Arlan telah siap dan akan turun menuju loby hotel untuk menunggu Indah agar mereka bisa sama sama bertemu dengan klien mereka.
Namun dari jauh Arlan sudah melihat Indah di kursi tunggu loby hotel dengan kemeja berwarna cream dan rok pensil berwarna hitam serta dandanan yang seperti biasa cetar membahana.
Sebenarnya Arlan setelah kejadian kemarin malam membuatnya jadi merasa bersalah kepada Hana, anaknya dan terutama kepada Indah. Karena telah melakukan hal itu di dalam mobil. Walaupun mereka sama sama menginginkannya, namun setelah melakukannya ada rasa bersalah yang menghinggapi diri Arlan.
Dari jauh Indah sudah memasang senyum kepada Arlan seolah-olah tidak terjadi apa-apa diantara mereka.
Indah pun menyapa, "hai Mas Arlan gimana tidurnya semalam? nyenyak?" tanyanya.
Arlan hanya menganggukkan kepalanya. Setelah itu ia langsung berusaha mencari pembahasan lain. "Kita langsung ke tempat nya klien yuk, soalnya waktunya juga udah keburu nih." Kata Arlan sambil melirik kearah jam tangannya.
"Iya, ayo."
Mereka berjalan beriringan menuju keluar hotel. Di luar sudah terparkir mobil yang akan mereka gunakan untuk melakukan pertemuan dengan klien. Rencanaya mereka akan membahas kerja sama mereka di restoran XX. Restoran ini terkenal karena termasuk restoran berbintang lima yang ada di kota Makassar.
15 menit perjalanan mereka pun sampai di tempat tujuan. Mereka memasuki daerah restoran dan sampai di pintu mereka bertanya tentang reservasi atas nama pak Indra. mereka pun diantar oleh pelayan itu menuju meja no 7. Di sana sudah ada pak Indra klien mereka.
Mereka pun saling memperkenalkan diri, "perkenalkan saya indra direktur perusahaan b"
Arlan dan Indah menjabat uluran tangan pak Indra dan tak lupa pula mereka memperkenalkan nama mereka masing-masing.
"silahkan duduk!"kata pak indra, "kalian mau pesan apa? kebetulan juga saya belum sarapan. Apakah kalian sudah sarapan?"
"Kami juga belum sempat sarapan pak." kata arlan.
"Yaudah, sekalian saja kita sarapan dulu setelah itu baru kita bahas mengenai proyek kerja sama kita. Bagaimana?" tawar pak Indra.
"Iya, pak itu ide yang bagus. Kami ngikut sama Bapak saja." kata Indah.
Pak Indra menganggukkan kepalanya dan mulai memanggil pelayan untuk memesan sarapan mereka masing-masing. Setelah selesai makan mereka pun mulai membahas mengenai proyek yang akan ditangani oleh mereka kedepannya.
Akhirnya kesepakatan pun dilakukan dan langsung ditanda tangani oleh pak indra. Setelah itu mereka berbincang-bincang sedikit sebelum mereka pamit untuk kembali.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Mobil yang di kendarai oleh Arlan melaju menuju hotel tempat penginapan mereka. Suasana hening mengisi kepulangan mereka. Mereka sama-sama terdiam tak berani untuk berucap. Meraka pun sampai di depan kamar masing-masing. Namun belum sempat pintu Arlan terbuka, Indah sudah berbicara dibelakang punggung Arlan.
"Mas Arlan ada yang mau aku bicarain dengan mas."
"mau bicara apa? ngomong aja." kata Arlan.
"Mending kita bicara di dalam saja Mas nggak enak juga bicara masalah pribadi disini."
"Mau ngomong apa sih?"
"Aku mau bahas soal semalam mas!"
"Arlan langsung bungkam dan tampak pucat."
"Segera Arlan mengikuti Indah masuk ke kamarnya."
Pintu terbuka dan mereka pun masuk sama- sama.
"Mas duduk saja. Aku bikinin minuman dulu."
"Nggak usah siapin minum Indah langsung ngomong aja."
"Nggak bisa aku maksa. Aku mau bikinin mas minum dulu. Mas tunggu aku dulu disini nggak sampe 5 menit kok bikinnya."
Akhirnya Arlan pun mengiyakan omongan Indah.
Indah berjalan ke dalam untuk membuatkan Arlan minuman dingin, namun ternyata Indah punya niat busuk di balik semua itu. Dia memasukkan obat perangsang kedalam minuman Arlan sehingga dia semakin bisa mengikat Arlan. Senyum seringai dia tampakkan.
Indah berjalan keluar ke arah sofa untuk memberikan minuman kepada Arlan. Di berikannya minuman itu kepada arlan.
"Udah Mas minum aja dulu, supaya Mas agak enakan dan kita bisa bicara setelah ini."
Di teguklah minuman itu sampai kandas. Namun beberapa menit kemudian Arlan merasa gerah dan kepalanya terasa sakit. Pandangan Arlan menggelap dengan mata yang sayu. Di pandangnya Indah di depannya yang sangat menggoda. Arlan tidak bisa menguasai gairahnya yang semakin tinggi. Arlan butuh pelepasan. Akhirnya apa yang direncanakan oleh Indah akhirnya terjadi. Mereka kembali melakukan hubungan badan.
Siang itu mereka menghabiskan waktu mereka diatas ranjang. Entah berapa ronde tapi Arlan seakan lupa diri dan terus menerus melakukannya dengan Indah, hingga akhirnya ia pun kelelahan dan jatuh tertidur disamping Indah.
Indah sengaja melakukan ini untuk mengikat Arlan supaya dia terjerat dengan pesona indah. Walaupun dengan cara licik tetap ia lakukan agar bisa mendapatkan lekaki ini.
Malam hari Arlan baru tersadar dari tidurnya. Di saat ia membuka mata yang ia liat di sampingnya adalah Indah. Setelah beberapa saat barulah ia sadar ternyata ia tadi melakukan itu dengan Indah untuk yang kedua kalinya. Arlan jadi melamum memikirkan bagaimana kehidupannya setelah ini. Dia telah lupa diri dan menghianati istrinya.
Indah pun membuka mata nya. Dilihatnya Arlan di sampingnya sedang memijit pangkal hidungnya. Seperti orang yang banyak fikiran.
"Mas!" panggil Indah kepada Arlan.
Arlan pun menolehkan wajahnya kearah Indah. dia pun bersuara, "Indah ini salah Indah
Kita itu bukan siapa-siapa. Tidak memiliki hubungan apa-apa namun kita sudah melebihi batas Indah." Kata Arlan dengan sekuat tenaga menahan amarah.
"Lantas apa yang harus kita lakuin Mas. Kita sudah sejauh ini. Mas udah dua kali nyentuh aku. Yang aku takutkan nanti aku hamil Mas." Katanya sambil berpura pura menangis.
Arlan nemandang Indah dengan tajam, namun tidak tega melihat Indah menagis. Ia pun berusaha meredam tangis Indah dengan memeluknya.
"Tapi bagaimana dengan aku Indah
Kamu kan tahu kalau aku tuh udah menikah dan aku memiliki satu orang anak. Mau ku kemanakan anak dan istriku."
"Aku pokoknya nggak mau tahu Mas. Lantas bagaimana dengan aku kalau sampai Papa tahu apa yang telah kita lakukan dan kamu nggak bertanggung jawab Mas huh, bukan hanya aku yang bakalan Papa siksa tapi kamu juga mas. Kamu bakalan di keluarin dari perusahaan dan bakalan di black list. Kalau sampai itu terjadi kamu nggak bakalan bisa kerja di manapun Mas" katanya dengan emosi.
Arlan tampak frustasi. Ia mengusap wajahnya kasar dan setelah beberapa lama berfikir ia pun menjawab, "ok aku bakalan bertanggunggjawab sama kamu tapi aku mau kita tunangan aja dulu."
Indah tersenyum mendengar jawaban dari Arlan . Dipeluknya Arlan erat. Ia merasa lega karena penantiannya selama ini akhirnya akan terwujud.
Indah tampak tertidur sambil memeluk Arlan, sedangkan Arlan tidak bisa menutup matanya memikirkan masalah yang menimpanya dan bagaimana ia akan menjalaninya nanti. Sampai pagi matanya tidak bisa terpejam.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Hy guys nya menurut kalian Arlan ama Hana dan keluarga kecinya atau ama Indah aja? beri tanggapan yah guys nya dan jangan lupa di like yah 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Fina Ina
dunia nyata dan dunia maya rupanya sama saja
2023-01-05
0
Nur Mashitoh
Arlan sm indah aja yg sama² berhati busuk,buat Hana hadirkan orang yg baik & lbh berkuasa dr pd keluarga Indah
2022-11-23
0
nesya
org tak mampu menjaga akhlaq nya, sebaik nya di persatukan dgn org yg memiliki karakter Sam Thor. jd biarkan Arlan Sm indah, dan pisah kan dia dr Hana dan anak" nya. jd kan Hana wanita yg tangguh dan pertemukan dia dgn laki" yg baik dan tulus tanpa syarat mencintai dan menerima dia + anak-anak nya.
2022-11-14
0