Kecemburuan Arlan

Hana langsung melototkan matanya kearah Revan mendengar kata terakhirnya dan lagi- lagi Revan Hana memandang Hana dan berlalu memegang tangan Jihan menuju kearah mobil. Revan membawa Jihan ke kursi bagian belakang. Revan memberi aba-aba agar Hana duduk di depan. Awalnya hana tidak mau tapi revan melototkan matanya kearah Hana. Akhirnya dengan malas Hana terpaksa duduk di kursi depan.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Hana langsung berjalan kearah Revan dan Jihan. sesampainya disana, Revan langsung berkata,

" Yuk, sayang kita pergi. Bunda juga udah selesai."

Hana langsung melototkan matanya kearah Revan. Mendengar kata terakhirnya dan lagi- lagi Revan Hana memandang Hana dan berlalu memegang tangan Jihan menuju kearah mobil.

Revan membawa Jihan ke kursi bagian belakang. Revan memberi aba-aba agar Hana duduk di depan. Awalnya Hana tidak mau tapi Revan melototkan matanya kearah Hana. Akhirnya dengan malas Hana terpaksa duduk di kursi depan.

Revan mengemudikan mobilnya membelah jalanan kota Jakarta. Jihan yang sibuk dengan dunianya sendiri sedangkan Revan dan Hana saling diam. Sesekali Revan memandang kearah Hana yang masih terlihat kesal.

Mobil Revan berhenti di parkiran mall Senayan City. Mereka semua pun turun dan berjalan masuk. Mereka berjalan beriringan layaknya sebuah keluarga kecil.

Jihan yang berada dalam gendongan Revan dan Hana berjalan di sebelahnya. Jihan terus saja berceloteh saat melihat sesuatu yang menurutnya menarik.

" Jihan mau makan es cream atau mau main dulu?"

Jihan tampak berfikir dengan jari telunjuknya di letakkan di dagunya.

" Mmm, Jihan mau dua-duanya om levan." Jawab Jihan dengan antusias yang membuat Revan gemas akan tingkahnya.

" Ok, om bakalan bawa Jihan makan es cream sama main. Tapi gimana kalau kita main aja dulu nanti kalau Jihan udah cape baru kita makan es creamnya. Gimana?"

" Iya om Jihan mau main aja dulu. Jihan mau coba cemuanyaaaa."

" Ok, siap gadis kecil. Pegangan, kita akan siap meluncur." Revan mengangkat Jihan keatas layaknya pesawat terbang.

Jihan tertawa lepas di perlakukan seperti itu oleh Revan. Hana tersenyum memperhatikan interaksi keduanya. Selama ini Jihan kurang mendapatkan kasih sayang dari Ayahnya. Mengingat wajah Ayahnya saja ia pasti sudah lupa.

Orang yang berpapasan dengan mereka hanya tersenyum melihatnya. Karena mereka layaknya keluarga kecil bahagia.

Revan membawa Jihan ke arena permainan timezone. Jihan sangat antusias. Revan dan Hana hanya duduk menunggu Jihan sampai selesai bermain.

Setelah hampir sejam lebih Jihan bermain, akhirnya ia berhenti dan menghampiri Bundanya dan om Revan yang menunggunya.

" Unda Jihan udah selesai main. Jihan mau makan es cleam nya sekaraang. Om levan yuk kita beli es cleam nya. Jihan udah haus nih."

" Yuk, sayang." Revan berdiri dan menggandeng tangan Jihan.

Revan berjalan di susul Hana di belakangnya. Mereka menuju ke sebuah restoran yang terletak di dalam mall itu. Suasana restoran sangat ramai. Meja yang kosong tinggal sedikit. Terpaksa mereka menempati meja di bagian tengah.

Revan dan Hana memesan makanan, sedangkan Jihan hanya memesan es cream. Mereka makan dengan sesekali bercanda.

Tidak jauh dari meja yang mereka tempati, di sudut restoran ada sepasang mata yang memandang mereka dengan penuh amarah.

Dia dalah Arlan yang juga kebetulan makan malam disana bersama istrinya Indah. Ia sangat marah dan cemburu melihat istri dan anaknya bersama lelaki lain. Yang ia tahu Hana dan anaknya ada di Surabaya tapi kenapa istri dan anaknya ada di sini bersama lelaki yang tak dikenalnya.

Arlan sangat marah, cemburu dan kesal melihatnya. Apalagi anaknya yang kelihatan sangat dekat dengan lelaki itu. Kalau orang lain mungkin mengira mereka adalah keluarga kecil bahagia. Tapi tidak baginya. Ia yang seharusnya berada disana.

Arlan tak bisa melakukan apa-apa selain memandangi adegan keluarga kecil itu dari kejauhan, karena ia sekarang sedang bersama dengan istri keduanya. Ia tak ingin Hana melihatnya bersama Indah.

Arlan sangat ingin mendatangi mereka dan menghajar lelaki yang bersama istri dan anaknya itu dan membawa Hana dan Jihan pergi dari tempat itu. Tapi ia hanya bisa memandang mereka dari kejauhan.

Indah yang dari tadi melihat tingkah suaminya yang aneh karena suaminya terlihat sedang menahan amarahnya sambil memandang seseorang. Indah mengikuti arah pandang suaminya, yang ia lihat hanya keluarga kecil yang bahagia tapi mengapa suaminya menatap mereka penuh amarah.

Indah mencoba mengajak Arlan berbicara tapi ia tak dihiraukan. Akhirnya ia menyenggol kaki suaminya di bawah meja. Barulah Arlan melihat ke arahnya.

" Mas ini kenapa sih, dari tadi diam aja. Makanannya keburu dingin dari tadi di aduk- aduk aja, nggak dimakan."

" Iya iya, nih aku makan."

" Aku perhatikan dari tadi Mas merhatiin mereka kayak orang marah-marah. Emangnya mas kenal ama mereka? Mas itu merhatiin mereka dari tadi tau."

" Aku cuma mikirin sesuatu aja. Aku tuh nggak kenal mereka siapa, lagian siapa yang merhatiin mereka. Udah, sekarang kita makan abis itu kita pulang."

Arlan dan Indah pun kembali menyantap makan malam mereka.

Selama kurang lebih 30 menit mereka berada di dalam restoran akhirnya Revan, Hana dan Jihan telah selesai makan. Revan membayar ke kasir setelah itu ia mengajak Hana dan Jihan pulang.

Revan menggandeng tangan Jihan berjalan keluar dan Hana yang berjalan disamping anaknya. Adegan itu tak lepas dari pandangan mata Arlan. Kemarahan dan kecemburuan tampak jelas di raut wajah Arlan.

Ia berjanji akan mencari tahu mengapa istrinya ada di Jakarta dan bersama dengan lelaki lain.

Apakah selama ia meninggalkan Hana ke Jakarta ternyata istrinya itu selingkuh? ia tidak akan terima jika memang benar seperti itu.

Walaupun ia juga berselingkuh tapi egonya yang tinggi tak merelakan jika benar Hana melakukannya. Ia tak rela jika benar Hana di miliki lelaki lain. Hal ini tak bisa dibiarkan, ia akan mencari tahu dengan siapa tadi Hana dan Jihan makan malam di tempat itu.

Di lain tempat Revan, Hana dan Jihan yang baru keluar dari restoran berniat untuk pulang. Namun Hana baru ingat ada beberapa keperluannya yang harus ia beli. Setelah semua keperluan Hana telah di beli mereka pun berjalan menuju arah parkiran untuk kembali pulang kerumah mengingat waktu juga sudah pukul 21.00 wib.

Jihan dari tadi sudah menguap pertanda ia sudah sangat mengantuk. Akhirnya Jihan pun tertidur di pangkuan bundanya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju kembali ke rumah. 25 menit kemudian barulah mereka sampai.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Happy reading guys nya 😘😘

Buat para pembaca jangan lupa untuk like, komen, rate dan paling penting kasi vote, karena dengan adanya dukungan dari kalian akan semakin membuat author semangat buat nulis.

Salam story from by_me

makasih.

Terpopuler

Comments

Fina Ina

Fina Ina

semangat thor

2023-01-18

0

Osie

Osie

arlan lain kal0i posisikan otak pd tempatnya ya biar loe bisa mikir dgn baik

2022-10-30

0

kimmy

kimmy

tidak ngaca arlan

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Arlan ke Jakarta
2 Wawancara Kerja
3 Awal Pertemuan Arlan dan Indah
4 Arlan Khilaf
5 Obat Perangsang
6 Nasi Sudah Menjadi Bubur
7 Butik Kalista
8 Meminta Izin Pergi ke Jakarta
9 Berangkat ke Jakarta
10 Bertemu Keluarga Baru
11 Revandra
12 Melihat Mas Arlan
13 Syarat dari Mas Revan
14 Si Bos Pemaksa
15 Kecemburuan Arlan
16 Keegoisan Arlan
17 Wanita Simpanan
18 Titik Terang
19 Terbongkar
20 Air Mata Ini Tak Bisa Ku Tahan
21 Rencana Revan
22 Liburan Bersama
23 Menceritakan Semuanya
24 Pertemuan Hana dan Arlan
25 Memanas-Manasi Arlan
26 Memata-Matai
27 makan malam
28 marah
29 pertemuan hana dan indah
30 visual pemeran
31 hilang
32 Aku menyerah
33 kamu sudah gila
34 akan kukabulkan apa maumu
35 TALAK
36 sidang perceraian
37 makan siang diluar
38 Bali
39 lagi lagi cemburu
40 Berdamai dengan keadaan
41 ungkapkan isi hati lewat lagu
42 nyeri perut
43 Abortus komplit
44 Tetaplah berada disisiku
45 Mencari kontrakan
46 Pindah rumah
47 Siapa wanita itu?
48 pertunangan Andin
49 Arlan memaksa
50 Surabaya
51 Aku mencintaimu karena Allah
52 Minta kepada yang menciptakan
53 Jangan bilang kalau aku cemburu?
54 Aku serius
55 Mendapat Restu dari Ibu
56 Genggaman Erat
57 Mulutmu Harimaumu
58 Pernah Denganmu
59 Menjahili Hana
60 Kedatangan Arlan.
61 Tiga Kata (kira-kira apa yah?)
62 Lagi-lagi cari masalah
63 Meyakinkan
64 Proses Seleksi
65 Saya ini Ayahnya
66 Semoga kamu adalah cinta terakhirku
67 Situasinya Berbahaya
68 Bandung
69 Berburuk Sangka
70 SAH
71 Kegiatan yang Tertunda
72 Menggoda Pengantin Baru
73 Akhirnya
74 Sedih
75 Dansa
76 Lelaki dingin
77 Mimpi itu datang lagi
78 Apartemen
79 Bulan madu
80 Jadi Sebenarnya...
81 Mengungkap Rahasia
82 Lanjutan yang kemarin
83 Aku Mau Kayak Bule Itu, Sayang!
84 Adik Untuk Jihan
85 Semoga Saja Benih Cinta Kita Akan Tumbuh
86 Adeknya Jihan Masih di Dalam Perut
87 WT CORP
88 Om-om
89 Lagi-Lagi Pake Syarat
90 Dua Ayah
91 Biarin Mereka Mikir Dulu
92 Pengumuman
93 Pertanyaan Beruntun dari Jihan
94 Lebih Baik Kita Akhiri Hubungan Ini
95 Rencana Untuk Revan
96 Surprise
97 Kado Untuk Mas Revan
98 Ini Adalah Karmanya, dan Ia Harus Menerimanya
99 Kepercayaan dan Komunikasi
100 Kejadian Tragis
101 Ruang Operasi
102 ICU
103 Pelaku Penabrak Lari
104 Buat dia merasakan sepserti apa rasanya ditabrak mobil
105 Menjadi Bumerang Untuknya
106 Menangis Tanpa Suara
107 Lagi-lagi penyesalan
108 Pak Wiratama dan Nyonya Faradilla
109 Interogasi Oleh Adik Ipar
110 Di jodohkan
111 Kontraksi
112 Baby Twins
113 Dava dan Devan
114 One step closer
115 Di Jodohkan
116 Pengumuman
117 Mystery Guest
118 Pembicaraan Serius
119 Hanya Seorang Lelaki Pecundang
120 Jalan Tengah
121 SAH lah
122 Malam yang panas
123 Dava dan Devan yang Aktif
124 TAMAT
125 Pengumuman Sequel
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Kepergian Arlan ke Jakarta
2
Wawancara Kerja
3
Awal Pertemuan Arlan dan Indah
4
Arlan Khilaf
5
Obat Perangsang
6
Nasi Sudah Menjadi Bubur
7
Butik Kalista
8
Meminta Izin Pergi ke Jakarta
9
Berangkat ke Jakarta
10
Bertemu Keluarga Baru
11
Revandra
12
Melihat Mas Arlan
13
Syarat dari Mas Revan
14
Si Bos Pemaksa
15
Kecemburuan Arlan
16
Keegoisan Arlan
17
Wanita Simpanan
18
Titik Terang
19
Terbongkar
20
Air Mata Ini Tak Bisa Ku Tahan
21
Rencana Revan
22
Liburan Bersama
23
Menceritakan Semuanya
24
Pertemuan Hana dan Arlan
25
Memanas-Manasi Arlan
26
Memata-Matai
27
makan malam
28
marah
29
pertemuan hana dan indah
30
visual pemeran
31
hilang
32
Aku menyerah
33
kamu sudah gila
34
akan kukabulkan apa maumu
35
TALAK
36
sidang perceraian
37
makan siang diluar
38
Bali
39
lagi lagi cemburu
40
Berdamai dengan keadaan
41
ungkapkan isi hati lewat lagu
42
nyeri perut
43
Abortus komplit
44
Tetaplah berada disisiku
45
Mencari kontrakan
46
Pindah rumah
47
Siapa wanita itu?
48
pertunangan Andin
49
Arlan memaksa
50
Surabaya
51
Aku mencintaimu karena Allah
52
Minta kepada yang menciptakan
53
Jangan bilang kalau aku cemburu?
54
Aku serius
55
Mendapat Restu dari Ibu
56
Genggaman Erat
57
Mulutmu Harimaumu
58
Pernah Denganmu
59
Menjahili Hana
60
Kedatangan Arlan.
61
Tiga Kata (kira-kira apa yah?)
62
Lagi-lagi cari masalah
63
Meyakinkan
64
Proses Seleksi
65
Saya ini Ayahnya
66
Semoga kamu adalah cinta terakhirku
67
Situasinya Berbahaya
68
Bandung
69
Berburuk Sangka
70
SAH
71
Kegiatan yang Tertunda
72
Menggoda Pengantin Baru
73
Akhirnya
74
Sedih
75
Dansa
76
Lelaki dingin
77
Mimpi itu datang lagi
78
Apartemen
79
Bulan madu
80
Jadi Sebenarnya...
81
Mengungkap Rahasia
82
Lanjutan yang kemarin
83
Aku Mau Kayak Bule Itu, Sayang!
84
Adik Untuk Jihan
85
Semoga Saja Benih Cinta Kita Akan Tumbuh
86
Adeknya Jihan Masih di Dalam Perut
87
WT CORP
88
Om-om
89
Lagi-Lagi Pake Syarat
90
Dua Ayah
91
Biarin Mereka Mikir Dulu
92
Pengumuman
93
Pertanyaan Beruntun dari Jihan
94
Lebih Baik Kita Akhiri Hubungan Ini
95
Rencana Untuk Revan
96
Surprise
97
Kado Untuk Mas Revan
98
Ini Adalah Karmanya, dan Ia Harus Menerimanya
99
Kepercayaan dan Komunikasi
100
Kejadian Tragis
101
Ruang Operasi
102
ICU
103
Pelaku Penabrak Lari
104
Buat dia merasakan sepserti apa rasanya ditabrak mobil
105
Menjadi Bumerang Untuknya
106
Menangis Tanpa Suara
107
Lagi-lagi penyesalan
108
Pak Wiratama dan Nyonya Faradilla
109
Interogasi Oleh Adik Ipar
110
Di jodohkan
111
Kontraksi
112
Baby Twins
113
Dava dan Devan
114
One step closer
115
Di Jodohkan
116
Pengumuman
117
Mystery Guest
118
Pembicaraan Serius
119
Hanya Seorang Lelaki Pecundang
120
Jalan Tengah
121
SAH lah
122
Malam yang panas
123
Dava dan Devan yang Aktif
124
TAMAT
125
Pengumuman Sequel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!