Wawancara Kerja

"Iya sama sama. Kalau gitu gua langsung pulang yah, besok gue jemput lo pagi pagi supaya nanti gue anterin lo bawa surat lamaran lo. Langsung tidur, supaya nggak bangun kesiangan. Gua pamit dulu ya sobb."

"Iya hati hati dijalan di."

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Pagi hari di rumah kontrakan Arlan. Sinar matahari menyusup masuk melalui gorden putih tipis sinarnya membuat Arlan mengerjap- ngerjapkan matanya karena pantulan sinar matahari. Dia melihat jam di handphone nya sudah menunjukkan pukul 06.05 WIB.

Ia pun berusaha bangun dari ranjangnya dan bergegas masuk ke kamar mandi untuk berangkat membawa surat lamarannya. Di ambilnya handuk yang masih berada didalam kopernya karena masih belum sempat untuk berberes karena semalam sudah terlalu capek jadi belum sempat merapikan pakaiannya kedalam lemari.

Setelah selesai berpakaian rapi ia pun melangkah ke depan rumahnya untuk menunggu kedatangan Hadi. Ia melangkah ke depan halaman rumahnya menuju bangku-bangku yang berada dekat tanaman bunga. Di taruhnya bokongnya dibangku itu dan memperhatikan jejeran bunga indah didepannya.

Tidak berselang lama suara handphone nya pun berdering menandakan ada yang menelepon. Ternyata yang menelepon adalah istrinya. Dengan senyum yang membingkai wajahnya digeserkannya pun layar handphone nya.

"Halo assalamualaikum Mas" kata istrinya.

"Waalaikumsalam sayang."

"Mas gimana keberangkatannya kemaren, Mas udah nyampe kan di Jakarta?"

"Iya sayang Mas udah nyampe dan kemaren alhamdulillah Mas nyampe dengan selamat. Mas di jemput sama Hadi kemaren dan langsung diantar ke kontrakan dekat dengan perusahaan tempat Mas nanti kerja."

"Gimana Mas kontrakannya?"

"Alhamdulillah kontrakannya lumayan bersih dan nyaman untuk di tinggali. Gimana sama Jihan sayang, udah bangun Jihannya?"

"Udah Mas dari tadi Jihan bangunnya. Nih, lagi main-main sama Fano."Fano adalah anak tetangga di samping rumahnya. Anak lelaki yang seumuran dengan Jihan hanya saja Fano tua 3 bulan dari Jihan.

Arlan dan Hana berbincang-bincang selagi menunggu kedatangan Hadi. Suara mobil dan klakson Hadi menyadarkan Arlan dari perbincangannya dengan Hana.

"Sayang Mas berangkat dulu yah, soalnya Hadi sudah nyampe nih."

"Iya Mas hati hati yah, dijalan dan semoga Mas ke terima kerja disana. Aamiin."

"Iya, aamiin. Mas tutup yah salam rindu mas sama Jihan assalamualaikum"

"Waalaikumsalam mas" dan tuuuttt.

Arlan pun bergegas menuju mobil Hadi. Di bukanya pintu mobil bagian depan disamping pengemudi dan mobil pun melaju menuju perusahaan yang dimaksud Hadi.

Selama perjalanan menuju kantor, Hadi dan Arlan mengisi dengan bercakap cakap dan 20 menit kemudian mereka sampai didepan perusahaan yang tinggi dan megah.

Arlan memperhatikan gedung didepannya yang sangat tinggi dan interiornya pun sangat megah . Perusahaan ini bernama PT Permana Grup. Arlan seketika takjub memandag bangunan yang sekarang dia pijak karena perusahaan ini sangat berbeda jauh dengan perusahaan yang tempatnya kerja sebelumnya.

Setelah hari itu Arlan membawa surat lamarannya. Berselang tiga hari setelahnya dia mendapat pemberitahuan bahwa dia lulus seleksi admnistrasi dan selanjutnya seleksi wawancara dilaksanakan keesokan harinya pada pukul 09.00 pagi.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Pagi hari di perusahaan PT Permana Grup.

Arlan sampai di perusahaan pada pukul 08.30 WIB dan dia berjalan memasuki gedung kantor. Arlan menggunakan setelan kemeja berwarna putih dan celana kain berwarna hitam lengkap dengan dasi berwarna hitam yang terpasang di lehernya dengan rambut disisir rapi kebelakang.

Arlan bertanya kepada bagian reseptionis. "Mbak saya Arlan hari ini mau melakukan wawancara kerja. Kira-kira di lantai berapa yah, mbak ruangannya?"

Si mbak reseptionis memperhatikan arlan dengan dalam. Rupa laki-laki di depannya sangat ganteng dan manly. Namun suara Arlan membuyarkan fokus nya.

"Mbak ruangannya di lantai berapa yah mbak?"

Barulah si mbak menjawab, "di lantai delapan Mas. Nanti sampe atas belok kanan paling ujung Mas"

"Oh, iya makasih mbak." kata Arlan sambil berjalan menuju lift.

"Ya ampuuun tuh tadi cowok ganteng amat yah, semoga aja dia ke terima kerja, supaya bertambah koleksi cogan dikantor

" kata si mbak reseptionis.

Arlan berjalan menuju lift, namun tiba-tiba ada seorang wanita dengan terburu-buru ingin memasuki lift. Namun karena sangking terburu burunya dia tidak sengaja menyenggol Arlan. Keseimbangannya pun hilang. Arlan yang melihatnya hampir jatuh langsung menahannya dengan memegangi pinggangnya.

Arlan memandang lekat-lekat wanita yang berada dalam pegangannya. Gadis ini kelihatan sangat cantik, berkulit putih langsat, memiliki mata yang agak sipit, hidung yang mancung, bibir yang tipis dan pipi agak kemerahan. Arlan tertegun sesaat melihat gadis didepannya ini.

Si gadis pun kelihatan sama tertegunnya melihat ketampanan Arlan, namun tiba-tiba Arlan langsung menyadarkan diri dan membantu si gadis berdiri kembali ke posisi semula.

"Ekhmm, makasih yah, udah bantuin aku." Kata si gadis dengan muka memerah menahan malu.

"Iya."Hanya dibalas dengan satu kata.

Mereka pun memasuki lift Arlan menekan lantai 8 dan si perempuan menekan lantai 23.

Si perempuan memperhatikan setelan lelaki disebelahnya dahinya mengernyit seperti berfikir. Akhirnya ia pun bertanya

"Mas pegawai baru yah?"

"Bukan,tapi saya mau wawancara hari ini."

"Ooh, jadi Mas mau melamar pekerjaan toh."

Arlan diam tak menghiraukan lagi wanita disampingnya.

Si wanita pun memecah kesunyian dengan bertanya lagi, "Mas namanya siapa?"

Arlan ragu untuk menjawab lama ia berfikir dan akhirnya dijawab oleh Arlan. Nama saya Arlan Yazid Fariz.

Si wanita pun mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri. Perkenalkan nama saya Indah Permana.

Namun demi kesopanan Arlan pun menerima uluran tangan gadis disebelahnya itu.

Suara bunyi tiin menyadarkan mereka. Arlan pun bergegas untuk keluar, namun suara si wanita membuatnya menoleh kembali.

"Semoga kita bisa bertemu kembali dilain waktu Arlan." Kata Indah dengan senyum menghiasi wajahnya.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Di sinilah Arlan didepan ruangan yang akan digunakan untuk mewawancarai para pelamar kerja. Di depan ruangan itu sudah banyak berjejer para pelamar kerja. Mereka menunggu giliran dengan hati cemas dan jantung yang berdetak lebih kencang.

Satu persatu mereka telah masuk kini giliran Arlan yang namanya dipanggil.

"ARLAN FARIZ silahkan masuk."

Arlan melangkah dengan gagah kedalam ruangan yang didalamnya berisi tiga orang dibalik meja panjang. Mereka lah yang nantinya akan memberikan pertanyaan kepada Arlan namun untungnya Arlan berhasil menjawab semua pertanyaan demi pertanyaan.

Namun tiba-tiba handphone ketua HRD berbunyi telephone dari sekertaris direktur. Segera kepala HRD mengangkatnya dan dia hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan seketika telepon pun tertutup.

Kepala HRD segera memberitahukan kepada Arlan bahwa ia telah lulus sesi wawancara dan bisa segera bekerja besok sebagai ketua manajer dikarenakan posisi ini sedang kosong.

Arlan terkejut dengan apa yang baru didengarnya segera ia bangkit dari duduknya dan menyalami orang orang yang ada di depannya. Tak lupa ucapan terima kasih ia ucapkan sebelum melangkah keluar.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Guys nya hari ini aku up lagi karena lagi semangat semangatnya buat nulis cerita karena otak lagi fres abis mandi hihihihihi😙😙😙

Terpopuler

Comments

Windarti08

Windarti08

ketua HRD?
maaf, mungkin typo kali ya yg dimaksud adalah kepala HRD
karena untuk kata KETUA itu lebih pasnya untuk ketua kelas atas ketua RT gitu🙏

2023-08-05

0

Fina Ina

Fina Ina

nex thor

2023-01-05

0

Ida Maidiawati

Ida Maidiawati

arlan lulus pasti karena indah

2022-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Arlan ke Jakarta
2 Wawancara Kerja
3 Awal Pertemuan Arlan dan Indah
4 Arlan Khilaf
5 Obat Perangsang
6 Nasi Sudah Menjadi Bubur
7 Butik Kalista
8 Meminta Izin Pergi ke Jakarta
9 Berangkat ke Jakarta
10 Bertemu Keluarga Baru
11 Revandra
12 Melihat Mas Arlan
13 Syarat dari Mas Revan
14 Si Bos Pemaksa
15 Kecemburuan Arlan
16 Keegoisan Arlan
17 Wanita Simpanan
18 Titik Terang
19 Terbongkar
20 Air Mata Ini Tak Bisa Ku Tahan
21 Rencana Revan
22 Liburan Bersama
23 Menceritakan Semuanya
24 Pertemuan Hana dan Arlan
25 Memanas-Manasi Arlan
26 Memata-Matai
27 makan malam
28 marah
29 pertemuan hana dan indah
30 visual pemeran
31 hilang
32 Aku menyerah
33 kamu sudah gila
34 akan kukabulkan apa maumu
35 TALAK
36 sidang perceraian
37 makan siang diluar
38 Bali
39 lagi lagi cemburu
40 Berdamai dengan keadaan
41 ungkapkan isi hati lewat lagu
42 nyeri perut
43 Abortus komplit
44 Tetaplah berada disisiku
45 Mencari kontrakan
46 Pindah rumah
47 Siapa wanita itu?
48 pertunangan Andin
49 Arlan memaksa
50 Surabaya
51 Aku mencintaimu karena Allah
52 Minta kepada yang menciptakan
53 Jangan bilang kalau aku cemburu?
54 Aku serius
55 Mendapat Restu dari Ibu
56 Genggaman Erat
57 Mulutmu Harimaumu
58 Pernah Denganmu
59 Menjahili Hana
60 Kedatangan Arlan.
61 Tiga Kata (kira-kira apa yah?)
62 Lagi-lagi cari masalah
63 Meyakinkan
64 Proses Seleksi
65 Saya ini Ayahnya
66 Semoga kamu adalah cinta terakhirku
67 Situasinya Berbahaya
68 Bandung
69 Berburuk Sangka
70 SAH
71 Kegiatan yang Tertunda
72 Menggoda Pengantin Baru
73 Akhirnya
74 Sedih
75 Dansa
76 Lelaki dingin
77 Mimpi itu datang lagi
78 Apartemen
79 Bulan madu
80 Jadi Sebenarnya...
81 Mengungkap Rahasia
82 Lanjutan yang kemarin
83 Aku Mau Kayak Bule Itu, Sayang!
84 Adik Untuk Jihan
85 Semoga Saja Benih Cinta Kita Akan Tumbuh
86 Adeknya Jihan Masih di Dalam Perut
87 WT CORP
88 Om-om
89 Lagi-Lagi Pake Syarat
90 Dua Ayah
91 Biarin Mereka Mikir Dulu
92 Pengumuman
93 Pertanyaan Beruntun dari Jihan
94 Lebih Baik Kita Akhiri Hubungan Ini
95 Rencana Untuk Revan
96 Surprise
97 Kado Untuk Mas Revan
98 Ini Adalah Karmanya, dan Ia Harus Menerimanya
99 Kepercayaan dan Komunikasi
100 Kejadian Tragis
101 Ruang Operasi
102 ICU
103 Pelaku Penabrak Lari
104 Buat dia merasakan sepserti apa rasanya ditabrak mobil
105 Menjadi Bumerang Untuknya
106 Menangis Tanpa Suara
107 Lagi-lagi penyesalan
108 Pak Wiratama dan Nyonya Faradilla
109 Interogasi Oleh Adik Ipar
110 Di jodohkan
111 Kontraksi
112 Baby Twins
113 Dava dan Devan
114 One step closer
115 Di Jodohkan
116 Pengumuman
117 Mystery Guest
118 Pembicaraan Serius
119 Hanya Seorang Lelaki Pecundang
120 Jalan Tengah
121 SAH lah
122 Malam yang panas
123 Dava dan Devan yang Aktif
124 TAMAT
125 Pengumuman Sequel
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Kepergian Arlan ke Jakarta
2
Wawancara Kerja
3
Awal Pertemuan Arlan dan Indah
4
Arlan Khilaf
5
Obat Perangsang
6
Nasi Sudah Menjadi Bubur
7
Butik Kalista
8
Meminta Izin Pergi ke Jakarta
9
Berangkat ke Jakarta
10
Bertemu Keluarga Baru
11
Revandra
12
Melihat Mas Arlan
13
Syarat dari Mas Revan
14
Si Bos Pemaksa
15
Kecemburuan Arlan
16
Keegoisan Arlan
17
Wanita Simpanan
18
Titik Terang
19
Terbongkar
20
Air Mata Ini Tak Bisa Ku Tahan
21
Rencana Revan
22
Liburan Bersama
23
Menceritakan Semuanya
24
Pertemuan Hana dan Arlan
25
Memanas-Manasi Arlan
26
Memata-Matai
27
makan malam
28
marah
29
pertemuan hana dan indah
30
visual pemeran
31
hilang
32
Aku menyerah
33
kamu sudah gila
34
akan kukabulkan apa maumu
35
TALAK
36
sidang perceraian
37
makan siang diluar
38
Bali
39
lagi lagi cemburu
40
Berdamai dengan keadaan
41
ungkapkan isi hati lewat lagu
42
nyeri perut
43
Abortus komplit
44
Tetaplah berada disisiku
45
Mencari kontrakan
46
Pindah rumah
47
Siapa wanita itu?
48
pertunangan Andin
49
Arlan memaksa
50
Surabaya
51
Aku mencintaimu karena Allah
52
Minta kepada yang menciptakan
53
Jangan bilang kalau aku cemburu?
54
Aku serius
55
Mendapat Restu dari Ibu
56
Genggaman Erat
57
Mulutmu Harimaumu
58
Pernah Denganmu
59
Menjahili Hana
60
Kedatangan Arlan.
61
Tiga Kata (kira-kira apa yah?)
62
Lagi-lagi cari masalah
63
Meyakinkan
64
Proses Seleksi
65
Saya ini Ayahnya
66
Semoga kamu adalah cinta terakhirku
67
Situasinya Berbahaya
68
Bandung
69
Berburuk Sangka
70
SAH
71
Kegiatan yang Tertunda
72
Menggoda Pengantin Baru
73
Akhirnya
74
Sedih
75
Dansa
76
Lelaki dingin
77
Mimpi itu datang lagi
78
Apartemen
79
Bulan madu
80
Jadi Sebenarnya...
81
Mengungkap Rahasia
82
Lanjutan yang kemarin
83
Aku Mau Kayak Bule Itu, Sayang!
84
Adik Untuk Jihan
85
Semoga Saja Benih Cinta Kita Akan Tumbuh
86
Adeknya Jihan Masih di Dalam Perut
87
WT CORP
88
Om-om
89
Lagi-Lagi Pake Syarat
90
Dua Ayah
91
Biarin Mereka Mikir Dulu
92
Pengumuman
93
Pertanyaan Beruntun dari Jihan
94
Lebih Baik Kita Akhiri Hubungan Ini
95
Rencana Untuk Revan
96
Surprise
97
Kado Untuk Mas Revan
98
Ini Adalah Karmanya, dan Ia Harus Menerimanya
99
Kepercayaan dan Komunikasi
100
Kejadian Tragis
101
Ruang Operasi
102
ICU
103
Pelaku Penabrak Lari
104
Buat dia merasakan sepserti apa rasanya ditabrak mobil
105
Menjadi Bumerang Untuknya
106
Menangis Tanpa Suara
107
Lagi-lagi penyesalan
108
Pak Wiratama dan Nyonya Faradilla
109
Interogasi Oleh Adik Ipar
110
Di jodohkan
111
Kontraksi
112
Baby Twins
113
Dava dan Devan
114
One step closer
115
Di Jodohkan
116
Pengumuman
117
Mystery Guest
118
Pembicaraan Serius
119
Hanya Seorang Lelaki Pecundang
120
Jalan Tengah
121
SAH lah
122
Malam yang panas
123
Dava dan Devan yang Aktif
124
TAMAT
125
Pengumuman Sequel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!