Kritis!

Untuk pertama kalinya Gendis melihat sosok Arjuna yang berbeda, keangkuhannya memudar, tatapan sinis tak lagi dia lihat dari raut muka pria itu, tangisan yang meleleh membuat Gendis merasa iba

" Tuan bangunlah... " Gendis meraih tubuh kekar Arjuna

" Sudahlah tuan, ini semua bukan sepenuhnya salah tuan, aku juga bersalah telah merahasiakan ini," ucap Gendis

" Bagaimana aku bisa memaafkan diri ku telah menelantarkan mereka, " ucap Arjuna dengan suara yang parau

" Mereka sangat menantikan mu tuan, aku tidak pernah berkata sekalipun bahwa ayah mereka jahat atau bahkan tidak peduli," kata Gendis

" Arjuna teringat perkataan Cahaya dan Raka padanya bahwa ayah mereka sedang bekerja untuk membangun rumah yang besar, dia begitu terharu dengan sikap Gendis, terimakasih kamu memberi ku tempat di hati mereka, " ucap Arjuna

Mereka berpelukan dengan penuh haru, selama tujuh tahun mereka berpisah dan Arjuna dengan perasaan ragu dan Gendis dengan rasa takut, mereka tidak menyadari benih cinta masih bersemayam dalam diri mereka

Setelah menunggu selama tiga jam proses operasi, dokter keluar dari ruang operasi, Gendis dan Arjuna langsung menyambut dengan penuh harap

" Bagaimana hasil operasi anak saya dok?" tanya Arjuna

" Mari ibu dan bapak ke ruangan saya, " pinta dokter

Mereka menuruti dokter menuju ruangannya, ada perasaan yang sangat bahagia ketika mendengar Arjuna mengatakan " Anak ku" , sayangnya mengapa dia mengetahui anak-anaknya saat seperti ini, penuh dengan kesedihan dan kecemasan

"Untuk sementara mereka harus dirawat di ICU karena kondisi mereka masih kritis, benturan yang sangat keras membuat beberapa tukang kaki mereka retak, penyembuhan memakan waktu yang lama, mereka membutuhkan doa dan dukungan dari orang-orang terdekatnya, jangan patah semangat, aku yakin mereka anak yang kuat, " ujar dokter

" Lakukan yang terbaik dok, apapun itu lakukan, " suara Arjuna masih terdengar parah

" Kami akan melakukan semua yang terbaik pak," ucap dokter itu

" Apa kami sudah bisa melihat mereka dok? " tanya Gendis

" Sebentar lagi mereka akan dipindahkan ke ruang ICU, bapak dan ibu bisa menemui mereka pada saat jam besuk, semoga masa kritis mereka segera terlewati sehingga bisa pindah ke ruang perawatan, " kata dokter

" Terimakasih dokter... " ucap Gendis dan Arjuna

" Sebaiknya kita banyak berdoa semoga mereka melewati masa kritis, " dokter Rahma tak kuasa menahan kesedihan, Arjuna langsung memeluk ibunya

"Anak ku... mengapa aku bertemu dengan cara seperti ini, kenapa Tuhan mempertemukan kami dengan cara seperti ini, aku belum jadi ayah yang baik bagi mereka, " tangis Arjuna, dokter Rahma bisa memahami perasaan yang kini sedang dirasakan oleh Arjuna

"Nak percayalah anak-anak kamu kuat, mereka akan sehat kembali dan bertemu denganmu mu dengan kebahagiaan, " dokter Rahma teringat dirinya dulu saat mengkhawatirkan keselamatan Arjuna, dia begitu panik dan rela melakukan apapun untuk Arjuna

Kini Arjuna paham pengorbanan ibu kandungnya, orang tua yang sangat mencintai anaknya rela melakukan apapun, bahkan jika harus mengorbankan perasaan sekalipun, asalkan anaknya selamat

Arjuna dan Gendis memasuki ruang ICU, mereka melihat Raka dan Cahaya yang terbaring bersebalahan dengan infus yang menancap di tangan, alat bantu pernafasan serta beberapa alat penunjang lainnya

Hati mereka sebagai orang tua teriris melihat anak-anak yang begitu lucu dan lincah kini terbaring tak berdaya dengan penuh luka memar dan lecet di sekujur tubuh mereka

" Nak papah di sini, kalian pernah bilang ingin bertemu dengan Papah, cepat bangun nak, papah akan mengajak kalian kemanapun yang kalian inginkan, membeli mainan apapun yang kalian inginkan, papah akan melakukan apapun yang membuat kalian bahagia, " ucap Arjuna dengan penuh harap di depan kedua anaknya

" Nak...sekarang mamah bawa papah, kalian sangat menginginkan bertemu dengan papah kan, ayo bangun nak, mamah tidak kuat melihat kalian seperti ini, mamah dan papah sayang kalian, yang kuat ya sayang, " ucap Gendis

Mereka berdua saling berpegangan tangan untuk saling menguatkan, tak ada rasa canggung ataupun gengsi, harapan mereka hanyalah melihat kedua anak lucu itu bisa segera melewati masa kritis

Arjuna dan Gendis berusaha menahan air mata agar tidak menetes, mereka tidak. ingin menangis di depan Raka dan Cahaya yang tengah berjuang untuk hidup

Setelah 15 menit berada di dalam ruangan ICU, mereka keluar, Reyhan dan dokter Rahma telah menunggu di depan ruang ICU

Melihat sahabat yang selalu mendukung dan menemani dalam suka dan duka, Gendis refleks memeluk Reyhan

" Mereka belum sadar Rey..." ucap Gendis dalam pelukan Reyhan, dia menangis dalam pelukan laki-laki yang sangat mencintainya

" Mereka anak yang kuat, sebentar lagi akan sadar dan melewati masa kritis, jangan khawatir, kita berdoa saja, " ucap Reyhan menenangkan Gendis

Seperti mendapatkan sebuah pukulan di dadanya, dia harus melihat Gendis berpelukan dengan Reyhan, tapi dengan semua yang pernah dia lakukan pada Gendis, Arjuna sadar tidak punya hak untuk marah

Kini Arjuna merasa cemburu pada Reyhan, lelaki itu mempunyai tempat di hati anak-anak dan Gendis, Arjuna merasa keberadaan Reyhan sangat mengganggu

Dokter Rahma melihat situasi yang tidak menyenangkan untuk anaknya, dia mendekati Arjuna

" Bukan saatnya untuk marah dan cemburu nak, simpan tenaga dan pikiran mu untuk anak-anak mu yang sedang berjuang, " ucap dokter Rahma

Meskipun dokter Rahma menginginkan Arjuna dan Gendis bersatu kembali, tapi dia tidak bisa memaksa. Mereka harus menyelesaikan masalah yang selama tujuh tahun membebani hati mereka masing-masing

***

Sudah satu Minggu Raka dan Cahaya berada di ruang ICU, Arjuna telah mempersiapkan ruang VIP untuk mereka jika nanti dipindahkan, Gendis yang tau mau beranjak dari Rumah sakit, memilih tidur di ruangan tersebut, setidaknya hatinya tenang jika masih berada di rumah sakit

Arjuna meminta Rico membelikan beberapa baju untuk Gendis dengan bantuan isterinya, Arjuna mengungkap pada Rico perihal Gendis dan anak-anaknya, dia meminta Rico merahasiakannya dari Tuan Dewa dan Nyonya Carla karena tidak ingin ada keributan, sementara ini dia ingin fokus dengan pemulihan Raka dan Cahaya

Dokter Rahma hanya bisa menemani Gendis di rumah sakit selama tiga hari, dia harus kembali karena tidak bisa meninggalkan kliniknya, dokter pulang dengan dijemput oleh Reyhan

Setiap hari Arjuna datang ke rumah sakit, dia semakin tidak fokus dengan pekerjaannya karena selalu memikirkan anak-anaknya, Arjuna meminta Rico untuk menghandle beberapa pekerjaan dan meeting, dia hanya sebentar ke kantor untuk mengecek dan menandatangani berkas, setelah itu kembali ke rumah sakit menemani Gendis

Arjuna memerintah orang kepercayaannya untuk menyelidiki kecelakaan yang dialami kedua anaknya, dia begitu geram begitu mengetahui Raka dan Cahaya adalah korban tabrak lari, meskipun akan sulit mencari bukti dan informasi karena tidak ada CCTV ataupun saksi, tapi setidaknya dia sudah berusaha

.

.

Bersambung...

Teman-teman jangan lupa like, vote dan komen yaaa, kritik dan saran sangat aku nantikan ❤🥰

Terpopuler

Comments

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

❤️❤️❤️

2021-09-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!