Cinta Yang Masih Bersemi

Gendis membawa 2 kantung kresek besar sedangkan Cahaya dan Raka masing-masing membawa satu kantong, sisanya masih ada di toko, begitu sampai di rumah mereka meletakan makanan itu di ruang keluarga

" Banyak sekali barangnya, dari Reyhan?" Tebak dokter Rahma

" Bukan eyang, Tapi dari om baik," jawab Cahaya

" Om baik datang lagi? " dokter Rahma semakin penasaran

" Iya om di toko masih ada susu Satu kardus, om baik banyak banget bawa makanan kami seneng deh, " jawab Raka

"Kamu bertemu dengan orang itu?" tanya dokter Rahma

" Enggak bu, waktu aku sampai di toko, dia sudah pulang, tapi besok dia ingin mengajak kami jalan-jalan, " kata Gendis

" Kamu yakin? ibu jadi ngeri soalnya banyak kejadian kriminal belakangan ini, " ucap dokter Rahma

" Besok aku akan liat dulu, kemungkinan aku akan mengajak Reyhan, kalo dia ingin mengajak Cahaya dan Raka jalan-jalan ya dia harus mengijinkan aku dan Reyhan ikut, apa lagi pula aku ibunya tidak mungkin orang itu melarang aku, " jelas Gendis

" Ibu setuju kalo begitu, besok hari minggu, mungkin saja Reyhan sedang libur kamu hubungi dia sekarang, " dokter Rahma memberikan saran, Gendis menghubungi Reyhan

Reyhan gembira dengan ajakan Gendis, tentu saja dia menerimanya, jarang sekali dia bisa jalan-jalan bersama Gendis dan anak-anak yang, dia tidak sabar menunggu besok, hari yang spesial. Dia juga penasaran siapa om baik yang dimaksud Cahaya dan Raka

Keesokan harinya...

Reyhan menjemput Gendis dan anak-anak dengan menggunakan mobil, tepat jam 07.00 pagi dia sudah sampai, dia turun dari mobil dan disambut oleh dokter Rahma

" Nak Gendis Reyhan sudah datang, " teriak dokter Rahma

" Silahkan masuk Nak Reyhan, Gendis sepertinya masih bersiap-siap tadi kami sarapan dulu, " kata dokter Rahma

" Tidak apa-apa bu, saya di sini saja, " jawab Reyhan

" Nak... boleh ibu bertanya? " dokter Rahma menunjukan mimik yang serius

" Ada apa bu?" Reyhan mukai tegang, mengira-ngira apa yang ingin ditanyakan oleh dokter Rahma

" Apa nak Reyhan masih menyukai nak Gendis? " pertanyaan dokter Rahma membuat mukanya memerah

" Aku takut untuk menyatakannya lagi, iya bu aku masih memiliki perasaan itu, " jawab Reyhan

" Gendis memang bukan anak ibu, tapi kami sudah bersama selama tujuh tahun, ibu berharap dia bisa bahagia, ada laki-laki yang mencintaimu dia dan anak-anak, " ucap Ibu Rahma dengan sepenuh hati

Reyhan begitu tersentuh dengan kebaikan dokter Rahma, meskipun tidak ada hubungan darah dengan Gendis tapi dia menerima kehadiran Gendis dalam hidupnya dengan sepenuh hati, tak ada yang menyangka mereka adalah dua orang asing yang bertemu tanpa disengaja

"Aku akan mencobanya lagi hari ini bu, terimakasih atas restu ibu, " Reyhan seperti mendapatkan lampu hijau dari dokter Rahma, dia semakin yakin dan percaya diri untuk menyatakan perasaannya lagi

"Om Reyhan sudah datang yeay! " seru Cahaya

" Sini om bawakan tas Cahaya dan Raka, " Reyhan menawarkan diri, mereka memberikan tasnya pada Reyhan

" Kami pergi dulu bu, " Gendis mencium dokter Rahma, disusul Cahaya dan Gendis

" Dadah eyang... " Cahaya dan Raka melambaikan tangannya pada dokter Rahma

" Hati-hati di jalan ya sayang, " dokter Rahma setengah berteriak

***

" Terimakasih ya kamu mau menemani kami, " kaya Gendis

" Aku yang berterima kasih karena kamu sudah mengajak ku, " jawab Reyhan sembari menyetir

" Memang kita mau kemana?, " tanya Reyhan

" Aku juga enggak tau, mungkin sekitar sini aja yang dekat-dekat" jelas Gendis

" Semoga saja orang itu tidak punya niat buruk pada Cahaya dan Raka, " Reyhan khawatir dengan sosok pria yang diceritakan oleh Raka dan Cahaya

Sampai di depan toko, suasana masih hening belum nampak toko yang lain buka.

" Sepertinya dia belum datang, " ucap Reyhan

" Iya mungkin sebentar lagi, Raka bilang sih mereka janjian di sini jam 8 pagi, ini masih jam 07.50 mungkin kita kepagian mas, " kata Gendis

" Kita masuk dulu saja mah, " usul Raka

" Iya yuk... kita masuk, " kata Gendis

Tak berselang lama terdengar suara mobil yang datang,

" Itu om baik deh...! " Seru Cahaya, dia langsung berhamburan keluar bersama Raka melihat, Gendis dan Reyhan turut menyusul

Mereka melihat mobi mewah yang sedang menepi, setelah berada terparkir dengan baik, seorang pria dengan menggunakan kemeja berwarna cream dan celana hitam, dia melepaskan kacamata hitamnya dan tersenyum ke arah Raka dan Cahaya

Jantung Gendis berdetak sangat cepat, dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Arjuna Putra, Laki-laki yang dia cintai, Satu-satunya laki-laki yang pernah menyentuhnya, sekaligus orang yang pernah sangat menyakitinya

" Mas Arjuna, " ucap Gendis lirih, dia hampir terjatuh, seluruh tenaganya seperti hilang, untung saja ada Reyhan disampingnya dengan sigap menangkapnya

" Kamu tidak apa-apa? " Reyhan melihat Gendis yang sedang menatap sendu ke arah Arjuna, dia tak paham apa yang sedang terjadi, yang pasti ada sesuatu yang Gendis sembunyikan

Tak kalah mengejutkannya, ketika Arjuna melihat Gendis, meskipun tujuh tahun telah berlalu tapi Arjuna masih mengenali Gendis, dia tertegun melihat gadis yang pernah disentuhnya, bahkan mereka saat ini masih berstatus suami isteri

" Gendis... " ucap Arjuna

" Om kenal mamah Cahaya?" tanya Cahaya, Arjuna semakin terasa tercekik ketika mendengar Cahaya memanggil Gendis dengan sebutan mamah

Arjuna menghampiri Gendis dan Reyhan, dia menebak Reyhan adalah suami Gendis berarti Cahaya dan Raka adalah anak mereka, sebuah kebetulan yang mengejutkan

Gendis gugup ketika Arjuna berada depannya, Reyhan yang melihat situasi tidak nyaman langsung mengulurkan tangannya

"Saya Reyhan, " ucapnya

" Arjuna..., " jawab Arjuna menerima uluran tangan Reyhan

" Sepertinya kita harus kembali ke rumah, " kata Gendis

" Yah mah kita kan mau jalan-jalan, " protes Cahaya dan Raka

" Kita pulang sekarang... " Gendis menutup dan mengunci pintu toko, " Ayo Reyhan" ajaknya

" Mamah udah janji sama kita Hari ini nemenin jalan-jalan! " protes Raka

" Ayo kita pulang! " Gendis mencengkram tangan Cahaya dan Raka

" Gendis jangan kasar, " ucap Reyhan, Gendis tersadar dan melepaskan cengkraman tangannya. Raka dan Cahaya berlari ke arah Arjuna

" Mamah aja yang pulang , " seru Raka, tidak biasanya dia seperti itu

" Raka Putra! ajak adik kamu,kita pulang!, " teriak Gendis, tidak pernah berteriak seperti itu pada meraka

" Gendis... " Reyhan mencoba menenangkannya, hati Arjuna seperti tercabik ketika mendengar nama lengkap Raka Putra, nama belakangnya sama seperti dirinya Arjuna Putra

Arjuna menghampiri Gendis, "lupakan dahulu masalah diantara kita, mereka tidak tau apa-apa, ijinkan mereka berada di mobil ku, tentu kamu mengenal ku, aku akan menjaga mereka" kata Arjuna

Gendis akhirnya mengalah, meskipun sebenarnya dia ingin kembali ke rumah, tapi anak-anaknya sangat berharap bisa jalan-jalan hari ini, dia harus menahan egonya

" Baiklah... " jawab Gendis lirih

" Kita akan pergi ke mana? " tanya Reyhan

" Ke pemandian air panas, aku sudah memesan tempat" jawab Arjuna

" Oke kami akan mengikuti dari belakang," ucap Reyhan

Cahaya dan Raka masuk mobil Arjuna, .sedangkan Gendis bersama Reyhan, mereka aman melalui hari ini bersama-sama

Bersambung...

Teman-teman jangan lupa like, vote dan komen yaaa, kritik dan saran sangat aku nantikan ❤🥰

Terpopuler

Comments

irma sari

irma sari

😭😭😭😭

2021-09-10

1

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

❤️❤️❤️

2021-09-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!