhatikan kamar yang ditempatinya sekarang. Kamar ini memiliki nuansa klasik. Memiliki cat berwarna cream dan perabotan yang ada didalam kamar ada kasur, meja rias, sofa, dan kamar mandi.

Kesan pertama Hana dengan keluarga ini adalah mereka sangat welcome dan keluarga yang hangat. Namun yang menjadi tujuan Hana sekarang adalah dia harus berusaha untuk menemukan suaminya, Mas Arlan. Dia akan mencoba mencarinya ke perusahaan perusahaan besar yang ada di Jakarta pusat. Karena suaminya pernah bilang ia bekerja di perusahaan besar di daerah Jakarta pusat. Walaupun banyak perusahaan besar yang ada di Jakarta, namun Hana akan mencoba mencarinya sampai ketemu dengan suaminya. Pasti diantara perusahaan besar itu Mas Arlan ada disana.

Memang terdengar sangat konyol tapi ia akan berusaha mencarinya, ia selalu mengingat kata pepatah ini " perjuangan tidak akan menghianati hasil." Ia yakin suaminya pasti memiliki alasan mengapa ia tak pernah menghubunginya.

Setelah selesai dengan lamunannya Hana berniat untuk mandi karena badannya sangat lengket setelah seharian ini. Ia juga belum sempat melaksanakan sholat isya. Setelah selesai dengan mandi dan juga sholat Hana berjalan menuju kasur ikut tidur disamping anaknya untuk mengistirahatkan badannya. Belum sempat lima menit mata Hana perlahan terpejam dan mulai masuk ke alam mimpi.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Happy reading guys nya ceritanya nanti akan semakin seruuu

jangan lupa like, komen, kasih bintang dan jangan lupa di vote guys nya, luupp you😘😘

Terpopuler

Comments

Nia Khoerunnisa

Nia Khoerunnisa

masyaallah ... beruntung masih ada org sbaik mereka ... bismillah semoga berjodoh sama anak cwo nya .. cerai deh SMA c Arlan sialan ...

2021-04-07

0

Rivaldo Akbar

Rivaldo Akbar

moga aj anakx bibi kalista cinta sama hana

2020-12-23

5

Is

Is

pasti jadi menantu nya

2020-12-15

7

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Arlan ke Jakarta
2 Wawancara Kerja
3 Awal Pertemuan Arlan dan Indah
4 Arlan Khilaf
5 Obat Perangsang
6 Nasi Sudah Menjadi Bubur
7 Butik Kalista
8 Meminta Izin Pergi ke Jakarta
9 Berangkat ke Jakarta
10 Bertemu Keluarga Baru
11 Revandra
12 Melihat Mas Arlan
13 Syarat dari Mas Revan
14 Si Bos Pemaksa
15 Kecemburuan Arlan
16 Keegoisan Arlan
17 Wanita Simpanan
18 Titik Terang
19 Terbongkar
20 Air Mata Ini Tak Bisa Ku Tahan
21 Rencana Revan
22 Liburan Bersama
23 Menceritakan Semuanya
24 Pertemuan Hana dan Arlan
25 Memanas-Manasi Arlan
26 Memata-Matai
27 makan malam
28 marah
29 pertemuan hana dan indah
30 visual pemeran
31 hilang
32 Aku menyerah
33 kamu sudah gila
34 akan kukabulkan apa maumu
35 TALAK
36 sidang perceraian
37 makan siang diluar
38 Bali
39 lagi lagi cemburu
40 Berdamai dengan keadaan
41 ungkapkan isi hati lewat lagu
42 nyeri perut
43 Abortus komplit
44 Tetaplah berada disisiku
45 Mencari kontrakan
46 Pindah rumah
47 Siapa wanita itu?
48 pertunangan Andin
49 Arlan memaksa
50 Surabaya
51 Aku mencintaimu karena Allah
52 Minta kepada yang menciptakan
53 Jangan bilang kalau aku cemburu?
54 Aku serius
55 Mendapat Restu dari Ibu
56 Genggaman Erat
57 Mulutmu Harimaumu
58 Pernah Denganmu
59 Menjahili Hana
60 Kedatangan Arlan.
61 Tiga Kata (kira-kira apa yah?)
62 Lagi-lagi cari masalah
63 Meyakinkan
64 Proses Seleksi
65 Saya ini Ayahnya
66 Semoga kamu adalah cinta terakhirku
67 Situasinya Berbahaya
68 Bandung
69 Berburuk Sangka
70 SAH
71 Kegiatan yang Tertunda
72 Menggoda Pengantin Baru
73 Akhirnya
74 Sedih
75 Dansa
76 Lelaki dingin
77 Mimpi itu datang lagi
78 Apartemen
79 Bulan madu
80 Jadi Sebenarnya...
81 Mengungkap Rahasia
82 Lanjutan yang kemarin
83 Aku Mau Kayak Bule Itu, Sayang!
84 Adik Untuk Jihan
85 Semoga Saja Benih Cinta Kita Akan Tumbuh
86 Adeknya Jihan Masih di Dalam Perut
87 WT CORP
88 Om-om
89 Lagi-Lagi Pake Syarat
90 Dua Ayah
91 Biarin Mereka Mikir Dulu
92 Pengumuman
93 Pertanyaan Beruntun dari Jihan
94 Lebih Baik Kita Akhiri Hubungan Ini
95 Rencana Untuk Revan
96 Surprise
97 Kado Untuk Mas Revan
98 Ini Adalah Karmanya, dan Ia Harus Menerimanya
99 Kepercayaan dan Komunikasi
100 Kejadian Tragis
101 Ruang Operasi
102 ICU
103 Pelaku Penabrak Lari
104 Buat dia merasakan sepserti apa rasanya ditabrak mobil
105 Menjadi Bumerang Untuknya
106 Menangis Tanpa Suara
107 Lagi-lagi penyesalan
108 Pak Wiratama dan Nyonya Faradilla
109 Interogasi Oleh Adik Ipar
110 Di jodohkan
111 Kontraksi
112 Baby Twins
113 Dava dan Devan
114 One step closer
115 Di Jodohkan
116 Pengumuman
117 Mystery Guest
118 Pembicaraan Serius
119 Hanya Seorang Lelaki Pecundang
120 Jalan Tengah
121 SAH lah
122 Malam yang panas
123 Dava dan Devan yang Aktif
124 TAMAT
125 Pengumuman Sequel
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Kepergian Arlan ke Jakarta
2
Wawancara Kerja
3
Awal Pertemuan Arlan dan Indah
4
Arlan Khilaf
5
Obat Perangsang
6
Nasi Sudah Menjadi Bubur
7
Butik Kalista
8
Meminta Izin Pergi ke Jakarta
9
Berangkat ke Jakarta
10
Bertemu Keluarga Baru
11
Revandra
12
Melihat Mas Arlan
13
Syarat dari Mas Revan
14
Si Bos Pemaksa
15
Kecemburuan Arlan
16
Keegoisan Arlan
17
Wanita Simpanan
18
Titik Terang
19
Terbongkar
20
Air Mata Ini Tak Bisa Ku Tahan
21
Rencana Revan
22
Liburan Bersama
23
Menceritakan Semuanya
24
Pertemuan Hana dan Arlan
25
Memanas-Manasi Arlan
26
Memata-Matai
27
makan malam
28
marah
29
pertemuan hana dan indah
30
visual pemeran
31
hilang
32
Aku menyerah
33
kamu sudah gila
34
akan kukabulkan apa maumu
35
TALAK
36
sidang perceraian
37
makan siang diluar
38
Bali
39
lagi lagi cemburu
40
Berdamai dengan keadaan
41
ungkapkan isi hati lewat lagu
42
nyeri perut
43
Abortus komplit
44
Tetaplah berada disisiku
45
Mencari kontrakan
46
Pindah rumah
47
Siapa wanita itu?
48
pertunangan Andin
49
Arlan memaksa
50
Surabaya
51
Aku mencintaimu karena Allah
52
Minta kepada yang menciptakan
53
Jangan bilang kalau aku cemburu?
54
Aku serius
55
Mendapat Restu dari Ibu
56
Genggaman Erat
57
Mulutmu Harimaumu
58
Pernah Denganmu
59
Menjahili Hana
60
Kedatangan Arlan.
61
Tiga Kata (kira-kira apa yah?)
62
Lagi-lagi cari masalah
63
Meyakinkan
64
Proses Seleksi
65
Saya ini Ayahnya
66
Semoga kamu adalah cinta terakhirku
67
Situasinya Berbahaya
68
Bandung
69
Berburuk Sangka
70
SAH
71
Kegiatan yang Tertunda
72
Menggoda Pengantin Baru
73
Akhirnya
74
Sedih
75
Dansa
76
Lelaki dingin
77
Mimpi itu datang lagi
78
Apartemen
79
Bulan madu
80
Jadi Sebenarnya...
81
Mengungkap Rahasia
82
Lanjutan yang kemarin
83
Aku Mau Kayak Bule Itu, Sayang!
84
Adik Untuk Jihan
85
Semoga Saja Benih Cinta Kita Akan Tumbuh
86
Adeknya Jihan Masih di Dalam Perut
87
WT CORP
88
Om-om
89
Lagi-Lagi Pake Syarat
90
Dua Ayah
91
Biarin Mereka Mikir Dulu
92
Pengumuman
93
Pertanyaan Beruntun dari Jihan
94
Lebih Baik Kita Akhiri Hubungan Ini
95
Rencana Untuk Revan
96
Surprise
97
Kado Untuk Mas Revan
98
Ini Adalah Karmanya, dan Ia Harus Menerimanya
99
Kepercayaan dan Komunikasi
100
Kejadian Tragis
101
Ruang Operasi
102
ICU
103
Pelaku Penabrak Lari
104
Buat dia merasakan sepserti apa rasanya ditabrak mobil
105
Menjadi Bumerang Untuknya
106
Menangis Tanpa Suara
107
Lagi-lagi penyesalan
108
Pak Wiratama dan Nyonya Faradilla
109
Interogasi Oleh Adik Ipar
110
Di jodohkan
111
Kontraksi
112
Baby Twins
113
Dava dan Devan
114
One step closer
115
Di Jodohkan
116
Pengumuman
117
Mystery Guest
118
Pembicaraan Serius
119
Hanya Seorang Lelaki Pecundang
120
Jalan Tengah
121
SAH lah
122
Malam yang panas
123
Dava dan Devan yang Aktif
124
TAMAT
125
Pengumuman Sequel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!